You are on page 1of 18

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


Akuntansi Internasional yang diampu oleh
Bpk. SAIFUDIN, SE,MSi
Sabtu, 18.30 WIB
Disusun oleh :
Nama NIM

1. Tia Indah Suryana B.231.14.0652


2. Anis Herlianawati B.231.14.0717
3. Tri Wijayanti B.231.14.0551
4. Amalia Rizqi Wulandari B.231.14.0422
5. Puji Lestari B.231.14.0644
6. Sri Haryanti B.231.14.0742
7. Asfirotul Auliyah B.231.14.0554
8. Ika Pramita B.231.14.0764
9. Siti Nur Halimah B.231.14.0596

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG

2017
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

Kata Pengantar

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat
dan Hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud dan tujuan
dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas yang menjadi aspek penilaian mata
kuliah Akuntansi Internasional. Dengan terselesainya makalah yang brjudul Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia kami penyusun megucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu makalah ini terutama kepada:

Selaku dosen pembimbingan mata kuliah Akuntansi Internasional , Bapak


Saifudin , SE , Msi.
Orang tua, rekan-rekan dan juga kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan-kekurangannya. Maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata penyusun berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca pada
umumnya.

Semarang , 19 April 2017

Penyusun

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................1

Daftar Isi....................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...................................................................................................3


1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian standar Akuntansi.............................................................................4


2.2. Sejarah Berkembangnya Standar Akuntansi di Indonesia.................................5
2.3. Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia .......................................................6
2.3.1. Standar Akuntansi Keuangan (IFRS Based)......................................................6
2.3.2. Standar Akuntansi Keuangan Umum.................................................................7
2.3.3. Standar Akuntansi Keuangan Badan Usaha Tanpa Akuntabilitas Publik SAK-
ETAP)...............................................................................................................10
2.3.4. Standar Akuntansi Keuangan Syariah..............................................................14
2.3.5. Standar Akuntansi Pemerintahan.....................................................................14

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................16

DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................17

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen suatu entitas usaha
terutama ditujukan untuk dilaporkan dan digunakan oleh stakeholders dalam
membuat keputusan ekonomi.Penyajian laporan keuangan di setiap perusahaan
berbeda-beda tergantun jenis kegiatan dari perusahaan tersebut. Perbedaan penyajian
pelaporan keuangan tersebut tentunya akan membingungkan bagi pengguna jika ia
mencoba membandingkan kondisi dua perusahaan. Standarisasi format laporan
keuangan diperlukan untuk mengatasi masalah ini, untuk menjamin kepastian bahwa
suatu laporan keuangan telah disusun dan disajikan secara wajar berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.
Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu
prasarana penting untuk mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi
keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan
mampu menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya.
Standar akuntansi ini adalah permasalah utama akuntan dan semua
pengguna laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, metode
dan format penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan berubah dan berkembang sesuai
tuntutan di masyarakat.
Dengan adanya standarisasi ini, tidak hanya akuntan profesional akan
mudah membaca kondisi perusahaan tetapi juga orang awam yang ingin mengetahui
kondisi perusahaan tersebut juga.

2.2 Rumusan Masalah


Dari uraian di atas dapat ditarik rumusan masalah , yaitu :
a) Apa pengertian Standar Akuntansi ?
b) Bagaimana Sejarah berkembangnya Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia?
c) Apa saja jenis jenis Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia
?
d) Apa alasan Indonesia mengadopsi IFRS ?

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

e) Apa saja perbedaan SAK Umum dan SAK ETAP ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN STANDAR AKUNTANSI


Standar akutansi merupakan pedoman umum penyusunan laporan keuangan
yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang
dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu.
biasanya berisi tentang definisi, pengukuran/penilaian, pengakuan, dan
pengungkapan elemen laporan keuangan.
Standar akuntansi keuangan ini memiliki peranan penting dalam
penyususnan laporan keuangan, yakni :
1. Memberi informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha,
dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. informasi tersebut
diasumsikan jelas, konsisten, dapat dipercaya, dan dapat diperbandingkan
2. Memberi pedoman dn aturan bagi akuntan public untuk melaksanakan
kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan
3. Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variable yang
dipandang penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi,
perencanaan ekonomi, dan peningkatan efisiensi dan tujuan social lainnya
4. Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan
disiplin akuntansi.
PSAK Indonesia
Disusun oleh Dewan Standar Akuntansi
SFAS dan SFAC dari US-GAAP USA
Disusun oleh FASB (Financial Accounting Standard Board)
Sebelumnya APB (Accounting Principles Board) APBOs
Sebelumnya lagi Committe on Accounting Procedures ARBs
IFRS dan IAS Internasional
Disusun oleh IASB (International Accounting Standard Board)
Sebelumnya International Accounting Standard Committee dengan
produk International Accounting Standard

