Professional Documents
Culture Documents
Modul Pengolahan Data Hidrologi 1 ini merupakan salah satu bahan ajar bidang
Hidrologi di DUWRMT, yang termasuk pada kompetensi tingkat-2.
Semoga modul ini dapat bermanfaat, terutama bagi peningkatan kapasitas SDM
Lembaga Pengelola Wilayah di Indonesia.
.
Gambar 1: Ilustrasi Cara digitasi secara manual metoda cut and fill .................... 16
Tujuan instruksional umum pada modul pengolahan data hidrologi ini adalah
memberikan pembekalan bagaimana melakukan pengolahan data yang
mencakup digitasi grafik, tabulasi data, dan validasi data hidrologi, untuk
mendukung terciptanya kualitas data hidrologi yang baik dan benar sebelum
data tersebut dipublikasikan.
4. Ruang Lingkup
Sesuai dengan kerangka acuan kerja, ruang lingkup dari modul ini terdiri dari:
Catatan: Untuk memperoleh data yang akurat maka disyaratkan agar semua
pelaku pengelola hidrologi harus mempunyai keahlian dalam bidang
pengelolaan hidrologi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan hidrologi
yang diselenggarakan oleh Instansi yang berwenang dalam bidang hidrologi
1. Pendahuluan
Digitasi grafik adalah membaca grafik data hidrologi yang bisa dilakukan
secara manual maupun dengan menggunakan software komputer, atau
dengan kata lain merubah data hidrologi berupa grafik menjadi data angka
(digit) yang digunakan sebagai data input untuk proses analisis selanjutnya.
1) Data hidrologi adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan atau
pengukuran di lapangan dengan menggunakan peralatan manual atau
oltomatik. Data hidrologi yang dimaksud antara lain: data hujan, data
muka air, data pengukuran debit, data kandungan sedimen dan data
iklim (temperatur, kelembaban, lamanya penyinaran matahari,
penguapan, radiasi matahari kecepatan angin dan tekanan udara)
2) Data muka air adalah data fluktuasi muka air sungai, waduk, danau, air
tanah yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan, dengan
menggunakan peralatan manual atau otomatik
3) Grafik data hidrologi adalah grafik yang menggambarkan hubungan
antara parameter hidologi seperti muka air, temperatur, kelembaban,
radiasi matahari dengan waktu (jam, hari, minggu dst). Pada umumnya
parameter hidrologi digambarkan pada sumbu tegak (sumbu Y) dan
waktu pada sumbu mendatar (sumbu X)
4) Digitasi adalah proses pembacaan data hidrologi dari bentuk grafik
menjadi bentuk digit (angka), digitasi dapat dilakukan secara manual dan
dengan menggunakan perangkat lunak computer
Data yang digunakan untuk tabulasi dan digitasi perlu memperhatikan hal
sebagai berikut :
a) Data harus benar-benar merupakan data hasil pengamatan di lapangan
b) Data harus dilengkapi dengan nama stasiun, tanggal pengamatan, waktu
pemasangan dan pengambilan kertas grafik
c) Khusus untuk pos otomatik dengan waktu pengamatan 1 minggu atau
lebih, harus ada pengecekan tiga hari sekali agar tidak terjadi gangguan
pada grafik misal: keterlambatan dan terlalu cepat pada jam, tinta kering
dll
d) Khusus untuk pos duga air otomatik harus menggunakan kertas grafik
yang standar agar dan penempatan jarum harus tepat pada satu titik
yang menyatakan waktu dan muka air pada saat pemasangan. Hal ini
perlu diperhatikan agar memudahkan pada proses digitasi terutama
apabila terjadi pembalikan grafik pada saat banjir
e) Khusus untuk pos duga air biasa kejadian banjir harus dicatat apabila
banjir terjadi bukan pada saat pengamatan.
