You are on page 1of 3

Hukum II Termodinamika menjelaskan tiga rumusan mengenai

perpindahan kalor sebagai berikut :


a. Kalor tidak mungkin berpindah dari sistem bersuhu rendah ke
sistem bersuhu tinggi secara spontan.
Menurut Asas Black, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu lebih rendah. Hal ini sesuai dengan rumusan
Clausius bahwa tidaklah mungkin memindahkan kalor dari tandon
yang bersuhu rendah ke tandon yang bersuhu lebih tinggi tanpa
dilakukan usaha.
b. Tidak ada mesin yang mengubah seluruh kalor yang masuk
menjadi usaha.
Menurut Kelvin Planck, tidak ada mesin yang bekerja dalam satu
siklus dapat mengubah kalor menjadi usaha seluruhnya.
c. Jika suatu sistem mengalami perubahan secara spontan, maka
perubahan akan berarah sedemikian rupa sehingga entropi
sistem akan bertambah, atau akan tetap nilainya.
5
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak
dapat diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang
mengalami proses reversibel sama dengan kalor yang diserap
sistem dan lingkungannya (Q ) dibagi suhu mutlak sistem
tersebut (T).

Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya. Misalnya, jika sebuah kubus kecil dicelupkan ke dalam secangkir air kopi panas,
kalor akan mengalir dari air kopi panas ke kubus es sampai suhu keduanya sama.
Dari hasil percobaan para ahli menyimpulkan bahwa mustahil untuk membuat sebuah
mesin kalor yang mengubah panas seluruhnya menjadi kerja, yaitu mesin dengan efisiensi termal
100%. Kemustahilan ini adalah dasar dari satu pernyataan hukum kedua termodinamika sebagai
berikut :
Adalah mustahil bagi sistem manapun untuk mengaalami sebuah proses di mana sistem
menyerap panas dari reservoir pada suhu tunggal dan mengubah panas seluruhnya menjadi
kerja mekanik, dengan sistem berakhir pada keadaan yang sama seperti keadaan awalnya.
Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan mesin dari hukum kedua
termodinamika.
Dasar dari hukum kedua termodinamika terletak pada perbedaaan antara sifat alami energi
dalam dan energi mekanik makroskopik. Dalam benda yang bergerak, molekul memiliki gerakan
acak, tetapi diatas semua itu terdapat gerakan terkoordinasi dari setiap molekul pada arah yang
sesuai dengan kecepatan benda tersebut. Energi kinetik dan energi potensial yang berkaitan
dengan gerakan acak menghasilkan energi dalam.
Jika hukum kedua tidak berlaku, seseorang dapat menggerakkan mobil atau pembangkit
daya dengan mendinginkan udara sekitarnya. Kedua kemustahilan ini tidak melanggar hukum
pertama termodinamika. Oleh karena itu, hukum kedua termodinamika bukanlah penyimpulan
dari hukum pertama, tetapi berdiri sendiri sebagai hukum alam yang terpisah. Hukum pertama
mengabaikan kemungkinan penciptaan atau pemusnahan energi. Sedangkan hukum kedua
termodinamika membatasi ketersediaan energi dan cara penggunaan serta pengubahannya.
Panas mengalir secara spontan dari benda panas ke benda yang lebih dingin, tidak pernah
sebaliknya. Sebuah pendingin mengambil panas dari benda dingin ke benda yang lebih panas,
tetapi operasinya membutuhkan masukan energi mekanik atau kerja. Hal umum mengenai
pengamatan ini dinyatakan sebagai berikut :
Adalah mustahil bagi proses mana pun untuk bekerja sendiri dan menghasilkan
perpindahan panas dari benda dingin ke benda yang lebih panas.
Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan pendingin dari hukum kedua
termodinamika.
Pernyataan pendingin ini mungkin tidak tampak berkaitan sangat dekat dengan
pernyataan mesin. Tetapi pada kenyataannya, kedua pernyataan ini seutuhnya setara. Sebagai
contoh, jika seseorang dapat membuat pendingin tanpa kerja, yang melanggar pernyataan
pendingin dari hukum kedua, seseorang dapat mengabungkannya dengan sebuah mesin kalor,
memompa kalor yang terbuang oleh mesin kembali ke reservoir panas untuk dipakai kembali.
Meski gabungan ini akan melanggar pernyataan mesin dari hukum kedua, karena selisih
efeknya akan menarik selisih panas sejumlah dari reservoir panas dan mengubah seutuhnya
menjadi kerja W.
Perubahan kerja menjadi panas, seperti pada gesekan atau aliran fluida kental (viskos) dan
aliran panas dari panas ke dingin melewati sejumlah gradien suhu, adalah suatu
proses ireversibel. Pernyataan mesin dan pendingin dari hukum kedua menyatakan bahwa
proses ini hanya dapat dibalik sebagian saja. Misalnya, gas selalu mengalami kebocoran secara
spontan melalui suatu celah dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Gas-gas
dan cairan-cairan yang dapat bercampur bila dibiarkan akan selalu tercampur dengan sendirinya
dan bukannya terpisah. Hukum kedua termodinamika adalah sebuah pernyataan dari aspek sifat
searah dari proses-proses tersebut dan banyak proses ireversibel lainnya. Perubahan energi
adalah aspek utama dari seluruh kehidupan tanaman dan hewan serta teknologi manusia, maka
hukum kedua termodinamika adalah dasar terpenting dari dunia tempat makhluk hidup tumbuh
dan berkembang.
Dua formulasi dari hukum kedua termodinamika yang berguna untuk memahami konversi
energi panas ke energi mekanik, yaitu formulasi yang dikemukakan oleh Kelvin-Planck dan
Rudolf Clausius. Adapun hukum kedua termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut :

1. Formulasi Kelvin-Planck
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu
seluruhnya menjadi usaha mekanik. Dengan kata lain, formulasi kelvin-planck menyatakan
bahwa tidak ada cara untuk mengambil energi panas dari lautan dan menggunakan energi ini
untuk menjalankan generator listrik tanpa efek lebih lanjut, misalnya pemanasan atmosfer. Oleh
karena itu, pada setiap alat atau mesin memiliki nilai efisiensi tertentu. Efisiensi menyatakan
nilai perbandingan dari usaha mekanik yang diperoleh dengan energi panas yang diserap dari
sumber suhu tinggi.

2. Formulasi Clausius
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda dingin ke benda panas. Dengan kata
lain, seseorang tidak dapat mengambil energi dari sumber dingin (suhu rendah) dan
memindahkan seluruhnya ke sumber panas (suhu tinggi) tanpa memberikan energi pada pompa
untuk melakukan usaha. (Marthen Kanginan, 2007: 249-250)
Berbeda dari hukum pertama, hukum kedua ini mempunyai berbagai perumusan. Kelvin
mengetengahkan suatu permasalahan dan Planck mengetengahkan perumusan lain. Karena pada
hakekatnya perumusan kedua orang ini mengenai hal yang sama maka perumusan itu digabung
dan disebut perumusan Kelvin-Planck bagi hukum kedua termodinamika. Perumusan ini
diungkapkan demikian :
Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya semata-mata menyerap kalor dari sebuah
reservoir dan mengubahnya menjadi usaha
Oleh Clausius, hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan ungkapan :
Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya hanya menyerap kalor dari reservoir
bertemperatur rendah dan memindahkan kalor ini ke reservoir yang bertemperatur tinggi, tanpa
disertai perubahan lain.

http://tri_surawan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40453/Bab3_SiklusCarnot+
dan+Hukum+Termodinamika+II_1.pdf

You might also like