Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kapada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Kelompok
Pencegahan Korosi Dengan Teknik Pelapisan ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan,
serta ilmu pengetahuaan yang penulis miliki.
.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, jika ada kekurangan mohon saran dan kritik sehingga
saya bisa memperbaiki kekurangan tersebut.
Atas perhatiannya terima kasih .
(Kelompok 4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................5
KELOMPOK 3 PENCEGAHAN KOROSI DENGAN TEKNIK PELAPISAN
2
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................5
1.2. Teknologi Pelapisan..........................................................................................................5
1.3 Macam-Macam Pelapisan Logam....................................................................................6
BAB II................................................................................................................................................8
Teknik Galvanisasi............................................................................................................................8
2.1. Definisi..............................................................................................................................8
2.2. Proses Pelapisan Hot Dip Galvanizing...............................................................................9
BAB III.............................................................................................................................................12
ELECTROPLATING (electrochemical plating)...................................................................................12
3.1 Definisi Electroplating.....................................................................................................12
3.2 Prinsip Electroplating......................................................................................................12
3.3 Karakterisasi Electroplating.............................................................................................12
3.4 Metode dan Aplikasi Electroplating................................................................................13
3.5 Fungsi Electroplating.......................................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................................15
PELAPISAN KROM..........................................................................................................................15
4.1 Definisi dan Sifat Krom....................................................................................................15
4.2 Klasifikasi Pelapisan Krom...............................................................................................16
BAB V.............................................................................................................................................17
PELAPISAN TEMBAGA....................................................................................................................17
5.1 Definisi Tembaga.............................................................................................................17
5.2 Sifat Fisika Tembaga........................................................................................................17
5.3 Sifat Kimia Tembaga........................................................................................................17
5.4 Proses Pelapisan..............................................................................................................18
BAB VI............................................................................................................................................19
PENUTUP........................................................................................................................................19
6.1. Kesimpulan..........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................20
PENDAHULUAN
BAB II
Teknik Galvanisasi
2.1. Definisi
Galvanization (atau galvanisasi) adalah proses penerapan protective zinc coating pada
baja atau besi, untuk mencegah berkarat
KELOMPOK 3 PENCEGAHAN KOROSI DENGAN TEKNIK PELAPISAN
7
Istilah ini berasal dari nama ilmuwan Italia Luigi Galvani. Meskipun galvanisasi dapat
dilakukan dengan elektrokimia dan proses elektrodeposisi, metode yang paling umum
digunakan saat ini adalah hot-dip galvanisasi, bahan baja di rendam didalam bak zinc cair
(molten zinc). Sedangkan disini lebih dikenal dua teknik dasar dalam pelapisan anti-karat
pada besi yaitu Galvanis atau Galvanized atau Galvalume. Untuk Galvalum finishingnya terdiri
dari: 55% unsur coatingnya adalah aluminium, 43,5% adalah unsur seng/zink dan 1,5% unsur
silikon. Teknik Kedua disebut Zincalume. Zincalume pelapisannya terdiri dari: 98% unsur
coatingnya adalah seng/zinc dan 2% adalah unsur alumunium. Zincalume sering dipakai
untuk pelapisan besi atau baja ringan dengan berat perbatangnya kurang dari 5kg.
Secara kasat mata apa beda antara galvanis dan zincalume? Galvanis dapat dikenali
dengan warnanya yang silver atau bronze namun tidak mengkilat atau doff. Warna ini disebut
juga dull silver. Sedangkan zincalume karena kandungan zinc-nya tinggi, maka akan berwarna
silver mengkilat atau glossy silver. Meski tentunya tingkat kilapnya masih dibawah stainless
steel.
Galvanis punya tingkat ketebalan beragam. Mulai dari 1 micron (seperseribu milimeter)
sampai 9 micron bahkan lebih. Untuk ketebalan 1 micron biasanya produsen memberi
jaminan 3 tahun anti karat (3years rustfree) dan untuk ketebalan 7 micron produsen bisa
memberi jaminan hingga 30 tahun. Sedang proses galvanis ada dua macam. Pertama adalah
electro-plating atau UCP Galvanis. Proses ini dengan cara memberi aliran listrik dalam kolam
galvanis. Sehingga partikel galvanis menempel pada besi sampai ketebalan yang diinginkan.
