You are on page 1of 59

ANALISA GAYA SISTEM REM CAKRAM PADA

SEPEDA MOTOR LISTRIK TENAGA SURYA


SKRIPSI

Di ajukan sebagai persyaratan untuk


Menyelesaikan program pendidikan sarjana (S1)
Teknik Mesin

Di susun oleh :
Nama : Taufik Wahidi
NPM : 11620115
Program Studi : Teknik Mesin
Jenjang : Sarjana (S1)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY
BANJARMASIN
2015
ABSTRAK

Sepeda motor listrik tenaga surya merupakan mobil yang dibuat dengan
model mini hanya untuk muatan penumpang 20 orang (110 kg), ini akan sangat
berguna apabila dikembangkan sebagai kendaraan untuk bersantai dilingkungan
perumahan serta alat alternatif yang murah dan sederhana sebagai pengganti bahan
bakar yang mahal. Perangkat rem merupakan komponen syarat yang sangat penting
bagi keselamatan pengendara, dengan adanya sistem rem maka pengendara merasa
aman karena dapat mengontrol yaitu memperlambat, mengurangi kecepatan atau
menghentikan kendaraan serta memungkinkan untuk parker pada keadaan tanjakan
secara aman dan terkendali.

Permasalahan global yang saat ini dihadapi oleh dunia yakni kelangkaan
bahan bakar fosil. Tidak mustahil bahwa suatu saat nanti ketersediaan dari bahan
bakar fosil tersebut akan menipis seiring dengan perkembangan teknologi modern.
Dengan kata lain bahan bakar fosil akan tergantikan dengan sendirinya oleh sumber
daya alam lain yang lebih potensial seperti cahaya matahari, angin, air dan biomassa
melalui penelitian-penelitian yang terus berkembang.

Metode penelitian yang digunakan adalah melalui berbagai percobaan yang


terstruktur untuk memperoleh data yang akurat. Data yang diperoleh digunakan untuk
merancang desain yang sesuai permintaan pasar dengan efisiensi maksimal melalui
perhitungan error yang terjadi. Error yang ada dibuat sekecil mungkin, sehingga tidak
mengurangi efisiensi kerja motor listrik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
penggunaan tenaga surya sebagai tenaga penggerak motor pada sepeda, dapat
ditempatkan pada urutan teratas tenaga alternatif dalam menggantikan bahan bakar
fosil.

Kata kunci : Rem Cakram, ramah lingkungan, efisien, alternatif


ABSTRACT

Motorcycle solar power a car made with a miniature model of the


passenger charge only for 20 persons (110 kg), this would be very useful if
developed as a vehicle for leisure housing environment and tools simple and
inexpensive alternative in lieu of expensive fuel. Brake device is a component
requirement is very important for the safety of motorists, with the brake system,
the rider feels safe because it can control is slow, reduce speed or stop the vehicle
as well as allow for parking on the state climbs a safe and controlled manner.

Global problems currently faced by the world of scarcity of fossil fuels. It


is not impossible that sometime in the future availability of fossil fuels will be
depleted by the development of modern technologies. In other words, fossil fuels
will be replaced by itself by the natural resources of other more potent as sunlight,
wind, water and biomass through research that continues to grow.

The method used is through trials that are structured to obtain accurate
data. The data obtained was used to design the appropriate design to market
demand with maximum efficiency through a calculation error that occurred. Error
that is as small as possible, so it does not reduce the efficiency of electric motors
work. Based on research by the use of solar power as a propulsion engine on a
bicycle, can be placed on top of alternative energy in replacing fossil fuels.

Keywords: Disc Brakes, environmentally friendly, efficient, alternatives


KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan pembuatanTugas

Akhir ini dan dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang berjudul :

ANALISA GAYA SISTEM REM CAKRAM PADA


SEPEDA MOTOR LISTRIK TENAGA SURYA.

Skripsi ini disusun untuk syarat menyelesaikan tugas akhir yang di berikan kepada

kami Dalam proses menyelesaikan Skripsi ini, penulis mendapatkan dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak DR. H. Mustatul Anwar, M.M.Pd., M. Kes, selaku Rektor UNISKA

(Universitas Islam Kalimantan Arsyad Al-Banjari) Banjarmasin.

2. Bapak Budi Hartadi, ST. MT selaku Dekan Fakultas Teknik Serta selaku

Dosen Pembimbing I dalam Tugas Akhir ini.

3. Bapak Gusti Rusydi Fs, ST. MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

4. Bapak Muhammad Irfansyah, ST. MT, selaku dosen pembimbing II dalam

Tugas Akhir ini.

5. Kepada seluruh Dosen jurusan Teknik Mesin Uniska yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

6. Kepada kedua orang tua ku yang selalu memberikan doa maupun

dukungan yang tak terhingga sehingga terselesainya Tugas Akhir ini.

7. Kepada seluruh Teman-teman bakal calon Sarjana teknik, Abang Zainal,

arul bello, widy, robby, iyo tama serta tak lupa teman seperjuangan dalam
penggarapan sepeda motor listrik, untuk saudara amin dan I putu wahyu

yang telah bekerja keras selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam analisis ini jauh dari kesempurnaan

sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga

analisis ini bermaanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan kita semua.

Banjarmasin, 25 Maret 2015

Penulis
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

ANALISA GAYA SISTEM REM CAKRAM PADA SEPEDA MOTOR

LISTRIK TENAGA SURYA

Dibuat untuk melengkapi persyaratan kurikulum Sarjana Teknik Mesin

Universitas Islam Kalimantan (UNSKA) Muhammad Arsyad Al Banjary

guna memperoleh gelar Sarjana Teknik pada bidang Studi Teknik Mesin.

Skripsi ini dapat disetujui dan diterima setelah melalui siding ujian Skripsi

dan perbaikan yang diperlukan.

Banjarmasin, September 2015

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Budi Hartadi,ST, MT Muhammad


Irfansyah,ST,MT
NIDN : 1106067201 NIDN : 060212162

Ketua Jurusan Teknik Mesin Dekan Fakultas Teknik

Gusti Rusdy Furqon, S. ST, MT Budi Hartadi, ST, MT


NIDN : 1126106302 NIDN : 1106067201
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

ANALISA GAYA SISTEM REM CAKRAM SEPEDA MOTOR LISTRIK

TENAGA SURYA

Yang dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada program

studi Teknik Mesin Jenjang Srata 1 Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)

Muhammad Arsyad Al-Banjary, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan

tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah

dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di lingkungan Universitas Islam

Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al-Banjary maupun di perguruan

tinggi atau instansi manapun kecuali bagian yang sumber informasinya telah

dicantumkan sebagai mana mestinya.

