You are on page 1of 52

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

BAB III
ANALISIS LALU LINTAS DAN PEMILIHAN SIMPANG

3.1 Data Perencanaan


1. Pemilihan tipe dan perencanaan geometrik persimpangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Kendaraan rencana : Unit Bus
3. Kecepatan rencana : 30 km/jam
4. Tahun perencanaan; Tahun dasar data 2015 dan tahun ke-1 dari saat
jalan dibuka (N1) : 3 tahun ( tahun 2018) , umur rencana (N2) : 5 Tahun
( tahun 2023 )
5. Pertumbuhan lalu lintas rata-rata (i) : 5,3 % per tahun
6. Persen LHR jam puncak (k) = 9,5 %
7. Faktor jam puncak (PHF) : 0,95
8. Persimpangan
a. Persimpangan tipe B (3 kaki)
b. Sudut persimpangan () = 90
9. Jalan I (A-C) dengan ketentuan :
a. Klasifikasi jalan : Kolektor
b. Jalan lama : 2/2 UD
c. Lebar jalan : 2 x 3,5 m
d. Lebar median :0m
e. Lebar bahu; Kiri/Kanan :1m
f. LHR : 6000 kend/hari/2 arah
g. Pembagian arus lalu lintas (directional split) 50/50%
h. Komposisi lalu lintas menerus, belok kiri dan kanan diasumsikan:

- Kendaraan ringan (KR) : 20%


- Kendaraan berat (KB) :5%
- Sepeda motor : 75 %
- Kendaraan tak bermotor :0%
i. Belok kiri : 10 %
j. Belok kanan : 10 %
k. Tipe lingkungan jalan lama:
- Tata guna lahan : Komersial
- Tingkat hambatan samping : Rendah - L
- Persen kendaraan tidak bermotor : 0 %

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 69


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


10. Jalan II (B-D) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Klasifikasi jalan : Arteri
b. Jalan baru : 4/2 UD
c. Lebar median :-
d. LHR : 10.000 kend/hari/2 arah
e. Pembagian arus lalu lintas (direction split) 50/50 %
f. Komposisi lalu lintas menerus, belok kiri dan kanan diasumsikan:
- Kendaraan ringan (KR) : 20 %
- Kendaraan berat (KB) : 10 %
- Sepeda motor (SM) : 75 %
- Kendaraan tak bermotor : 0 %
g. Belok kiri : 10 % (menyesuaikan dengan tabel di MKJI )
h. Belok kanan : 10 % (menyesuaikan dengan tabel di MKJI )
i. Tipe lingkungan jalan lama:
- Tata guna lahan : Komersial-KOM
- Tingkat hambatan samping : Sedang - M
- Persen kendaraan tidak bermotor : 0 %

11. Jumlah penduduk : 1 juta jiwa (asumsi sendiri karena tidak terdapat
diketentuan soal dan diperlukan pada saat penentuan tipe simpang di
tabel)

3.2 Peramalan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)

Peramalan lalu lintas menggunakan metode exponensial sesuai dengan


rumus (2.2)

LHRn = LHR ( 1 + i)n

Adapun data yang dipergunakan antara lain:

1. LHR tahun dasar 2015 = 6.000 kend/hari/2 arah


2. Pertumbuhan lalu lintas (i) = 5,3 % = 0,053
3. Tahun perencanaan (N1) = 3 tahun (2018)
4. Umur Rencana (N2) = 5 tahun (2023)

Contoh perhitungan LHR tahun 2018:

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 70


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


LHRn = LHR (1 + i )n
LHR 2018 = 6000 ( 1 + 5,3% )3
LHR 2018 = 7005 kend/hari/2 arah ( Jalan I )
Maka diperoleh hasil seperti yang terdapat pada Tabel 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1 Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata dengan (i=5,3% /tahun)

Keterangan:

- LT : Left Turn
- RT : Right Turn
- LHR : Laju Harian Rata-Rata (kend/hari/2 arah)

3.3 Perhitungan Volume Jam Perencanaan (VJP)


Lalu lintas yang digunakan pada perancangan dan perencanaan adalah
Volume Jam Perencanaan (VJP).

Data yang dipergunakan dalam perhitungan Volume Jam Perencanaan


(VJP) antara lain :
1. Hasil peramalan LHR (LHRn)
2. Nilai K : 9,5 %
3. Peak Hour Factor (PHF) : 0,95
4. Direncanakan LT/RT : 10/10
5. Directional Split : 50/50%

Adapun rumus perhitungan Volume Jam Perencanaan (VJP)


sebagai berikut:

VJP = k (LHRTn)/PHF (kend/jam/2arah)

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 71


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Untuk satu arahnya diambil split 50% (dikarenakan ketentuan didalam soal),
sehingga persamaan diatas menjadi:

VJP = (0,5 x k x LHRn)/PHF (kend/jam)

Contoh perhitungan VJP 2015 :


VJP = (0,5 x K x LHRn ) / PHF (kend/jam)
VJP 2015 = 0,095 x 6000 x 0,5 / (0,95)
= 300 kend/jam

maka diperoleh hasil seperti yang terdapat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Perhitungan Volume Jam Perencanaan (VJP)

