FAKULTAS GEOGRAFI YOGYAKARTA 2015 Resume Konsep Pembangunan Amartya Sen
Amartya Kumar Sen dalam memahami prinsip development as freedom
berfikir bahwa pembangunan sebagai usaha untuk membangun pertumbuhan ekonomi terutama untuk rakyat sehingga rakyat diberi kebebasan untuk ikut menentukan arah pembangunan. Negara otoriter tidak akan pernah mengalami pembangunan selama mereka tidak memberika hak rakyat untuk kebebasan. Tahun 1981 Amartya Kumar Sen mulai terkenal di dalam bidang ekonomi politik melalui tulisannya dalam buku yang berjudul Poverty and Famine: An Essay on Entitlement and Deprivation. Menurutnya kemiskinan dan kelaparan tidak hanya diakibatkan oleh bencana alam akan tetapi juga kediktaktoran dalam sistem politik suatu negara. Tingkat kemiskinan tidak dapat diukur dai tingkat pendapatan maupun tingkat kepemikikan barang. Tingkat kemiskinan bukanlah apa yang dimiliki seseorang tetapi apakah yang dapat dilakukan seseorang dengan barang tersebut. Makna kemiskinan menurut Sen ditandakan dengan pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan rendah serta tidak berdaya. Sesuai dengan pendapat Sen, UNDP(Badan dunia untuk Program Pembangunan) menegaskan bahwa kebijakan pemberantasan kemiskinan tidak harus menyentuh akar permasalahannya. Bagi Sen pembangunan selalu berkaitan dengan usaha untuk mengupayakan munculnya bengunan kebebasan nyata dan atau pengembangannya yang lebih besar yang dapat dinikmati oleh rakyat, development can be seen as a process of expanding the real freedoms that people enjoy. Sen menyatakan bahwa kebebasan merupakan tolak ukur pembangunan dengan dua alasan, yaitu: 1. Alasan evaluatif, penilaian atas keberhasilan pembangunan dipahami berdasarkan sejauh mana kebebasan menusia meningkat. Dengan peningkatan kebebasan, manusia semakin mampu untuk mengungkapkan dan berusaha memenuhi kebutuhannya dalam pembangunan. 2. Alasan efektivitas, keberhasilan pembangunan sepenuhnya tergantung padamanusia yang bebas. Dengan kebebasan yang dimilikinya, manusia menentukan tujuan dan cara pemenuhan kebutuhannya. Karena adanya pembangunan sebagai perluasan kebebasan, menurut Sen perlu di dasarkan dua sudut pandang yaitu: primary end (peran konstitutif) dan the primary means (peran instrumental). Peran konstitutif dalam pembangunan mengacu pada pentingnya kebebasan sesungguhnya dalam meningkatkan kehidupan manusia. Peran instrumental dalam pembangunan mengacu pada sarana-sarana untuk mencapai kebebasan. Instrumen kebebasan terdiri dari: a. Kebebasan politik b. Kesempatan-kesempatan dalam bidang ekonomi c. Kesempatan-kesempatan dalam bidang sosial d. Jaminan adanya keterbukaan e. Jaminan keamanan Bagi Sen, pembangunan harus dipandang sebagai usaha untuk memperluas kebebasan substantif atau human capability. Kapabilitas merupakan elemen penting manusia karena semakin besar kapabilitas seseorang, makin besar pula kebebasan untuk merespon peluang-peluang yang ada. Kapabilitas juga mampu mempengaruhi perubahan sosial dan ekonomi, seperti yang diungkapakan Sen bahwa kemiskinan terjadi karena adanya perampasan kapabilitas.