3.3. Peralatan
3.4. Data
Data yang digunakan dalam tabulasi dan digitasi grafik adalah semua data
hasil pengamatan hidrologi di lapangan yang merupakan data hasil
pengamatan secara otomatik dan saecara manual yang terdiri dari:
a) Data muka air hasil pengamatan secara otomatik dan manual
b) Data hujan hasil pengamatan secara otomatik dan manual
c) Data air tanah
d) Data kelembaban dan temperatur
e) Data temperatur
f) Data penguapan
g) Data kecepatan angin
h) Data lamanya penyinaran matahari
i) Data radiasi matahari
j) Data tekanan udara
k) Data keterangan lokasi pos
Import data adalah mengakses data dari tempat atau software lain misal
mengakses data dari sistem telemetri, atau menggabungkan data dari
Program HITA lama, Neoperdas dan Tideda.
Export data adalah mengirim data hasil digitasi ke software lain misal ke
software Neoperdas (HDM2 SEMI) untuk dilakukan proses lanjutan
Input Data adalah memasukan data dari data berupa grafik ke dalam
software HITA untuk dilakukan digitasi, input data bisa dilakukan dengan
menggunakan 3 menu yaitu:
1) Manual, untuk input data dari data manual harian yang berasal dari
rata-rata hasil pembacaan peilskal
2) Auto Scanner, untuk data tinggi muka air dari grafik yang sudah
discan
3) Autodigitizer, untuk data grafik yang akan diolah dengan digitizer
Input data juga dapat dilakukan secara otomatis, menu input automatis
berfungsi untuk menginputkan data yang akan disimpan dalam aplikasi HITA.
4.2.1 Hujan
h + h + ...... + h
H=
7 2 n
24
Rata2
MA B
Rata2
1
C
2
A
1 hari 1 hari
Waktu
Gambar 1: Ilustrasi Cara digitasi secara manual metoda cut and fill
4.2.3 Klimatologi
Data klimatologi yang terdiri dari data temperatur, data kelembaban, data
penguapan,data kecepatan angin,data lamanya penyinaran matahari, data
radiasi matahari dan data tekanan udara tidak semuanya diamati secara
otomatik, dengan demikian maka data yang dihasilkan juga tidak semuanya
merupakan data grafik. Dari data tersebut yang diamati secara otomatik
adalah: radiasi matahari, temperatur dan kelembaban dan lamanya
penyinaran matahari.
Contoh 1:
Sebagai contoh dapat dilihat grafik radiasi matahari dari Pos Kota Bakti
tanggal 3 Desember 1976, grafik ini merupakan grafik radiasi matahari
harian dengan sumbu mendatar (sumbu X) adalah waktu dalam jam (yang
dimulai dari jam 19 s.d jam 19 pada bagian atas grafik), dan sumbu tegak
(sumbu Y) adalah radiasi matahari. Terlihat bahwa matahari mulai bersinar
pada jam 7 pagi dan terbenam pada jam 18.00, Cara
membacanya/mendigit adalah sebagai berikut:
a) Hitung kotak yang berada di bawah garis grafik yaitu untuk:
Jam 07..00 jam 08.00 sebanyak 16 kotak
Jam 08.00 jam 09.00 sebanyak 43 kotak
Jam 09.00 jam 10.00 sebanyak 59 kotak
Jam 10.00 jam 11.00 sebanyak 72 kotak
Jam 11.00 jam 12.00 sebanyak 74 kotak
Jam 12.00 jam 13.00 sebanyak 54 kotak
Jam 13.00 jam 14.00 sebanyak 70 kotak
Jam 14.00 jam 15.00 sebanyak 74 kotak
Jam 15.00 jam 16.00 sebanyak 64 kotak
Jam 16.00 jam 17.00 sebanyak 44 kotak
Contoh 2:
Contoh 2 dapat dilihat grafik radiasi matahari dari Pos Kota Bakti tanggal 17
sampai dengan 22 Pebruari 1976, grafik ini merupakan grafik radiasi
matahari mingguan dengan sumbu mendatar (sumbu X) adalah waktu
dalam hari (yang dimulai dari jam 19 s.d jam 19 pada bagian atas grafik),
dan sumbu tegak (sumbu Y) adalah radiasi matahari. Berbeda dengan
contoh 1 yang merupakan grafik harian, maka pada contoh 2 grafik yang
ditampilkan adalah grafik mingguan. Perbedaannya adalah pada grafik
harian 1 lembar grafik merupakan hasil pengamatan selama 1 hari,
sedangkan untuk grafik mingguan 1 lembar grafik merupakan hasil
pengamatan selama 1 minggu. Prinsip digitasi/pembacaan sama yaitu
menghitung jumlah kotak yang terbentuk oleh grafik yaitu: Terlihat bahwa
matahari mulai bersinar pada jam 7 pagi dan terbenam pada jam 18.00.