3.4 Pemilihan Tipe Persimpangan


3.4.1 Pemilihan Tipe Simpang Berdasarkan Tipe Simpang Prioritas

Pada tugas ini simpang yang direncanakan adalah tipe simpang prioritas.
Dalam pemilihan tipe simpang diperlukan data antara lain:

1. Persimpangan : 3 kaki
2. Ukuran kota : 1.000.000 jiwa
3. LT/RT : 10/10
4. Rasio Mayor/Minor : 3/1

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 72


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Pemilihan tipe persimpangan didasarkan pada simpang prioritas Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),yaitu :

Tabel 3.3 Pemilihan Ambang Arus Simpang Prioritas

( Sumber: Departemen PU 1997)

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 73


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

Tabel 3.4 Pemilihan Simpang Prioritas

Untuk Tahun 2018

Qtot
TIPE Kapasitas Tersedia (2018) Keterangan
( kend/jam ) ( kend/jam )
Tipe 322 <1750 1518 C > Q Diterima
Tipe 324 1750 1518 C > Q Diterima
Tipe 324 M 2200 1518 C > Q Diterima
Tipe 344 M 2700 1518 C > Q Diterima

Untuk tahun 2023

Qtot
Tipe Simpang Kapasitas Tersedia (2023) Keterangan
(kend/jam) (kend/jam)
Tipe 322 <1750 1965 C < Q Tidak Diterima

Tipe 324 1750 1965 C < Q Tidak Diterima

Tipe 324 M 2200 1965 C > Q Diterima

Tipe 344 M 2700-2950 1965 C > Q Diterima

Berdasarkan Tabel 3.4 diperoleh analisa sebagai berikut :

Untuk N1 (Tahun 2018) Tipe Simpang 322, 324, 324 M, 344 M memenuhi
namun tipe 322 dan 324 ini hanya dapat menampung ambang arus kendaraan
sampai pada tahun ke-(N1) 2018 (Tabel 3.2), untuk kasus ini tipe simpang yang
dapat digunakan adalah Tipe 324 M dan 344 M karena mampu menampung
ambang arus total kendaraan yang masuk persimpangan dari tahun dasar
sampai pada tahun rencana N2 (2023), dan pada kasus ini dipilih Tipe 324 M.

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 74


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

Di sini saya menggunakan Tipe Simpang 324 M

Gambar 3.1 Sketsa Simpang Prioritas Tipe 3 Lengan

3.5 Perhitungan Lalu Lintas Tahun 2018

Distribusi arus lalu lintas pada masing-masing pendekat simpang adalah


sebagai berikut:
1. Komposisi kendaraan pada jalan Minor:
a. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
b. Kendaraan Berat (KB) : 5%
c. Sepeda Motor (SM) : 75%
d. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%
2. Komposisi kendaraan pada jalan Mayor:
a. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
b. Kendaraan Berat (KB) : 10%
c. Sepeda Motor (SM) : 75%
d. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 75


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

Arus (Q) = VJP x (% belok atau lurus)

= 350 kend/jam x 50%

= 175 kend/jam

Komposisi = Q x (% komposisi kendaraan)

= 175 x 20%

= 35 kend/jam

Dilanjutkan pada tabel dibawah,

Tabel 3.5 Distribusi Arus Lalu Lintas Pada Tahun 2018

catatan :

KR = kendaraan ringan LT = left turn

KB = kendaraan berat ST = straight turn

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 76


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


SM = sepeda motor RT = right turn

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 77


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.6.2 Analisis Tipe Simpang dan Kinerja pada USIG-1

1. Data Geometrik:
a. Lebar pendekat minor A (Wa): 3,5 m
b. Lebar pendekat mayor B (Wb) : 3,5 m
c. Lebar pendekat mayor C (Wc) : 3,5 m
d. Median : Ada
2. Data Penduduk:
a. Jumlah penduduk : 1.000.000 jiwa
3. Hambatan Samping:
a. Tipe Lingkungan
Jalan Lama : Komersial
Jalan Baru : Komersial
b. Tingkat hambatan samping
Jalan Lama : Rendah (L)
Jalan Baru : Sedang (M)
c. Persen kendaraan tak bermotor
Jalan Lama : 0%
Jalan Baru : 0%

3.6.3 Lebar Pendekat dan Tipe Simpang

Tabel 3.7 Lebar Pendekat dan Tipe Simpang Prioritas

3.6.4 Analisis Kinerja Simpang Prioritas


Analisis kinerja simpang prioritas terdiri atas analisis kapasistas (C),
analisis derajat kejenuhan (DS), Analisis Tundaan (D) dan Analisis Peluang
Antrian.

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 78


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.6.4.1 Menghitung Kapsitas Nyata (C)

Kapasitas merupakan kemampuan suatu ruas jalan


melewatkan arus lalu lintas secara maksimum. Secara umum, Nilai
kapasitas dapat dihitung dengan persamaan:

C = Co x Fw x Fm x Fcs x F RSU x FLT x FRT x FMI

Masing-masing nilai untuk menghitung kapasitas nyata akan dijelaskan


mengikuti urutan dibawah ini.

