You are on page 1of 7

ACARA V

PENGUAT PENJUMLAHAN INVERTING

ABSTRAK
Dalam praktikum ini tentang penguat penjumlahan inverting, dengan
menggunakan Op-Amp dari masukan inverting maka penguat penjumlahan ini
disebut inverting summer. Dalam percobaan ini yang bertujuan untuk membuktikan
penguat pada amplifier yang hanya bergantung pada penguat eksternal negatif
feedback, input dan output, dan juga untuk mengoprasikan Op-Amp penjumlahan
inverting summer. Penguat penjumlahan memiliki lebih dari satu masukan, sehingga
menghasilkan keluaran yang tergantung pada hambatan umpan balik dan hambatan
masukan. Isyarat masukan untuk inverting bisa berupa masukan ac maupun dc,
sehigga hasil gelombang keluaranya tergantung pada masukannya, dalam pratikum
ini di dapat penguatanya 1x sehingga jika masukanya berupa gelombang dc dengan
masukan masing masing 1,5Volt maka jika kedua saklarnya di tutup tegangan
keluaranya merupakan hasil dari penjumlahan masukanya, dan jika polaritas dari
batrainya salah satu dibalik maka keluaranya merupakan hasil perbandingan dari
masukanya.

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Membuktikan penguat pada amplifier yang hanya bergantung pada penguat
eksternal negative feedback , input dan output.
b. Mengoprasikan Op-Amp penjumlahan inverting summer.

2. Waktu Praktikum
Jumat, 6 juni 2014

3. Tempat Praktikum
Laboraturium Fisika, Lantai II. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat Praktikum
a. Multimeter
b. Papan roti
c. Kabel penghubung
d. Dual power supply
e. Jumper
f. Saklar
g. Batrai
2. Bahan Praktikum
a. Resistor
b. Op-Amp 741

C. LANDASAN TEORI
Penguat oprasional atau lebih sering disebut Op-Amp merupakan suatu piranti aktif
yang berguna sebagai penguat, dimana penguat ini memiliki penguatan tegangan lingkar
terbuka yang sangat tinggi dan penguat ini juga memiliki impedansi masukan yang sangan
besar dan impedansi keluaran yang sangat kecil penguat oprasional ini terintegrasi dalam
suatu sirkuit terintegrasi atau Ic yang terdiri dari berbagai macam resistor dan transistor
yang dirangkaikan secara differentsial sehingga adanya dua masukan dan satu keluaran.
Masukan Op-Amp terdiri dari masukan ac dan dc, dimana masukan dc berguna sebagai
tegangan yang mengaktifkan Op-Amp dan tegangan ac merupakan tegnag yang akan
diperkuat dan menghasilkan keluaran. Masukan ac ini terdiri dari masukan inverting dan
masukan non-inverting, perbedaan dari kedua masukan ini terdisi dari bentuk keluaran.
Penguat oprasional merupakan penguat yang serbaguna dimana bisa berfungsi sebagai
osilator, dan tapis aktif, bisa juga untuk melakukan proses perhitungan matematika
sederhana (Winder,1987:220).
Penguat inverting merupakan penguat yang menghasilkan penguatan tegangan yang
berbeda fase 180o dengan isyarat masukanya, pada penguat invertng isyarat masukanya
diberi masukan yang negative dan masukan non-inverting di tanahkan.
Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa rangkaian umpan balik di pasangkan pada
masukan inverting ke keluaran dengan adanya hambatan umpan balik, untuk menganalisis
rangkaian ini digunakan golden rules, sehingga mendapatkan nilai tegangan kuluaran
dimana

= .

Tanda negatif menyatakan bahwa memiliki fase yang berlawanan (Sutrisno, 1986 : 78).
Penguat Op-Amp juga merupakan dasar dari yang digunakan untuk menjumlahkan
dua atau lebih tegangan baik ac atau dc , dimana masukanya pada masukan inverting
sehingga sering disebut inverting summing amplifier, dapat dilihat pada gambar dibawah
ini

Sehingga untuk menganalisis rangkaian diatas digunakan teorema superposisi dimana



0 = ( ) . karena menggunakan teori superposisi maka

=1 . atau dapat dituliskan


Vout = [1 . 1 + . 2 + . 3 + ] ; j = banyak masukan
2 3

Kemudian dapat kita ketahui bahwa inverting summer bisa digunakan untuk menghitung
keluaran dari banyak masukan ( Wahyudi, 2014 ; 32).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dibuat rangkaian seperti dibawah ini
2. Diukur tegangan masukan dan keluaran dengan menutup saklar 1 dengan ploratis (+)
dan saklar 2 dibuka .
3. Diulangi langkah diatas dengan mengikuti tabel pada hasil pengamatan

E. HASIL PENGAMATAN
Keadaan saklar polaritas Vin (Volt)
No vout
S1 S2 V1 V2 V1 V2
1 tutup buka + X 1,510 0 1,510
2 buka tutup X + 0 1,505 1,505
3 tutup tutup + + 1,507 1,505 1,505
4 tutup tutup - + -1,433 1,422 0,061

