Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap mahkluk hidup yang sedang dalam pertumbuhannya membutuhkan nutrisi yang
mencukupi serta kondisi lingkungan yang mendukung proses tersebut, termasuk juga bakteri.
Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi faktor lingkungan. Pengaruh faktor ini
memberika gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada
merupakan faktor lingkungan terpenting yang mengalami pertumbuhan dan kehidupan mikroba
(Suhaimi,2009).
bakteri terutama sel-sel mikroorganisme yang sensitif terhadap panas atau hanya
menyebabkan sel megalami kerusakan (subletal) tetapi tidak mati. Kerusakan subletal dapat
subletal dapat dihitung dengan menggunakan media selektif mauoun selektif. Dengan
mengurangi julah bakteri yang tumbuh pada media non selektif dan dapat dihitung jumlah
Sel mikroba atau bakteri mekanisme adaptasi seluler terhadap berbagai macam
ngangguan yang terjadi. Kerusakan didalam sel dapat bersifat sementara (subletal) ataupun
pemanasan (menetap). Pada kerusakan yang bersifat sementara, sel bakteri mengalami
perubahan untuk beradaptasi agar tetap hidup yang dinamakan degenari atau penyumbuhan.
Oleh karena itu, praktikum ini penting dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari kerusakan
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pemanasan subletal terhadap
pertumbuhan bakteri
TINJAUN PUSTAKA
Pertubuhan bakteri sangat tergantung dan dipengaruhi oleh factor lingkungan perubhan
factor lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat fisiologi dan morfologi. Hal ini
dikarenakan mikroba selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasinya, juga
hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respon yang berbeda-
beda. Untuk bahan mikroorganisme meliputi suplai zat gizi, waktu, suhu, air, pH dan dan
tersedianya oksige. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan
Sel yang mengalami subletal adalah sel yang mengalami aktivasinya pada ondisi yang
dapat dilakukan oleh sel-sel normal. Sel yang mengalami kerusakan subletal tidak dapat
menyerap nutrient secara normal tidak dapat mampu tumbuh pada medium yang mengandung
senyawa selektif. Perubahan dapat terjadi pada sel yang mengalami subletal diantaranya
antara sel, dan perubahan aktivitas metabolisme. Proses penyembuhan yang rusak atau
pengembalian senyawa yang hilang dapat dikendalikan pada keadaan normal setelah inkubasi
Kerusakan bakteri dapat disefinisikan secara sederhana sebagai efek dari suatu atau
lebih perlakuan subletal pada mikroorganisme. Dengan kata lain, Kerusakan subletal
merupakan knsentrasi dari paparan proses kimia atau fisik merusak tetapi tidak membunuh
mikroorganisme. Istilah stress telah digunakan untuk menjelaskan akibat dari perlakuan
subletal. Pada industry pengolah pangn penggunaan digunakan untuk membunuh mikroba dan
Bakteri Staphylococcus aereus adalah bakteri gram positif yang banyak menyerang
manusia maupun hewan mamalia lainnya. Dalam jumlah 105 CFU/ml bakteri staphylococcus
berpotensi menghasilkan toksin dan dalam jumlah 106 CFU/ml. Bakteri Escherichia colii
berpotensi menyebabkan toksin (SNI.2009). Bakteri Escherichia coli adalah bakteri berbentuk
batang dan merupakan salah satu bakteri aerob atau fakultatif anaerob (Karlina,2013).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Adapun alat praktikum yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, rak tabung
reaksi, votrex, pipet mikro, blie tip, cawan petri, botol UC, tisu, kertas labe, inkubator dan
bunsen.
b. Bahan-bahan Praktikum
staphylococcus aereus, Escherichia coli, larutan buffer fosfat, media Trypticase Soy Agar
(TSA), media Trypticase Soy Agar Salt (TSAS + 7% Nacl), Trypticase Soy Broth (TSB), media
Prosedur Kerja
a. Penerapan kultur
b. Perlakuan Pemanasan
fosfat
4. Diinkubasi pada suhu 370C dengan variasi waktu 0, 30, 60, dan 90
c. Proses Penyembuhan
ml media TSB
masing tabung dengan variasi waktu inkubasi 30, 60 dan 90 pada suhu 370C
buffer fosfta
5. Dibuat pengenceran sampai 10-5 untuk TsB dan 10-4 untuk TSBS
6. Ditumbuhkan pada media TSA untuk TSB dan TSAS untuk TSB dan metode
mengalami luka sebagai akibat dari perlkuan fisik maupun kima. Bahan paangan yang diolah
dengan pemansan yang kurang baik, setelah beberapa waktu dalam penyimpanan dengan
kodisi yang terlindungi dari kondisi kontaminasi dan mengalami perubahan-perubahan yang
tidak terkendali. Bahan olahan makanan yang mengandung se-sel mikroba yang sebgai akibat
perlakuan subletal, dam menyebabkan kerugian yang sangat besar terhadap produk olahan
tersebut dalam penyimpanan yang cukup lama. Hal tersebut terjadi karena penyimpanan
produk olahan sebagai akibat terjadinya aktivitas hidup sel-sel yang terluka, sehigga tidak baik
pemanasan kemudian akan disembuhkan dengan menggunakan media. Media yang digunakan
untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang mengalami subletal ada 2 jenis, yaitu media
non selektif dan media selektif. Media selektif digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel
yang rusak, sedangkan sel normal akan tumbuh. Media non selektif meruapak media yang
dapat menumbuhkan baik sel normal maupun sel yang mengalami kerusakan subletal. Media
yang digunakan dalam praktikum ini Trypticase Soy Broth (TSB) media yang diperkaya untuk
tujuan umum, yakni untuk isolasi dan pertumbuhan bermacam-macam mikroorganisme dan
Staphylococcus aereus adalah bakteri positif yang menghasilkan pigmen kuning bersifat
aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motif, umunya tumbuh berpasangan
optimum pada suhu 370C dengan waktu pembelahan 0,47 jam. Staphylococcus aereus
merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan
atas dan kulit. Staphylococcus aereus termasuk balteri osmotoleran , yaitu bakteri yang dapat
idup dilingkngan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya garam) yang luas dan
dapat hidup pada konsentrasi Nacl sekitar 3 molar. Habitat alami Staphylococcus aereus pada
manusia didaerah kulit, hidung, mulut dan usus besar, diamana pada keadaan system imun
Praktikum kali ini adalah pengamatan terhadap pengaruh pemanasan subletal dan
Staphylococcus aereus dan Escherichia coli. Media yang digunakan untuk mengetahui jumlah
mikrorganisme yang mengalami kerusakan subletal ada 2 jeni, yaitu media selektif dan media
non selektif. Media selektif yaitu media yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel
yang rusak, dimana pada praktikum ini yang digunakan adalah Trypticase Soy Broth Salt.
Sedang media non selektif adalah media yang digunakan untuk pertumbuhan sel normal
maupun sel yang telah mengalami kerusakan, dimana pada praktikum ini menggunakan
Trypticase Soy Broth Salt (TSBAS). Media TSB dan TSBS adalah media yang sama-sama
mengandung kasein dan pepton kedelai sebagai sumber asam amino dan nitrogen, dektrose
sebagai energi dan kalium fosfat sebagai buffer untuk mepertahankan pH. Hanya untuk