You are on page 1of 3

IKATAN PENCAK SILAT SELURUH INDONESIA (IPSI)

PERSATUAN PESAUDARAAN BATIN LAHIR


SYIN-BAA LAAM WARGI SALUYU
Dusun Patinggen 1 Desa Karangpawitan Kec. Padaherang Kab. Pangandaran Jawa Barat

AMANAT GURU PADEPOKAN SYIN BAA LAAM WARGI SALUYU


PADA ACARA PERINGATAN TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARRAM 1437 H
HARI SABTU TANGGAL 13 OKTOBER 2015

SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN !


Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, karena
Beliaulah sebagai uswatun hasanah, yang patut kita contoh dalam aktifitasnya selama Beliau masih hidup.
Mudah-mudahan kita termasuk umatnya yang benar-benar setia kepadanya dalam arti mengikuti sepak
terjang beliau, Nabi Besar Muhammad SAW sehingga pada malam hari ini kita dengan khidmat dapat
menghadiri acara tasyakuran dalam rangka Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 H / 13 Oktober 2015.
Pertama-tama, yang paling utama dan yang harus diutamakan, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT. Biqoulina , Yang telah memberikan kita banyak nikmat, yang kita tidak
akan pernah mampu untuk menghitung banyaknya, seperti yang telah Allah sebutkan dalam Al-quran,
salah satunya adalah nikmat iman dan islam serta nikmat sehat, sehingga kita dapat bertatap muka,
bermuajjahah dalam kesempatan yang InsyaAllah penuh barokah ini, Amin. Kedua kalinya, Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Manusia yang paling baik akhlaknya, paling indah tutur
katanya, paling santun pekertinya, Nabi akhiruzzaman, Nabi yang paling mulia, Baginda Rasulullah
SAW. Biqoulina , Semoga kita yang berada dalam majlis ini termasuk kedalam
umatnya yang akan tercatat dalam tinta emas orang-orang yang akan menerima Syafaat Beliau besok di
yaumil akhir, Amin Ya Robbal Alamin.

SAUDARA-SAUDARA YANG BERBAHAGIA


Bulan Muharram, adalah termasuk salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Sebagaimana
yang telah difirmankan oleh Allah dalam KitabNya yang mulia, Al Quran Al Karim. Kemuliaan bulan
Muharram adalah karena dalam bulan itu terdapat hari Asyuro (10 Muharram), dimana pada hari itu banyak
sekali keutaman-keutamaan yang jika kita mau beramal soleh, tentu akan kita peroleh Rahmat dari Allah. Di
hari itu kita disunnahkan untuk menyayangi anak yatim dengan mengusap kepalanya dan memberinya
sedekah. Selain itu kita juga di sunnahkan untuk melapangkan makanan untuk keluarga di rumah seperti
memasakkan makanan yang spesial dan lain dari hari biasanya. Sunnah lain yang tak kalah penting adalah
berpuasa di hari itu. Bahkan Rasullulah SAW bersabda bahwa barang siapa yang berpuasa pada hari
Asyuro, maka seakan-akan ia telah berpuasa setahun lamanya, itulah keutaman hari Asyuro yang
terdapat dalam bulan Muharram ini.

SAUDARA-SAUDARA YANG BERBAHAGIA


Pada saat ini kita semua tengah memperingati hari besar Islam 1 Muharom, oleh karena itu patutlah kita
bersyukur kepada Allah SWT karena kitamasih diperkenankan oleh Allah untuk dapat menikmati apa yang
telah diberikan oleh-Nya di muka bumi ini. Dengan memasuki tahun baru ini membuat kita sadar bahwa
umur kita telah bertambah dari satu tahun menjadi dua tahun, yang sebelumnya 17 tahun menjadi 18
tahun dan begitulah seterusnya. Akan tetapi, haruslah kita sadari pula bahwa dengan bertambahnya tahun,
maka akan semakin satu tahun kesempatan kita dalam mencari atau berbuat amal soleh. Dan dengan
memasuki tahun baru ini hendaknya kita mengoreksi akan hasil-hasil perbuatan kita di masa yang sudah
lalu atau pada tahun yang telah kita tinggalkan. Koleksilah diri kita masing-masing dengan kaca mata
agama. Kita buat neraca atau perbandingan selama satu tahun yang telah kita tinggalkan itu banyak
perbuatan yang melanggar sayriat Islam atau kah banyak perbuatan yang diridloi oleh Allah. Kalau
seandainya selama satu tahun kita tinggalkan itu banyak amalan-amalan baik, hal itu menunjukan bahwa
tingkat keimanan kita semakin bertambah. Begitu pula sebaliknya, bila selama satu tahun yang itu banyak
amalan jeleknya, maka tentunya kita harus lebih memperbaiki keimanan kita.
Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 39,




yang artinya : Maka barang siapa yang bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,
maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha
penyayang.
SAUDARA-SAUDARA YANG BERBAHAGIA