Banjarmasin, 15 September 2015

Mahasiswa

Taufik wahidi
Npm : 11.62.0115
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi kendaraan listrik pada era sekarang ini

semakin cepat berkembang, energi sangat diperlukan untuk aktifitas sehari-

hari, eksplorasi sumber energi tidak dapat diperbaharui terutama minyak

bumi yang berlebihan yang dapat mengakibatkan ancaman terhadap

keseimbangan lingkungan dan keselamatan manusia.

Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan manusia akan alat

transportasi yang murah serta hemat energi semakin meningkat terutama

kendaraan roda 2 (dua), apalagi mengingat dengan langkanya bahan bakar

minyak serta semakin berkurannya energi fosil membuat para produsen motor

berlomba-lomba menciptakan sepeda motor listrik yang hemat energi serta

memanfaatkan energi matahari sebagai penghasil energi.

Dalam sistem kendaraan roda 2 (dua) tentu ada sistem pengereman

,Oleh karena itu pada tugas akhir kali ini, akan dibahas gaya tekan yang

diberikan pada handle rem sehingga berpengaruh terhadap jarak dan waktu

yang diperlukan dalam pengereman sampai sepeda motor berhenti.

Hal tersebut membuat penulis merasa perlu untuk mempelajari dan

memahami serta merancang dan membuat simulasi tentang sistem kerja dari

1
2

Pengereman pada sepeda motor listrik sehingga diharapkan dapat

membantu para mekanik dan pemilik sepeda motor untuk memahami dan

mengerti tentang sistem pengereman dan dapat mengatasi gangguan serta

kerusakan yang terjadi pada sistem pengereman.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan alasan yang ada pada latar belakang diatas, maka permasalahan

yang timbul adalah bagaimana pengaruh gaya tekan pada handle rem terhadap

jarak dan waktu pengereman yg terjadi pada sepeda motor listrik tenaga surya.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis mendapatkan beberapa rumusan masalah

yang terjadi diantaranya

1) Berapa detik yang diperlukan saat pengereman dari menekan pedal rem

sampai sepeda motor berhenti ?

2) Berapa jarak yang diperlukan saat pengereman dengan beban tekanan pada

pedal rem 1 kg, 1,5 kg, 2 kg, 2,5 kg.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan skripsi ini diantaranya adalah

sebagai berikut
3
1) Dapat mengaplikasikan penerapan teknologi terbaru sistem penegereman pada

sepeda motor listrik.

2) Mengetahui jarak tempuh pengereman.

3) Mengetahui pengaruh gaya tekan pada handle rem

4) Mengetahui seberapa lama pengereman sampai sepeda motor berhenti

1.5 Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat dari hasil penelitian adalah :

1) Sebagai syarat kelulusan Propram Pendidikan Srata-1 (S1) Teknik Mesin

Universitas Islam Kalimantan

2) Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan di

Universitas Islam Kalimantan

3) Alat alternatif yang murah dan sederhana sebagai pengganti bahan bakar

yang mahal.

4) Hasil dari rancangan sistem pengereman dapat digunakan pada sepeda motor

listrik tenaga surya untuk bersantai dilingkungan komplek perumahan.

1.6 Parameter Penelitian

Analisa Disini yang menjadi objek penelitian adalah variasi gaya tekan

yang diberikan pada handle rem yang dipilih sebagai variabel bebasnya sehingga

berpengaruh terhadap jarak dan waktu pengereman

1.7 Batasan Masalah Penelitian


4

1) Penulis tidak menghitung gaya-gaya yang bekerja pada rangka sepeda motor

listrik

2) Kecepatan tanpa merubah dari kecepatan kendaraan listrik sebelumnya.

3) Tidak menguji ketahanan pada rem


5
BAB II

HASIL STUDI LITERATUR

2.1 . Tinjauan Pustaka

2.1.1. Sepeda Motor Surya

Sepeda motor tenaga surya (Solar Car) atau tenaga matahari adalah jenis

kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya

dimana energi matahari ditangkap kemudian diubah menjadi listrik dengan

menggunakan serangkaian panel solar cell kemudian digunakan untuk mengisi

baterai yang akan digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk

memutar roda.

2.1.2 Sistem Rem

Rem adalah peralatan yang dirancang untuk mengurangi kecepatan

(memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau memungkinkan parkir pada

tempat yang menurun atau tanjakan.Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan

berfungsi sebagai alat keamanan dan menjamin untuk pengendara supaya aman.

Dewasa ini menurut para ahli permobilan, rem adalah merupakan kebutuhan

sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti di tempat

manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan bark dan aman.
6

Fungsi sistem rem pada kendaraan adalah untuk memperlambat atau

mengurangi kecepata dan menghentikan atau memberhentikan kendaraan dalam jarak

dan waktu yang memadai dengan cara terkendali dan terarah.

2.1.3. Jenis Rem

Dalam melihat sebuah kendaraan, biasanya orang selalu mempertimbangkan

berapa kecepatan tertinggi yang bisa dicapai oleh kendaraan tersebut, dan berapa

waktu yang dibutuhkan untuk mendapat kecepatan tersebut. Padahal dibalik itu ada

sistem lain yang dharus diperhatikan juga : sistem rem pada kendaraan tersebut.

Semakin tinggi kecepatan yang bisa dicapai oleh suatu kendaraan maka jelas harus

membutuhkan sistem rem yang mampu mengurangi kecepatan yang sudah dicapai

tersebut nantinya. Sistem rem sendiri kemudian dibagi menjadi dua jenis : Rem

Tromol dan Rem Cakram. Untuk sepeda motor listrik tenaga surya ini akan

menggunakan sistem pengereman rem cakram, karena rem cakram dinilai lebih baik

dibandingkan rem tromol.

Sistem rem tromol

Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman

standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun

belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.

Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu

rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas penggerak

(lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara


7
pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal

rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak. Pada saat kabel atau batang

penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem

berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung

ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu

rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol.

Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan

atau menghentikan putaran roda. Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung

dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek

dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang

berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan

gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan

memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol

tersebut. Rem jenis tromol disebut internal expansion lining brake. Permukaan luar

dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium

alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik.

Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol

mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara

mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran.

Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda

motordiklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1. Tipe Single Leading Shoe


8
Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang

hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah

sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai

titik tumpuan sepatu rem.