1. Kapasitas Dasar (Co)


Nilai kapsitas ditentukan berdasarkan tipe simpang yang digunakan

Tabel 3.8 Penentuan Kapasitas Dasar ( Co )

2. Faktor Penyesuaian Lebar Pendekat (Fw)


Untuk simpang prioritas Tipe 324, lebar pendekat rata-rata ( Wi ): 3,5 m
Fw = 0,62 + 0,0646 Wi

= 0,62 + 0,0646 * 3,5

= 0,8461

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 79


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


3. Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (Fm)
Tabel 3.9 Penentuan Nilai Fw

4. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (Fcs)


Jumlah penduduk : 1.000.000 Jiwa

Tabel 3.10 Penentuan Nilai Fcs untuk Simpang Prioritas

5. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (Frsu)


Hambatan Samping:
Tipe lingkungan : Komersial
Tingkat hambatan samping : Rendah (L)
Persen kendaraan tak bermotor : 0%

Tabel 3.10 Penentuan Nilai Frsu

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 80


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

6. Faktor Penyesuaian Belok Kiri (Flt)


Rasio belok kiri jalan lama (PLT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PLT2) : 10%
Flt i = 0,84 + 1,61 PLti
Flt 1 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Flt 2 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Nilai Flt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 1,001

7. Faktor Penyesuaian Belok Kanan (Frt)


Rasio belok kiri jalan lama (PRT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PRT2) : 10%
Frt i = 1,09 0,922 PRti

Frt 1 = 1,09 0,922 x 10%

= 0,998

Frt 2 = 1,09 0,922 x 10%

= 0,998

Nilai Frt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 0,998

8. Faktor Penyesuaian Rasio Arus Minor/Total (FMI)


Rasio arus jalan minor (Pmi) : 0,214
Tipe simpang prioritas : 324

Tabel 3.11 Penentuan Nilai FMI

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 81


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

FMI = 16,6 x Pmi - 33,3 x Pmi3 + 25,3 x Pmi2 8,6 x Pmi + 1,95

= 16,6 x 0,2142 33,3 x 0,2143 + 25,3 x 0,2142 8,6 x 0,214 + 1,95

= 1,702

9. Perhitungan Kapasitas Nyata ( C )


C = Co x Fwi x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi

3.6.4.2 Menghitung Derajat Kejenuhan/Degree of Saturated (DS)


Arus lalu lintas total (QTOT) : 1050 smp/jam
Kapasitas simpang (C) : 4317smp/jam
DS = QTOT/C

= 1050/4317

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 82


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


= 0,243
DS memenuhi syarat karena kurang dari 70 % (0,7)

3.6.4.3 Menghitung Tundaan Simpang (D)


Tundaan (D) adalah rata-rata waktu tunggu tiap kendaraan yang
masuk simpang. Secara Umum, Tundaan diperoleh dari penjumlahan
antara tundaan geometrik simpang (DG) dan tundaan lalu lintas simpang
(DT). Atau dapat ditulis secara matematis,

D = DG + DT (det/smp)

1. Tundaan Lalu Lintas Simpang/Delay of Traffic (DT)

Nilai DS = 0,243 < 0,60, sehingga:

DT = 2 + 8,2078 x DS (1 DS) x 2
= 2 + 8,2078 x 0,243 (1 0,243) x 2
= 2,480 det/smp

2. Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama/Delay of Major (Dma)

Nilai DS = 0,243 < 0,60, sehingga:

Dma = 1,8 + 5,8234 x DS (1 DS) x 1,8


= 1,8 + 5,8234 x 0,243 (1 0,243) x 1,8
= 1,852 det/smp

3. Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor/Delay of Minor (Dmi)


Arus lalu lintas total (QTOT) : 1050 smp/jam
Arus lalu lintas jalan mayor (Qma) : 825 smp/jam

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 83


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Arus lalu lintas jalan minor (Qmi) : 224 smp/jam
Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 2,480 det/smp
Tundaan lalu lintas jalan utama (Dma) : 1,852 det/smp

Dmi = (QTOT x DT Qma x Dma) / Qmi


= (1050 x 2,480 825 x 1,852) / 224
= 4,804 det/smp

4. Tundaan Geometrik Simpang/Delay of Geometric (DG)

Rasio belok total (PT) : 0,2


Nilai DS = 0,243 < 1,00,
sehingga :

DG = (1 DS) x (PT x 6 + ( 1 - PT ) x 3) + DS x 4
= (1 - 0,243) x (0,2 x 6 + (1 - 0,2) x 3) + 0,243 x 4
= 3,697 det/smp

5. Tundaan Simpang/Delay (D)

Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 2,480 det/smp


Tundaan geometrik ( DG ) : 3,697 det/smp

D = DT + DG

= 2,480 + 3,697

= 6,117 det/smp

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 84


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Jadi, tingkat pelayanan pada tahun 2018 berdasarkan Peraturan
Menteri Perhubungan KM No.14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan, untuk tundaan 6,117det/smp termasuk
dalam tingkat pelayanan B, dimana tingkat pelayanan B berkisar antara
5,1-15 det/smp, panjang siklus pada simpang pendek dan menghasilkan
tundaan rata-rata sedang serta tidak terjadi kemacetan.

