Professional Documents
Culture Documents
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Acara IV Isolasi Enzim Amilase dari Kecambah
Biji adalah :
1. Mengetahui aktivitas enzim amilase selama perkecambahan biji.
2. Mengetahui pengaruh perlakuan yang berbeda terhadap reaksi
pencoklatan enzimatik pada permukaan potongan buah.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Alat dan Bahan
Apel (Malus sylvestris Mill) adalah tanaman yang berasal dari daerah
subtropis. Di Indonesia beredar dua jenis apel, yaitu apel impor maupun apel
lokal. Terdapat empat varietas apel yang dikembangkan oleh petani, yaitu
Manalagi, Anna, Rome beauty, dan Wangling. Citarasa, aroma maupun tekstur
apel sebenarnya dihasilkan kurang dari 230 komponen kimia serta beragam
asam seperti asam asetat, asam format dan 20 jenis asam lain. Kandungan
alkohol berkisar 30-40 jenis ester seperti, etil asetat dan 100 jenis karbonil
seperti formaldehide dan asetaldehide. Apel memiliki kandungan gizi yang
sangat tinggi, namun sifat dari apel yang mudah busuk dan rusak sehingga
diperlukan pengolahan apel (Khurniyati, 2015).
Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di
Indonesia, karena sifat tanaman ini mudah tumbuh di daerah tropis. Tepung
pisang adalah hasil penggilingan buah pisang kering (gaple pisang).
Pembuatan tepung pisang mudah dilakukan, dan biayanya tidak mahal.
Pengolahan pisang menjadi tepung pisang mempunyai beberapa keunggulan
yaitu daya simpan lebih lama, mudah diolah menjadi makanan, dapat
diformulasikan menjadi beberapa bentuk olahan kue, dan sifatnya mudah
dicerna sehingga aman untuk konsumsi lansia dan anakanak (bayi)
(Palupi, 2012).
Kacang hijau atau (Vigna radiata) berasal dari famili pabaceae alias
polong-polongan, kacang hijau dan kecambahnya banyak manfaat bagi
kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting seperti kalsium dan foepor dan sangat diperlukan tubuh.
Sementara itu kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh
sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masalah obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk ditanam,
tanaman tidak tergantung pada iklim tertentu dengan memperhatikan
kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,kelembaban, suhu
serta cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan baik (Winarto, 1987).
Plantula ( kecambah ) adalah tanaman yang masih muda, yang tumbuh
langsung dari biji. Plantula sudah memiliki organ utama yaitu, akar, batang,
dan daun. Selama proses perkacambahan embrio dalam biji menggunakan zat-
zat makanan yang ada dalam jaringan cadangan makanan. Dalam proses
perkecambahan berlangsung tahapan : perombakan cadangan makanan,
translokasi, asimilasi, respirasi dan pertumbuhan (Sudjadi, 2009).
Perkecambahan (germinasi) merupakan suatu proses keluarnya bakal
tanaman (tunas) dari lembaga yang disertai dengan terjadinya mobilisasi
cadangan makanan dari jaringan penyimpanan atau keeping biji ke bagian
vegetative. Biji kacang hijau, kacang tunggak, atau kedelai yang
dikecambahkan umumnya disebut sebagai tauge. Selama proses
perkecambahan, bahan makanan cadangan diubah menjadi bentuk yang dapat
digunakan, baik untuk tumbuhan maupun manusia (Astawan, 2009).
2. Tinjauan Teori
Pencoklatan enzimatis adalah salah satu reaksi yang paling penting yang
terjadi di banyak potongan buah dan sayuran segar. Reaksi ini, di mana
senyawa fenolik yang teroksidasi, adalah berkaitan dengan aktivitas PPO,
jumlah fenolat dan adanya oksigen. Namun antioksidan terlibat dalam
kecoklatan dan memelihara komersial nilai produk potong segar. Banyak
senyawa dapat digunakan untuk mengurangi polifenol oksidase (PPO)
browning dalam makanan. Salah satu senyawa yang paling banyak digunakan
adalah asam askorbat, karena sangat efektif dalam mengurangi pencoklatan,
umumnya diakui aman, murah dan ramah konsumsi. Asam askorbat dapat
mengurangi O-kuinon, diproduksi oleh PPO-katalis oksidasi polifenol,
kembali ke polifenol dihidroksi dan telah banyak digunakan sebagai agen
antibrowning untuk pengolahan buah-buahan dan sayuran. Namun, efek asam
askorbat bersifat sementara, karena setelah itu ditambahkan, hal yang
sepenuhnya dioksidasi dan O-kuinon bisa menumpuk, menyebabkan
pembentukan pigmen kecoklatan (Javdani , 2013).
