You are on page 1of 7

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Andi Azis R

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 15 001

Acara 1: Klasifikasi Endapan Mineral Bijih Praktek : Endapan Mineral


DEKSRIPSI ENDAPAN BIJIH

1. Warna : Kuning sampai Emas


2. Sistem Kristal : Isometric
3. Kilap : Logam
4. Kekerasan : 2,5 - 3
5. Gores : Kuning
6. Belahan : Tidak Baik
7. Pecahan : Hackly
8. Tenacity : Brittle
3
9. Berat Jenis : 9 gr /cm
10. Kemagnetan : Diamagnetic
11. Transparansi : Opaque
12. Nama Mineral : Emas (Au)
13. Kegunaan : Sebagai bahan perhiasan, bahan penghargaan, bahan pembuat
mata uang,dll
14. Genesa : Emas terbentuk dari proses magmatisme atau
pengkonsentrasian di permukaan dan kebanyakan terdapat di
dalam urat-urat hydrothermal/ berasosiasi dengan mineral
sulfide dan di dalam endapan-endapan bijih
15. Jenis Endapan : Endapan Bijih

DEKSRIPSI ENDAPAN BIJIH

1. Warna : Coklat Kemerahan, Merah Muda


2. Sistem Kristal : Isometric
3. Kilap : Logam
4. Kekerasan : 1,5 - 3
5. Gores : Hitam Logam
6. Belahan : Tidak Ada
7. Pecahan : Choncoidal
8. Tenacity : Ductile
3
9. Berat Jenis : 8,9 gr /cm
10. Kemagnetan : Ferromagnetic
11. Transparansi : Opaque
12. Nama Mineral : Tembaga (Cu)
13. Kegunaan : Sebagai bijih tembaga utama, sebagai contoh mineral, dan untuk
hiasan (ornamental stone). Digunakan untuk membuat kawat,
komponen listrik, uang logam(koin), membuat pipa.
14. Genesa : Terbentuk di dalam zona oksidasi dari endapan bijih sulfida. Batuan
sedimen yang berdekatan dengan ekstrusif basa, dan di dalam rongga-
rongga batuan basal.
15. Jenis Endapan : Endapan Bijih

DEKSRIPSI ENDAPAN BIJIH

1. Warna : Abu-abu Timah


2. Sistem Kristal : Isometric
3. Kilap : Logam
4. Kekerasan : 2,5
5. Gores : Abu-abu
6. Belahan : Sempurna
7. Pecahan : Hackly
8. Tenacity : Brittle
3
9. Berat Jenis : 7,58 gr /cm
10. Kemagnetan : Magnetic
11. Transparansi : Opaque
12. Nama Mineral : Galena PbS
13. Kegunaan : Sumber logam timbal atau timah hitam, hidangan makanan hias.
14. Genesa : Terdapat dalam urat urat hydrothermal berasosiasi dengan spalerit,
kalkopirit, pirit, lain-lain sulfida, kuarsa, kalsit, dolomit, barit, dan
flourit. keterdapatan mineral galena ini biasa berada pada vein vein
kuarsa atau biasa juga didapatkan pada batuan batuan yang
teralterasi sangat kuat baik itu pada batuan vulkanik seperi Tufa,
basalt dll atau pada batuan batuan terobosan lainnya.
15. Jenis Endapan : Endapan Bijih

DEKSRIPSI ENDAPAN BIJIH

1. Warna : Bening, putih sampai putih kebiruan, abu-abu


2. Sistem Kristal : Isometric
3. Kilap : Kristal
4. Kekerasan : 10
5. Gores : Putih
6. Belahan : Sempurna
7. Pecahan : Choncoidal
8. Tenacity : Ductile
3
9. Berat Jenis : 3,5 gr /cm
10. Kemagnetan : Diamagnetic
11. Transparansi : Tranparant
12. Nama Mineral : Intan (C)
13. Kegunaan : Sebagai alat untuk memotong, ,mengasah dan sebagai mata bor,
perhiasan, dll
14.Genesa : Kebanyakan intan yang kita temukan sekarang merupakan hasil
pembentukan proses jutaan-milyar tahun yang lalu, erupsi magma
yang sangat kuat membawa intan-intan tersebut ke permukaan,
membentuk pipa kimberlite, penamaan kimberlite berasal dari
penemuan pertama pipa tempat intan berada tersebut di daerah
Kimberley, Afrika Selatan.
15. Jenis Endapan : Endapan Bijih