Cara membacanya/mendigit adalah sebagai berikut:
Cara yang sama dengan grafik data yang sama dan formulir yang/tabel
yang sama juga dilakukan untuk digitasi/pembacaan grafik data
kelembaban udara (grafik yang berada di bawah).
Hasil tabulasi data dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) bagian yaitu data
yang tidak memerlukan proses pengolahan lanjutan (langsung
dipublikasikan) dan data yang harus dilakukan proses pengolahan lanjutan
sebelum dipublikasi. Data yang tidak memerlukan proses pengolahan
lanjutan adalah: data hujan, data kecepatan angin, data pengamatan muka
air tanah, muka air danau dan data temperatur. Data tersebut selanjutnya
dimasukkan ke dalam suatu format ditambah dengan keterangan stasiun dan
informasi lainnya untuk dipublikasi.
Data lainnya seperti data penyinaran matahari dan data penguapan, sebelum
dipublikasi harus dikalikan terlebih dahulu dengan suatu koefisien tertentu,
sedangkan data radiasi matahari harus dikonversi menjadi satuan kalori yang
besarnya tergantung dari satuan yang digunakan pada alat actinograph.
Sedangkan data fluktuasi muka air sungai masih harus diproses beberapa
tahap lagi sebelum menjadi data debit harian rata-rata yang siap dipublikasi.
Tabulasi data hujan merupakan tabel yang menyajikan data jumlah curah
hujan harian (ketinggian curah hujan harian) hasil pengamatan dari pos
hujan biasa (manual rain gauge) dan pos hujan otomatik (automatic rainfall
recorder/automatic rain gauge). Untuk pos hujan biasa data yang diperoleh
langsung ditabulasikan ke dalam formulir seperti pada Lampiran 2. Untuk
pos hujan otomatik data lapangan berupa grafik, setelah didigitasi
kemudian ditabulasikan ke dalam formulir seperti pada Lampiran 3. Pada
kolom sebelah kiri terdapat kolom untuk data hujan biasa (HB) dan data
hujan otomatik (HO), kolom (HB) diisi data hasil pengamatan curah hujan
secara manual yang digunakan sebagai data pembanding data hasil
pengamatan secara otomatik. Data hujan otomatik disajikan dalam interval
waktu jam-jaman, sedangkan data hujan biasa disajikan dalam interval
waktu harian, kedua data tersebut langsung dipublikasi tanpa pengolahan
lanjutan.
Tabulasi data muka air vs debit aliran adalah hasil pembacaan dari grafik
hubungan antara muka air dengan debit (lengkung aliran rating curve).
Ada 2 macam tabel yang digunakan yaitu tabel hubungan antara muka air
dan debit dengan interval waktu per 10 (sepuluh) centimeter (Blangko H6)
dan tabel hubungan antara muka air dan debit dengan interval waktu per 1
(satu) centimeter (Blangko H7). Tabel tersebut digunakan untuk
mengkonversi tinggi muka air rata-rata dalam meter menjadi debit dalam
m3/detik setelah dilakukan perhitungan dan distribusi koreksi dan
penyimpangan. Seperti halnya lengkung aliran, maka tabel hubungan
antara muka air dan debit dibuat dari muka air terendah sampai dengan
muka air tertinggi, dengan demikian maka seluruh ketinggian muka air yang
terjadi dapat dikonversi menjadi debit.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
JUMLAH
MAKS
MIN
Tahun :.............................
Daearah Aliran Sungai : .
Data geografis : xxo xx xx.LU xxo xx xx. BT
Tahun pendirian :
Wilayah sungai :
Propinsi :
Elevasi pos : .m dpal.
Lokasi pos :
Kab./Kec : ./ .
