You are on page 1of 2

AMANKAH AIR MINUM DALAM KEMASAN YANG

KITA KONSUMSI SEHARI-HARI?

Tubuh manusia terdiri dari 60-70 % air. Kandungan air tersebut dibutuhkan oleh
tubuh dalam proses metabolisme, pengatur suhu tubuh serta untuk mengganti cairan tubuh
yang dikeluarkan.(1) Beberapa penelitian menyebutkan bahwa air menjadi komponen penting
bagi kehidupan manusia. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan bahwa manusia hanya
bisa bertahan hidup selama 9-10 hari tanpa air, dan 45-65 hari tanpa makanan.(2)
Pentingnya peranan air dalam tubuh kita mengharuskan kebutuhan akan air dipenuhi.
Jumlah air yang dibutuhkan manusia bervariasi, tergantung dari jenis makanan yang
dikonsumsi, suhu dan kelembaban lingkungan, tingkat aktivitas tubuh, jenis kelamin, serta
usia dan kondisi tubuh. Tubuh manusia rata-rata membutuhkan 2-2,5 liter air per hari.(3)
Jumlah tersebut didapatkan dari air minum dan makanan yang kita konsumsi.
Dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, kita dianjurkan untuk mengonsumsi air minum minimal 2 liter atau
setara dengan 8 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan. Apabila manusia
mengkonsumsi kurang dari 2 liter per hari, maka tubuh akan menyeimbangkan diri dengan
menyerap air dari darah. Akibatnya, peran darah sebagai alat transportasi zat makanan dan
oksigen terhambat. Perannya yang terhambat membuat kadar darah di otak menjadi menurun.
Padahal sel-sel otak membutuhkan zat makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah.
Kondisi tersebut akan menyebabkan sel-sel otak tidak bekerja secara optimal dan akan
memicu penyempitan pembuluh darah di otak.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, pemerintah mulai menggalakkan penyuluhan
dan sosialisasi pentingnya mengonsumsi minimal 2 liter air perhari. Kesadaran masyarakat
yang mulai meningkat, ditandai dengan meningkatnya konsumsi air mineral dalam kemasan.
Air mineral dalam kemasan dipilih karena dinilai praktis dan mudah ditemukan. Banyak
orang yang enggan membawa air minum dari rumah dengan alasan repot atau malas, menjadi
salah satu keuntungan bagi produsen air mineral dalam kemasan.
Seiring dengan menjamurnya berbagai produk AMDK, beredar berita bahwa merek-
merek AMDK tertentu dinilai tidak layak konsumsi karena mengandung bahan kimia
berbahaya. Berdasarkan Permenkes no. 492/Menkes/PES/IV/2010, syarat air minum yang

(1)
http://medicastore.com/seminar/102/Pentingnya_Minum_Air_yang_Cukup_Setiap_Hari.html
(2)
Ibid.
(3)
Ibid.
layak dikonsumsi adalah air yang secara fisik tidak berwarna, tidak berbau, berasa alami, dan
jernih. Air minum yang layak dikonsumsi harus terbebas dari bakteri E Coli dan Coliform.
Selain itu kadar keasaman air juga harus berkisar antara 6,5 8,5, mengandung mineral
dibawah 500 (Total dissolved solid < 500), bebas dari zat kimia beracun, logam berat,
pestisida, dan tidak mengandung bahan radioaktif. Standar ini juga digunakan oleh WHO
sebagai acuan syarat air minum yang layak untuk dikonsumsi.
Pada 27 Oktober 2010, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia merilis nama-nama
merek air minum dalam kemasan yang bermasalah. Dari 11 produk yang diteliti, 9 produk
mengandung koloni bakteri mendekati ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 100.000
mikro bakteri per mililiter. Sementara dua produk lainnya, yaitu merek Sega, yang diproduksi
PT Indotirta Jaya Abadi, dan AMDK bermerek Ron 88, yang diproduksi PT Panfila Indosari.
memiliki bakteri di ambang batas.(4)
Kualitas AMDK yang tidak memenuhi syarat tersebut dapat disebabkan karena
adanya kelalaian saat proses distribusi ke tangan konsumen. Kemasan AMDK yang berbahan
baku polivinil khlorida dan kopolimer akrilonitril perlu disimpan di tempat yang bebas dari panas
matahari. Menempatkan AMDK secara sembarangan dan terkena kontak langsung dengan
cahaya matahari dapat dapat memungkinkan terjadinya kontaminasi zat-zat plastik ke dalam
air mineral. Suhu yang terlalu tinggi juga membuat jumlah mikroba berkembang pesat. Hal
inilah yang dapat menyebabkan kualitas produk menurun jauh saat sampai di tangan
konsumen.
Berita lain yang tersebar adalah ditemukannya bakteri bakteri berbahaya dalam
minuman kemasan isi ulang galon 19 L. Hal tersebut dikarenan proses pengambilan airnya
yang dilakukan npada sumur kedalaman 30 m padahal seharusnya minimal kedalamannya
mencapai 45 m untuk menghindari pencemaran.(5)
Konsumen diharapkan berhati-hati dalam memilih AMDK untuk konsumsi sehari-
hari. Sebaiknya membeli AMDK di tempat yang menyimpan AMDK jauh dari panas
matahari dan di tempat yang bersih. Hal itu bertujuan untuk menghindari pencemaran
AMDK. Selain itu, hindari juga menyimpan AMDK di dalam mobil, karena suhu yang tinggi
dapat berdampak pula pada pencemaran AMDK.

(4)
http://health.kompas.com/index.php/read/2010/10/27/17382324/Inilah.11.Merek.Air.Minum.Kemasan.Ber
masalah
(5)
http://cowayrental.blogspot.co.id/2009/11/maraknya-air-minum-kemasan-mulai-dari.html

You might also like