Sedang proses kedua adalah hot-dip galvanis (hot dipped galvanized), yaitu dengan
mencelupkan besi ke dalam kolam galvanis panas. Semakin sering dicelup semakin tebal
lapisan galvanisnya. Selain pelapisan logam, untuk proses antikarat dikenal juga pengecatan
dengan cat zinc chromate. Cat zincromat dipakai pada industri kapal dan konstruksi yang
bersentuhan dengan air. Ketahanan zincromat dengan 2 kali aplikasi bisa sampai 2 tahun1.
Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
a. Proses pembersihan secara Fisik (mekanik). Pembersihan secara fisik dapat berupa
pengamplasan dengan menggunakan mesin gerinda, yang meliputi menghaluskan
permukaan yang tidak rata dan penghilangan goresan-goresan serta beram-beram
yang menempel pada permukaan spesimen.
b. Proses pembersihan secara kimiawi. Proses pembersihan secara kimiawi
merupakan proses pembersihan pengotor yang menempel pada permukaan
spesimen dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Proses pembersihan ini
meliputi:
a) Degreasing. Proses degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran, minyak, lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang
menempel pada permukaan spesimen. Proses pembersihan dilakukan dengan
menggunakan larutan NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi 5% 10% pada
suhu 70oC 90oC selama kurang lebih 10 menit.
b) Rinsing I. Proses rinsing I bertujuan untuk membersihkan soda kaustik pada
proses degreasing yang masih menempel pada permukaan spesimen dalam
dengan menggunakan air bersih pada temperatur kamar.
c) Pickling. Proses pickling bertujuan untuk menghilangkan karat yang melekat pada
permukaan spesimen dengan cara dicelupkan ke dalam larutan HCl (asam
klorida) atau larutan H 2 SO 4 (asam sulfat) dengan konsentrasi 10% 15%
selama 15 20 menit.
d) Rinsing II. Proses rinsing II bertujuan untuk membersihkan larutan HCl atau
H2SO4 yang menempel pada spesimen saat proses pickling dengan
menggunakan air bersih pada temperatur kamar.
e) Fluxing. Proses fluxing merupakan proses pelapisan awal dengan menggunakan
Zinc Amonium Cloride (ZAC) dengan konsentrasi 20% 30% selama 5 8 menit.
Proses fluxing berlangsung pada temperatur 60oC 80oC, hal ini dimaksudkan
agar perpindahan panas pada spesimen berlangsung secara perlahan dan
KELOMPOK 3 PENCEGAHAN KOROSI DENGAN TEKNIK PELAPISAN
9
bertahap sehingga dapat menghindari terjadinya deformasi plastis yang dapat
mengganggu proses pelekatan seng pada benda kerja saat proses galvanizing
berlangsung. Proses fluxing dilakukan dengan tujuan: Sebagai lapisan dasar untuk
memperkuat lapisan seng pada saat dilakukan proses pelapisan. Sebagai
katalisator reaksi terjadinya pelapisan Fe-Zn. Untuk menghindari terjadinya
proses oksidasi sebelum proses galvanizing dilakukan.
f) Drying. Proses drying merupakan proses pengeringan dan pemanasan awal
dengan menggunakan gas panas yang suhunya kurang lebih 150oC, tujuannya
untuk menghilangkan cairan yang mungkin terdapat pada permukaan spesimen
yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan uap saat proses galvanizing
berlangsung.
2. Tahap pencelupan (galvanizing)
Spesimen yang telah mengalami tahap persiapan (pre treatment) dan telah bersih dari
segala pengotor kemudian langkah berikutnya yaitu dilakukan proses pencelupan
(galvanizing). Selama proses galvanizing berlangsung, cairan seng akan melapisi baja
dengan membentuk lapisan baja seng kemudian barulah terbentuk lapisan yang
sepenuhnya berupa unsur seng pada permukaan terluar baja, larutan yang digunakan
minimal adalah 98 % murni unsur seng. Tahap pencelupan dilakukan selama kurang
lebih 1,5 menit pada suhu 440oC 460oC. Ketebalan lapisan seng pada pelapisan
dengan metode Hot Dip Galvanizing dipengaruhi oleh kondisi permukaan, lamanya
pencelupan dantemperatur pencelupan.
