You are on page 1of 8

ACARA VI

RANGKAIAN INTEGRATOR

ABSTRAK
Dalam praktikum ini yang bertukuan untuk menyusun rangkaian integrator dengan dasar
rangkkaian adalah Op-Amp dan memahami karakteristik dari rangkaian tersrbut. Kemudian
untuk mempelajari hasil proses integrasi pada keluaran dengan memberikan masukan
gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal. Didapatkan hasil dari praktikum ini jika masukan
gelombangnya kotak , maka keluaranya berbentuk gelombang segitiga dan untuk gelombang
yang masukanya segitiga dan sinusoidal akan menghasilkan gelombang sinusoidal tetapi
gelombangnya terpotong setengah, dan didapat juga nilai masukan Vin untuk gelombang
kotak 16Vpp dengan keluaran 3,4Vpp dan untuk gelombang segitiga dan sinusoidal tegangan
masukanya juga 16Vpp dan menghasilkan tegangan keluaran sebesar 1,3Vpp dan 1,2Vpp
secara beturutan.

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Menyusun rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian integrator dan memahami
karakteristik pengoprasianya.
b. Mempelajari hasil proses integrasi pada keluaran dengan memberikan masukan
berupa gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 06 Mei 2016
3. Tempat Praktikum
Laboraturium Fisika, Lantai II. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mataram.
B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum
a. Breadboard
b. Function generator
c. kabel Banana aligator
d. Kabel jumper
e. Minilab multimeter
f. Osiloskop
g. Passive probe
2. Bahan-bahan Praktikum
a. IC Op-Amp 741
b. Kapasitor 1 nF
c. Resistor 2,2 M
d. Resistor 2,2 K

C. LANDASAN TEORI
Penguat oprational atau disebut Op-Amp merupaka suatu piranti elektronika
yang merupakan salah satu jenis penguat dimana Op-Amp terdiri dari suatu rangkaian
terintegrasi yang berisi beberapa tingkat konfigurasi penguat differentsial, penguat
oprational memiliki dua maukan dan satu keluaran. Penguat oprational memiliki
masukan berupa masukan dc dan ac, masukan dc berfungsi sebagai masukan yang
berfungsi untuk mengaktifkan Op-Amp, diperlukan masukan dc yang simetris dari dual
power supply agar Op-Amp aktif, dan juga terdapat masukan ac dimana masukan ac
tediri dari inverting dan non-inverting. Selain itu penguat oprational merupakan penguat
yang serba guna dimana fungsinya yaitu melakukan oprasi matematika sederhana dan
fungsi aplikatifnya seperti komparator dan osilator dan juga dalam perangkat audio
sebagai pengatur tegangan dalam tapis aktif dan juga sebagai rangkaian integrator
(winder , 1987 : 220).
Rangkaian integrator memiliki fugsi dan biasanya sering terjadi atau sering
digunakan pada alat untuk melakukan komputasi sinyal analog dan rangkaian tidak
jarang menjadi alat untuk menjelaskan penyelesaian integralyang terjadi. Untuk
persamaan ini rangkaian integrator membutukan sumber tegangan DC yang kuat dan
stabil, kemungkinan proses itu akan hilang.
Rangkaian integrator merupakan rangkaian yang menghasilkan tegangan
keluaran yang merupakan hasil dari integrasi dari masukanya. Rangkaian integrator yang
digunakan pada Op-Amp merupakan integrator aktif, dikatakan integrator aktif karena
dibutuhkan catu daya yang simetris agar integrator ini dapat aktif. Rangkaian integrator
dirangkaiakan seperti rangkaian penguat inverting tetapi pada rangkaian umpan baliknya
digantikan dengan sebuah kapasitor, sehingga gambar rangkaian akan seperti dibawah ini
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa untuk menganalisis rangkaian diatas digunakan
hukum kirchoff dan kaidah Golden rules dimana tidak ada arus yang mengalir meliwati
Op-Amp sehingga walaupun tegangan pada kapasitor berubah-ubah tetapi arus yang
mengalir tidak berubah hal ini karena tegangan pada titik a sama dengan tegangan pada
titik b dan karena b ditanahkan maka tegangan pada titik a ditanahkan maya, sehingga
tegangan pada titik a adalah nol (0). Arus mengisi kapasitor yang diakibatkan oleh