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

2.2. SEJARAH BERKEMBANGNYA STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA

SAK yang berkualitas merupakan salah satu pedoman pokok untuk menyusun dan
menyajikan laporan keuangan bagi perusahaan. Dengan adanya standar akuntansi yang
baik, maka laporan keuangan dapat menjadi lebih berguna dan menciptakan transparasi
bagi perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di
Indonesia, senantiasa berusaha untuk tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik
dalam lingkup nasional, regional, maupun global, khususnya dalam hal yang
mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari dinamika
kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga
kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah dicapai sebelumnya dalam
pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia:

1. Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite
prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian
dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
2. Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan
kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir
1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi
Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan
menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan
standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan
oleh IASB.
3. Pada periode 1994-2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini
ditunjukkan Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi
Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk
membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan
revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten
dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.
4. Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995
sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara
berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1
April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada
tahun 2006 dalam kongres IAI (Cek Lagi nanti) X di Jakarta ditetapkan bahwa
konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat
penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata
tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10
standar IFRS dari total 33 standar.

2.3 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONESIA


Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia disusun oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan berada dibawah Ikatan

Akuntan Indonesia bukan dibawah IAPI (Institut Akuntan Publik


Indonesia).Pengurus Pusat IAI, sebagai Dewan Pengawas yang bertugas memilih
anggota DSAK, DKSAK, menetapkan mekanisme kerja. Dewan Konsultatif Standar
Akuntansi Keuangan bertugas memberikan masukan dan arahan kepada DSKA.

Standar akuntansi di Indonesia saat berkembang dengan mengikuti


perkembangan dunia usaha, standar itu adalah:

2.3.1 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (IFRS Based)


SAK digunakan untuk suatu badan yang memiliki akuntanbilitas
publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di
pasar modal atau badan fidusia (badan usaha yang menggunakan dana
masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana pensiun). Sejak tahun
2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadopsi standar dari
International Financial Report Standard (IFRS) untuk standar akuntansi
keuangan yang berlaku di seluruh perusahaan terdaftar yang ada di
Indonesia. Basis transaksi, bukan basis industri. Tujuannya untuk
memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan

Mengapa harus mengadopsi IFRS?

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC,
15 November 2008 : Strengthening Transparency and Accountability
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan
untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation to call
on the accounting standard setters to work urgently with supervisors
and regulators to improve standards on valuation and provisioning
and achieve a single set of high-quality global accounting
standards.
Manfaat dari penerapan IFRS
Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional
dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practise.
Permasalahan dalam Implementasi dan Adopsi IFRS
Translasi Standar Internasional
Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional
Karakteristik IFRS
IFRS menggunakan Principles Base sehingga lebih menekankan
pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus
pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan
evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas
ekonomi.

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

Membutuhkan proffesional judgment pada penerapan standar


akuntansi.
Menggunakan fair value dalam penilaian
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak

2.3.2. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UMUM


SAK yang merupakan hasil konvergensi dengan IFRS ini dikenal di
dalam praktik sebagai SAK Umum, sebagaimana tertulis pada CD Interaktif
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang dibagikan secara gratis kepada anggota
aktif IAI. SAK Umum ini diterapkan secara menyeluruh mulai tahun 2012.
Dari total 58 PSAK (non syariah) yang diterbitkan per 1 Juli 2009 dan total 38
standar akuntansi internasional (30 IAS dan 8 IFRS), konvergensi IFRS yang
IAI lakukan dalam periode 2009-2012 telah menghasilan 40 PSAK.
Kerangka Dasar SAK Umum :
KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) merupakan pengaturan
yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan untuk pengguna eksternal. Kerangka Konseptual bukan merupakan
PSAK sehingga tidak mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu
pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual ini tidak mengungguli PSAK
tertentu. Jika terdapat perbedaan antara PSAK dan KKPK, maka persyaratan
yang ada dalam PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka
Konseptual.
Mengapa DSAK IAI merevisi Kerangka Konseptual?
Revisi Kerangka Konseptual merupakan bagian dari wujud komitmen
konvergensi IFRS di Indonesia. DSAK IAI pada tanggal 28 September 2016
telah mengesahkan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) yang
merupakan adopsi dari the Conceptual Framework for Financial Reporting
per 1 Januari2016. KKPK ini menggantikan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) (Penyesuaian 2014) yang berlaku
efektif per 1 Januari 2015. KKPK berlaku efektif sejak tanggal pengesahan.