Gambar 2.1. Sistem Rem Tromol Single Leading Shoe


(Sumber:http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-sepeda-motor.html)

2. Tipe Two Leading Shoe

Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman

kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem

depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini

mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading

shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem

digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu

rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.


9

Gambar 2.2. Sistem Rem Tromol Tipe Two Leading shoe

(sumber:http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-sepeda-motor.html)

Komponen Sistem Rem Tromol

1. Brake Pedal ( Pedal rem )

2. Operating Rod ( Batang penghubung )

3. Brake lever ( Tuas rem )

4. Brake shoe ( Sepatu Rem )

5. Drum ( Tromol )

Sistem Rem Cakram

Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua

tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang

digunakan adalah rem cakram hidrolis.

Tabel : 2.1. Tabel Perbandingan

Rem Cakram (Disk Brake) Rem Tromol (Drum Brake)

Tidak perlu menginjak rem terlalu keras Lebih berat karena murni tenaga
karena dibantu oleh fluida (hidrolis) untuk manual untuk menginjak rem.
menggerakkan piston yang mendorong
Rem Cakram (Disk Brake) Rem Tromol (Drum Brake) 10

kampas rem.

Kampas tidak cepat panas (memiliki Lebih cepat panas (minim


pelepasan panas yang lebih baik) pembuangan panas)

Daya pengereman maksimal hanya


Hasil pengereman dapat mencapai 100% sekitar 70% (karena kampas rem tidak
(karena menggunakan prinsip menjepit) seluruhnya menempel pada tromol
roda)

Rem tidak pakem saat banjir (karena


Durabilitas lebih baik (pada jalan menurun)
perangkat rem dipenuhi air)

Permukaan gesek yang lebih lebar


Daya pengereman lebih bergantung kepada
dengan kinerja pengereman yang lebih
lebar cakram dan kekuatan piston
lembut

Konstruksinya dan sistem pengeremannya Konstruksi tertutup (kampas tidak


terbuka (kaliper berpotensi ditumpuki kotoran gampang rusak terkena kotoran dari
yang mengeras dan dapat merusak cakram) luar)

(Sumber : http://www.hondacengkareng.com/membahas-kelebihan-rem-cakram-
dibandingkan-rem-tromol/)

2.1.4. Prinsip Kerja Rem

Adanya sistem pengereman pada sepeda motor dengan maksud untuk

mengurangi kelemahan pada Sepeda Motor , karena tidak mungkin sepeda motor

dapat berhenti dengan segera walaupun mesin sudah dimatikan ( tidak dihubungkan )

, mesin merubah energi panas menjaidi energi kinetis ( energi gerak ) untuk
11

menggerakkan sepeda motor , dan rem sebaliknya merubah energi kinetis menjadikan

kembali menjadi energi panas (dalam bentuk gesekan ) untuk menghentikan

kendaraan. secara umum rem ini bekerja dengan cara saling bergesekannya antara

sepatu rem/kampas rem dengan piringan

2.1.5. Komponen Sistem Rem Cakram

Sistem rem pada sepeda motor mempunyai komponen komponen utama

Yaitu :

a. Master rem

Master rem ini berfungsi sebagai penekan minyak rem karena sistem kerja dari

rem cakram adalah tekanan minyak rem terhadap caliper rem di dalam master rem ini

ada komponen yang menempel, yaitu :

- Sebuah bak penampung Minyak Rem

- Handle sebagai penekan piston

- Pegas sebagai memantul handle agar kembali ke posisi semula

- Piston atau penekan

b. Brake lines / selang

Brake line / selang ini berfungsi sebagai penyalur dari minyak rem yang

mendapat tekanan dari piston di caliper

c. brake caliper
12

setelah minyak melalui selang kemudian berlanjut ke brake caliper di brake

caliper ini ada batang penekan atau piston lagi yang fungsinya untuk menekan kanvas

rem . Ada beragam jumlah piston dalam caliper, ada yang menggunakan satu piston

saja ada juga lebih , tapi fungsinya tetap sama yaitu menekan kanvas rem.

d. Brake pad / kampas rem

Kanvas biasanya terbuat dari campuran asbes yang di bentuk sedemikian rupa

sehingga bisa menghasilkan gesekan dan cengraman yang sangat kuat terhadap

piringan atau disc .Di dalam sebuah kanvas biasanya ada garis - garis atau

alur.fungsinya untuk mengurangi panas akibat gesekan selain itu juga sebagai tempat

pembuangan serpihan kampas yang terkikis akibat gesekan

Gambar 2.4. Kanvas Rem

(sumber:Dokumen Pribadi)

e. Rotor / piringan ( Disc )


13

Tekanan dari kampas rem berlanjut di piringan cakram, karena kedua kampas

rem menjepit dengan kuat sebuah piringan cakram maka terjadilah gesekan yang

mampu memperlambat laju kendaraan

f. Minyak rem

Minyak rem sebagai media atau perantara tekanan .

2.1.6. Penanganan Minyak Rem

Hal-hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem:

1. Jangan mencampur minyak rem yang memiliki kemampuan berbeda,

2. Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyaklain yang tidak

sejenis,

3. Menyimpan minyak rem yang tidak digunakan di dalamtempat kemasan yang

tertutup rapat.Kesalahan penanganan minyak rem akan

menyebabkankomposisinya berubah, menurunkan titik didih maupun

mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya menurun.

Persyaratan Kualitas Minyak Rem

Berdasarkan ketentuan DOT ( Departemen of Transport ) Amerika, DOT 3

dan DOT 4 merupakan minyak rem biasa yang terbuat dan bahan dasar glikol dan

mempunyai sifat-sifat:

Tititk didih sampai 270C

Beracun dan merusak cat

Dapat terbakar
14

Menyerap air hingga titik didih turun / korosi maka harus diganti secara

periodik.

Makin banyak kadar air pada minyak rem, sehingga titik didih minyak rem turun,

mudah terbentuk gelembung udara di dalam minyak rem, efek / reaksi pengereman

turun.

Minyak rm DOT 5 adalah cairan rem khusus yang terbuat dari bahan dasar oli

silicon dan mempunyai sifat-sifat:

Titik didih tinggi = 400C

Anti korosi

Tidak menabsorbsi air

Tidak perlu diganti

Mahal

Tidak boleh dicampur DOT 3 / 4 ( sebaliknya )

- Titik Didih

Rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang

berulang kali, dan minyak rem juga sering menjadi uap. Kejadian ini disebut "vapor

look" atau terhalang uap untuk mencegah hal ini diperlukan titik didih yang tinggi

- Mencegah karat pada logam

Minyak rem yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan tersebut,

dengan tujuan menghindari keasusan pada karet atau seal. Minyak rem dibuat dan
15

bahan sistetis dengan tujuan tidak merusak karet dan bisa tahan lama terhadap

komponen-komponen rem.

