You are on page 1of 2

Alur dan Prosedur Analisis Statistik Rumah Sakit

Pada Rumah Sakit Bina Sehat, untuk Analisis Statistik Rumah Sakit menggunakan Analisis
Grafik Barber Johnson. Analisis Grafik Barber Johnson itu sendiri adalah suatu kegiatan guna
mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit. Grafik Barber Johnson meliputi empat
parameter yaitu BOR, aLOS, TOI dan BTO. Tujuan dari Analisis Grafik Barber Johnson itu
sendiri yaitu guna menilai pengelolaan rumah sakit apakah pengelolaan rumah sakit sudah
sesuai atau belum, sebagai dasar menemukan sebab-sebab yang mengakibatkan pengelolaan
rumah sakit menjadi tidak efisien serta digunakan untuk menentukan langkah langkah
perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Prosedur Analisis Grafik Barber Johnson menurut Standart Operasional Prosedur milik Rumah
Sakit Bina Sehat Jember diantaranya :
1. Petugas ruangan menyerahkan sensus harian rawat inap ( Form/ 01/ RM) yang sudah
diisi lengkap kepada petugas rekam medis setiap hari pukul 08.00.
2. Petugas rekam medis menginput data hasil sensus kedalam komputer ( rekapan sensus
rawat inap bulanan).
3. Kepala urusan rekam medis mengolah data menjadi gambaran grafik barber johnson
tahunan.
4. Kepala Bidang Administrasi medis memeriksa dan menganalisa serta menyampaikan
rekomendasi kepada direktur.
5. Direktur menindaklanjuti hasil rekomendasi analisa grafik barber johnson.
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan selama proses praktek klinik rekam
medik, para petugas rekam medik sudah melakukan proses analisis statistik rumah sakit
dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang telah di buat berdasarkan SOP Analisis
Grafik Barber Johnson.
Pengendalian Berkas Rekam Medis
Rekam Medis merupakan bagian penting dari seluruh pelayanan yang diberikan kepada
pasien mulai dari pasien itu datang hingga kunjungan-kunjungan berikutnya. Sebagai
informasi tertulis mengenai perawatan pasien , rekam medis tentu saja penting dan selalu
di gunakan untuk pengelahan , perencanaan fasilitas dan pelayanan kesehatan serta
digunakan sebagai media penelitian dan statistik pelayanan kesehatan. Rekam medis
dituntut untuk selalu tersedia saat di butuhkan dan perihal ketersediaan ini merupakan
tanggung jawab petugas rekam medis. Apabila berkas rekam medis tidak di temukan (
tercecer, hilang, tidak tertelusur) makan pasien yang bersangkutan akan merugi, dalam arti
informasi tentang riwayat yang lalu yang sangat penting untuk perawatan kesehatan tidak
tersedia, maka informasi untuk mengambil tindakan yang diperlukan akan berkurang nilai
kelengkapannya.
Bekas rekam medis pada Rumah Sakit Bina Sehat disimpan secara desentralisasi dimana
unit rawat jalan, unit rawat inap dan unit gawat darurat di simpan terpisah. Akan tetapi
untuk proses pengendalian yang dilakukan hampir sama dimana proses pengendalian
berkas rekam medis meliputi 2 komponen, yaitu pengendalian dokumen rekam medis yang
telah disimpan dan pengendalian kelengkapan berkas rekam medis ( ketidaklengkapan
jumlah berkas dan isi berkas). Setiap berkas yang keluar dari filling / penyimpanan berkas,
akan di catat dalam buku ekspedisi peminjaman berkas. Komponen yang harus di tulis yaitu
tanggal peminjaman, nama pasien, nomor rekam medis, paraf peminjam, keperluan
peminjaman, tanggal kembali dan paraf pengembali (jika berkas telah di kembalikan).
Biasanya berkas dipinjam untuk keperluan pengklaiman BPJS, asuransi dan permintaan
resume medis oleh pihak yang bersangkutan. Data yang telah diisikan pada buku ekspedisi
akan diinput dalam komputer. Tujuan dari penginputan data tersebut yaitu guna
memonitoring peminjaman berkas rekam medis dan mempermudah proses monitoring.
Selain di tulis pada buku ekspedisi dan diinput pada komputer, peminjaman juga dicatat
dalam tracer yang nantinya akan diselipkan pada rak filling. Komponen pengisian lembar
tracer meliputi no rekam medis, nama pasien, nama peminjam, tanggal dipinjam dan
tanggal kembali. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan akan dicatat pada buku
ekspedisi pengembalian berkas rekam medis. Komponen pengisian buku meliputi tanggal
kembali, nama penyetor, ruang, jumlah berkas / status, paraf penyetor. (review pada sop)
Pengendalian isi berkas yang dilakukan oleh petugas rekam medis lebih menitik beratkan
pada pengisian kode dan legalisasi pengisian berkas ( tanda tangan dokter/ perawat dan
nama terang). (review sop)

You might also like