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN KERANGKA


PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (KDPPLK) KONSEPTUAL

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

PELAPORAN
KEUANGAN
(KKPK)

4 September 7 September 27 Agustus 28 September 2016


1988 1994 2014
Tanggal
Pengesahan

KKPK dibagi menjadi 4 bab, yaitu:


Bab 1: Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan
informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat
ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam
membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas.
Bab 2: Entitas Pelapor
Bab ini masih menjadi pembahasan IASB dalam projek Kerangka
Konseptualnya.
Bab 3: Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna
Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna mengidentifikasi
jenis informasi yang kemungkinan besar sangat berguna untuk pengguna
dalam membuat keputusan mengenai entitas pelapor berdasarkan informasi
dalam laporan keuangan (informasi keuangan).
Agar informasi keuangan menjadi berguna, informasi tersebut harus
relevan (relevance) dan merepresentasi secara tepat apa yang
direpresentasikan (faithful representation). Kegunaan informasi keuangan
dapat ditingkatkan jika informasi tersebut terbanding (comparable),
terverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely), dan terpaham (understandable).
Bab 4: KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa
Bab ini mencakup pengaturan yang tersisa dari KDPPLK (1994).

2.3.3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BADAN USAHA TANPA


AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP)

SAK ETAP digunakan untuk suatu badan yang tidak memiliki


akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

tujuan umum. SAK-ETAP juga mengikuti standar yang ditetapkan oleh


IFRS khususnya bidang Small Medium Enterprise (Usaha Kecil
Menengah). SAK-ETAP ini dikeluarkan sejak tahun 2009 dan berlaku
efektif pada tahun 2011.

SAK-ETAP pada dasarnya adalah penyederhanaan SAK IFRS.


Beberapa penyederhanaan yang terdapat dalam SAK-ETAP adalah:

Tidak ada Laporan Laba / Rugi Komprehensif.


Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud dan propersi investasi
setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak
ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar.
Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan. Beban pajak
diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Badan usaha yang menggunakan SAK-ETAP dalam laporan auditnya


menyebutkan laporan keuangan badan usaha telah sesuai dengan SAK-
ETAP. SAK-ETAP memiliki manfaat, yaitu apabila diterapkan dengan
tepat, diharapkan unit usaha kecil dan menengah mampu membuat laporan
tanpa harus dibantu oleh pihak lain dan dapat dilakukan audit terhadap
laporannya tersebut.

Sasaran SAK-ETAP ini memang ditujukan untuk jenis Usaha Kecil


dan Menengah, namun tidak banyak pengusaha UKM yang memahami hal
ini. Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan untuk SAK-ETAP ini agar UKM
dapat berkembang dan dipercaya oleh investor.

Perbedaan SAK UMUM & SAK ETAP

SAK UMUM SAK ETAP

Penyajian Laporan Dengan adanya ED PSAK 1 Minimum pos yang harus


Keuangan di masa depan penyajian ada di neraca lebih sedikit.
laporan keuangan mengikuti
IFRS dengan perubahan - Silent terhadap pos
antara lain, luar biasa

- Tidak ada lagi pos - Laporan laba rugi


luar biasa pada neraca (tanpa harus

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

menyajikan laba rugi


- Laba Rugi
komprehensive)
komprehensive
- Cash flow dengan
- Cash flow metode
metode tidak
langsung
langsung
(dianjurkan), dan
tidak langsung.

Aset Tetap dan Properti 1. Memberikan pilihan Aset tetap, properti investasi
Investasi metode biaya atau menggunakan metode biaya
revaluasi untuk aset tetap. kecuali ada ketentuan
pemerintah yang
2. Metode Fair value untuk mengharuskan model
properti investasi. revaluasi diterapkan.

Aset Tidak Berwujud - Saat ini aset tidak - Aset tidak berwujud
berwujud diamortisasi diamortisasi selama 10th.
selama 20th.
- Pengukuran menggunakan
- ED PSAK 19 (Terbit metode biaya.
2011)
- Aset tidak berwujud
dengan masa manfaat tak
terbatas, tidak
diamortisasi.

Instrumen Keuangan - Ruang lingkup: aset dan - Ruang lingkup; investasi


kewajiban keuangan, pada efek tertentu
- Diklasifikasikan pada nilai - Klasifikasi trading, held to
wajar melalui laporan laba maturity, dan available for
rugi, dimiliki hingga jatuh sale. Hal tsb mengacu
tempo, tersedia untuk pada PSAK no 50 (1998).
dijual, pinjaman dan
pinjaman yang diberikan. - Jauh lebih sederhana
dibanding ketentuan
- Impayment menggunakan PSAK 50 dan PSAK 55
incurred loss concept. (revisi 2006)
- Derecognition
- Hedging dan derivatif.

Persediaan LIFO tidak lagi diijinkan LIFO tidak diijinkan


(PSAK 14 revisi 2008) Ketentuan lainnya sama
dengan PSAK

Penurunan nilai Aset - Ruang lingkup kecuali; - Ruang lingkup yang


persediaan, aset yang meliputi semua jenis aset
timbul dari kontrak kecuali aset yang timbul

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

konstruksi, aset pajak dari manfaat pensiun.


tangguhan, aset yang
timbul dari manfaat - Tidak mengatur
pensiun. penurunan nilai goodwill.