3.6.4.4 Peluang Antrian/ Queue Probability (QP%)

Derajat kejenuhan (DS) : 0,243

QP% MAKS = 47,71 x DS 24,68 x DS + 56,47 x DS


= 47,71 x 0,243 24,68 x 0,243 + 56,47 x 0,243
= 10,946 %
QP% MIN = 9,02 x DS + 20,66 x DS + 10,49 x DS
= 9,02 x 0,243 + 20,66 x 0,243 + 10,49 x 0,243
= 3,562 %
Nilai derajat kejenuhan adalah 0,243 untuk tahun 2018 artinya
kapasitas jalan telah terisi 24,3 % oleh kendaraan dari 100%
kapasitas total jalan. Peluang terjadi antrian kendaraan minimum
sebesar 3,562% dan antrian kendaraan maksimum pada simpang
sebesar 10,946%.

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 85


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


3.7 Perhitungan Lalu Lintas Tahun 2023

Distribusi arus lalu lintas pada masing-masing pendekat simpang


adalah sebagai berikut:
1. Komposisi kendaraan pada jalan Minor:
a. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
b. Kendaraan Berat (KB) : 5%
c. Sepeda Motor (SM) : 75%
d. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%
2. Komposisi kendaraan pada jalan Mayor:
a. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
b. Kendaraan Berat (KB) : 10%

c. Sepeda Motor (SM) : 75%


d. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%

Arus (Q) = VJP x (% belok atau lurus)

= 453 kend/jam x 50%

= 227 kend/jam

Komposisi = Q x (% komposisi kendaraan)

= 227 x 20%

= 45 kend/jam

Perhitungan dilanjutkan pada tabel di bawah ini,

Tabel 3.12 Distribusi Arus Lalu Lintas Pada Tahun 2023

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 86


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

catatan :
KR = kendaraan ringan LT = left turn
KB = kendaraan berat ST = straight turn
SM = sepeda motor RT = right turn

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 87


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.8.2 Analisis Tipe Simpang dan Kinerja pada USIG-2

1. Data Geometrik:
a. Lebar pendekat minor A (Wa) : 3,5 m
b. Lebar pendekat mayor B (Wb) : 3,5 m
c. Lebar pendekat mayor C (Wc) : 3,5 m
d. Median : Ada
2. Data Penduduk:
a. Jumlah penduduk : 1.000.000 jiwa
3. Hambatan Samping:
a.Tipe Lingkungan
Jalan Lama : Komersial
Jalan Baru : Komersial
b. Tingkat hambatan samping
Jalan Lama : Rendah (L)
Jalan Baru : Sedang (M)
c. Persen kendaraan tak bermotor
Jalan Lama : 0%
Jalan Baru : 0%

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 88


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.8.3 Lebar Pendekat dan Tipe Simpan


Tabel 3.14 Lebar Pendekatan dan Tipe Simpang Prioritas

3.8.4 Analisis Kinerja Simpang Prioritas


Analisis kinerja simpang prioritas terdiri atas analisis kapasistas (C),
analisis derajat kejenuhan (DS), Analisis Tundaan (D) dan Analisis
Peluang

3.8.4.1 Menghitung Kapsitas Nyata (C)

Kapasitas merupakan kemampuan suatu ruas jalan melewatkan


arus lalu lintas secara maksimum. Secara umum, Nilai kapasitas dapat
dihitung dengan persamaan:

C = Co x Fw x Fm x Fcs x F RSU x FLT x FRT x FMI

Masing-masing nilai untuk menghitung kapasitas nyata (C) akan


dijelaskan mengikuti urutan dibawah ini.
1. Kapasitas Dasar (Co)

Tabel 3.15 Penentuan Kapasitas Dasar ( Co )

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 89


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

2. Faktor Penyesuaian Lebar Pendekat


(Fw)
Untuk simpang prioritas Tipe 324, lebar pendekat rata-rata ( Wi ):
3.5 m.

Fw = 0,62 + 0,0646 Wi
= 0,62 + 0,0646 x 3,5
= 0,8461

3. Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama


(Fm) Median Jalan Utama (Fm)
Tabel 3.16 Faktor Penyesuaian

4. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (Fcs)


Jumlah penduduk : 1.000.000 Jiwa
Tabel 3.17 Penentuan Nilai Fcs untuk Simpang Prioritas

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 90


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

5. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (Frsu)


Hambatan Samping :
Tipe lingkungan : Komersial
Tingkat hambatan samping : Rendah (L)
Persen kendaraan tak bermotor : 0%

Tabel 3.18 Penentuan Nilai Frsu

6. Faktor Penyesuaian Belok Kiri (Flt)


Rasio belok kiri jalan lama (PLT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PLT2) : 10%

Flt i = 0,84 + 1,61 PLti


Flt 1 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Flt 2 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Nilai Flt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 1,001

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 91


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

7. Faktor Penyesuaian Belok Kanan (Frt)


Rasio belok kiri jalan lama (PRT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PRT2) : 10%
Frt i = 1,09 0,922 PRti
Frt 1 = 1,09 0,922 x 10%
= 0,998
Frt 2 = 1,09 0,922 x 10%
= 0,998
Nilai Frt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 0,998

8. Faktor Penyesuaian Rasio Arus Minor/Total (FMI)


Rasio arus jalan minor (Pmi) : 0,231
Tipe simpang prioritas : 324

Tabel 3.19 Penentuan Nilai FMI

FMI = 16,6 x Pmi - 33,3 x Pmi3 + 25,3 x Pmi2 8,6 x Pmi + 1,95
= 16,6 x 0,2312 33,3 x 0,2313 + 25,3 x 0,2312 8,6 x 0,231+1,95
= 1,789

