Professional Documents
Culture Documents
1
Tipe Loncat Air
Menurut USBR (Biro Reklamasi Amerika Serikat),
berdasarkan nilai angka Froude (Fr), loncat air pada saluran
datar / horisontal dapat dibedakan menjadi 5 tipe; Fr yang
dimaksud di sini adalah Fr1 ( sebelum loncat air)
2
Loncatan yang terbaik dalam
peredaman energi adalah
loncat air dengan Angka
Froude, Fr1 = 4.5 - 9.0, yang
disebut sebagai loncatan tetap
(steady jump); pada loncatan
ini tidak terjadi gelombang air di
hilir; pembuangan energi yang
terjadi berkisar 45 % - 70 %.
E = E1 E2
U2
2
2g
U12
Pusaran
2g atas
E1 E2
h2
Pusaran bawah
h1
LJ
3
Untuk mendapatkan rumus loncat air yang sederhana ditinjau
saluran datar dengan tampang empat persegi.
Dalam penjabaran rumus loncat air dipakai konsep
konservasi momentum dengan anggapan sudut kemiringan
dasar saluran = 0 dan gaya gesek sepanjang pengaliran
(daerah panjang loncat air) diabaikan.
Gaya spesifik antara tampang 1 dengan tampang 2 adalah
sama, yaitu F1 = F2.
Q12 Q22
+ z1 A1 = + z2 A2
g A1 g A2
q = Q/B ; A = Bh
1 Q1 2 Q2
2 2
= h2 B 2
2 2
1
2
1
2 h1 B1
g . B1 .h1 g . B 2 .h 2
2 Q2 h 2 h1
= (h 2 + h1 ) (h 2 h1 )
q B2 h 2 h1
2 q2
h1 h2 (h1 + h2 ) =
g
4
2 2 q2
(h1 ) h2 + (h ) h2
1
2
=0
g
h12 + h14 + 8 h1 q 2 / g
h2 =
2 h1
1 8 q2
h2 = h1 ( 1+ 1)
2 h13 g
1 8 q2
h2 = h1 ( 1+ 1)
2 g h13
Dari konsep energi spesifik diketahui bahwa pada saat hkr, berlaku
persamaan :
U2 D
=
2g 2
q2 q2 q2
= h kr = h kr3 = h kr3
g h kr2 g g
5
Mengingat bahwa pada fenomena loncat air, pengaruh gaya
gravitasi sangat penting, persamaan tersebut di atas seringkali
dinyatakan dalam fungsi Angka Froude (Fr).
U1 q2
Fr1 = Fr1 =
2
g h1 g h13
1
h2 = h1 ( 1 + 8 Fr12 1)
2
E S = ES1 ES 2
U1
2
U2
2
E S = h1 + h2 +
2g 2g
q2 1 1
E S = h1 h2 + 2 2
g 2 h1 2 h2
6
q 2 h2 h1
2 2
E S = h1 h2 +
g 2 h1 h2
2 2
( h1 + h2 ) ( h2 h1 ) q 2
ES = h1 h2 + 2 2
2 h1 h2 g
2 q2 2 q2
Untuk = h1 h2 (h1 + h2 ) = h1 h2 (h1 + h2 ) =
g g
E S = h1 h2 +
(h 1 + h2 ) (h2 h1 ) h1 h2 (h1 + h2 )
2 2
2 h1 h2 2
(h + h2 ) (h22 h12 )
E S = h1 h2 + 1
4 h1 h2
( h 2 h1 ) 3
E S
=
4 h1 h 2
7
Panjang Loncat Air
Panjang loncat air didefinisikan sebagai jarak dari suatu titik
tepat sebelum (hulu) loncatan air (pusaran) sampai dengan
suatu titik tepat di belakang (hilir) pusaran.
Panjang loncat air secara teoritis sukar ditentukan, dan
biasanya diperoleh secara empirik.
Grafik :
Panjang loncat air,
(Lj/h2)
vs.
Angka Froude, Fr1
8
Contoh Soal
9
Loncat Air Tipe B
Awal loncat air terjadi
pada saluran miring, dan
akhir loncat air terjadi
pada saluran datar.
10
Loncat Air Tipe F
Loncat air yang terjadi
pada saluran dengan
kemiringan dasar negatif
(adverse).
L d
2 cos
Piezometer
y = d cos
c os
h
d=h
d2
dc
os
d
2 co s
11
Dipandang lebar 1 satuan tegak lurus bidang gambar.
Persamaan Kontinuitas V1 d 1
q = V1 d1 = V2 d 2 V2 =
d2
dengan
Ff = 0 1 1
P1 = d12 cos P2 = d 22 cos
2 2
Dengan menganggap
1
profil muka loncat air W = L j cos (d1 + d 2 )
adalah lurus, diperoleh : 2
1
+ K L j (d1 + d 2 ) sin
2
12
Penyederhanaan persamaan, d2
3
d
diperoleh : ( 2 G12 + 1) 2 + 2 G12 = 0
d1 d1
dimana Fr1
G1 =
K L j Sin
cos
(d 2 d1 )
( 1 + 8G )
Penyelesaian dari persamaan,
d2 1
diperoleh = 1
2
1
d1 2
Diperoleh persamaan
h2 1
=
h1 2
( 1 + 8G 1
2
1 )
dimana (Rajaratnam)
dalam derajat G1 = K Fr1 K = 10 0.027
Lr
LJ
d1
d1 h2 h2 * ht
*
h2 * =h2h = ht
t
Lr
d1
h2 * hth
t
h2
Lr
h2 *
d1
h2 ht
13
Beberapa definisi
Lr : panjang loncat air
h2 1
=
h1 2
( 1 + 8G 1) 1
2
horisontal
h1 : kedalaman air di hulu
G = K1 Fr1 K1 = 10 0.027
ht : kedalaman air di hilir (tail
water depth)
d1
h2* : kedalaman air subkritik h1 =
yang diberikan dengan rumus cos
loncat air pada saluran
horisontal
h2 : kedalaman air subkritik
( 1 + 8 Fr 1)
*
yang diberikan dengan rumus h2 1
= 1
2
tidak
Cari h2
Ya
tidak
tidak
14
Menentukan Panjang Loncat Air, l ,di saluran Miring, Tipe B
15
Contoh Soal
selesai
16