You are on page 1of 40

DASAR-DASAR

PARASITOLOGI
KEDOKTERAN DAN
PATOGENESIS PENYAKIT
PARASIT PADA MANUSIA
dr. Anugrah Riansari, M.Kes.Prof. dr. Edi Dharmana, MSc, PhD,
SpPark
dr. Sudaryanto, MPd.Ked dr. Ryan Halleyantoro, M.Biomed
Deskripsi Mata Kuliah
Parasitologi merupakan bagian dari kelompok
ilmu biomedik. Penerapan ilmu ini pada
keperawatan berfokus pada struktur, fungsi, daur
pertumbuhan parasit, dan reaksi tubuh manusia
terhadap penyakit.
Penekanan dilakukan pada dasar- dasar
pengambilan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium, gejala dan tanda infeksi parasit
pada manusia, dan upaya mencegah dampak
parasit pada tubuh manusia yang digunakan
dalam praktek kedokteran.
SASARAN BELAJAR
Mahasiswa mampu menjelaskan:
Definisi parasitologi kedokteran
Hubungan antara hospes dengan parasit
Berbagai istilah dalam parasitologi
Taksonomi Parasit pada manusia
Klasifikasi Parasit (Helminth dan Protozoa) pada manusia
Pengelompokkan penyakit parasit berdasarkan sistem
organ (habitat)
Siklus hidup parasit pada manusia
Diagnostik dan penatalaksanaan Penyakit akibat parasit
Prinsip pencegahan dan pemberantasan penyakit parasit
PROSES AKTIF UNTUK
MENCARI,
MENEMUKAN,
MENGANALISIS,
MENGEVALUASI, DAN
MENGGUNAKAN INFORMASI
Definisi
Parasitologi:
Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup
untuk sementara atau tetap di dalam atau
pada permukaan jasad lain dengan maksud
mengambil makanan sebagian atau
seluruhnya dari jasad itu (parasitos = jasad
yang menambil makanan; logos = ilmu)
Definition of Clinical Parasitology
Parasit dapat diperankan oleh binatang atau
tumbuhan
A. Zooparasit : parasit yang berupa hewan:
a. Protozoa : hewan bersel 1 sperti amoeba
b. Metazoa: hewan bersel banyak yang dibagi
lagi dalam helminthes (cacing) dan artropoda
B. Fitoparasit : parasit bagi tumbuh-tumbuhan
bakteri & fungus
Parasitisme
Setiap hubungan timbal balik suatu spesies
dengan spesies lain untuk kelangsungan
hidupnya. Dalam hal tersebut, satu jenis jasad
mendapat makanan dan lindungan jasad lain
yang dirugikan atau mungkin dibunuhnya.
Derajat Parasitisme
Komensalisme
Jasad mendapat keuntungan dari jasad lain tetapi jasad
lain tersebut tidak dirugikannya
Mutualisme
Hubungan dua jenis jasad yang keduanya mendapat
keuntungan
Simbiosis
Hubungan permanen antara dua jenis jasad dan tidak
dapat hidup terpisah
Predator
Parasit membunuh terlebih dahulu mangsanya kemudian
memakannya
Pendorong kematian hospes atau
pengurangan potensi reproduksi hospes
adalah syarat penting untuk
mengklasifikasikan suatu organisme bersifat
parasitik atau tidak

Biasanya parasite yang berukuran lebih kecil


memiliki potensi reproduksi yang lebih besar
dari hospesnya
Hospes definitif
Hospes
Hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi dewasa dan
berkembangbiak secara seksual.
Hospes Perantara
Hospes tempat parasit hidup menjadi bentuk infektif yang siap
ditularkan kepada manusia
Hospes reservoar
Hewan yang mengandung parasit dan merupakan sumber
infeksi bagi manusia
Hospes paratenik
Hewan yang mengandung stadium infektif parasit tanpa
menjadi dewasa; stdaium infektif ini dapat ditularkan dan
menjadi dewasa pada hospes definitif
Istilah-istilah lain

Vektor
Jasad (biasanya serangga) yang menularkan
parasit pada manusia secara aktif.
Biasanya yang bertindak sebagai vektor adalah
arthropoda
Vektor terbagi menjadi dua jenis
Vektor Biologis sebagian siklus hidupnya
terjadi pada tubuh vektor tersebut
Vektor Mekanis
Zoonosis
Penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada
manusia. Co: balantidiasis (parasit babi yang kdang
ditularkan pada manusia.