tegangan Vin dimana kuat arus masukanya Iin = , kemudian karena kapasitor


diberika tegangan ac maka akan timbul kuat arus pada kapasitor sebesar Ic = C ,

dimana kuat arus tersebut sama dengan arus masukan Iin sehingga persamanya akan

menjadi = , kemudian perubaha tegangan dvc dapat dituliskan =

1
. , sehingga :

1
=
0 ,
atau dapat dituliskan :

1
() =

0
1
karena Vout = Va-Vc, dan Va = 0 maka, Vout = -Vc(t) = 0

karena terletak pada msukan inverting maka rangkaian ini memiliki fungsi tranfer yaitu
1
(Wahyudi, 2014 : 90).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tanpa resistor tambahan
a. Dirangkaikan rangkaian seperti dibawah ini :
b. Diatur isyarat msukanya dengan sinyal generator 1Vpp dangan frekuensi 1KHz
dengan menggunakan isyarat kotak.
c. Diletakan masukan pada channel 1 osiloskop dan keluaran pada channel 2 ,diatur
volt
/div dan sec/div agar gelombang tidak cacat.
d. Diulangan percobaan 2 dan 3 dengana masukan gelombang segitiga dan
sinusoidal.
e. Digambarlah hasil gelombang masukan dan gelombang keluaran yang dihasilkan
osiloskop untuk gelombang masukan kotak, segitiga dan sinusoidal.
2. Dengan resistor tambahan
a. Ditambahkan resistor sebesar 2,2 M sejajar (paralel) dengan kapasitor 1 nF,
seperti pada gambar dibawah ini:
b. Diulangi langkah 1.a sampai 1.e, dan diperhatikan perbedaan yang terjadi/

E. HASIL PENGAMATAN
Gambaran gelombang masukan kotak
Masukan
Time/div = 0,5
Volt/div = 10
Y = 1,6
Vin = 16 Vpp
Keluaran
Time/div = 0,5
Volt/div = 2
Y = 1,7
Vin = 3,4 Vpp

Masukan
Time/div = 0,5
Volt/div = 10
Y = 1,6
Vin = 16 Vpp
Keluaran
Time/div = 0,5
Volt/div = 1
Y = 1,2
Vin = 1,2 Vpp

Gambar gelombang masukan sinusoidal


Masukan
Time/div = 0,5
Volt/div = 10
Y = 1,6
Vin = 15 Vpp
Keluaran
Time/div = 0,5
Volt/div = 1
Y = 1,3
Vin = 1,3 Vpp

F. ANALISIS DATA
1. Berdasarkan praktikum
a. Besar isyarat masukan (Vin)
Vin = Volt/div * skala (y)
= 10 * 1,6 ( 0,1)
= (160,1) Volt

b. Besar isyarat keluaran (Vout)


Vout = Volt/div * skala (y)
= 2 * 1,7 (0,1)
= (3,4 0,1) Volt

2. Berdasarkan teori
Diketahui :
Vin = 16 Volt
f = 1000 Hz
T = 1/f
= 1/1000Hz
= 1.10-3 s

R = 22.103
C = 47 .10-9 F

Ditanya
Vout = ...?