DEKSRIPSI ENDAPAN MINERAL BIJIH

1.Warna : Kuning terang sering dengan coklat


2.Sistem Kristal : Tetragonal
3.Kilap : LogamMetalik
4. Kekerasan : 3,5 - 4 Skala Mohs
5. Gores : Hitam Kehijauan
6. Belahan / Pecahan : Tidak Jelas / Konkoidal
7. Tenacity : Brittle
8. Berat Jenis : 3,9 4,1 g/cm3
9. Kemagnetan : Feromagnetik
10. Ketransparanan : Opac
11. SifatKhas : Mineral biji tembaga yang terdapat cebakan tembaga porfiri
dan urat-urat
12.Nama Mineral : Chalcopyrite / CuFeS2
13.Kegunaan : Bahan campuran tembaga
14.Genesa/Asosiasi Mineral : Terbentuk di bawah kondisi Epitermalkeduanyadalamurat
bentuk Kristal Baryte,dolomite,pyrrhotite,kuarsa,malachite
Teori Dasar

Magmatic Concentration (Pengayaan Magma )


Terbentuknya bahan galian karena adanya diff dari magma. Magma sebagai cairan panas dan pijar
merupakan sumber dari jebakan bijih yang terjadi dari bermacam-macam komponen, dimana dari
masing-masing komponen mempunyai daya larut yang berlainan. Pada waktu magma naik ke
permukaan bumi, maka temperature dan tekanannya akan turun. Akibatnya terjadi kristalisasi, dimana
komponen yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu sebagai terbentuk endapan bijih.
Proses magmatic concentration dibagi atas:
Endapan magmatik awal ( Early Magmatik deposite )
Endapan Early Magmatic dihasilkan dari proses magmatik langsung, yang
disebut orthomagmatik (proses pengkristalan magma hingga mencapai 90%). Mineral bijih pada
endapan ini selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya
endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu :
1. Kristalisasi sederhana tanpa konsentrasi (disseminasi), terjadi pada magma dalam yang
kemudian akan menghasilkan batuan beku granular, dimana kristal yang terbentuk di awal akan
tersebar seluruhnya,. Bentuk endapan yang dihasilkan intrusif seperti dike, pipa atau stock. Contoh
endapan ini adalah diamond pipe pada batuan kimberlite di Afrika Selatan.
2. Segregasi, dimana konsentrasi awal magma dari hasil diferensiasi mengalami pemisahan karena
tenggelamnya kristal berat yang terbentuk ke bagian bawah magma chamber, seperti yang terjadi
pada chromite. Endapan segregasi early magmatic umumnya lenticular dan relative berukuran kecil,
biasanya berupa disconnected pod-shape lenses, stringer & buches dan kadang membentuk layer
dalam hostrock (contohnya stratiform band of chromite pada Bushveld Igneous Complex, Afrika
Selatan) Contoh lainnya endapan segregasi early magmatic ada pada Stillwater Complex di Montana.

3. Injeksi, dimana mineral bijih terkonsentrasi oleh diferensiasi kristalisasi lebih awal atau
berbarengan dengan batuan yang berasosiasi dengan mineral silikan. Mineral bijih tersebut
diinjeksikan ke dalam host rock atau batuan sekitarnya, sebagai mush kristal oksida yang fluidanya
dari residual magma. Mineral bijih tersebut memotong struktur batuan termasuk fragmen batuan, atau
terjadi sebagai dike atau tubuh intrusi lainnya. Contoh endapan ini adalah Titaniferous magnetite dike
di Cumberland, Rhode Island, Magnetite di Kiruna, Swedia, Platinum pipes dan beberapa Bushveld
Complex di Afrika Selatan, Ilmenite of Allard Lake, Quebec.