Parasit obligat
Parasit yang sama sekali tidak dapat hidup tanpa
hospes

Parasit fakultatif
Organisme yang hidup bebas akan tetapi suatu saat
dapat menjadi parasit
Berdasarkan letaknya pada hospes parasit
dapat dibagi menjadi 2:
A. Ektoparasit
B. Endoparasit
Parasit mempunyai kemampuan beradaptasi
dengan jaringan hospes sehingga umumnya
tidak menimbulkan kerusakan dan gejala klinis
yang berat.

Akibat hal tersebut siklus hidup tidak


terganggu dan parasit dapat terus hidup dari
generasi ke generasi.
Pemberian

nama
Nama ilmiah didasarkan parasit
atas ketentuan The
Internasional Code of Zoological Nomenclature
Untuk spesies dalam nama latin menggunakan
dua kata (binomial nomenclature) kata pertama
menunjukkan ordo diawali huruf besar kata kedua
menunjukkan spesies dengan huruf awal kecil.
Nama ditulis miring atau dengan digaris bawahi
Contoh :
Ascaris lumbricoides atau
Plasmodium falciparum
SUMBER INFEKSI
Sebagian besar yang dapat menjadi sumber
infeksi bagi manusia adalah:
Tanah atau air yang terkontaminasi
Makanan yang mengandung stadium infektif
(stadium parasite yang menginfeksi manusia)
Arthropoda pengisap darah dan binatang
Tumbuhan air
Binatang buas
Manusia lain (dari seseorang ke orang lain)
Diri sendiri
Faktor-faktor yang menunjang
hidup parasit
Kondisi alam dan lingkungan
Iklim
Suhu
Kelembapan
Pengetahuan serta kebiasaan masyarakat
Sosio ekonomi masyarakat rendah
Hygiene perorangan yang kurang baik
TEMPAT DAN CARA MASUK
Masuknya parasite ke dalam tubuh manusia
melalui berbagai jalan:
Mulut
Menembus kiulit
Gigitan Arthropoda

Inhalasi
Transplasental
Hubungan seksual
Jarum suntik
Transplantasi
SIKLUS HIDUP
Yang harus diketahui antara lain
Yang menjadi sumber infeksi
Cara masuk ke dalam tubuh manusia (Port deentr)

Siklus hidup parasite ada yang sederhana dan langsung


infektif ada yang rumit
Perkembangbiakaan ada seksual dan aseksual
Ada parasite yang bersifat hermafrodit
Untuk satu siklus hidup beberapa parasit membutuhkan
lebih dari satu tuan rumah (ada hospes defintif dan hospes
perantara)
CONTOH SIKLUS HIDUP
PARASIT
Pembagian Parasit
Helmintologi
Protozoologi
entomologi
Taksonomi Parasit pada manusia

Klasifikasi parasit (The International Code of


Zoological Nomenclature)
Phylum
Clas
Ordo
Famili idea
* Genus
* Species
Penulisan species
Dua kata ditulis miring atau dengan garis bawah
Kata pertama diawali huruf besar, kata kedua huruf
kecil.
Contoh: Ascaris lumbricoides atau Plasmodium falciparum
B. KLASIFIKASI PARASIT
Phylu Clas
m
Nemathelminthes =
s
Helminth = cacing Nematod
Cacing gilig/spt benang a
Platyhelminthes = Cestod
Cacing pipih a
Trematod
a
Protozo Sarcomastigoph Flagellat
ora a
a Rhizopod
Apicomplex a
a Sporozoe
Ciliophora a
Ciliata
Arthropoda = serangga
C. KLASIFIKASI HELMINTH
(CACING)
Nematod Bentuk bulat memanjang
Kulit luar tidak bersegmen
a
Memiliki rongga badan
Jenis kelamin terpisah

Metamorfosis telur larva


dewasa
Manusia berperan sbg hospes
definitif
Habitat cacing dewasa bisa di usus
atau jaringan
Ditularkan secara langsung atau
melalui vektor serangga
Bentuk infektif bisa berupa stadium
Trematod Bentuk spt daun =pipih dorsoventral
a Badannya dilapisi integumen
Memiliki 2 batil isap untuk melekat
pada tempat hidupnya (BIM dan BIP
Tidak memiliki rongga badan
Jenis kelamin sebagian besar
hermaphrodit kecuali Schistosoma