3. Tahap pendinginan dan tahap akhir
Tahap pendinginan (quenching). Tahap pendinginan dilakukan dengan mencelupkan
spesimen ke dalam larutan sodium cromate dengan konsentrasi 0,015% pada suhu
kamar ataupun dengan menggunakan air. Proses ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya white rust.
BAB III
BAB IV
PELAPISAN KROM
Nomor atom : 24
3
Berat jenis : 7,91 gr/cm
0
Titik cair : 1920 C
Valensi : 2; 3; 6;
0
Titik didih : 2260 C
0
Koef. Muai panas : 6,20 in/ C
Sifat lain yang sangat mennonjol adalah mudah teroksidasi dengan udara
membentuk lapisan kromium oksida pada permukaan . Lapisan tersebut bersifat kaku,
tahan korosi, tidak berubah warna terhadap pengaruh cuaca. Tetapi larut dalam asam
klorida, sedikit larut dalam asam sulfat dan tidak larut dalam asam nitrat.
Pada pelapisan ini umumnya logam (benda kerja) terlebih dahulu dilapis
dengan tembaga kemudian nikel dan akhirnya krom. Tebal lapisan krom
dekoratif berkisar antara 0,25 0,5 mikron.
Pelapisan ini sering disebut industrial krom yaitu pelapisan krom yang
memanfaatkan sifat-sifat krom untuk mendapatkan sifat-sifat seperti ; tahan
panas, aus, erosi, korosi dan koefisien rendah.
Pada pelapisan krom keras, krom diendapkan pada logam dasar secara langsung
tanpa melalui pelapisan perantara. Biasanya lapisan ini lebih tebal dari lapisan
krom dekoratif. Berbeda dengan lapisan tembaga dan nikel dimana logam yang
berfungsi sebagai anoda yaitu tembaga dan nikel. Untuk pelapisan krom, logam
krom tidak akan berfungsi dengan baik sebagai anoda, sehingga dalam
pelapisan krom digunakan anoda yang tidak larut yaitu lead (Pb).
BAB V
PELAPISAN TEMBAGA
Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar
pada pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang biasanya diikuti pelapisan
nikel dan khrom. Tembaga digunakan sebagai suatu lapisan awal untuk mendapatkan pelekatan
yang bagus dan melindungi baja dari serangan keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan
pemilihan plating tembaga untuk aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya
tembus yang tinggi.
Formula kecepatan tinggi atau efisiensi tinggi digunakan untuk plating tembaga tebal,
smentara proses Rochelle digunakan untuk menghasilkan pelapisan yang bersifat antara strike
dan kecepatan tinggi. Garam-garam Rochelle tidak terdekomposisi dan hanya berkurang melalui
drag-out yaitu terikutnya larutan pada benda kerja pada saat pengambilan dari tanki tinggi
disbanding larutan strike sebab kerapatan arus katoda dan efisiensi penting dalam kecepatan
plating. Larutan Rochelle dan kecepatan tinggi dapat dioperasikan pada temperatur relatif tinggi.
Proses Pengolahan Awal adalah proses persiapan permukaan dari benda kerja yang
akan mengalami proses pelapisan logam.Pada umumnya proses pelapisan logam itu mempunyai
dua tujuan pokok adalah sifat dekorasi, sifat ini untuk mendapatkan tampak rupa yang lebih baik
dari benda asalnya, dan aplikasi teknologi, sifat ini misalnya untuk mendapatkan ketahanan
korosinya, mampu solder, kekerasan, sifat listrik dan lain sebagainya.Keberhasilan proses
pengolahan awal ini sangat menentukan kualitas hasil pelapisan logam, baik dengan cara listrik
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Proses Pelapisan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat tertentu pada
suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut akan mengalami perbaikan
baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya, dan tidak menutup kemungkinan pula
DAFTAR PUSTAKA
Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Galvanisasi (diakses pada 26 Mei 2017)
https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/korosi-corrosion/proteksi-korosi-
dengan-lapis-lindung-organik-cat/ (diakses pada 26 Mei 2017)
http://nasrahanjani.blogspot.co.id/2014/10/contoh-makalah-lengkap-korosi.html
(diakses pada 26 Mei 2017)