1. 1. ALUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN Dalam penerimaan pasien (orang
yang membutuhkan pengobatan) datang diantaranya ke Rumah Sakit, dimana Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien, (AHA Azwar 1996 ) Sedangkan menurut Permenkes No. 1045/MENKES/PER/XI/2006 Rumah Sakit adalah : Suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera, dan melahirkan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk tenaga kesehatan dan penelitian. Isi rekam medis menurut Permenkes No 269 tahun 2008 pada sarana pelayanan kesehatan sekurang kurangnya memuat : 1. Identitas pasien 2. Tanggal dan waktu 3. Hasil anamnesa mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit 4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik 5. Diagnosa 6. Rencana penatalaksanaan 7. Pengobatan dan alat tindakan 8. Pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien 9. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik dan 10. Persetujuan tindakan bila diperlukan. Adapun kami coba menjelaskan alur pendaftaran pasien rawat jalan pasien yang datang ke rumah sakit, dalam penerimaan berbagai pasien kita akan menghadapi berbagai kategori dilihat dari segi pelayanan rumah sakit yaitu : 1. Pasien yang dapat menunggu 2. Pasien yang segera ditolong ( pasien gawat darurat ) Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 diantaranya : 1. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk berobat 2. Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan berobat Kedatangan pasien dapat terjadi karena : 1. Dikirim oleh dokter praktek diluar rumah sakit 2. Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lainnya 3. Datang atas kemauan sendiri 2. 2. Prosedur penerimaan pasien rawat jalan adalah sebagai berikut : Pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien ( bagian pendaftaran ) dan akan di wawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas pasien dengan mengisi kartu indek utama pasien (kiup), sekaligus mendapatkan kartu berobat yang sudah di beri nomor yang akan digunakan sebagai kartu pengenal yang harus dibawa pada setiap kunjungan atau berobat ulang ke rumah sakit yang sama. Pengisian Kartu Indek Utama pasien ( KIUP ) meliputi : a. Nama b. Tempat tanggal lahir c. Agama d. Alamat e. Jenis kelamin f. Pendidikan g. Pekerjaan h. No telepon Ketika proses wawancara dan pengisian data pasien baru selesai, pasien akan diarahkan ke poliklinik yang diminta, kemudian setelah mendapat palayanan yang cukup ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi kepada pasien diantaranya : 1. Pasien boleh pulang 2. Pasien diberi surat perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang ditetapkan 3. Pasien di rujuk/dikirim ke rumahsakit lain 4. Pasien harus masuk ke ruang perawatan ( di rawat ) Pasien lama Pasien datang ke tempat penerimaan pasien ( bagian pendaftaran ) yang telah ditentukan atau poliklinik yang dituju pasien, pasien lama tidak menulis kartu indek utama pasien ( KIUP ) karena sudah mempunyai kartu berobat yang sudah diberi nomor. Setelah proses pemeriksaan pasien ke poliklinik selesai maka pengambilan data /status rawat jalan diserahkan ke bagian pengolahan data untuk dibuat laporan harian/database, setelah selesai data rawat jalan diserahkan ke petugas pengarsipan untuk di simpan secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada di kartu berobat tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai alur pendaftaran pasien rawat jalan dapat dilihat pada bagan : 3. 3. ALUR PASIEN RAWAT JALAN PASIEN BARU TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALANPASIEN LAMA POLIKLINIKDirawat Dirujuk Ke PernahBerobat? PerluBerobat Ulang ? Dirawat/Dirujuk Pendaftar Pulang Draft sk dir pemberlakuan buku pedoman pelayanan
1. 1. RUMAH SAKIT DAERAH KOL. ABUNDJANI BANGKO KEPUTUSAN
DIREKTUR NO: /KEP/RSD/2011 TENTANG PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN DI RSD KOL ABUNDJANI BANGKO DIREKTUR RSD KOL ABUNDJANI BANGKOMENIMBANG : a. Bahwa untuk standarisasi penatalaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka dipandang perlu mempedomani buku Pedoman Pelayanan Kesehatan di di rumah sakit; b. Bahwa untuk pemberlakuan buku pedoman tersebut di RSD Kol Abundjani diperlukan Keputusan Direktur.MENGINGAT : a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); b. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); c. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072); d. Peraturan Pemerintah No 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124; Tambahan Lembaran Negara Nomor 5044); e. Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden RI (Lembaran Negara Nomor 70 Tahun 1999); f. Keputusan Presiden RI Nomor 40 tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah ; g. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1419/MENKES/ PER/X/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi; h. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/MENKES/ PER/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; i. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 161/MENKES/ 2. 2. PER/IV/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan; j. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 028/MENKES/ PER/I/2011 tentang Klinik; k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; l. Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor 1747/Menkes-Kesos/SK/XII /2000 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan m. Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah; n. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal; o. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin No. 6 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin No. 06 Tahun 2005 Seri D No.03); p. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin No. 5 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko; q. Keputusan Bupati Merangin Nomor 108/BKD/2011 tentang Pemberhentian, Pengangkatan dan Pemindahan PNS Dalam Jabatan Struktural di Jajaran Pemerintahan Kabupaten Merangin. r. Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko Nomor 29 Tahun 2008 tentang Komite Medik Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko; s Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko Nomor 16 Tahun 2004 tentang Prosedur Tetap dan Standar Pelayanan Minimal Pada RSD Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin;MEMPERHATIKAN : a. Hasil keputusan rapat komite medik dan manajemen Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko tanggal 31 Mei 2011 tentang Evaluasi Pokja Bidang Pelayanan Medik; b. Saran Team KARS Provinsi Jambi tertanggal 19 Mei 2011 tentang perlunya pedoman dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko. 3. 3. MEMUTUSKANMENETAPKAN:Pertama : Memberlakukan Buku Pedoman SEBAGAIMANA TERLAMPIR DALAM LAMPIRAN KEPUTUSAN INI SEBAGAI PEDOMAN PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN di Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko;Kedua : Dokter Piliklinik, Dokter Jaga, Dokter IGD dan Dokter di 6 UPF di Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko dalam memberikan pelayanan kesehatan anak dengan kompetensi dan lisensi yang dimilikinya harus mengaplikasikannya dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi pemberian pelayanan;Ketiga : Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pemberlakuan buku pedoman ini menjadi tanggungjawab Komite Medik Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko;Keempat : Penanggungjawab pelayanan kesehatan langsungdi seluruh instalasi bertanggung jawab atas Perekaman dan Pelaporan hasil Ayat Ketiga terhadap Direktur Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko;Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Bangko Pada Tanggal 16 Mei 2011 Direktur SOLAHUDDIN