- Viskositas

Minyak rem hams memiliki kekentalan (viscosity) tertentu untuk meneruskan

tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.

Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety

Standard). Klasifikasi ini berdasarkan titik didih minyak rem tersebut, dinyatakan

oleh DOT (Department Of Transportation). Semakintinggi nilai DOT, titik didih

minyak rem tersebut semakin tinggi (atau dengan kata lain kualitasnya juga semakin

tinggi)

2.1.7. Penyetelan Otomatis Celah Rotor dengan Pad

Bila pad menjadi aus, maka celah antara rotor dan pad bertambah dan

memerlukan langkah yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu

mekanisme penyetelan celah otomatis yaitu piston seal type adjusting

mechanism.

1. Celah Normal (Keausan Pad Tidak Ada)

Bila rem dioperasikan ,maka piston seal membentuk elastis seperti pada

gambar. Bila pedal rem dilepas, piston seal akan kembali ke bentuk semula,

dan menarik piston kembali. Besarnya deformasi (amount of deformation)

seal adalah celah pad.

2. Celah Terlalu Besar (Pad Aus)


16

Saat pad aus, bila rem dioperasikan maka gerakan piston akan lebih jauh,

tetapi besarnya deformasiseal tetap. Bila pedal rem dilepaskan, maka piston

kembali dengan jarak yang sama besar dengan deformasi seal, dan celah

sepatu rem telah disetel.Penyetelan rem cakram terjadi secara otomatis yaitu

sebelum terjadi proses pengereman :

- Tidak ada tekanan minyak rem.

- Torak tidak bergerak.

- Sil diam pada posisinya.

- Saat pengereman ( pedal / tuas rem ditekan

2.1.8. Konsep Perancangan Rem

rem maka akan menekan push rod kemudian ke piston master rem sehingga

minyak rem akan ditekan oleh piston di master rem kemudian menekan minyak rem

yang ada dalam selang pleksibel sehingga piston pada kaliper rem bergerak menekan

pad rem dan akhirnya mencengkram piringan cakram Sistem rem yang digunakan

dalam rancangan ini menggunakan tipe rem akram. Penekanan piston pada master

silinder menggunakan sistem hidraulik yang ditekan oleh pedal rem. Cara kerja

sistem rem sama seperti pada rem cakram sepeda motor, ini hanya dirancang dengan

kecepatan maksimal 60 km/jam dan hanya dengan muatan maksimal 2 orang

(maksimal 100kg) yaitu termasuk pengemudi dan penumpang. Dengan hanya

meletakan dua rem cakram dibagian depan dan belakang akan cukup untuk

mengontrol atau memperlambat atau mengurangi kecepatan hingga berhenti.


17

Gambar 2.3. Rem Cakram Depan

(Sumber: Dokumen pribadi)

2.1.9. Cara Kerja Rem Cakram

Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak

pad, maka digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam

silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder.

Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong piston

yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper ini mendorong

pad untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah aksi pengereman.

Belum bekerja :

Tidak ada tekanan hidrolis

Torak tidak tertekan

Balok rem (pad) tidak menggesek piringan

Tidak terjadi pengereman


18

Bekerja :

Tekanan hidrolisa menekan torak

Torak menekan pad

Terjadi gesekan pada piringan

Terjadi pengereman

2.2. Dasar Kerja Rem

Kata hidrolik berasal dari bahasa Yunani Hydoryang berarti air, ini terdiri

dari semua benda atau zat dalam hubungannya dengan air fluida dipakai untuk

memindahkan energi oli mineral secara umum banyak dipakai pada sistem ini, walau

demikian minyak-minyak sintesis, air, atau emulsi air dan oli pada prisipnya dapat

juga dipakai, hanya dalam berbagai hal mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang

sangta berarti. Prinsip dasar kerja sistem hidrolik, fluida cair berfungsi sebagai

penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai.

Prinsip dasar dari hidralik rem adalah pengunaan fluida (minyak rem) untuk

memindahkan gaya dan gerak

Hidralik rem bekerja berdasarkan hukum pascal

Hukum Pascal

Tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair yang ada dalam ruangan tertutp

akan diteruskan ole zat cai itu ke segala arah dengan sama rata
19

Gambar 2.4. Hukum pascal


(sumber: https://iksan35.wordpress.com/fisika-xi2/fluida/hukum-pascal/)

Rumus hukum pascal :

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.1)
Keterangan :
F1 = besar gaya penghisap 1 (N)

F2 = besar gaya penghisap 2 (N)

A1 = luas penampang penghisap 1 (m2)

A2 = luas penampang penghisap 2 (m2)

2.3. Rumus-Rumus Yang Akan Digunakan


Rumus-rumus yang akan digunakan dalam perhitungan dalam skripsi ini

adalah sebagai berikut :

1. Menghitung perbandingan gaya pada pedal (K) didapat dari persamaan1

1
(2.1 ) Sumber Jurnal Ahmad Arifin (2007)
20

Dimana :

K= ........................................................................................... (2.2)

a = jarak dari pedal rem ke fulcrum/ tumpuan.

b = jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan

2. Persamaan yang digunakan untuk mencari gaya yang keluar dari pedal rem

(FK)2:

FK = F. ........................................................................ (2.3)

Dimana:

FK = gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf)

F = gaya yang menekan pedal rem (kgf)

= perbandingan tuas pedal rem

Persamaan untuk menghitung hidrolik (Pe) yang dibangkitkan pada master

silinder yaitu3:

Pe= dimana A = r2 atau A= . x d2

Pe=

Pe= (kg / cm2) ........................................................................ (2.4)

Dimana:

2
(2.2) ) Sumber Jurnal Ahmad Arifin (2007)
3
(2.3) Halliday, Resnick, Walker, 2005. Fisika Dasar, Edisi Ketujuh Jilid I
21

Pe = tekanan hidrolik (kg / cm2)

Fk = gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf).

d = diameter master silinder (cm)

3. Persamaan untuk mencari gaya yang menekan pad rem (Fp) yaitu:4

Fp = Pe ( atau Fp = Pe x ( )

Fp = Pe x 0,785 (d22)..................................................................... (2.5)

Dimana :

Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf).

d2 = Diameter silinder kaliper (cm)

Pe = Tekanan minyak rem (kg/cm2).