Dibangun oleh :
Pelaksana : (disi instansi pengelola)
JAM Rata2/Hari
Tgl 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 2 4 6 RH,Temp,mb
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
JAM/TGL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
5-6
6-7
7-8
8-9
9-10
10-11
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
BUKU
APLIKASI
PETUNJUK
PENGGUNAAN VIEWER
HITA
Perangkat lunak HITA 1.1 ini merupakan pengembangan dan pelengkap dari perangkat
lunak HITA 1, perangkat lunak HITA 1 dibuat pada tahu anggaran 2007 dengan maksud
untuk mempermudah dalam pengolahan data hidrologi khususnya untuk mendigit data
grafik baik grafik hujan, tinggi muka air maupun klimatologi dengan menggunakan
perangkat lunak HITA 1 ini kita tidak perlu menggunakan digitizer seperti yang digunakan
dalam perangkat lunak yang lainnya akan tetapi grafik tersebut cukup di Scan dan di digit
di layar monitor sehingga mempermudah pengolah data dalam pengoperasiannya, akan
tetapi selama dalam sosialisasi di tahun 2008 ini banyak kekurangan dan masukan
masukan yang sangat bermanfaat untuk kemajuan dalam pengolahan data ini , seperti
data grafik yang berbentuk lengkung, data hasil loger maupun kendala-kendala lainnya,
sehingga dibuat perbaikan ini
Sasaran dari pengembangan ini adalah terwujudnya perangkat lunak pengolah data
hidrologi (data muka air, hujan dan klimatologi) yang siap pakai, dan bermanfaat dalam
menunjang ketersediaan data dan informasi untuk pengolahan sumber daya air di
Indonesia
Akan tetapi perangkat lunak ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-
kekurangan nya sehingga masih perlu perbaikan, kritik dan saran untuk kemajuan
perangkat lunak ini sangat kami harapkan
1
MENU-MENU DALAM HITA 1.1
next,
instal, Finish
2
Hita 1.1
Finish
3
Hita 1.1
Apabila kita masih baru dalam menggunakan perangkat lunak ini dan belum ada data
yang disimpan maka pilih Data Master untuk mengisi database stasion atau lokasi
yang akan kita olah datanya dengan cara klik data master
Menu ini berisi informasi mengenai berbagai Posisi Administrasi dan Stasiun.
Informasi ini akan digunakan dalam proses proses selanjutnya. Informasi ini juga
dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam proses input data Hidrologi.
a) Posisi Administratif
Posisi Administrasi ini berisi informasi mengenai Provinsi, Kabupaten, Kecamatan
dimana data yang diinputkan berasal. Kelengkapan informasi posisi adminstrasi
akan
melengkapi data hidrologi dan dapat digunakan dalam proses cross check bila
terjadi
kesalahan atau keraguan dalam inputan data.
4
Hita 1.1
Pilih lokasi untuk menyimpan database lokasi, dalam hal ini adalah lokasi
Administrasi seperti propinsi,kabupaten atau kota, kecamatan , tanda + untuk
menambah data dan tanda untuk menghapus data.
Dan setelah mengisi data administrasi selanjutnya tinggal mengisi data keterangan
stasiun
Seperti di bawah ini, tanda + untuk menambah data, tanda untuk merubah
data , dan tanda untuk menghapus data.