- Penurunan nilai non - Ada tambahan penurunan


persediaan. nilai untuk pinjaman yang
diberikan dan piutang
- Penurunan nilai unit yang menggunakan PSAK
penghasil kas dan 31.
goodwill.

Laporan Keuangan Diatur dalam PSAK 4 Tidak Diatur


Konsolidasian
Menggunakan metode Bila memiliki investasi atas
ekuitas (entitas asosiasi) dan asosiasi maupun subsidiary
metode konsolidasi penuh menggunakan metode
untuk entitas anak. ekuitas ( on line
cosolidation).

Sewa - Mengatur perjanjian yang - Tidak mengatir perjanjian


mengandung sewa. yang mengandung sewa (
psak 8)
- Klasifikasi berifat
principle based. - Klasifikasi sewa;
kombinasi IFRS for SMEs
- Laporan keuangan lessee dan SFAS 13 (rule based)
dan lessor
- Laporan keungan lessee
dan lessor menggunakan
PSAK 30 (1990):
Akuntansi Sewa

Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjaman Biaya pinjaman langsung


dibebankan.
Pengakuan dan kapitalisasi
biaya pinjaman

Imbalan Kerja Menjelaskan: - Tidak termasuk imbalan


berbasis ekuitas
- Imbalan kerja jangka
pendek - Untuk mafaat pasti
mengunakan PUC dan jika
- Imbalan pasca kerja, untuk tidak bisa, menggunakan
manfaat pasti metode yang
menggunakan PUC (Prject disederhanakan.
Unit Credit)
- Imbalan jangka panjang
lainnya
- Pesangon pemutusan kerja
- Imbalan berbasis ekuitas

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

Pajak Penghasilan - Menggunakan deffered tax - Menggunakan tax payable


concept concept.
- Penagkuan dan - Tidak ada pengakuan dan
pengukuran pajak kini pengukuran pajak
tangguhan
- Pengakuan dan
pengukuran pajak
tangguhan

2.3.4. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH (SAK SYARIAH)

Standar ini digunakan untuk badan usaha yang memiliki transaksi


syariah atau berbasis syariah. Standar ini terdiri atas keraengka konseptual
penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian laporan
keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah,
murabahah, salam, ijarah dan istishna.

Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan


keuangan. Sebagai badan usaha yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi
syariahnya menggunakan PSAK Syariah.

Akuntansi syariah memang salah satu cabang akuntansi yang


tergolong baru. Tidak banyak orang yang mengetahui penerapan prinsip-
prinsip syariah ke dalam bidang akuntansi. Sehingga perlu adanya
sosialisasi dan pelatihan tentang cabang terbaru bidang akuntansi.

2.3.5. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)

SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi


Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi
Pemerintahan dan disusun mengacu kepada Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan. Standar ini digunakan untuk menyusun laporan

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

keuangan instansi pemerintahan, baik pusat ataupun daerah. SAP disusun


dan disahkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP SAP).
SAP berbasis akrual ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010. Instansi
masih diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP berbasis
kas menuju akrual sampai tahun 2014.

SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis kas untuk


penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual
untuk penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi
anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan
anggaran yang disusun dengan menggunakan basis kas, sedangkan laporan
operasional yang melaporkan kinerja badan usaha disusun dengan
menggunakan basis akrual.

Standar Akuntansi Pemerintahan ini berbeda dengan 3 jenis standar


akuntansi sebelumnya. Pengguna SAP biasanya terbatas di kalangan
pemerintahan saja. Sehingga publikasi laporan keuangan bidang
pemerintahan tidak terbuka seperti laporan keuangan perusahaan

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

BAB III

PENUTUP
3.1. KESIMPULAN

Penyajian laporan keuangan di setiap perusahaan berbeda-beda tergantun jenis


kegiatan dari perusahaan tersebut. Perbedaan penyajian pelaporan keuangan tersebut tentunya
akan membingungkan bagi pengguna jika ia mencoba membandingkan kondisi dua
perusahaan. Standarisasi format laporan keuangan diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Dengan adanya standarisasi ini, tidak hanya akuntan profesional akan mudah membaca
kondisi perusahaan tetapi juga orang awam yang ingin mengetahui kondisi perusahaan
tersebut juga.

AKUNTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS SEMARANG 2017

DAFTAR PUSTAKA
Kartika, Hadi.dkk.2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS.
Jakarta : Salemba Empat
http://zahiraccounting.com/id/blog/inilah-4-standar-akuntansi-di-indonesia/
https://uciikhusy.wordpress.com/2012/02/09/standar-akuntansi/

AKUNTANSI INTERNASIONAL

You might also like