Amylases adalah enzim-enzim yang menghidrolisis pati
molekul untuk memberikan produk yang beragam termasuk dekstrin,
dan polimer semakin kecil terdiri dari glukosa unit. Keluarga -amilase terdiri
dari sekelompok enzim dengan berbagai berbeda kekhususan bahwa semua
bertindak pada satu jenis substrat yang residu glukosa dihubungkan melalui,
-1-1, -1-4, -1-6, glikosidik obligasi. Anggota keluarga ini berbagi angka
sifat karakteristik umum. Amylases dapat dibagi menjadi dua kategori,
endoamylases dan exoamylases. Endoamylases mengkatalisis hidrolisis secara
acak di bagian dalam molekul pati memproduksi linier dan bercabang
oligosakarida dari berbagai panjang rantai. Exoamylases bertindak dari ujung
non-mengurangi berturut-turut mengakibatkan singkat produk akhir
(Reddy, 2003).
Amilase dapat mendegradasi enzim. Enzim amilase tersebar luas di
mikroba, tumbuhan dan hewan. Fungsinya adalah menurunkan pati dan
polimer berhubungan untuk menghasilkan produk karakteristik enzim
amilotik individu. Awalnya amilase adalah istilah yang digunakan untuk
menunjuk enzim yang mampu menghidrolisis ikatan a-1,4-glukosida amilosa,
amilopektin, glikogen dan produk degradasi mereka. Mereka bertindak
dengan menghidrolisis ikatan antara unit glukosa yang berdekatan,
menghasilkan produk karakteristik enzim tertentu yang terlibat (Aiyer, 2005).
Sebuah perlakuan blanching yang menggabungkan suhu rendah untuk
waktu yang relatif panjang diikuti dengan suhu yang lebih tinggi untuk waktu
yang singkat telah ditemukan cara yang efektif untuk meminimalkan
degradasi tekstur sayuran dan menghancurkan enzim yang tidak diinginkan.
Manfaat dari suhu rendah blanching akan menjadi jelas setelah perlakuan
memasak (Ghannan, 2006).
Memperlambat atau mencegah pencoklatan enzimatis dari irisan buah
adalah masalah yang berkelanjutan bagi prosesor pemotongan buah segar.
Pencoklatan ini disebabkan banyak faktor, termasuk: gangguan sel dan
pelepasan oksidasi polifenol; tahap kematangan; kegiatan enzim oksidatif,
ketersediaan oksigen, dan atau hubungan antara enzim dan substrat. Ada
banyak literatur tentang inhibitor kecoklatan dalam potongan buah-buahan
segar, dengan uji coba menggunakan asam askorbat, asam sitrat, atau senyawa
lain. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa perlakuan tertentu terhadap
produk dapat mengurangi pencoklatan di irisan buah segar (Roble, 2009).
Pemanasan dapat menghambat pencoklatan dengan cara
menginaktivasi enzim fenolase.Enzim umumnya bereaksi
optimum pada suhu 30-40 C. Pada suhu 45 C enzim mulai
terdenaturasi dan pada suhu 60 C mengalami dekomposisi.
Blanching merupakan salah satu unit pemrosesan bahan pangan, dimana zat
makanan, biasanya sayur atau buah, dimasukkan ke dalam air mendidih dalam
waktu yang singkat dan kemudian dimasukkan ke dalam air es atau
ditempatkan dalam mengalir air yang dingin secara tiba-tiba, untuk
menghentikan proses pemasakan. Pada blanching, biasanya pemrosesan
dilakukan pada temperatur 75-95oC selama 1-10 menit, tergantung produk
yang diproses dan hasil yang diinginkan (Aminah, 2012).