5
Hita 1.1
4. P
Pengolaha
an Data
Untuk peng
U golahan data
a ini ada 4 menu
m piliha
an yaitu:
1. Imporrt data
2. Exporrt data
3. Input Data
4. Delete
e data
apat dilihat di
Seperti da d bawah ini
6
Hita 1.1
1. Import data:
Import data ini juga terdiri dari beberapa Menu yaitu:
a. Import dari Telemetri, untuk sementara ini Import data telemetri hanya
berlaku untuk data telemetri yang bentuk filenya seperti yang terdapat
di pos telemetri yang ada di Balai Besar Cilcis
b. Import dari HITA Lama, Import dari HITA lama ini apabila kita sudah
mempunyai dat hasil pengolahan dengan menggunakan HITA 1 maka
data yang telah diolah dengan HITA 1 ini dapat digabungkan dengan
data hasil HITA 1.1 ini sehingga data yang lama masih bisa disambung
dengan data hasil olahan HITA 1.1
c. Import dari HITA lain, Apabila di kantor ada beberapa komputer yang
menggunakan HITA 1.1 untuk menggabungkan dat dari komputer yang
satu dengan yang lainnya maka gunakan menu Import HITA lain
7
Hita 1.1
d. Import dari HDM2SEMI, apabila kita punya file dari perdas yang lama ,
menginginkan dat Muka Air jam-jaman, maka dapat digunakan menu
ini sehingga kita tahu tinggi muka air jam-jamannya
e. Import dari TIDEDA, untuk menyimpan arsip data kita dari TIDEDA
yang sudah berakhir masa berlakunya kita bisa menggunakn menu ini
agar data hasil digit kita dengan TIDEDA tidak hilang
8
Hita 1.1
2. Export data
Untuk Export data baru bisa ke HDM2 SEMI saja agar data yang didigit dengan
HITA 1.1 ini bisa langsung diolah dengan Neo PERDAS
3. Input Data ,
Input data ini terdiri dari 3 menu yaitu :
1) Manual untuk input data dari data manual harian
2) Auto Scaner, untuk data tinggi muka Air dari grafik yang sudah di Scan
3) Auto Digitizer, untuk data grafik yang mau diolah dengan Digitizer
9
Hita 1.1
3.1 Input data dari data manual, untuk data manual, klik pengolahan data, klik
10
Hita 1.1
1. INPUT AUTOMATIS
Menu input automatis berfungsi untuk menginputkan data yang akan disimpan
dalam aplikasi ini. Berikut ini adalah metode entry data yang dapat dilakukan
untuk mengisi data.
a) Dari Tideda
Pada input data dari tideda, terdapat tampilan utama sebagai berikut.
Langkah pertama adalah memilih jenis data yang akan diinputkan, meliputi
pilihan curah hujan dan muka air. Untuk POS pengamatan yang digunakan
dalam pengukuran diisikan dengan memilih No.POS. Filename digunakan
untuk mengambil data dari file tideda.
b) Dari Telemetri
Tampilan utama input data dari telemetri adalah sebagai berikut.
11
Hita 1.1
Seperti dalam proses import data menggunakan tideda pertama kali adalah
kita harus memilih jenis data yang akan diinputkan, kemudian memilih No
Stasiun yang digunakan dalam pengamatan, serta filename untuk
membaca file telemetri. Klik tombol Import untuk melakukan eksekusi
pengambilan data.
Untuk mengimport data dari file hasil export aplikasi HITA kita tinggal
membuka file dengan mengklik teksboks file name. Selanjutnya tekan
tombol import untuk mengeksekusi proses pembacaan.
d) Dari HDM2SEMI
Berikut ini adalah tampilan utama pada proses import data menggunakan
HDM2SEMI.
12
Hita 1.1
Seperti pada proses yang lain, proses entry data HDM2SEMI adalah
dengan membuka file dengan mengklik teksboks Filename, kemudian
memilih No Stasiun yang digunakan untuk pengamatan, kemudian pilih
tahun pengambilan data. Untuk mengeksekusi pengambilan data klik
tombol Import.
Proses entry data secara manual dilakukan dengan memilih Jenis Stasiun
terlebih dahulu sesuai jenis data yang akan dimasukkan, kemudian pilih
No.Stasiun sesuai dengan lokasi pengamatan, serta tahun data. Selanjutnya
kita tinggal mengisi data bulanan dalam worksheet yang telah tersedia. Apabila
sudah selesai dan ingin menyimpan data klik tombol Save.
3. AUTO SCANNER
Auto scanner digunakan untuk membaca data gambar grafik hasil dari
scanning secara otomatis. Menu yang disediakan disesuaikan dengan jenis
data yang diinputkan.
13
Hita 1.1
a. Scan Hujan
Scan hujan digunakan untuk entry data curah hujan, pilih teksboks
No.Pos untuk memilih lokasi pengamatan. Untuk memilih gambar hasil
scan yang akan di inputkan, klik teksboks Gambar Grafik dan buka
gambar yang akan di scan.
