Professional Documents
Culture Documents
I. Tujuan Percobaan
Menetukan kadar vitamin C sampel dengan metode Jacobs.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan antara lain :
1. Minuman kemasan bervitamin (3 jenis)
2. Indikator Amilum 1 %
3. Larutan iodium 0,01 N
V. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini, adalah sebagai berikut :
VI. Pembahasan
Adapun pembahasan yang didapatkan dari praktikum di atas adalah
sebagai berikut :
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan
rumus molekul C6H8O6. Vitamin C dalam bentuk murni merupakan Kristal
putih, tidak berbau dan mencair pada suhu 190-192oC. Senyawa ini bersifat
reduktor kuat dan mempunyai rasa asam. Vitamin C mudah larut dalam air (1
gram dapat larut sempurna dalam 3 ml air), sedikit larut dalam alkohol (1 gram
larut 50 ml alkohol absolut atau 100 ml gliserin). Dan tidak larut dalam
benzene, eter, kloroform, minyak dan sejenisnya (Khomsom, 2010).
Pada percobaan penentuan kadar vitamin C secara titrasi iodium
(Jacobs), sampel yang digunakan adalah sirup ABC rasa jeruk. Hal pertama
yang dilakukan adalah sampel disaring dengan menggunakan kertas saring,
kemudian filtrate yang telah disaring dan berwarna kuning jernih dimasukkan
ke dalam Erlenmeyer, lalu ditambahkan 2 ml indikator amilum 1% yang
bertujuan sebagai indikator penanda adanya titik akkhir pada titrasi.
Metode iodium paling banyak digunakan, karena murah, sederhana dan
tidak memerlukan peralatan laboratorium yang canggih. Titrasi ini memakai
iodium sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai amilum
sebagai indikatornya (Day dan Underwood, 1981).
Menurut Sastrohamidjojo (2005), amilum akan bereaksi dengan larutan
iodi dengan adanya iodida membentuk suatu kompleks yang berwarna biru yang
akan terlihat pada konsentrasi iodi yang sangat rendah. Reaksi yang terjadi
antara amilum dengan larutan I2 adalah :
Selanjutnya ditambahkan 20 ml akuades lalu lakukan titrasi dengan
larutan standar I2 0,01 N. Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam
Erlenmeyer berubah warna dari warna kuning jernih menjadi warna biru. Warna
biru yang dihasilkan merupakan reaksi antara larutan iodin dengan amilum
menjadi iod-amilum yang menandakan bahwa proses filtrasi telah mencapai
titik akhir.
Menurut Hiskia (1990), pada proses titrasi, setelah semua vitamin C
beraksi dengan larutan iodi, maka kelebihan iodium akan dideteksi oleh amilum
yang menjadikan larutan berwarna biru. Reaksi vitamin C dengan iodium
adalah sebagai berikut :
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada praktikum kali ini, maka dapat
disimpulkan bahwa penentuan kadar vitamin C pada sampel sirup ABC dengan
menggunakan metode iodium (Jacobs) didapatkan hasil pada titrasi pertama
yaitu 30,5 ml, sedangkan pada titrasi kedua yaitu 28,3 dan didapatkan volume
rata-ratanya yaitu 29,4 ml. Pada titrasi pertama dan kedua tidak terjadi
perubahan warna dari warna orange jaernih menjadi warna biru, sehingga hasil
tersebut dapat dikatakan tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan.