Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi D4 Telekomunikasi
2. Latar Belakang
Perkembangan teknologi sekarang menuntut suatu sistem pertukaran
informasi secara cepat dan akurat. Teknologi sederhana diharapkan
diimplementasikan untuk menggeser teknologi lama yang dirasa masih kurang
efisien, terutama dari segi infrastruktur. Media transmisi kabel sekarang ini
dirasa kurang efektif untuk diterapkan pada suatu sistem yang bergerak.
Dengan demikian sistem berbasis jaringan wireless lebih dipilih untuk
memperbaiki sistem yang menggunakan media transmisi konvensional.
Kemudahan dalam instalasi dan konfigurasi sistem jaringan wireless menjadi
nilai tambah untuk digabungkan dengan teknologi dengan sistem yang
bergerak.
Jaringan sensor nirkabel merupakan salah satu sistem yang sedang terus
dikembangan sebagai sarana pertukaran informasi secara cepat dan
akurat(Rini, Erni Novita; Alfyanto,Hery Eko;Wardiahni, Eni Dwi;
Nursyahid, 2016). Teknologi nirkabel atau yang lebih umum dikenal dengan
teknologi tanpa kabel/wireless sekarang ini sudah banyak diimplementasikan
disemua aspek kehidupan dari sektor besar sekelas industri sampai sektor kecil
seperti rumah tangga. Sistem ini juga banyak diaplikasikan dalam kondisi
indoor maupun outdoor, sesuai fungsi alat yang akan dibuat. Namun teknologi
wireless sangat rentan dalam proses transmisi/propagasinya. Ini dikarenakan
komunikasi nirkabel/wireless mengirimkan gelombang elektromagnetik untuk
mengirimkan sinyal jarak jauh(Hartono, 2011) yang ditumpangkan dalam
udara, jika ada penghalang seperti gedung atau pohon maka pengirimannya
tidak akan maksimal.
Dalam penelitian kali ini akan membahas seberapa besar pengaruh
obstacle/penghalang seperti gedung terhadap komunikasi wireless
menggunakan pemodelan propagasi outdoor dengan protokol zigbee. Protokol
zigbee digunakan sebagai media untuk mentransmisikan data serta sensor
polusi MQ-7 sebagai sensor yang digunakan sebagai penghasil data yang
nantinya akan dikirimkan melalui protokol zigbee. Pengujian di outdoor akan
dilakukan pada area yang memiliki banyak gedung dan yang tidak terhalang
gedung sama sekali(free space). Analisa throughput, transfer delay, dan packet
loss, menggunakan skenario NLOS dan LOS akan digunakan pada penelitian
ini.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah yang dapat
diambil:
4. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka batasan masalah
dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Topology digunakan pada pengujian ini menggunakan topology star dan
topology multihop.
2. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno dan Xbee S2.
3. Menggunakan sensor polusi udara MQ-7 untuk mendeteksi tingkat
polusi udara.
4. Sensor polusi udara MQ-7 akan digunakan sebagai penghasil data sensor
saja.
5. Tipe topology akses menggunakan laptop sebagai klien untuk
pengambilan data.
6. Data yang diambil adalah pengujian yang dilakukan pada kondisi
outdoor dengan LOS dan NLOS pada waktu sepi dan ramai.
7. Penghalang dalam pengujian ini berupa gedung.
8. Pengujian jaringan yang dilakukan meliputi.
a. Pengujian komunikasi sistem pada tugas akhir ini hanya
membahas pengaruh Received Signal Strength Indicator (RSSI) ,
throughput, delay, dan packet loss.
b. Pengujian pengiriman antar node ke coordinator.
5. Dasar Teori
5.1 Topology Jaringan
Agar setiap node pada sistem JSN dapat terhubung satu sama lain,
maka dibutuhkan satu sistem komunikasi nirkabel(wireless
communication). Untuk memenuhi kebutuhan aplikasi nirkabel tersebut,
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) telah
mengembangkan sebuah standar baru yaitu IEEE 802.15.4. Beberapa jenis
topology antara lain, Star dan Multihop.
7. METODE PENELITIAN
Desain Sistem
Node Koordinator
Node Sensor
T T
b. OUTPUT
Output dari sensor polusi udara MQ-7 adalah tingkat keamanan
kandungan yang ada di udara untuk dihirup oleh manusia dan nilai
RSSI dari node sensor ke node coordinator. Data data sensor
tersebut dapat dipantau melalui serial monitor di node coordinator.
2. Perancangan Sistem
3. Pengambilan Data
Pengambilan data berada pada posisi outdoor diarea Laboratorium Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang. Semua data dari setiap node
sensor akan ditampilkan pada Serial Monitor yang ada di software
Arduino IDE. Denah pengujian sistem ditunjukkan pada gambar 7.6-
gambar 7.9. Data yang dicari adalah nilai throughput, delay, dan packet
loss menggunakan 2 posisi pengujian yaitu Line of Sight(LOS) dan Non
Line of Sight(NLOS). Software yang digunakan untuk pengujian adalah
XCTU. Skenario pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Topology Star
1.1 Throughput
Dengan menggunakan variasi jumlah paket data yang akan
dikirimkan, parameter jarak bersifat tetap pada posisi LOS maupun
NLOS.
1.2 Delay
Dengan menggunakan variasi jarak, parameter jumlah paket data
bersifat tetap pada posisi LOS maupun NLOS.
1.3 Packet Loss
Dengan menggunakan variasi jarak untuk komunikasi LOS dan
ditambah dengan obstacle untuk komunikasi NLOS. Parameter
jumlah paket data bersifat tetap.
LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR
TEKNIK
ELEKTRO
GEDUNG SEKOLAH B
LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR
TEKNIK
ELEKTRO
GEDUNG SEKOLAH B
2. Topology Multihop
2.1 Throughput
Dengan menggunakan variasi jumlah paket data yang akan
dikirimkan, parameter jarak bersifat tetap. Pengujian througput
pertama menggunakan 1 hop, kemudian 2 hop, yang terakhir 3 hop.
2.2 Delay
Dengan menggunakan variasi jarak, parameter jumlah paket data
bersifat tetap pada posisi LOS maupun NLOS. Pengujian delay
pertama menggunakan 1 hop, kemudian 2 hop, yang terakhir 3 hop.
2.3 Packet Loss
Dengan menggunakan variasi jarak untuk komunikasi LOS dan
ditambah dengan obstacle untuk komunikasi NLOS. Parameter
jumlah paket data bersifat tetap. Pengujian packet loss pertama
menggunakan 1 hop, kemudian 2 hop, yang terakhir 3 hop.
LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR
TEKNIK
ELEKTRO
GEDUNG SEKOLAH B
LAB
LAB TELKOM TELKOM
PARKIR BARAT TIMUR
TEKNIK
ELEKTRO
GEDUNG SEKOLAH B
4. Analisis Data
Berdasarkan hasil proses pengambilan pada posisi LOS dan NLOS data
sensor hanya akan ditampilkan serial monitor. Untuk data RSSI akan
diolah menggunakan metode penghitungan regresi linier yang dibantu
software Matlab. Dari nilai throughput, delay, dan packet loss yang
didapatkan, nantinya akan diplot grafik perbandingan ketiga parameter
tersebut berdasarkan topology yang digunakan. Nantinya ketiga parameter
mampu dihubungkan dengan nilai RSSI yang didapatkan.
8. Rancangan Kegiatan
Studi Literatur
Perancangan Program
Pembuatan Program
Penyusunan Laporan
Persiapan Ujiian
Pelaksanaan Ujian