Pilih jenis kertas sesuai ukuran kertas gambar grafik yang discan
melalui teksboks Jenis Kertas. Sesuaikan tipe grafik gambar dengan
memilih opsi tipe. Serta sesuaikan rentang waktu grafik pada pilihan
rentang dipasang dan dibuka sesuai data waktu awal dan akhir pada
grafik yang di scan. Isi titik pasang dalam milimeter serta jumlah garis
sesuai yang ada pada grafik, sebagai catatan jumlah garis untuk grafik
lengkung biasanya ada 50 serta untuk grafik lurus ada 10. Klik tombol
scan untuk memulai proses entry data, atau klik cancel untuk
membatalkan operasi entry data.
Setelah mengklik tombol scan akan muncul tampilan sebagai berikut,
apabila data file gambar yang anda masukkan benar maka grafik akan
muncul pada jendela gambar seperti tampilan berikut ini.
14
Hita 1.1
15
Hita 1.1
16
Hita 1.1
Pada sisi kiri terdapat menu yang berfungsi untuk melakukan zoom in,
zoom out serta zoom to fit size, untuk memudahkan operasi pointing.
17
Hita 1.1
7. Apabila telah selesai mendigit klik tombol MENU, pilih simpan dan
tutup
Untuk menyimpan hasil entry data melalui proses pointing ini gunakan
tombol menu yang ada di kanan.
18
Hita 1.1
19
Hita 1.1
20
Hita 1.1
ini.
4. AUTO DIGITIZER
Proses auto digitizer merupakan proses entry data grafik yang sama seperti
proses scan. Perbedaannya hanya proses digitizer ini dilakukan dengan
perangkat meja digitizer dimana kita tidak perlu melakukan scan gambar,
dengan perangkat digitizer data grafik yang di digitasi akan langsung muncul
ke dalam tampilan grafik. Untuk proses pointing harus tetap dilakukan,
prosesnya sama dengan yang ada pada menu Auto Scan.
Menu-menu yang tersedia antara lain adalah sebagai berikut.
a. Curah Hujan.
b. Muka Air.
Menu-menu diatas adalah pilihan jenis data yang akan diinputkan, pilih menu
yang sesuai saat melakukan input data menggunakan perangkat digitizer ini.
21
Hita 1.1
5. MELIHAT DATA
Hasil data yang tersimpan dapat dilihat dengan menggunakan entry menu-
menu berikut ini.
1. Lihat Data
Hasil penyimpanan data dalam aplikasi HITA 1.1 dapat dilihat menggunakan
tampilan ini, pilih jenis stasiun sesuai jenis data yang akan dilihat. Tampilannya
adalah sebagai berikut ini.
22
Hita 1.1
3. Apabila data sudah sesui kita bisa melnjutkan untuk data yang lainnya ,
apabila dirasa ada yang salah kita bisa menghapusnya dengan cara
4. Klik pengolahan data, pilih hapus data , no pos, jenis stasun , tanggal mulai di
delete dan sampai tanggal berapa seperti dibawah ini
5. Untuk melihat data jam jamannya dapat ditampilkan seperti di bawah ini
23
Hita 1.1
6. Untuk melihat grafik hasil kerja dpat di tampilkan seperti di bawah ini
Langkah pertama adalah dengan memilih jenis stasiun sesuai jenis data yang
diinginkan. Kemudian pilih no.stasiun. Keterangan ketersediaan data
memberikan informasi tentang rentang waktu data yang tersedia seperti halnya
pada menu lihat data. Untuk melakukan filtering pada data yang akan
ditampilkan di grafik, pilih menu intensitas data serta rentang waktu data yang
akan ditampilkan. Klik tombol Filter untuk menampilkan data pada grafik.
24
Hita 1.1
PENUTUP
Demikianlah apa yang mungkin dapat kami sampaikan dalam buku petunjuk
penggunaan ini, semoga dapat memberikan penjelasan mengenai langkah-
langkah operasional penggunaan aplikasi HITA1.1.