4. Gaya Gesek Pengreman (f).

Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan

persamaan yaitu5 : F = . Fp ................................................................(2.6)

Dimana :

F = Gaya gesek pengereman (kgf)

= Koefisien gesek

Fp = Gaya yang menekan pad (kgf)

2.4. Penelitian Relevan

4
(2.4) Sumber Sularso, Suga (1978)
5
(2.5) ) Sumber Jurnal Ahmad Arifin (2007)
22

Dalam melaksanakan penelitian, penulis telah melakukan survey. Hal

ini dimaksudkan agar tidak ada kesalah pahaman proses penelitian akibat

penelitian yang sama dengan penelitian lain. Dari survey tidak ada penelitian

yang sama atau serupa dengan yang penulis angkat didalam skripsi ini.

Namun dalam hal ini penulis juga menggunakan kajian penelitian yang

berhubungan dengan skripsi ini yaitu:

1. RAHMAT HIDAYAT PUTRA (2013) ,SKRIPSI PENELITIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO , SEMARANG. TENTANG

PREDIKSI UMUR TEKNIS SISTEM REM TROMOL PADA

SEPEDA MOTOR (STUDI HONDA SUPRA X 125)

Salah satu komponen dalam sub-assembly rem yang harus dirawat dan

diganti secara rutin adalah kanvas rem. Pada penelitian ini akan dibahas

mengenai kanvas rem tromol,di sepeda motor Honda Supra X 125 dengan

merek AHM (Astra Honda Motor). Kanvas rem akan diuji melalui pengujian

keausan, pengujian koefisien gesek dan uji kekuatan lem. Dari hasil

pengujian tersebut nantinya akan dihasilkan umur kanvas rem dan kegagalan

pada kanvas rem serta dianalisa menggunakan metode Neimann dan

distribusi weibull untuk mendapatkan umur dari kanvas rem. Dari pengujian

keausan, pengujian koefisien gesek dan pengujian kekuatan lem didapatkan

umur dari kanvas rem yaitu 10000 km, 35500 injakan, 5-6 bulan. Dari

perhitungan metode Neimann didapatkan umur komponen kanvas rem


23

adalah 5-6 bulan. Nilai koefisien gesek dari kanvas dari pengujian koefisien

gesek 0,52.

2. STEVANUS WISNU SETYA NUGRAHA (2011); SKRIPSI

PENELITIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA.

TENTANG PENGARUH SISTEM REM CAKRAM GANDA HASIL

MODIFIKASI DAN VARIASI KECEPATAN TERHADAP EFISIENSI

PENGEREMAN PADA SEPEDA MOTOR.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Modifikasi

sistem rem cakramganda berpengaruh signifikan terhadap tingkat efektifitas

pengereman pada sepeda motor Yamaha Jupiter-Z tahun 2005, ini ditunjukkan

dengan harga Fobservasi =185,69 dan Ftabel =1,98 pada taraf signifikansi

1%, sehingga Fobservasi > Ftabel 2) Variasi kecepatan kendaraan

berpengaruhsignifikan terhadap tngkat efektifitas pengereman pada sepeda

motor Yamaha Jupiter-Z tahun 2005, ini ditunjukan dengan harga Fobservasi

= 8,75 dan Ftabel = 3,65 pada taraf signifikansi 1%, sehingga Fobservasi >

Ftabel 3) Ada interaksi antara variasi sistem rem cakram ganda dan variasi

kecepatan kendaraan terhadap tingkat efektifitas pengereman pada sepeda

motor Yamaha Jupiter tahun 2005,ini ditunjukan dengan harga Fobservasi =

3,62 dan Ftabel = 2,82 pada taraf signifikansi 1%, sehingga Fobservasi >

Ftabel

3. IAN HARDIANTO, HOO YUNG SEN (2008);SKRIPSI PENELITIAN

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA, PENELITIAN


24

TENTANG KINERJA REM TROMOL TERHADAP KINERJA REM

CAKRAM KENDARAAN RODA DUA PADA PENGUJIAN

STASIONER.

Pada Penelitian ini mengatakanPerangkat rem merupakan komponen

yang sangat penting bagi keselamatan pengendara. Sebagaimanadiketahui

bahwa sistem rem yang ada, selain pengereman dengan engine brake juga

dengan metode gesekan.Konsepnya sistem rem harus mampu mengurangi

kecepatan atau menghentikan kendaraan secara aman, baik dan terkendali

pada kondisi jalan lurus maupun pada sag kondisi berbelok. Pengujian sistem

rem dilakukan pada perangkat rem tromol dan cakram yang standar pada

model kendaraan roda-2 yang ditentukan, yaitu: sepeda motor dengan

kecepatan, dan tekanan pedal rem variabel . Hasil pengujian ditampilkan

hubungan antara input kecepatan roda dan besarnya tekanan pedal rem, untuk

rem cakram dan rem tromol terhadap waktu berhenti dan jarak pengereman

berhenti. Kesimpulan menunjukkan bahwa pada kecepatan kendaraan yang

tinggi dan tekanan pedal rem masing-masing 4 kg dan 6 kg, baru terlihat

perbedaan yang signifikant pemakaian rem tromol dan rem cakram pada

pengujian stasioner untuk mengetahui tingkatan safetynya.

4. WAHYU UTOMO (2013):SKRIPSI PENELITIAN UNIVERSITAS

SEBELAS MARET, SURAKARTA. TENTANG PENGARUH

KETEBALAN KAMPAS REM TERHADAP GETARAN SISTEM REM

CAKRAM PADA BERBAGAI KONDISI PENGEREMAN.


25

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi getaran

pada rem dan menganalisis parameter-parameter yang berpengaruh terhadap

respon getaran yang terjadi. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan

aspek ketebalan kampas pada rig uji ketebalan kampas rem dengan parameter-

parameter pengoperasian, meliputi tekanan pengereman dan putaran poros.

Pengujian dilakukan pada ketebalan kampas rem (9, 6, dan 3) mm, dengan

variasi tekanan pengereman 0,6 bar dan 1 bar, pada arah axial dan radial pada

putaran poros (425, 637, 850, dan 1061) rpm, pengukuran getaran dengan alat

vibration meter Lutron VB_8202. Hasil pengujian menunjukkan bahwa

peningkatan nilai amplitudo getaran sebesar 2-4,7 m/s2 mengindikasikan

terjadi keausan kampas rem. Peningkatan nilai amplitudo getaran disebabkan

oleh berkurangnya masa kampas, yang mempengaruhi penurunan nilai

redaman terhadap getaran. Peningkatan tekanan pengereman dan putaran

poros akan meningkatkan gaya eksitasi yang menyebabkan nilai amplitudo

getaran semakin meningkat.