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 92


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

9. Perhitungan Kapasitas Nyata ( C )


C = Co x Fwi x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi

3.8.4.2 Menghitung Derajat Kejenuhan/Degree of Saturated (DS)


Arus lalu lintas total (QTOT) : 1386 smp/jam
Kapasitas simpang (C) : 4537smp/jam
DS = QTOT/C

= 1386/4537

= 0,305

DS memenuhi syarat karena kurang dari 70 % (0,7)

3.8.4.3 Menghitung Tundaan Simpang (D)

Tundaan (D) adalah rata-rata waktu tunggu tiap kendaraan yang


masuk simpang. Secara Umum, Tundaan didiperoleh dari
penjumlahan antara tundaan geometrik simpang (DG) dan tundaan
lalu lintas simpang (DT). Atau dapat ditulis secara matematis,
D = DG + DT (det/smp)

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 93


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


1 Tundaan Lalu Lintas Simpang / Delay of
Traffic (DT)
Nilai DS = 0,305 < 0,60, sehingga:
DT = 2 + 8,2078 x DS (1 DS) x 2
= 2 + 8,2078 x 0,305 (1 0,305) x 2
= 3,113 det/smp

2 Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama / Delay of Mayor (Dma)

Nilai DS = 0,305 < 0,60, sehingga:


Dma = 1,8 + 5,8234 x DS (1 DS) x 1,8
= 1,8 + 5,8234 x 0,305 (1 0,305) x 1,8
= 2,325 det/smp

3. Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor / Delay of


Minor (Dmi)

Arus lalu lintas total (QTOT) : 1386 smp/jam


Arus lalu lintas jalan mayor (Qma) : 1067 smp/jam
Arus lalu lintas jalan minor (Qmi) : 320 smp/jam
Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 3,113 det/smp
Tundaan lalu lintas jalan utama (Dma) : 2,325 det/smp
Dmi = (QTOT x DT Qma x Dma) / Qmi
= (1386 x 3,113 1067 x 2,325) / 320
= 5,731 det/smp

4. Tundaan Geometrik Simpang / Delay of


Geometric (DG)

Rasio belok total (PT) : 0,2


Nilai DS = 0,305 < 1,00,

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 94


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


sehingga :

DG = (1 DS) x (PT x 6 + ( 1 - PT ) x 3) + DS x 4
= (1 - 0,305) x (0,2 x 6 + (1 - 0,2) x 3) + 0,305 x 4
= 3,350 det/smp

5. Tundaan Simpang / Delay (D)

Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 3,113 det/smp


Tundaan geometrik ( DG ) : 3,350 det/smp
D = DT + DG
= 3,113 + 3,350
= 6,463 det/smp
Jadi, tingkat pelayanan pada tahun 2023 berdasarkan
Peraturan Menteri Perhubungan KM No.14 Tahun 2006 tentang
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan, untuk tundaan
6,463det/smp termasuk dalam tingkat pelayanan B, dimana tingkat
pelayanan B berkisar antara 5,1-15 det/smp, panjang siklus pada
simpang pendek dan menghasilkan tundaan rata-rata sedang serta
tidak terjadi kemacetan.

3.8.4.4 Peluang Antrian / Queue Probability (QP%)

Derajat kejenuhan (DS) : 0,305

QP% MAKS = 47,71 x DS 24,68 x DS + 56,47 x DS


= 47,71 x 0,305 24,68 x 0,305 + 56,47 x 0,305
= 13,858 %
QP% MIN = 9,02 x DS + 20,66 x DS + 10,49 x DS
= 9,02 x 0,305 + 20,66 x 0,305 + 10,49 x 0,305
= 4,971 %

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 95


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Nilai derajat kejenuhan adalah 0,305 untuk tahun 2023 artinya
kapasitas jalan telah terisi 30,5 % oleh kendaraan dari 100% kapasitas total
jalan. Peluang terjadi antrian sebesar 4,971-13,858 %

Maka dengan D sebesar 6,643 maka pelayanan tipe simpang prioritas


yang direncanakan pada tahuan 2023 adalah tetap jika dibandingkan
dengan tingkat pelayanan pada tahun 2018 yaitu tingkat pelayanan B (5,1-
15,0), namun peluang antrian (QP) meningkat apabila dibandingkan
dengan tahun 2018.

Dicoba menggunakan tipe simpang 324, maka pehitunganya menjadi :

3.9 Perhitungan Lalu Lintas Tahun 2018

Distribusi arus lalu lintas pada masing-masing pendekat simpang adalah


sebagai berikut:
1. Komposisi kendaraan pada jalan Minor:
a. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
b. Kendaraan Berat (KB) : 5%
c. Sepeda Motor (SM) : 75%
d. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%
2. Komposisi kendaraan pada jalan Mayor:
e. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
f. Kendaraan Berat (KB) : 10%
g. Sepeda Motor (SM) : 75%
h. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 96


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Arus (Q) = VJP x (% belok atau lurus)

= 350 kend/jam x 50%

= 175 kend/jam

Komposisi = Q x (% komposisi kendaraan)

= 175 x 20%

= 35 kend/jam

Dilanjutkan pada tabel dibawah,

Tabel 3.20 Distribusi Arus Lalu Lintas Pada Tahun 2018

catatan :