Apabila terdapat kekurangan kami mohon maaf, aplikasi ini masih membutuhkan
banyak feedback untuk proses pengembangan selanjutnya
.
25
C. VALIDASI DATA HIDROLOGI
1. Pendahuluan
1) Revisi SNI No. 03-2414-1991, tata cara pengukuran debit sungai dan
saluran terbuka.
2) SNI No. 03-2822-1992, metode pembuatan lengkung debit (rating
curve).
3) SNI 03-3412-1994, tata cara pengolahan data debit harian
4) Pd. M-18-1995-03, metode pengolahan data klimatologi.
5) Pd. T-19-2004-A, pengawasan dan penyimpanan serta pemanfaatan data
kualitas air.
6) Pedoman teknis Puslitbang SDA No. Pd. T-22-2004-A, pengisian data
kosong.
1) Uji konsistensi (consistency test) adalah proses pengujian data pada suatu
pos pengamatan hidrologi guna mengetahui bahwa dalam kurun
rentang waktu tertentu tidak mengalami perubahan secara signifikan yang
antara lain diakibatkan adanya perpindahan pos, naturalisasi sistem air,
dampak perubahan tata guna lahan (landuse), kesalahan pencatatan oleh
penjaga pos, perubahan titik referensi (kontrol), penggantian alat/gelas
2.1. Validasi Data Lapangan (Data Hujan, Data Iklim dan Data Muka Air)
Uji konsistensi (consistency test) adalah proses pengujian data pada suatu
pos pengamatan hidrologi guna mengetahui bahwa dalam kurun rentang
waktu tertentu tidak mengalami perubahan secara signifikan yang antara lain
diakibatkan adanya perpindahan pos, naturalisasi sistem air, dampak
perubahan tata guna lahan (landuse), kesalahan pencatatan oleh penjaga
Keterangan :
Rm = jumlah peringkat data maksimum.
N1 = jumlah data kelompok 1.
N2 = jumlah data kelompok 2.
Tentukan nilai t tabel (Lampiran 2D)dengan derajat kepercayaan ()
5% ditolak (95% diterima).
Simpulkan data konsisten atau tidak, dengan :
Ho : diterima,apabila ttabel atas<thitung<ttabel bawah atau data dalam
kondisi konsisten.
H1 : diterima,apabila ttabel atas>thitung>ttabel bawah atau data dalam kondisi
tidak konsisten.
Apabila pada hasil validasi (uji konsistensi dan uji keseragaman
jenis) mengindikasikan adanya perubahan, maka perlu dilakukan tahapan
lanjutan yang terdiri dari :
a) Pemeriksaan ulang atas proses pengolahan dan updating basis
Dengan:
Qt = Debit tabel (rating curve),
Qp = Debit Pengukuran
Dengan ketentuan :
1) Apabila nilai deviasi lebih besar dari 10 % maka harus dicari berapa
besar nilai koreksinya (shifting).
2) Apabila nilai shifting negatif maka hal tersebut mengindikasikan bahwa
terjadi pengendapan pada dasar sungai,
3) Apabila nilai shifting positif maka hal tersebut mengindikasikan bahwa
terjadi penggerusan pada dasar sungai.
4) Apabila terjadi perubahan dasar sungai (penggerusan/pengendapan)
yang permanen yang ditandai dengan nilai shifting yang cukup besar
maka disarankan agar rating curve direvisi dengan menggunakan data
pengukuran yang terbaru.
5) Kejadian lain yang mengharuskan rating curve direvisi adalah terjadi
perubahan elevasi nol duga air pada pos tersebut.
dk = 0,05 dk = 0,05
1 6,314 16 1,746
2 2,920 17 1,740
3 2,353 18 1,734
4 2,132 19 1,729
5 2,015 20 1,725
6 1,943 21 1,721
7 1,895 22 1,717
8 1,860 23 1,714
9 1,833 24 1,711
10 1,812 25 1,708
11 1,796 26 1,706
12 1,782 27 1,703
13 1,771 28 1,701
14 1,761 29 1,699
15 1,753 Inf 1,645
Derajat Kepercayaan
0.05
()
- 1.96
Uji dua sisi Atau
+ 1.96