F. ANALISIS DATA
Menentukan tegangan keluaran
Dengan
Rf = 1K
R1 = R2 = 1K

1. S1 = tutup ; S2 = buka
V1 = 1,510 volt
V2 = 0 volt


Vout = [1 . 1 + . 2]
2

= -(1,510 + 0) volt
= -1,510 volt

2. S1 = buka ; S2 = tutup
V1 = 0 volt
V2 = 1,505 0 volt


Vout = [1 . 1 + . 2]
2

= -(0 + 1,505) volt


= -1,505 volt
3. S1 = tutup ; S2 = tutup
V1 = 1,507 volt
V2 = 1,505 volt


Vout = [1 . 1 + . 2]
2

= -(1,507 + 1,505 ) volt


= -3,012 volt

4. S1 = tutup ; S2 = tutup
V1 = -1,433 volt
V2 = 1,422 volt


Vout = [1 . 1 + . 2]
2

= -(-1,433 + 1,422) volt


= 0,011 volt

G. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini untuk penguat inverting , penguat penjumlahan merupakan
salah satu konfigurasi penguat Op-Amp dimana masukan dari rangkaian ini bisa lebih dari
dua dan masukanya bisa berupa masukan ac dan dc, karena masukanya pada masukan
inverting maka penguat ini dinamakan penguat penjumlahan inverting , hal ini berarti
keluaranya memiliki fase yang berlawanan dengan masukanya, untuk menyelesaikan
masalah dari penguat penjumlahan inverting ini digunakan aturan golden rules dan aturan
superposisi dimana kita menghitung satu persatu masukan dan menentukan keluaranya
lalu kemudian menjulahkan semuanya sehingga terbentuk suatau kolaborasi isyarat
masukan.
Untuk praktikum kali ini hal pertama yang harus dilakukan adalah merangkai
rangkaian inverting summer ini dengan dua atau lebih masukan, disetiap masukan harus
ada sebuah hambatan masukan den sebuah saklar hal ini berguna untuk melakukan
perhitungan superposisi untuk menyelesaikan persamaan inverting summer, lalu
percobaan ini polaritas dari masukan dc harus diperhatikan karena akan mempengaruhi
hasil. Dari hasil percobaan pada hasil pengamatan diatas untuk percobaan nomer 1 dan 2
polaritas dari masing-masing yang dibeikan tanda silang (X) memiliki arti bahwa bukan
hanya saklarnya saja yang dibuka tetapi batrainya juga harus dilepaskan karena hal
tersebut menandakan tidak adanya polaritas pada masukan yang diberi tanda silang
tersebut, hal ini diperlukan karena pada saat pengukuran walaupun saklarnya sudah dibuka
arus akan tetap mengalir karena masih adanya sumber masukan dc yang satunya sehingga
bisa muncul tegangan karena antara sumber satu dan lainya dihubungkan secara paralel
sehingga arus dari masukan yang satunya masuk ke aliran yang satunya sehingga
meniimbulkan tegangan. Kemudian dari percobaan nomer 3 dimana kedua saklar ditutup
dengan polaritas (+) untuk kedua masukanya maka arus masukan akan mengalir dari
kedua sumber sehingga secara teorikeluaranya merupakan penjumlahan dari masukanya
karena dalam praktikum ini penguatnya adalah 1x, tetapi pada praktikumnya tengangan
keluaranya merupakan tegangan dari masukan dua hal ini dikarenakan dilihat dari cara
pengukuran tegangan keluaran dari Op-Amp, seharusnya untuk mengukur keluaran dari
Op-Amp harus menggunakan tegangan ac. Dan kemudian untuk yang nomer 4 hasilnya
cukup sesuai dengan teori karena polaritas berbeda sehingga keluaran merupakan selisih
antara kedua masukan. Kemudian pada teorinya keluaran yang dihasilkan seharusnya
memiliki fase yang berbada dari masukanya, tetapi pada praktikum kami tidak mendapati
nilai negatif tersebut pada keluaranya, hal ini mungkin dikarenakan perubahan fase hanya
dialami oleh isyarat masukan ac sehingga masukan dc perubahan fase ini tidak
berpengaruh, karena fase hanya menunjukan polaritas untuk tegangan ac, karena kita
menggunakan tegangan dc maka perubahan fase tidak berpengaruh.

H. KESIMPULAN
Dari praktikumyang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
a. Penguat Op-Amp untuk inverting summer memiliki penguatan yang bergantung pada
hambatan rangkaian umpan balik negatif dan hambatan masukan, karena rangkaian
ini rangkaian inverting sehingga penguatnya merupakan perbandingan hambatan
umpan balik dan masukan.
b. Untuk mengoprasikan Op-Amp penguat inverting summer, diperlukan masukan dc
yang berfungsi untuk mengaktifkan Op-Amp dan masukan inverting summer terdiri
dari dua atau lebih masukanya sehingga masukanya ini bisa berupa masukan dc dan
ac, untuk mengoparasikan penguat ini diperlukan saklar untuk mengatur polarisasi
sehingga jika kedua saklar ditutup maka tegangan keluaran akan dihasilkan dari hasil
penjumlahan masukanya jika penguatnya 1x.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno . 1986 . Elektronika II : Teori Dasar dan Penerapanya ; Bandung . ITB.

Wahyudi . 2014 . Elektronika Dasar II ; Mataram . FKIP Press.

Winder . 1987 . Oprational Amplifier ; Jakarta . Erlangga.

You might also like