KR = kendaraan ringan LT = left turn

KB = kendaraan berat ST = straight turn

SM = sepeda motor RT = right turn

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 97


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 98


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.10.2 Analisis Tipe Simpang dan Kinerja pada USIG-1

1. Data Geometrik:
a. Lebar pendekat minor A (Wa) : 3,5 m
b. Lebar pendekat mayor B (Wb) : 3,5 m
c. Lebar pendekat mayor C (Wc) : 3,5 m
d. Median :-
2. Data Penduduk:
a. Jumlah penduduk : 1.000.000 jiwa
3. Hambatan Samping:
a. Tipe Lingkungan
Jalan Lama : Komersial
Jalan Baru : Komersial
b. Tingkat hambatan samping
Jalan Lama : Rendah (L)
Jalan Baru : Sedang (M)
c. Persen kendaraan tak bermotor
Jalan Lama : 0%
Jalan Baru : 0%

3.10.3 Lebar Pendekat dan Tipe Simpang

Tabel 3.22 Lebar Pendekat dan Tipe Simpang Prioritas

3.10.4 Analisis Kinerja Simpang Prioritas


Analisis kinerja simpang prioritas terdiri atas analisis kapasistas (C),
analisis derajat kejenuhan (DS), Analisis Tundaan (D) dan Analisis Peluang
Antrian.

3.10.4.1 Menghitung Kapsitas Nyata (C)

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 99


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Kapasitas merupakan kemampuan suatu ruas jalan melewatkan
arus lalu lintas secara maksimum. Secara umum, Nilai kapasitas dapat
dihitung dengan persamaan:

C = Co x Fw x Fm x Fcs x F RSU x FLT x FRT x FMI

Masing-masing nilai untuk menghitung kapasitas nyata akan dijelaskan


mengikuti urutan dibawah ini.

1. Kapasitas Dasar (Co)


Nilai kapsitas ditentukan berdasarkan tipe simpang yang digunakan

Tabel 3.23 Penentuan Kapasitas Dasar ( Co )

2. Faktor Penyesuaian Lebar Pendekat (Fw)


Untuk simpang prioritas Tipe 324, lebar pendekat rata-rata ( Wi ): 3,5 m
Fw = 0,62 + 0,0646 Wi

= 0,62 + 0,0646 * 3,5

= 0,8461

3. Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (Fm)


Tabel 3.24 Penentuan Nilai Fw

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 100


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

4. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (Fcs)


Jumlah penduduk : 1.000.000 Jiwa

Tabel 3.25 Penentuan Nilai Fcs untuk Simpang Prioritas

5. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (Frsu)


Hambatan Samping:
Tipe lingkungan : Komersial
Tingkat hambatan samping : Sedang (M)
Persen kendaraan tak bermotor : 0%

Tabel 3.26 Penentuan Nilai Frsu

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 101


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

6. Faktor Penyesuaian Belok Kiri (Flt)


Rasio belok kiri jalan lama (PLT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PLT2) : 10%
Flt i = 0,84 + 1,61 PLti
Flt 1 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Flt 2 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Nilai Flt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 1,001

7. Faktor Penyesuaian Belok Kanan (Frt)


Rasio belok kiri jalan lama (PRT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PRT2) : 10%
Frt i = 1,09 0,922 PRti

Frt 1 = 1,09 0,922 x 10%

= 0,998

Frt 2 = 1,09 0,922 x 10%

= 0,998

Nilai Frt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 0,998

8. Faktor Penyesuaian Rasio Arus Minor/Total (FMI)


Rasio arus jalan minor (Pmi) : 0,214
Tipe simpang prioritas : 324

Tabel 3.27 Penentuan Nilai FMI

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 102


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

FMI = 16,6 x Pmi - 33,3 x Pmi3 + 25,3 x Pmi2 8,6 x Pmi + 1,95

= 16,6 x 0,2142 33,3 x 0,2143 + 25,3 x 0,2142 8,6 x 0,214 + 1,95

= 1,702

9. Perhitungan Kapasitas Nyata ( C )


C = Co x Fwi x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi
= 3200 x 0.846 x 1,00 x 0,94 x 0,94 x 1,001 x 0,998 x 1,702
= 4067,966

3.10.4.2 Menghitung Derajat Kejenuhan/Degree of Saturated (DS)


Arus lalu lintas total (QTOT) : 1050 smp/jam
Kapasitas simpang (C) : 4317smp/jam
DS = QTOT/C

= 1050/4067,996

= 0,258
DS memenuhi syarat karena kurang dari 70 % (0,7)

3.10.4.3 Menghitung Tundaan Simpang (D)

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 103


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Tundaan (D) adalah rata-rata waktu tunggu tiap kendaraan yang
masuk simpang. Secara Umum, Tundaan diperoleh dari penjumlahan
antara tundaan geometrik simpang (DG) dan tundaan lalu lintas simpang
(DT). Atau dapat ditulis secara matematis,

D = DG + DT (det/smp)

1. Tundaan Lalu Lintas Simpang/Delay of Traffic (DT)

Nilai DS = 0,258 < 0,60, sehingga:

DT = 2 + 8,2078 x DS (1 DS) x 2
= 2 + 8,2078 x 0,258 (1 0,258) x 2
= 2,634 det/smp

2. Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama/Delay of Major (Dma)

Nilai DS = 0,258 < 0,60, sehingga:

Dma = 1,8 + 5,8234 x DS (1 DS) x 1,8


= 1,8 + 5,8234 x 0,258 (1 0,258) x 1,8
= 1,967 det/smp

3. Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor/Delay of Minor (Dmi)


Arus lalu lintas total (QTOT) : 1050 smp/jam
Arus lalu lintas jalan mayor (Qma) : 825 smp/jam
Arus lalu lintas jalan minor (Qmi) : 224 smp/jam
Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 2,634 det/smp
Tundaan lalu lintas jalan utama (Dma) : 1,967 det/smp

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 104


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

Dmi = (QTOT x DT Qma x Dma) / Qmi


= (1050 x 2,634 825 x 1,967) / 224
= 5,103 det/smp

4. Tundaan Geometrik Simpang/Delay of Geometric (DG)

Rasio belok total (PT) : 0,3


Nilai DS = 0,258 < 1,00,
sehingga :

DG = (1 DS) x (PT x 6 + ( 1 - PT ) x 3) + DS x 4
= (1 - 0,258) x (0,3 x 6 + (1 - 0,3) x 3) + 0,258 x 4
= 3,925 det/smp

5. Tundaan Simpang/Delay (D)

Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 2,634 det/smp


Tundaan geometrik ( DG ) : 3,925 det/smp

D = DT + DG

= 2,634 + 3,925

= 6,560 det/smp

Jadi, tingkat pelayanan pada tahun 2018 berdasarkan Peraturan


Menteri Perhubungan KM No.14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 105


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan, untuk tundaan 6,560 det/smp termasuk
dalam tingkat pelayanan B, dimana tingkat pelayanan B berkisar antara
5,1-15 det/smp, panjang siklus pada simpang pendek dan menghasilkan
tundaan rata-rata sedang serta tidak terjadi kemacetan.

3.10.4.4 Peluang Antrian/ Queue Probability (QP%)

Derajat kejenuhan (DS) : 0,258

QP% MAKS = 47,71 x DS 24,68 x DS + 56,47 x DS


= 47,71 x 0,258 24,68 x 0,258 + 56,47 x 0,258
= 11,641 %
QP% MIN = 9,02 x DS + 20,66 x DS + 10,49 x DS
= 9,02 x 0,258 + 20,66 x 0,258 + 10,49 x 0,258
= 3,885 %
Nilai derajat kejenuhan adalah 0,258 untuk tahun 2018 artinya
kapasitas jalan telah terisi 25,8% oleh kendaraan dari 100%
kapasitas total jalan. Peluang terjadi antrian kendaraan minimum
sebesar 3,885% dan antrian kendaraan maksimum pada simpang
sebesar 11,641%.

3.11 Perhitungan Lalu Lintas Tahun 2023

Distribusi arus lalu lintas pada masing-masing pendekat simpang adalah


sebagai berikut:
1. Komposisi kendaraan pada jalan Minor:
a. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
b. Kendaraan Berat (KB) : 5%

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 106


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


c. Sepeda Motor (SM) : 75%
d. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%
2. Komposisi kendaraan pada jalan Mayor:
e. Kendaraan Ringan (KR) : 20%
f. Kendaraan Berat (KB) : 10%

g. Sepeda Motor (SM) : 75%


h. Kendaraan Tak Bermotor (KTB) : 0%

Arus (Q) = VJP x (% belok atau lurus)

= 453 kend/jam x 50%

= 227 kend/jam

Komposisi = Q x (% komposisi kendaraan)

= 227 x 20%

= 45 kend/jam

Perhitungan dilanjutkan pada tabel di bawah ini,

Tabel 3.28 Distribusi Arus Lalu Lintas Pada Tahun 2023

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 107


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


catatan :
KR = kendaraan ringan LT = left turn
KB = kendaraan berat ST = straight turn
SM = sepeda motor RT = right turn

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 108


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.12.2 Analisis Tipe Simpang dan Kinerja pada USIG-2

1. Data Geometrik:
a. Lebar pendekat minor A (Wa) : 3,5 m
b. Lebar pendekat mayor B (Wb) : 3,5 m
c. Lebar pendekat mayor C (Wc) : 3,5 m
d. Median :-
2. Data Penduduk:
a. Jumlah penduduk : 1.000.000 jiwa
3. Hambatan Samping:
a.Tipe Lingkungan
Jalan Lama : Komersial
Jalan Baru : Komersial
b. Tingkat hambatan samping
Jalan Lama : Rendah (L)
Jalan Baru : Sedang (M)
c. Persen kendaraan tak bermotor
Jalan Lama : 0%
Jalan Baru : 0%

3.12.3 Lebar Pendekat dan Tipe Simpan


Tabel 3.30 Lebar Pendekatan dan Tipe Simpang Prioritas

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 109


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.12.4 Analisis Kinerja Simpang Prioritas


Analisis kinerja simpang prioritas terdiri atas analisis kapasistas (C),
analisis derajat kejenuhan (DS), Analisis Tundaan (D) dan Analisis
Peluang

3.12.4.2 Menghitung Kapsitas Nyata (C)

Kapasitas merupakan kemampuan suatu ruas jalan melewatkan


arus lalu lintas secara maksimum. Secara umum, Nilai kapasitas dapat
dihitung dengan persamaan:

C = Co x Fw x Fm x Fcs x F RSU x FLT x FRT x FMI

Masing-masing nilai untuk menghitung kapasitas nyata (C) akan


dijelaskan mengikuti urutan dibawah ini.
1. Kapasitas Dasar (Co)

Tabel 3.31 Penentuan Kapasitas Dasar ( Co )

2. Faktor Penyesuaian Lebar Pendekat (Fw)


Untuk simpang prioritas Tipe 324, lebar pendekat rata-rata ( Wi ):
3.5 m.

