Professional Documents
Culture Documents
ACARA IV
BUDIDAYA BAWANG MERAH
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bawang merah (Allium cepa) Merupakan salah satu komoditas
holtikultura yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Orang Jawa menyebut bawang merah
sebagai brambang. Bawang merah berfungsi sebagai penyedap rasa dan
dapat juga digunakan sebagai bahan obat tradisional. Bagian yang paling
banyak dimanfaatkan adalah umbi, meskipun beberapa tradisi kuliner juga
menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap
masakan. Karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi maka
pengusahaan budidaya bawang merah telah menyebar hampir di setiap
provinsi di Indonesia. Meskipun minat petani di terhadap bawang merah
cukup kuat, namun dalam proses pengusahaannya masih ditemui berbagai
kendala. Baik yang bersifat teknis maupun ekonomis.
2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui cara budidaya Bawang Merah.
b. Mengetahui pengaruh pemberian PGPF terhadap pertumbuhan Bawang
Merah.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Maret 2017
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
35
B. TINJAUAN PUSTAKA
Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis berwarna keungu-
unguan, yang memiliki nama latin Allium Cepa L. Bawang merah pada
umumnya memiliki bau yang khas yang tajam.
Klasifikasi dan Morfologi
Kingdo : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var. aggregatum L (Tjitrosoepomo (2010).
Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,
berbatang pendek dan berakar serabut. Daunnya panjang serta berongga seperti
pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seperti menjadi umbi lapis. Oleh
karena itu, bawang merah disebut umbi lapis. Tanaman bawang merah
mempunyai aroma yang spesifik yang marangsang keluarnya air mata karena
kandungan minyak eteris alliin. Batangnya berbentuk cakram dan di cakram
inilah tumbuh tunas dan akar serabut. Bunga bawang merah berbentuk bongkol
pada ujung tangkai panjang yang berlubang di dalamnya. Bawang merah
berbunga sempurna dengan ukuran buah yang kecil berbentuk kubah dengan
tiga ruangan dan tidak berdaging. Tiap ruangan terdapat dua biji yang agak
lunak dan tidak tahan terhadap sinar matahari (Sunarjono, 2004).
Tanaman bawang merah ini dapat ditanam dan tumbuh di dataran rendah
sampai ketinggian 1000 meter dpl. Walaupun demikian, untuk pertumbuhan
optimal adalah pada ketinggian 0-450 meter dpl. Komoditas sayuran ini
umumnya peka terhadap keadaan iklim yang buruk seperti curah hujan yang
tinggi serta keadaan cuaca yang berkabut. Tanaman bawang merah
36
3. Cara Kerja
a. Menyemaikan benih yang berasal dari biji selama 14 hari, sedangkan
umbi yang sudah disimpsn 2 bulan dapat ditanam langsung dengan
memotog ujungnya 0,5 m.
b. Menanam bawang merah menggunakan polybag dengan media campuran
baglog dan tanah (1:1).
c. Menaburkan PGPF pada media tanam, lalu memasukan media tanam
dalam polybag.
d. Menanam bawang merah dalam polybag.
e. Merawat setiap hari dengan menyiram dan meyiangi rumput yang
tumbuh disekitarnya.
f. Memberikan pupuk susulan setelah tanaman bawang merah berumur 2
minggu. Mengkocok tanaman bawang merah dengan pupuk organic cair.
g. Memanen bawang mera setelah 55-70 hari sejak tanam dengan ciri-ciri
bawang merah siap dipanaen apabila 60-70% daun sudah mulai rebah.
Mengeringkan terlebih dahulu umbi bawang merah yang telah dipanen.
Penjemuran bisa berlangsung hingga 7-14 hari. Melakukan pembalikan
setiap 2-3 hari. Menyimpan atau memasrkan bawang merah yang telah
kering, kadar air 85%.
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1. Pengamatan Tanaman Bawang Merah dengan Perlakuan PGPF
(Plant Growth Promoting Fungi) Data A11 (Trichoderma).
Tinggi 41 44 38 41 45 48 49 41 40 43
Tanaman
(cm)
3 (5MST) Jumlah 40 38 21 23 53 43 46 37 17 35
Daun(helai)
Panjang 31 34 29 30 36 34 34 33 28 32
Daun (cm)
.5
Tinggi
32
Tanaman 15 35 10 33 31 32 33 32 28,2
,5
1 (3MST) (cm)
Jumlah
19 15 10 29 21 18 22 22 22 19,8
Daun (helai)
Tinggi
Tanaman 37 36 41 40 37 15 34 42 22 33,8
(cm)
Jumlah
21 28 26 35 30 10 25 18 19 23,6
Daun (helai)
2 (4MST)
Panjang 12
33 20 36 33 30 29 36 19 27,6
Daun (cm) ,5
Lebar Daun 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
0.5 0.6 0.5
(cm) 5 5 5 5 5 3 4
Tinggi
38 39
Tanaman 39 36 37 34 39 40 32 37.2
3 (5MST) .5 .5
(cm)
Jumlah
15 21 34 50 37 26 40 23 14 28.8
Daun(helai)
Panjang 34 31 31 37 28 37 34 29 34 32.8
Daun (cm) .5 .5
Lebar Daun 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.4 0.4 0. 0.5
(cm) 5 5 5 7 5 4 6
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa tanaman bawang merah yang diberi perlakuan dengan trichoderma
40
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
cara budidaya bawang merah dapat dilakukan pada lahan terbuka atau dalam
polybag. Penggunaan media tanam dan pupuk yang tepat dapat membantu
41
DAFTAR PUSTAKA