1
=

0
1 1.103
= -22.103 .47.109 0 16
1
= -22.103 .47.109 16 (1. 103 0)

= -15,5 Volt

3. Besar penguatan

Av =
15,5
Av = 16

Av = 0,96875 kali

G. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini mengenai Op-Amp sebagai integrator aktif. Rangkaian integrator
merupakan rangkaian yang keluarannya merupakan hasil dari integrasi masukanya, rangkaian
integrator aktif dirangkai dengan kompenen dasar Op-Amp untuk merangkai rangkaian ini
menggunakan model rangkaian dasar yaitu rangkaian inverting , kemudian pada rangkaian
umpan baliknya hambatan umpan balik digantikan dengan sebuah kapasitor, sehingga untuk
menganalisis rangkaian ini menggunakan aturan Golden rules dan hukum Kirchoff. Dalam
praktikum kali ini menggunakan Op-Amp 741 dengan hambatan masuakan 22K dan
kapasitor 47nF, karena merupakan rangkaian integrator aktif selain masukan berupa isyarat
ac juga ada catu daya atau masukan dc, dimana fungsi catu daya yang simetris agar Op-Amp
aktif dan melakukan tugasnya sebagai integrator dengan benar.
Dalam percobaan yang telah dilakukan untuk memahami konsep merangkai rangkaian
integrator dan memahami karakteristik dari rangkaian ini, kami melakukan percobaan dengan
menggunakan isyarat gelombang kotak. Awalnya kami sedikit kesulitan dalam merangkai
integrator ini karena pada saat mencoba dengan gelombang masukan kotak kami mendapati
gelombang keluaran yang berbentuk aneh, hal ini disebabkan karena pada saat praktik kami
tidak mengecek alat-alat yang digunakan apakah alat-alat ini bekerje dengan baik atau tidak.
Kemudian kami menganti Op-Amp yang digunakan dengan yang baru, barulah terlihat
gelombang yang dihasilkan. Sehingga jika gelombang masukan kotak maka dengan
rangkaian integrator aktif akan menghasilkan gelombang keluaran berbentuk segitiga. Dari
percobaan tersebut kami mendapatkan karakteristik dari rangkaian integrator , dimana jika
masukanya berupa gelombang segitiga dan delombang sinusoidal maka akan menghasilkan
gelombang sinusoidal tetapi gelombang yang dihasilkan hanya setengah gelombang, hal ini
terjadi karena pada kapasitor kapasitornya memiliki nilai yang sangat kecil. Dari eksperimen
yang dilakukan didapat keluaran yang beragam, yaitu dengan tegangan masukan berupa
gelombang kotak didapat masukan sebesar 16Vpp dan kemudianaa menghasilkan keluaran
3,4Vpp, dan untuk masukan segitiga dan sinusoidal memiliki tegangan masukan 16Vpp dan
keluaran sebesar 1,3Vpp dan 1,2Vpp secara berurutan. Dapat dilihat dari nilai yang didapat
bahwa keluaran lebih kecil dari masukanya karenan keluaranya merupakan integral dari
masukanya dan juga ada fungsi tranfer yang mengakibatkan tegnagan keluaranya
menghasilkan nilai yang lebih kecil dari masukanya.

H. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
a. Untuk memahami karakteristik dari rangkaian integrator yaitu dengan melihat bentuk
gelombang masukan dan keluaranya dan juga dengan cara melihat tegangan masukan dan
keluaranya karena dilihat dari tegangan keluaranya merupakan hasil integrasi dari
masukanya.
b. Untuk mengetahui proses integrasi pada keluaranya , yaitu dengan melihat masukanya
karena pada masukanya yaitu pada rangkaian umpan baliknya terdapat sebuah kapasitor
dimana kapasitor tersebut merupakan suatu kompenen yang berguna untuk menyimpan
muatan sehingga jika dipasangkan pada arus bolak-balik maka tegangan akan terpotong
sehingga keluaranya membentuk gelombang segitiga untuk gelombang masukan kotak, sama
halnya dengan gelombang masukan segitiga dan sinusoidal, sehingga akan dihasilkan
tegangan keluaran yang lebih kecil dari masukanya.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi . 2014 . Elektronika Dasar II ; Mataram . FKIP Press.
Winder . 1987 . Oprational Amplifier ; Jakarta . Erlangga.

You might also like