Metamorfosis telur larva dewasa


Manusia berperan sbg hospes definitif
Habitat cacing dewasa bisa di usus atau
jaringan
Ditularkan melalui vektor invertebrata
Bentuk infektif bisa berupa stadium larva
cercaria/metacercaria
Cestoda Bentuk spt pita = pipih dorsoventral
Tubuhnyanya terdiri dari bagian kepala
(=scolex), leher dan badan (= strobila)
Scolex memiliki alat mulut berupa batil isap
atau lekuk isap
Strobila bersegmen-segmen disebut
proglotid terdiri dari 3 kelompok (proglotid
immatur, matur, dan gravid)
Tidak memiliki rongga badan
Jenis kelamin hermaphrodit pada setiap
proglotid
Metamorfosis telur larva dewasa
Manusia berperan sbg hospes definitif
Habitat cacing dewasa bisa di usus
Bentuk infektif berupa stadium larva melalui
atau tanpa hospes perantara
D. KLASIFIKASI PARASIT
(Protozoa)
Flagellat Parasit sel tunggal
Terdapat stadium trofozoit dan kista
a Trofozoit memiliki flagel sebagai alat gerak
Kista mrp stadium reproduktif kecuali
Trichomonas
Reproduksi aseksual dengan pembelahan
biner longitudinal

Habitat di usus(Giardia lamblia) atau


jaringan (Trichomonas vaginalis,
Trypanosoma, Leishmania)
Rhizopod Stadium trofozoit, protoplasma tidak
a dibungkus membran yang disebut
pseudopodia
Sebagian besar hidup di alam bebas
(Fam. Amoebidae), beberapa saja
yang bersifat parasit (Fam.
Endamoebiadae).
Amoeba hidup bebas ada yang
dapat menimbulkan kelainan pada
otak manusia
Genus dibedakan dari bentuk inti spt
Entamoeba, Endolimax, Iodamoeba
tidak memiliki alat gerak
pada salah satu tahapan dalam siklus
hidupnya memiliki bentuk seperti spora
Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai
Sporozoe parasit
a reproduksi secara aseksual dan seksual
Reproduksi aseksual dilakukan dengan
pembelahan biner.
Reproduksi seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet
Contoh: Toxoplasma gondii,
Plasmodium
Ciliata Terdapat rambut getar ( silia )
Bentuk tubuhnya oval
Memiliki dua inti, yaitu makronukleus dan
mikronukleus
Pembelahan biner
Ada yang hidup bebas ada juga yang
hidup parasit

Habitat di usus (Balantidium coli)


Morfologi
Dapat terdiri hanya satu sel (protozoa) atau
lebih dari satu sel (helminth dan arthropoda)
Perubahan stadium maka akan terjadi
perubahan morofologi
Morfologi parasit akan sesuai dengan
lingkungannya
Co: kista memiliki dinding kuat agar dapat
bertahan dalam waktu yang lama
Patogenesis parasit
Kerusakan jaringan oleh parasit dapat
disebabkan oleh:
1. Efek mekanik
2. Invasi dan perusakan oleh parasit
3. Reaksi inflamasi terhadap parasit atau
produknya
4. Kompetisi mendapatkan sari makanan dari tuan
rumahnya.

Umumnya gejala klinik tidak spesifik sehingga perlu


pemeriksaan lab untuk menemukan parasit bari
diagnosis dapat ditegakkan
Patogenesis parasit
Perkembangan parasite dalam tubuh
manusia:
Masa tunas biologi/ prepaten(parasite masuk
ditemukan di lab)
Masa tunas klinik (parasit masuk gejala awal
penyakit)

Perjalanan penyakit biasanya bersifat kronik


diselingi peridoe laten (tanpa gejala yang nyata)
parasite memiliki kemampuan yang tinggi
untuk beradaptasi dalam tubuh hospes
Diagnosis
Umumnya tidak spesifik
Diperlukan pemeriksaan labiratorium
Bahan pemeriksaan ditentukan dengan
melihat siklus hidup parasite tersebut
Co: parasite hidup di usus bahan dari tinja
Penyakit Parasit di Indonesia
Banyak yang termasuk ke dalam neglected
diseases
Beberapa masih menempati posisi penting

seperti penyakit infeksi lainnya.


Co: malaria
Ada juga beberapa parasit yang berperan
dalam emerging disease and re-emerging
disease
Pembagian Parasit berdasarkan
organ
Dalam kurikulum kedokteran umum menggunakan
sistem modul uraian penjelasan penyakit-penyakit
parasit adalah berdasarkan sistem organ
Sistem Hematologi
Sistem Dermatomuskuloskeletal
Sistem Digestivus
Sistem Urogenital
Sistem Saraf dan Perilaku
Sistem Indera
Perlu DIINGAT bahwa parasit tidak hanya memiliki satu
stadium saja dan kadang kadang beberapa stadium dapat
menyerang lebih dari satu sistem organ sehingga
pembahasan beberapa spesies tetentu dapat diulang pada
modul yang lain.
Sumber Pustaka
Utama
Basic Clinical Parasitology, 6th ed. by Neva and
Brown. Appleton & Lange, 1994.
Parasitologi Kedokteran : ditinjau dari organ
tubuh yang diserang
http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/Training.ht
m
TERIMA KASIH

You might also like