5. MUHAMMAD MUSHLIH ELHAFID (2014) SKRIPSI PENELITIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA ANALISA BAHAN

KAMPAS REM TERHADAP RESPON GETARAN PADA SISTEM

REM CAKRAM

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan kampas rem

terhadap respon getaran sistem rem cakram pada berbagai kondisi

pengereman. Penelitian dilakukan dengan mengukur respon getaran


26

menggunakan vibration meter. Pada penelitian ini, pengujian dilakukan

dengan memvariasikan jenis bahan kampas rem metalik, non-asbes dan

keramik dengan parameter-parameter pengoperasian meliputi kecepatan

putaran piringan rem dan tekanan pengereman. Masing-masing bahan kampas

rem diuji dengan variasi putaran piringan rem 425, 637, 850, 1062 rpm dan

variasi tekanan 0,5 bar, 1 bar, 1,5 bar.Selanjutnya, dalam penelitian ini juga

dilakukan pengujian karakteristik kampas rem menggunakan metode impact

testing dengan alat impulse hammer. Pengujian ini didasarkan pada standar

Society of Automotive Enginners J2598. Hasil pengujian diperoleh

karakteristik dinamik kampas rem seperti frekuensi pribadi dan rasio redaman.

Hasil penelitian menunjukkanjenis bahan kampas rem,putaran piringan rem

dan tekanan pengereman berpengaruh terhadap respon getaran pada sistem

rem cakram. Dengan meningkatnya kecepatan putaran piringan remdan

tekanan pengereman, maka akan meningkatkan gaya eksitasi sehingga

menyebabkan nilai amplitudo getaran pada sistem pengereman semakin

besar.Pada kecepatan 425 rpm dan tekanan 0,5 bar,pemakaianbahan kampas

rem keramikmenghasilkannilai amplitudo getaran terendah yaitu sebesar 1

m/s2, kemudian kampas rem non-asbes sebesar 1,1 m/s2 dan nilai amplitudo

getaran tertinggi pada pemakaian kampas rem metalik sebesar 1,2 m/s2.

Pemakaian bahan kampas rem keramik juga menunjukkan nilai amplitudo

getaran terendah untuk semua variasi kecepatan dan tekanan pengereman. Hal

ini disebabkan karena kampas rem keramik memiliki frekuensi natural yang
27

paling rendah, maka nilai rasio redamannya tinggi sehingga mengurangi

amplitudogetaranyang terjadipada sistem pengereman.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu penelitian

3.1.1. Tempat Penelitian

Tempat pengumpulan data banyak dilakukan di RumahJl. Sultan Adam,

Pondok Kelapa II RT 03,RW 05 No.83 Kel.Sungai Miai Banjarmasin Utara.

3.1.2 Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan mulai bulan mei 2015. Dari tahap

persiapan bahan dan alat sampai perakitan sepeda motor listrik tenaga surya serta

perancangan sistem remnya

RENCANA BULAN

KEGIATAN Mei Juni Juli Agustus September

Studi literatur

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyusunan laporan

Seminar Proposal

Seminar Hasil

Sidang Hasil

28
29

3.2. METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian ini sangat penting dilakukan karena merupakan alat

untuk menentukan langkah-langkah penelitian.Untuk mengetahui beberapa pengaruh

pengaruh penelitian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

3.2.1 Studi literatur

Sasaran utama studi literatur adalah mengetahui gambaran tentang

sistem rem cakram dengan mengumpulkan serta mempelajari sumber

informasi dari buku, diktat kuliah dan jurnal.

3.2.2 Pengumpulan data

Pengumpulan data untuk studi sistem rem cakram pada sepeda

motor listrik dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada motor

listrik tenaga surya pada saat penelitian. Metode penelitian yang

digunakan adalah :

1. Membuat data dari hasil pengujian yaitu jarak penegereman dengan

masing-masing dengan beban gaya injak pedal rem.

2. Mencatat waktu dan jarak yang diperlukan dalam pengereman dengan

beban gaya injak pedal rem seperti diatas sampai sepeda motor berhenti.

3.2.3 Pengolahan dan Analisis Data

Penyusunan laporan disertai data-data berupa gambar, perhitungan dan

table yang dapat membantu dan menyampaikan informasi dan analisis


30

data. Untuk mendapatkan data-data hubungan yang diinginkan, maka

dilakukan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:

Hasil pengukuran manual dari master silinder dan silinder roda pada

rangkaian rem adalah:

Tabel 3.1 untuk hasil pengukuran master silinder

No Bagian yang diukur Hasil yang diukur

1 Diameter master silinder ................... cm

2 Diameter master kaliver ................... cm

Tabel 3.2 untuk hasil perhitungan

No Kecepatan F FK Pe Fp Fkampas Fpiringan S A


(km/jam) (kgf) (kgf) (Kg/cm2) (Kg/cm2) rem(Kg/cm )
2
cakram (detik) (Me
2
((Kg/cm ) ter)
1 20 1
2 20 1,5
3 20 2
4 20 2,5

3.2.4 Pengambilan Kesimpulan

Akan disimpulkan dengan melihat dari perhitungan jarak dan waktu

saat pengereman . agar mengetahui seberapa lama pengereman.


31

3.4. Sistematika Penelitian

Uraian langkah-langkah penelitian diatas dapat dijabarkan ke dalam

diagram alir penelitian sebagai berikut:

START

STUDI LAPANGAN STUDI LITERATUR

- Mempelajari hal yang terkait - Buku


dengan sistem rem - Internet
- Pemilihan sistem rem yang - Joural
akan digunakan
- Perakitan Sistem
Rem Pada sepeda
motor

PENGUJIAN SISTEM REM

- Pengujian tekanan pada pedal rem,


mencatat waktu yang diperlukan dalam
pengereman, mencatat jarak pengereman.

ANALISA

- Pengambilan data dan pengolahan data


dari hasil pengujian serta menganalisa data
hasil dari pengujian.

PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

KESIMPULAN

SELESAI
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
32

3.5. Spesifikasi Kendaraan

Gambar 3.1. Rancang Bangun Sepeda Motor Listrik Tenaga Surya

Kendaraan yang dirancang dan dibuat dengan spesifikasi seperti dibawah ini :

1 Berat bersih : 95 kg

2 Kapasitas : 2 orang ( 110 kg )

3 Kecepatan maksimal kendaraan : 45 km/jam

4 Baterai untuk supply penggerak motor : 60 volt / 20 ampere

5 Baterai untuk solar cell 12 Volt / 50 ampere

6 1 motor penggerak
33

7 Daya Motor : 800 Watt

8 Panjang kendaraan : 180 cm

9 Tinggi kendaraan : 150 cm

10 Lebar kendaraan : 67 cm

3.6. Model Kendaraan

Pada langkah awal dalam pengerjaan desain mobil ini adalah membuat

model dari kendaraan tersebut. Dalam gambar diatas ini adalah gambar dari

mobil listrik wisata tenaga surya secara keseluruhan pada kendaraan namun bodi

dan dashboard belum dibuat karena proses penambahan asesoris dapat dilakukan

sewaktu-waktu dan bisa berubah. Rancangan kendaraan ini sudah meliputi

kerangka pokok dan fungsi-fungsi penting pada kendaraan.

3.7. Skema Penelitian

Gambar 3.2. Skema Penelitian Sistem Rem Cakram


(Sumber:http://indra-yvc-st.blogspot.co.id/2011/11/cara-kinerja-disc-brake-rem-
cakram.html)
BAB IV

ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN

4.1. Data Hasil Pengujian

Dari penelitian yang dilakaukan terhadap sepede motor listrik bertenaga

surya, didapatkan hasil pengukuran manual dari rangkaian rem maka data - data

sebagai berikut :

4.1.1. Hasil Pengukuran Manual Dari Master silinder Dan Silinder Kaliper

Hasil pengukuran manual dari master silinder dan silinder caliper pada

rangkaian rem adalah :

Tabel 4.1. Hasil pengukuran master silinder

No Bagian yang diukur Hasil yang diukur

1 Diameter master silinder 1,55 cm

2 Diameter master kaliver 2,48 cm

4.1.2. Perhitungan Gaya Pada Rem Cakram

A. Gaya yang keluardari handle rem cakram

Perbandingan pedal rem yaituK = F. .K = 12/1,03 = 11,6

34
35

Dari hasil pengukuran terhadap handle rem pada rangkaian rem yaitu :jarak

dari handle rem ketumpuan (a) = 12 cm dan jarak dari pushrod ketumpuan (b) = 1,03

cm maka perbandingan handle rem nya adalah 11,6.


36

Sedangkan gaya yang menekan handle rem adalah 2 kgf , disini penulis cuman

menggunakan nilai F= 2kgf

FK = F. ataufk = F.K

F.K = 2 . 11,6 =23,2 kgf

B. Tekanan Hidraulik (Pe)

Tekanan Hidraulik (Pe) yang dibangkitkan master silinder pada rangkaian rem :

Pe =

Pe=

Pe=

=6,26kg/

Dimana :

Pe = Tekanan Hidraulik (kg/ )

FK = 47,2 kgf

d1 = 15,5 mm = 1,55 cm
37

C. Gaya yang menekan pad rem (Fp)

Gaya yang menekan pad rem:

Fp = Pe x 0,785 (d22)

Diketahui :

Pe = 25,04 kg/

d2 = 24,8 mm = 2,48 cm

Fp = Pe x 0,785 ( )

Fp = 25,04 x 0,785 ( )

Fp = 25, 04 x 0,785 . 6,1504

Fp = 25,04 x 4,828

=120,89 kg/

D. Gaya Gesek(f kamvas rem).

Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan

persamaan:

F = . Fp

F = 0,3 x 120,89 kg/


38

F = 36,27 kg/

E. Gaya Gesek (fpiringancakram )

F = . Fp

F = 0.2 x 120.89 kg/

F =24.18 kg/

4.2. Hasil Pengolahan Data

4.2.1. Tabel Hasil Pengolahan Data

Hasil yang didapat dari pengolahan data -data percobaan/ perhitungan yang

diperoleh dimasukan kedalam grafik sehingga mepermudah untuk menganalisa

nya guna mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh gaya tekan

pada handle rem terhadap waktu pengereman dengan kecepan yang bervariasi dan

dengan beban yang sama yaitu 2 kgf .

Tabel 4.2. Data Hasil Perhitungan

Kecepatan F FK Pe Fp Fkampas rem Fpiringancakra S a


5
0
(km/jam) (kgf) (kgf) (Kg/cm2) (Kg/cm2) (Kg/cm2) m ((Kg/cm )
2
(deti (Met
k) er)

1 45 1 11,6 6,1 29,45 8,83 5,89 6,36 3,3


39

2 45 1,5 11,6 9,2 44,41 13,32 8,88 5,15 2,7

3 45 2 11,6 12,3 59,38 17,81 11,87 5,03 2,3

4 45 2.5 11,6 15,6 75.31 22,59 15,06 4,06 1,8


40

4.2.2. Analisa data

Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan penelitian data yang saya peroleh dari

semua percobaan dapa tdilihat pada table dan grafik sebagai berikut:

2.5
Gaya Tekan F (kgf)

1.5

0.5

0
6,1 9,2 12,3 15,6
Tekanan Hidrolik Pe (kg/cm2)

Gambar 4.1. Grafik Hubungan antara gaya tekan pedal terhadap tekanan minyak rem

Dari grafik hubungan antara gaya injak pedal rem F terhadap tekanan minyak

Pe diatas terlihat semakin besar nilai gaya injak pada pedal rem maka tekanan

hidroliknya semakin juga bertambah besar.

Keterangan :

- Pada nilai F Min : 1 kgf maka nilai Pe= 6,1 km/cm2

- sedangkan pada nilai F Max = 2,5 kgf maka nilaiPe = 15,6 kg/cm2
41

2.5
Gaya Tekan F (kgf)

1.5

0.5

0
29.45 44.41 59.38 75.31
Gaya Yang Menekan Pad Rem Fp (kg/cm2)

Gambar :Grafik 4.2. Grafik Hubungan antara gaya tekan rem terhadap gaya yang
menekad pad rem.

Pada Gambar Grafik diatas menyatakan hubungan antara besar gaya tekan terhadap

gaya yang menekan pad rem yaitu semakin besar gaya tekanan yang diberikan pada

rem semakin besar pula gaya menekad pad rem.

Keterangan :

- adanilai F Min : 1 kgfmakanilaiFp= 29,45 kg/cm2

- sedangkanpadanilai F Max = 2,5 kgfmakanilaiFp= 75,31 kg/cm2


42

2.5

Gaya Tekan F (kgf)


2

1.5

0.5

0
8.83 13.32 17.81 22.59
Gaya Gesek Pengereman F (kg/cm2)

Gambar 4.3. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap gaya
gesek rem

Pada gambar grafik diatas yang menunjukan hubungan antara gaya gesek

yang terjadipada pad rem dengan piringan cakram ,dapat dilihat bahwa semakin

besar gaya yang menekan rem makanilai gaya yang keluar semakin besar pula.

