You are on page 1of 15

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA PERBANDINGAN QUALITY OF


SERVICE(QOS) PROPAGASI OUTDOOR
MENGGUNAKAN TOPOLOGY STAR DAN
TOPOLOGY MULTIHOP PADA JARINGAN SENSOR
NIRKABEL(JSN)

Proposal Tugas Akhir ini Diajukan untuk Melengkapi Sebagian


Persyaratan Ujian Akhir Studi Sarjana Sains Terapan

Disusun oleh

ARISA OLIVIA PUTRI


NIM. 4.31.13.0.05

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

1. Judul Tugas Akhir / Skripsi : Analisa Perbandingan Quality of


Service(QOS) Propagasi Outdoor
Menggunakan Topology Star Dan
Topology Multihop Pada Jaringan Sensor
Nirkabel(JSN)
2. Pelaksana
a) Nama : Arisa Olivia Putri
b) NIM : 4.31.13.0.05
c) Program Studi : D4 Telekomunikasi
d) Jurusan : Teknik Elektro
3. Pembimbing
a) Pembimbing I : Subuh Pramono, S.T, M.T.
b) Pembimbing II : Endro Wasito, Ir., M.Kom.
Semarang,14 Februari 2017
Pelaksana,

Arisa Olivia Putri


NIM 4.31.13.0.05

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Subuh Pramono, S.T, M.T. Endro Wasito, Ir., M.Kom.


NIP. 198106092003121002 NIP.1961042419890310011974092820000320
01

Mengetahui,
Ketua Program Studi D4 Telekomunikasi

Subuh Pramono, S.T, M.T.


NIP. 198106092003121002
1. Judul
Analisa Perbandingan Quality of Service(QOS) Propagasi Outdoor
Menggunakan Topology Star Dan Topology Multihop Pada Jaringan Sensor
Nirkabel(JSN)

2. Latar Belakang
Perkembangan teknologi sekarang menuntut suatu sistem pertukaran
informasi secara cepat dan akurat. Teknologi sederhana diharapkan
diimplementasikan untuk menggeser teknologi lama yang dirasa masih kurang
efisien, terutama dari segi infrastruktur. Media transmisi kabel sekarang ini
dirasa kurang efektif untuk diterapkan pada suatu sistem yang bergerak.
Dengan demikian sistem berbasis jaringan wireless lebih dipilih untuk
memperbaiki sistem yang menggunakan media transmisi konvensional.
Kemudahan dalam instalasi dan konfigurasi sistem jaringan wireless menjadi
nilai tambah untuk digabungkan dengan teknologi dengan sistem yang
bergerak.
Jaringan sensor nirkabel merupakan salah satu sistem yang sedang terus
dikembangan sebagai sarana pertukaran informasi secara cepat dan
akurat(Rini, Erni Novita; Alfyanto,Hery Eko;Wardiahni, Eni Dwi;
Nursyahid, 2016). Teknologi nirkabel atau yang lebih umum dikenal dengan
teknologi tanpa kabel/wireless sekarang ini sudah banyak diimplementasikan
disemua aspek kehidupan dari sektor besar sekelas industri sampai sektor kecil
seperti rumah tangga. Sistem ini juga banyak diaplikasikan dalam kondisi
indoor maupun outdoor, sesuai fungsi alat yang akan dibuat. Namun teknologi
wireless sangat rentan dalam proses transmisi/propagasinya. Ini dikarenakan
komunikasi nirkabel/wireless mengirimkan gelombang elektromagnetik untuk
mengirimkan sinyal jarak jauh(Hartono, 2011) yang ditumpangkan dalam
udara, jika ada penghalang seperti gedung atau pohon maka pengirimannya
tidak akan maksimal.
Dalam penelitian kali ini akan membahas seberapa besar pengaruh
obstacle/penghalang seperti gedung terhadap komunikasi wireless
menggunakan pemodelan propagasi outdoor dengan protokol zigbee. Protokol
zigbee digunakan sebagai media untuk mentransmisikan data serta sensor
polusi MQ-7 sebagai sensor yang digunakan sebagai penghasil data yang
nantinya akan dikirimkan melalui protokol zigbee. Pengujian di outdoor akan
dilakukan pada area yang memiliki banyak gedung dan yang tidak terhalang
gedung sama sekali(free space). Analisa throughput, transfer delay, dan packet
loss, menggunakan skenario NLOS dan LOS akan digunakan pada penelitian
ini.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah yang dapat
diambil:

1. Bagaimana perbedaan quality of service(QOS) propagasi outdoor


menggunakan topology star dan topology multihop pada jaringan sensor
nirkabel(JSN)?

4. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka batasan masalah
dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Topology digunakan pada pengujian ini menggunakan topology star dan
topology multihop.
2. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno dan Xbee S2.
3. Menggunakan sensor polusi udara MQ-7 untuk mendeteksi tingkat
polusi udara.
4. Sensor polusi udara MQ-7 akan digunakan sebagai penghasil data sensor
saja.
5. Tipe topology akses menggunakan laptop sebagai klien untuk
pengambilan data.
6. Data yang diambil adalah pengujian yang dilakukan pada kondisi
outdoor dengan LOS dan NLOS pada waktu sepi dan ramai.
7. Penghalang dalam pengujian ini berupa gedung.
8. Pengujian jaringan yang dilakukan meliputi.
a. Pengujian komunikasi sistem pada tugas akhir ini hanya
membahas pengaruh Received Signal Strength Indicator (RSSI) ,
throughput, delay, dan packet loss.
b. Pengujian pengiriman antar node ke coordinator.

5. Dasar Teori
5.1 Topology Jaringan
Agar setiap node pada sistem JSN dapat terhubung satu sama lain,
maka dibutuhkan satu sistem komunikasi nirkabel(wireless
communication). Untuk memenuhi kebutuhan aplikasi nirkabel tersebut,
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) telah
mengembangkan sebuah standar baru yaitu IEEE 802.15.4. Beberapa jenis
topology antara lain, Star dan Multihop.

Gambar 5.1 Topology Star dan Topology Multihop(Astiti,

N.M.E.P.; Diafari, I.G.A.K; Indra Er, 2015)

5.2 Received Signal Strength Indicator(RSSI)

RSSI adalah sebuah pengukuran untuk menganalisis seberapa baik


peralatan transmisi menerima sinyal dari peralatan transmisi lain seperti
access point atau router pada jarak tertentu. (metageek, 2011). Prinsip
RSSI adalah hubungan antara daya yang ditransmisikan dan daya yang
diterima dari sinyal wireless dan jarak antara node. Pr adalah kekuatan
yang diterima dari sinyal wireless. Pt adalah daya yang ditransmisikan dari
sinyal wireless. d adalah jarak antara node pengirim dan menerima node.
n adalah nilai exponent pathloss yang nilainya tergantung pada lingkungan
disekitar seperti ditunjukkan pada Tabel 5.1 .(Xu, Liu, Lang, Zhang, &
Wang, 2010). Persamaan RSSI dituliskan seperti dituliskan pada
persamaan 5.1.

Pr() = 10 ........................................... (5.1)

Tabel 5.1 menunjukkan nilain exponent pathloss untuk beberapa


lingkungan yang berbeda.(Tsai, 2011)
Lingkungan Nilai Exponent pathloss(n)
Free Space 2
Urban Area Cellular Radio 2.7-3.5
Shadowed Urban Cellular Radio 3-5
In Building LOS 1.6 to 1.8
Obstructed in building 4 to 6
Obstructed in factories 2 to 6

5.3 Arduino Uno

Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis


ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz,
koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu
men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer
menggunakan kabel USB..(FeriDjuandi, 2011)

Gambar 5.2 Arduino Uno


5.4 Xbee S2
XBee (S2) 2MW XBee ZB (Series 2) modul yang digunakan untuk
solusi komunikasi dari end node ke coordinator node. Merupakan
pengembangan dari Xbee Series 1 dimana Xbee Series 2 sedikit
mengambil fitur dari Xbee PRO yang memungkinkan untuk jaringan mesh
yang kompleks namun tetap menggunakan daya yang rendah. Modul ini
dapat berkomunikasi pada kisaran jarak 40 meter di dalam ruangan dan
untuk outdoor mampu mencapai 120 meter. Perangkat nirkabel XBee ini
dapat langsung dihubungkan ke port serial (3.3V) dari mikrokontroler
seperti Arduino dan DFRobot. Biasanya Xbee membutuhkan socket untuk
digabungkan dengan perangkat mikrokontroler Arduino. Modul ini
mendukung kecepatan data hingga 250 kbps dan dirancang untuk
teknologi dengan throughput tinggi dan latency yang rendah. Xbee Series
2 bekerja pada frekuensi 2,4 GHz.

Gambar 5.3 Xbee S2(DIGI, 2016)


5.5 Sensor
Sensor MQ-7 merupakan salah satu sensor pendeteksi gas CO di
udara. Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas CO mulai dari 20
hingga 2000 ppm. Module sensor ini sudah dilengkapi dengan
potensiometer untuk mengatur sensitifitas. Dapat digunakan untuk
perangkat rumahan, perangkat industri, pengukuran polutan di jalan,
maupun kendaraan. Gambar 5.4 Menunjukkan bentuk fisik Sensor MQ-7.
Gambar 5.4 Sensor MQ-7(Henan Hanwei Electronics Co., n.d.)

6. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan tugas akhir ini antara lain:
1. Mengetahui perbedaan propagasi outdoor menggunakan topology star dan
topology multihop dari segi quality of service(QOS)
Manfaat tugas akhir ini antara lain:
1. Mengetahui proses pengiriman data melalui jaringan sensor nirkabel.
2. Mengetahui nilai RSSI dalam pemodelan propagasi outdoor.
3. Mengetahui nilai Quality of Service berdasarkan parameter througput,
delay, dan packet loss dari 2 topology yang berbeda.
4. Mengetahui topology terbaik untuk diaplikasikan pada jaringan sensor
nirkabel berdasarkan lingkungan yang ada.

7. METODE PENELITIAN

Desain Sistem

Perancangan Pengambilan Analisis Data


Sistem Data

Gambar 7.1 Alur Penelitian


1. Desain Sistem

Node Sensor Node Koordinator

Gambar 7.2 Diagram Alir komunikasi menggunakan Topology Star

Node Koordinator
Node Sensor

T T

Gambar 7.3 Diagram Alir komunikasi menggunakan Topology


Multihop
a. INPUT
Gambar 7.2 dan gambar 7.3 adalah diagram alir yang digunakan untuk
membuat pemodelan propagasi. Input dari sistem ini menggunakan
sensor polusi udara MQ-7 yang digunakan sebagai data yang akan
dikirimkan ke coordinator untuk memantau tingkat kesehatan udara.
Kemudian data sensor tersebut diolah oleh Arduino Uno yang akan
ditampilkan melalui serial monitor. Dari setiap node yang ada
nantinya akan dikirim ke node coordinator yang akan mengumpulkan
semua data dari setiap node sensor untuk ditampilkan kembali dalam
serial monitor disisi coordinator node.

b. OUTPUT
Output dari sensor polusi udara MQ-7 adalah tingkat keamanan
kandungan yang ada di udara untuk dihirup oleh manusia dan nilai
RSSI dari node sensor ke node coordinator. Data data sensor
tersebut dapat dipantau melalui serial monitor di node coordinator.

2. Perancangan Sistem

Gambar 7.4 Perancangan Sistem Topology Star


Gambar 7.5 Perancangan Sistem Topology Multihop
Dari desain sistem yang ada pada gambar 7.2 dan gambar 7.3. sistem ini
akan terdiri dari 3 node sensor dan 1 node coordinator yang akan
terhubung menggunakan komunikasi wireless antar Xbee. Kebutuhan
perangkat utama untuk tugas akhir ini antara lain:
a. Arduino Uno : 4 buah
b. Shield Xbee Series 2 : 4 buah
c. Xbee Series 2 : 4 buah
d. Sensor polusi udara MQ-7 : 4 buah
e. Power Bank : 3 buah

3. Pengambilan Data
Pengambilan data berada pada posisi outdoor diarea Laboratorium Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang. Semua data dari setiap node
sensor akan ditampilkan pada Serial Monitor yang ada di software
Arduino IDE. Denah pengujian sistem ditunjukkan pada gambar 7.6-
gambar 7.9. Data yang dicari adalah nilai throughput, delay, dan packet
loss menggunakan 2 posisi pengujian yaitu Line of Sight(LOS) dan Non
Line of Sight(NLOS). Software yang digunakan untuk pengujian adalah
XCTU. Skenario pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Topology Star
1.1 Throughput
Dengan menggunakan variasi jumlah paket data yang akan
dikirimkan, parameter jarak bersifat tetap pada posisi LOS maupun
NLOS.
1.2 Delay
Dengan menggunakan variasi jarak, parameter jumlah paket data
bersifat tetap pada posisi LOS maupun NLOS.
1.3 Packet Loss
Dengan menggunakan variasi jarak untuk komunikasi LOS dan
ditambah dengan obstacle untuk komunikasi NLOS. Parameter
jumlah paket data bersifat tetap.

LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR

TEKNIK
ELEKTRO

GEDUNG SEKOLAH B

Gambar 7.6 Pengujian NLOS Topology Star

LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR

TEKNIK
ELEKTRO
GEDUNG SEKOLAH B

Gambar 7.7 Pengujian LOS Topology Star

2. Topology Multihop
2.1 Throughput
Dengan menggunakan variasi jumlah paket data yang akan
dikirimkan, parameter jarak bersifat tetap. Pengujian througput
pertama menggunakan 1 hop, kemudian 2 hop, yang terakhir 3 hop.
2.2 Delay
Dengan menggunakan variasi jarak, parameter jumlah paket data
bersifat tetap pada posisi LOS maupun NLOS. Pengujian delay
pertama menggunakan 1 hop, kemudian 2 hop, yang terakhir 3 hop.
2.3 Packet Loss
Dengan menggunakan variasi jarak untuk komunikasi LOS dan
ditambah dengan obstacle untuk komunikasi NLOS. Parameter
jumlah paket data bersifat tetap. Pengujian packet loss pertama
menggunakan 1 hop, kemudian 2 hop, yang terakhir 3 hop.

LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR

TEKNIK
ELEKTRO

GEDUNG SEKOLAH B

Gambar 7.8 Pengujian NLOS Topology Multihop

LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR

TEKNIK
ELEKTRO
GEDUNG SEKOLAH B

Gambar 7.9 Pengujian LOS Topology Multihop


Keterangan:
= Node Sensor/End device
= Node Coordinator

4. Analisis Data
Berdasarkan hasil proses pengambilan pada posisi LOS dan NLOS data
sensor hanya akan ditampilkan serial monitor. Untuk data RSSI akan
diolah menggunakan metode penghitungan regresi linier yang dibantu
software Matlab. Dari nilai throughput, delay, dan packet loss yang
didapatkan, nantinya akan diplot grafik perbandingan ketiga parameter
tersebut berdasarkan topology yang digunakan. Nantinya ketiga parameter
mampu dihubungkan dengan nilai RSSI yang didapatkan.
8. Rancangan Kegiatan

Tabel 8.1 Rancangan Kegiatan


Waktu Kegiatan
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Observasi

Studi Literatur

Perancangan Program

Pembuatan Program

Pengujian dan Evaluasi


Program

Penyusunan Laporan

Persiapan Ujiian

Pelaksanaan Ujian

9. Rancangan Anggaran Biaya


Tabel 9.1 Rancangan Anggaran Biaya
No. Perangkat Jumlah Harga Satuan Harga
Total
1 Arduino Uno 4 buah 200.000 800.000
2 Shield Xbee 4 buah 100.000 400.000
3 Xbee S2 4 buah 500.000 2.000.000
4 Sensor Polusi MQ-7 4 buah 50.000 200.000
5 Power Bank 3 buah 50.000 150.000
Total 3.650.000
DAFTAR PUSTAKA

Astiti, N.M.E.P.; Diafari, I.G.A.K; Indra Er, N. (2015). ANALISIS PENGARUH


JUMLAH DEVICE TERHADAP PERFORMANSI STANDAR ZIGBEE
PADA WSN UNTUK APLIKASI SMART BUILDING. E-Journal
SPEKTRUM, 2(3), 7985.
DFRobot. (2016). DFRobot Leonardo with Xbee Socket (Arduino Compatible)-
DFRobot. Retrieved December 19, 2016, from
https://www.dfrobot.com/index.php?route=product/product&product_id=832
%5C
DIGI. (2016). XBee / XBee-PRO ZB (S2) Modules Product Detail - Digi
International. Retrieved December 19, 2016, from
https://www.digi.com/support/productdetail?pid=3430
Hartono, R. (2011). Wireless Network 802.11.
Henan Hanwei Electronics Co., L. (n.d.). MQ-7 Semiconductor Sensor for Carbon
Monoxide.
Mathuranathan. (2013). Log Distance Path Loss or Log Normal Shadowing
Model GaussianWaves. Retrieved December 20, 2016, from
http://www.gaussianwaves.com/2013/09/log-distance-path-loss-or-log-
normal-shadowing-model/
metageek. (2011). Trying to understand RSSI levels and how to read them.
Retrieved December 20, 2016, from
http://www.metageek.com/training/resources/understanding-rssi.html
Rini, Erni Novita; Alfyanto,Hery Eko;Wardiahni, Eni Dwi; Nursyahid, A.
(2016). PEMODELAN PROPAGASI INDOOR UNTUK JARINGAN
SENSOR NIRKABEL (JSN), 18.
Sati, G., & Singh, S. (2014). A Review On Outdoor Propagation Models in Radio
Communciation. International Journal of Computer Engineering & Science,
4(2), 6468.
Tsai, P. M. (2011). Path-loss and Shadowing ( Large-scale Fading ).
Xu, J., Liu, W., Lang, F., Zhang, Y., & Wang, C. (2010). Distance Measurement
Model Based on RSSI in WSN. Wireless Sensor Network, 2, 606611.
http://doi.org/10.4236/wsn.2010.28072

You might also like