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Beaker glass
b. Corong
c. Kertas filter Whatman
d. Label
e. Mortar
f. Pemanas air
g. Pengaduk
h. Pipet tetes
i. Propipet
j. Piring kertas
k. Pisau
l. Sendok
m. Tabung reaksi
n. Timbangan
o. Tissue
2. Bahan
a. Apel
b. Aquadest
c. Kacang hijau direndam selama 12 jam
d. Kacang hijau kering
e. Kecambah 12 jam
f. Kecambah 24 jam
g. Larutan Asam Askorbat (vitamin C)
h. Larutan gula
i. Larutan iodine
j. Larutan NaCl
k. Larutan NaHSO3 (Na-Bisulfit)
l. Larutan pati 4%
m. Pisang
3. Cara Kerja
a. Isolasi Enzim Amilase Kecambah Biji
Gambar 4.1 Flowchart Isolasi enzim amylase kecambah biji
DAFTAR PUSTAKA
Aiyer, Prasanna V. 2005. Amylases and Their Applications. African Journal of
Biotechnology. Vol 1. No 13. Hal 1525.
Aminah, Siti dan Wikanastri Hersoelistyorini. 2012. Karakteristik
Kimia Tepung Kecambah Serealia dan Kacang-Kacangan
dengan Variasi Blanching. Jurnal Teknologi Pangan
Astawan, Made. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-
Bijian. Penebar Swadaya: Bogor
Conway, Thomas. 1993. Biokimia Jilid 1. Gajah Mada University
Press: Yogyakarta.
Effendi, S. 2009. Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan.
Alfabeta: Bandung.
Eskin, N. A.M. 1990. Biochemistry of Foods. Penerbit Academic
Press.
Friedman, M. 1996. Food browning and its prevention: an overview.
Journal of Agricultural and Food Chemistry. Vol 44. Hal 631
653.
Ghannan, Nisreen Abu and Helen Crowley. 2006. The Efferct of Low
Temperature Blanching on The Texture of Whole Precessed
New Potatoes. Journal of Food Engineering. Vol 74. Hal 336.
Hui, Y.H. 2006. Food Biochemistry and Food Processing. Blackwell
Publishing: Iowa.
Javdani, Zahra., Mahmood Ghasemnezhad and Somaye Zare. 2013.
A Comparison Of Heat Treatment And Ascorbic Acid On
Controlling Enzymatic Browning Of Fresh-Cuts Apple Fruit.
International Journal of Agriculture and Crop Sciences. Vol 5.
No 3. Hal 186-193.
John, M deMan. 1997. Kimia Makanan. Penerjemah Kosasih
Padmawinata. Penerbit ITB: Bandung
Khurniyati, Maylina Ilhami dan Teti Esih. 2015. Pengaruh
Konsentrasi Natrium Benzoat dan Kondisi Paseurisasi (suhu
dan waktu) Terhadap Karakteristik Minuman Sari Apel
Berbagai Varietas. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol 3. No.
2. Hal 524.
Ompusunggu, Henny Erina Saurmauli., Juwita., dan Ramlan Silaban.
2013. Kajian Biomedik Enzim Amylase dan Pemanfaatannya
Dalam Industri. Jurnal Biokimia
Palupi, Tri Hapsari. 2012. Pengaruh Jenis Pisang dan Bahan
Perendam Terhadap Karakteristik Tepung Pisang. Jurnal
Teknologi Pangan. Vol 4. No 1. Hal 103.
Poedjiadi, Anna dan Supriyatin, Titin. 1994. Dasar-dasar Biokimia.
Universitas Indonesia: Jakarta
Reddy. 2003. An overview of the microbial -amylase family. Centre
for Biotechnology, Nagarjuna University, Nagarjuna Nagar 522
510, A. P. India.
Roble, C., T. R. Gormley And F. Butler. 2009. Efficacy of Natureseal
AS1 browning inhibitor in fresh-cut fruit salads applications,
with emphasis on apple wedges. Journal of Horticultural
Science & Biotechnology. ISAFRUIT Special Issue 6267.
Sudjadi, Bagod dan Laila Siti. 2006. Biologi Sains Dalam Kehidupan.
Yudistira: Surabaya.
Winarno, F. G. 1980. Pengantar Teknologi Pengolahan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Winarno, F.G.,1987. Gizi dan Makanan. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.
Zulfahnur, 2009. Mempelajari Pengaruh Reaksi Pencoklatan
Enzimatis Pada Buah Dan Sayur. Institut Pertanian Bogor:
Bogor.