Professional Documents
Culture Documents
Cacat jantung bawaan mungkin sering terdeteksi oleh USG selama kehamilan. Ketika dokter
mendengar murmur jantung, misalnya, dokter biasanya akan menyelidiki lebih lanjut dengan tes
seperti ekokardiogram, rontgen sinar-X, atau MRI. Jika diagnosis dibuat, dokter akan merujuk
kke spesialis setelah bayi dilahirkan. Gejala awal dari cacat jantung bawaan meliputi:
bibir kebiruan, kulit, jari, dan kaki, terutama biru menjadi semakin tampak ketika bayi
menangis
kesulitan makan
sakit dada
pertumbuhan tertunda
Kadang-kadang, terutama penyakit jantung asianotik di mana bayi mendapat cukup oksigen-
gejala tidak akan muncul sampai bertahun-tahun kemudian. Dalam hal ini, gejala mungkin
termasuk:
pusing
kesulitan bernapas
pingsan
mudah lelah
Komplikasi
a. Endokarditis
b. obstruksi pembuluh darah pulmonal
c. CHF
d. Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
e. hiperkalemia
f. aritmia
g. gagal tumbuh
h. perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah trombosit
2. 7 Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto Thorak: Atrium dan ventrikel kiri membesar secara signifikan
(kardiomegali), gambaran vaskuler
b. Ekhokardiografi: Rasio atrium kiri tehadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada
bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh
peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)
c. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi aliran
darah dan arahnya.
d. Elektrokardiografi (EKG) : bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil
tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar
e. Kateterisasi jantung : hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil ECHO
atau Doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek tambahan lainnya
Patofisiologi PJB (CHD)
Dalam keadaan normal darah akan mengalir dari daerah yang bertekanan
tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Daerah yang bertekanan tinggi
ialah jantung kiri sedangkan yang bertekanan rendah adalah jantung
kanan. Sistem sirkulasi paru mempunyai tahanan yang rendah sedangkan
sistem sirkulasi sistemik mempunyai tahanan yang tinggi. Apabila terjadi
hubungan antara rongga-rongga jantung yang bertekanan tinggi dengan
rongga-rongga jantung yang bertekanan rendah akan terjadi aliran darah
dari rongga jantung yang bertekanan tinggi ke rongga jantung yang
bertekanan rendah.
Sebagai contoh adanya defek pada sekat ventrikel, maka akan terjadi
aliran darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan. Kejadian ini disebut pirau
(shunt) kiri ke kanan. Sebaliknya pada obstruksi arteri pulmonalis dan
defek septum ventrikel tekanan rongga jantung kanan akan lebih tinggi dari
tekanan rongga jantung kiri sehingga darah dari ventrikel kanan yang
miskin akan oksigen mengalir melalui defek tersebut ke ventrikel kiri yang
kaya akan oksigen, keadaan ini disebut dengan pirau (shunt) kanan ke kiri
yang dapat berakibat kurangnya kadar oksigen pada sirkulasi sistemik.
Kadar oksigen yang terlalu rendah akan menyebabkan sianosis. Kelainan
jantung bawaan pada umumnya dapat menyebabkan hal-hal sebagai
berikut :
Peningkatan kerja jantung, dengan gejala : kardiomegali, hipertrofi,
takhikardia.
Curah jantung yang rendah, dengan gejala : gangguan pertumbuhan,
intoleransi terhadap aktivitas.
Hipertensi pulmonal, dengan gejala : dispnea, takhipnea
Penurunan saturasi oksigen arteri, dengan gejala: polisitemia, asidosis,
sianosis.
Pathway
Backward mechanism
Darah kembali ke atrium kiri
Edema paru
kesulitan minum
Lack of nutrient
Clubbing finger
anaerobAerob
ATP
Energi
Kelemahan
Menginfeksi jantung