Endapan Magmatik Akhir ( Late Magmatic Deposite )


Jebakan menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan silikat sebagai bentuk sisa magma yang lebih
kompleks dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih banyak. Magma dari endpan late
magmatic mempunyai sifat mobilitas tinggi.
Jebakan ore mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya batuan silikat yang menerobos dan
bereaksi dan menghasilkan rangkaian reaksi. Perubahan ini disebut Deuteric alteration yang terjadi
pada akhir kristalisasi dari batuan beku dan cirri-cirinya hampir mirip dengan efek yang dihasilkan
proses pneumatolytic atau larutan hydrothermal.
Jebakan late magmatic terutama berasosiasi dengan batuan beku yang basic dan disebabkan oleh
bermacam-macam proses differensiasi, kebanyakan jebakan mgmatic termasuk dalam golongan
sebagai berikut :
1. Residual Liquid Segregation, Dalam proses diff magma, residual magma umumnya lebih kaya
akan silikat alkali dan uap air. Twetapi pada jenis magma yang basic menjadi kaya oleh Fe dan Ti. Ini
adalah magma yang utama yang menghasilkan anorthosite. Plagiocelah mengkristal pertama-tama
dan Fe oksida dengan atau tanpa piroxenne mengkristal belakangan. Resudual liquid tadi mungkun
menerobos keluar atau bisa juga trepisah dari rongga-rongga kristal dari dapur magma dan
mengkristal disitu tanpa perpindahan. Beberapa badan bijih yang terjadi cukup besar dan kaya untuk
membetuk jebakan yang berharga. Jebakan ini umumnya sejajar dengan struktur primer btuan
sekitarnya yang umumnya terdiri dari anhorthsite, norite, gabro atau batuan lain. Contoh: Cebakan
Titanifereous magnetite di Bushveld complex di Afrika Selatan, Cebakan platinum di Iron Mountain,
Wyo.
2. Residual Liquid Injection, Proses ini hampir sama dengan diatas, dimana kumpulan residual
liquid yang banyak mengandung Fe oleh adanya tekanan dari luar menyebabkan :
a. Liquid menerobos keluar ke tempat yang tekanannya lebih rendah ke dalam celah atau
perlapisan batuan di atasnya.
b. Jika pengumpulan liquid ini tidak terjadi, maka residual liquid yang kaya Fe akan terfilter
keluar membentuk late magmatic injection deposite.
3. Immiscible Liquid Segregation, Dalam sisa magma yang basic dari Fe-Ni-Cu Sulphide berupa
saat pendinginan mereka memisah membentuk bagian yang tidak bisa bercampur mengumpul pada
dasar sumber magma membentuk larutan yang terpisah. Contoh: Di Sudbury Ontario, Canada
terdapat cebakan bijih Ni dalam bentuk lensa yang teratur pipih disebut Marginal Deposite.
Keseluruhan ini terdapat dalam batuan norite brexia dimana mineral-mineralnya adalh pyrrhotite,
Chalcopyrite, Petlandite ( bijih Ca dan Ni ), magnetite, pyrote. Cebakan Ni, Cu Sulphide di Insizwa
Afrika Selatan, mineral Pyrrhotite, Chalcopyrite, Petlandite dalam batuan gabro yang kontak dengan
sedimen. Di samping itu terdapat pula au dan Ag.
4. Immiscible Liquid injection, Proses ini hampir sama dengan proses Immiscible Liquid
Segregation di atas. Dimana pada residu liquid yang kaya akan suphide diselingi gangguan sebelum
konsolidasi sehingga menyebabkan liquid menerobos ke dalam celah-celah batuan. Bentuk jebakan
tidak teratur atau dapat mirip bentuk dike. Contoh: Cebakan di Vlacfontein, Afrika Selatan. jebakan
Nickel di Norwegia.
Perbedaan antara Early Magmatic Deposits dan Late Magmatic Deposits
Early Magmatic Deposits harus terletak dalam batuan beku pada tempat pengendapan dan mineral
bijih terakumulasi sebagai padatan, tidak ada mobilitas setelah akumulasi, sedangkan Late Magmatic
Deposits terakumulasi melalui mobilitas dan endapan mungkin terletak dengan sempit dan selaras
dalam host rock atau memotong struktur internal

You might also like