Alhamdulillah, sampai dengan hari ini kita masih diberikan petunjuk dan hidayah untuk memegang teguh
agama Islam dan tidak berat melaksanakannya. Berbicara tentang hidayah berarti membahas perkara yang
paling penting dan kebutuhan yang paling besar dalam kehidupan manusia. Betapa tidak, hidayah adalah
sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang
dimudahkan oleh Allah Taala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar
dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.
Allah Taala berfirman:


Yang artinya : Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang mendapat petunjuk; dan
Barangsiapa yang disesatkan Allah, Maka merekalah orang-orang yang merugi.

Dari penjelasan ayat di atas, maka kalau kita ingin mendapatkan hidayah dari Alloh yang dianugerahkan
kepada kita hendaknya kita menjalankan dan mengamalkan hal-hal sebagai berikut
1. Rajin menghadiri majelis-majelis talim yang menerangkan tentang aqidah cara-cara beribadah menurut
syariat Islam yang dicontohkan oleh Baginda Rosul tentang muamalah menurut Fiqhull Islam dan
Akhlakul Karimah .
2. Amalkan dan manfaatkan segala ilmu yang diterima dari majelis-majelis talim sekalipun rasanya getir
dan pahir tentang segala hal yang dilarang dan wajib ditinggalkan diantaranya :
a. Tidak boleh main JUDI
b. Tidak boleh Madon / ZINA
c. Tidak boleh mabok-mabokan / minum-minuman keras
d. Tidak boleh mencuri / melakukan kejahatan
e. Tidak boleh madat / ngisap narkotika
3. Mendekatkan diri kepada Alloh SWT dengan terus menerus berdzikir ingat kepada-Nya dengan membaca
Al Quran kitab suci-Nya, sering nafakurran kepada kekuasaannya, kepada nikmat-Nya, kepada pengasih
dan penyayang-Nya serta kepada berat siksa-Nya, agar dalam diri dan hati kita timbul raca cinta dan
rojja kepada rahmat dan karunia-Nya serta takut kepada bendu dan siksaan-Nya.
4. Merekatkan tali silaturahmi di kalangan kaum muslimin dengan cara saling asah, saling asuh, saling asih,
saling menunjukkan jalan kebenaran, saling menasehati, saling tolong menolong, saling gotong royong,
saling dukung kebutuhan hidup dan kehidupan supaya Alloh memberikan pertolongan kepada hamba-
hamba-Nya selagi hamba-hambanya mau memberikan pertolongan kepada saudara-saudaranya.
5. Meyakini antara doa yang kita mohon petunjuk setiap membaca Al-Fatihah dan ijabah Alloh salam Surat
Al-Anam ayat 153.




Artinya : Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-
Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
Hal ini dipertegas oleh penafsiran Nabi shallallahu alaihi wa sllam tentang ayat di atas. Diriwayatkan dari
sahabat Abdullh Ibnu Masud radhiyallahu anhu, Beliau menceritakan, Suatu ketika Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam pernah membuat satu garis lurus, kemudian beliau bersabda, Ini adalah jalan Allah.
Kemudian beliau membuat garis-garis yang banyak di samping kiri dan kanan garis yang lurus tersebut.
Setelah itu beliau bersabda , Ini adalah jalan-jalan (menyimpang). Di setiap jalan tersebut ada syetan yang
menyeru kepada jalan (yang menyimpang) tersebut. (H.R Ahmad 4142)
Pada akhirnya saya meminta perhatian keluarga besar Syin Baa Laam / Wargi Saluyu,
marilah kita jaga kultur dan nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh guru-guru kita sejak awal, dan
selanjutnya mari kita wujudkan iklim yang sehat, dinamis, terbuka, saling menghargai, memelihara harkat
dan martabat masing-masing sesuai dengan motto KARENA ALLOH SWT menurut arti dan esensi yang
lebih dalam yaitu ikhlas berkhidmat sebagai pelayan umat. Sekian dan terima kasih semoga Alloh SWTselalu
membimbing dan melindungi kita sekalian.

Karangpawitan, 13 Oktober 2015 M /


1 Muharram 1437 H
Pembimbing
H. ASEP APUDIN

You might also like