Keterangan:

- PadaNilai F min = 1 kgfmakanilai F Gesek = 8,83

- Sedangkanpadanilai F max = 2,5 kgfmakanilai F gesek = 22,59 kg/cm2


43

3.5

2.5
Gaya menekan pedal F (kgf)

1.5

0.5

0
0.5 1 1.5 2.5
Waktu Pengereman S (detik)

Gambar 4.4. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap waktu
pengereman (s) pada kecepatan 20 km/jam

Dengan meihat hasil pengujian yang dilakukan yang dijelaskan dengan grafik pada

gambar 4.4. dapat dilihat bahwa semakin besar gaya tekan yang diberikan pada

rem maka nilai waktu yang diperlukan dalam pengereman semakin kecil atau

semakin singkat, dari pengujian nilai tekan yang diberikan maksimal 2,5 kgf, itu

sudah cukup untuk membuat piringan cakram berhenti berputar.

Keterangan :

- Padanilai F min = 1 kgfmakanilaipengereman 3,36 detik

- SedangkanPadanilai F max = 2,5 kgfmakanilaipengeremanyaitu 1,06 detik.


44

3.5

3
Gaya menekan pedal F (kgf)
2.5

1.5 Series 1

0.5

0
1 1.5 2 2.5
Jarak Pengereman (meter)

Gambar 5.1. Grafik Hubungan Antara Gaya Tekan Rem Terhadap Terhadap
Jarak Pengereman pada kecepatan 20 km/jam

Pengujian yang ditunjukanpadagambar 4.5. dengan grafik hubungan

antara gaya yang menekan pada pedal rem dengan jarak pengereman (s)

yang diperlukan dalam pengereman , terlihat bahwa semakin besar gaya

pijak yang diberikan pada pedal rem maka jarak yang diperlukan dalam

pengereman semakin pendek.

Keterangan :

- Pada nilai F min = 1 kgf maka nilai jarak pengereman = 3,3 meter

- Sedangkan pada nilai F max = 2,5 kgf maka nilai jarak pengereman lebih

dekat yaitu 1,8 meter.


45

Dari hasil perhitungan gaya pada rem cakram dan penelitian yang ditunjukan

padagrafik , menunjukan hubungan nilaibesar gaya (F) yang diberikan pada pedal

rem maka nilai tekanan minyak (Pe), gaya yang menekan pad rem (Fp) dan gaya

gesek pengereman(F) semakin bertambah juga . Dan Dapat Dilihat Juga Adanya

Perubahan nilai waktu pengereman S (Detik) dan jarak pengereman a(meter)

terhadap beban injakan F (Kgf) yang diberikan pada pedal rem .pengujian ini

dilakukan dengan satu tahap , yaitu dengan beban 1 kgf , 1,5 kgf , 2 kgf , 2,5 kgf

dengan kecepatan yang sama pada setiap pengujian yaitu 20 km/jam. Sehingga hasil

yang didapat dari pengujian tersebut dibuat suatu grafik hubungan antara beban

injakan dan waktu pengereman serta hubungan antara beban injakan dengan jarak

pengereman .
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengujian sistem rem cakram pada sepeda motor listrik tenaga

surya yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Semakin besar gaya pijak yang diberikan pada pedal rem maka waktu yang

diperlukan dalam pengereman sampai mobil berhenti semakin singkat juga,

Pada F = 1 kgf nilai waktunya 3,36 detik, pada F = 1,5 kgf nilai waktunya

2,15, pada F = 2 kgf nilai waktunya 2,03, pada F = 2,5 nilai waktunya 1,06

tekanan maksimal 2,5 kg.

2. Semakin besar gaya pijak yang diberikan pada pedal rem menghasilkan jarak

pengereman yang semakin dekat pula F=1 kgf Jarak pengeremannya 3,3 m,

pada F =1,5 kgf jarak pengeremannya 2,7, pada F = 2 kgf jarak pengereman

2,3 m, pada F = 2,5 kgf jarak pengereman 1,8

5.2. Saran

Pada penelitian ini masih banyak kekurangannya, diantaranya tentang

kecepatan sepeda motor listriknya , masih terbatas. Karena kecepatan dari

sepeda motor listrik tenaga surya ini tidak seperti sepeda motor yang

menggunakan mesin bensin , kecepatan makasimalnya 45 km/jam untuk 1

46
penumpang. Maka diharapkan pada penelitian berikutnya dapat menambah

kecepatan kendaraan sehingga tenaga sepeda motor ini lebih bagus.

47
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, Resnick, Walker, 2015 Fisika Dasar, Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga.
Jakarta

Sularso, Suga.1978. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin, P.T. Pradya
Paramita, Jakarta

Yulianto, Sukijo, Rusyad Nurdin, 2005, Perbaikan sistem rem , Departemen


Pendidikan Nasional, Bojonegoro.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Rem Tromol Single Leading Shoe......8

Gambar 2.2. Sistem Rem Tromol Tipe Two Leading shoe.....8

Gambar 2.4. Kanvas Rem...11

Gambar 2.3. Rem Cakram Depan.......16

Gambar 2.4. Hukum pascal.18

Gambar 3.1. Rancang Bangun Sepeda Motor Listrik Tenaga Surya......30

Gambar 3.2. Skema Penelitian Sistem Rem Cakram..31

Gambar 4.1. Grafik Hubungan antara gaya tekan pedal terhadap tekanan minyak

Rem36

Gambar :Grafik 4.2. Grafik Hubungan antara gaya tekan rem terhadap gaya yang
menekad pad rem.37

Gambar 4.3. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap gaya gesek
Rem.....38

Gambar 4.4. Grafik hubungan antara gaya tekan pedal rem terhadap waktu
pengereman (s) pada kecepatan 20 km/jam.39

Gambar 5.1. Grafik Hubungan Antara Gaya Tekan Rem Terhadap Terhadap Jarak
Pengereman pada kecepatan 20 km/jam..40
DAFTAR TABEL

Tabel : 2.1. Tabel Perbandingan.......9

Tabel 3.1 untuk hasil pengukuran master silinder...28

Tabel 3.2 untuk hasil perhitungan...28

Tabel 4.1. Hasil pengukuran master silinder...32

Tabel 4.2. Data Hasil Perhitungan...35

You might also like