Fw = 0,62 + 0,0646 Wi

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 110


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


= 0,62 + 0,0646 x 3,5
= 0,8461

3. Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (Fm)

Tabel 3.32 Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (Fm)

4. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (Fcs)


Jumlah penduduk : 1.000.000 Jiwa
Tabel 3.33 Penentuan Nilai Fcs untuk Simpang Prioritas

5. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (Frsu)


Hambatan Samping :
Tipe lingkungan : Komersial
Tingkat hambatan samping : Sedang (M)
Persen kendaraan tak bermotor : 0%

Tabel 3.34 Penentuan Nilai Frsu


Sarah Insani Salim / 1404105095 | 111
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

6. Faktor Penyesuaian Belok Kiri (Flt)


Rasio belok kiri jalan lama (PLT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PLT2) : 10%

Flt i = 0,84 + 1,61 PLti


Flt 1 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Flt 2 = 0,84 + 1,61 x 10%
= 1,001
Nilai Flt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 1,001

7. Faktor Penyesuaian Belok Kanan (Frt)


Rasio belok kiri jalan lama (PRT1) : 10%
Rasio belok kiri jalan baru (PRT2) : 10%
Frt i = 1,09 0,922 PRti
Frt 1 = 1,09 0,922 x 10%
= 0,998
Frt 2 = 1,09 0,922 x 10%
= 0,998
Nilai Frt yang digunakan adalah nilai terkecil yaitu 0,998

8. Faktor Penyesuaian Rasio Arus Minor/Total (FMI)


Rasio arus jalan minor (Pmi) : 0,231

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 112


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Tipe simpang prioritas : 324

Tabel 3.35 Penentuan Nilai FMI

FMI = 16,6 x Pmi - 33,3 x Pmi3 + 25,3 x Pmi2 8,6 x Pmi + 1,95
= 16,6 x 0,2312 33,3 x 0,2313 + 25,3 x 0,2312 8,6 x 0,231+1,95
= 1,789

9. Perhitungan Kapasitas Nyata ( C )


C = Co x Fwi x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi
= 3200 x 0.846 x 1,00 x 0,94 x 0,94 x 1,001 x 0,998 x 1,789
= 4390,777

3.12.4.3 Menghitung Derajat Kejenuhan/Degree of Saturated (DS)


Arus lalu lintas total (QTOT) : 1386 smp/jam
Kapasitas simpang (C) : 4390,777smp/jam
DS = QTOT/C

= 1386/4390,777

= 0,315

DS memenuhi syarat karena kurang dari 70 % (0,7)

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 113


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

3.12.4.4 Menghitung Tundaan Simpang (D)

Tundaan (D) adalah rata-rata waktu tunggu tiap kendaraan yang


masuk simpang. Secara Umum, Tundaan didiperoleh dari
penjumlahan antara tundaan geometrik simpang (DG) dan tundaan
lalu lintas simpang (DT). Atau dapat ditulis secara matematis,
D = DG + DT (det/smp)

1. Tundaan Lalu Lintas Simpang / Delay of


Traffic (DT)
Nilai DS = 0,315 < 0,60, sehingga:
DT = 2 + 8,2078 x DS (1 DS) x 2
= 2 + 8,2078 x 0,315 (1 0,315) x 2
= 3,222 det/smp

2 Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama / Delay of Mayor (Dma)

Nilai DS = 0,315 < 0,60, sehingga:


Dma = 1,8 + 5,8234 x DS (1 DS) x 1,8
= 1,8 + 5,8234 x 0,315 (1 0,315) x 1,8
= 2,406 det/smp

3. Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor / Delay of


Minor (Dmi)

Arus lalu lintas total (QTOT) : 1386 smp/jam


Arus lalu lintas jalan mayor (Qma) : 1067 smp/jam
Arus lalu lintas jalan minor (Qmi) : 320 smp/jam
Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 3,222 det/smp

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 114


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


Tundaan lalu lintas jalan utama (Dma) : 2,406 det/smp
Dmi = (QTOT x DT Qma x Dma) / Qmi
= (1386 x 3,222 1067 x 2,406) / 320
= 5,932 det/smp

4. Tundaan Geometrik Simpang / Delay of


Geometric (DG)

Rasio belok total (PT) : 0,308


Nilai DS = 0,315 < 1,00,
sehingga :

DG = (1 DS) x (PT x 6 + ( 1 - PT ) x 3) + DS x 4
= (1 - 0,315) x (0,308 x 6 + (1 - 0,315) x 3) + 0,305 x 4
= 3,948 det/smp

5. Tundaan Simpang / Delay (D)

Tundaan lalu lintas simpang (DT) : 3,222 det/smp


Tundaan geometrik ( DG ) : 3,948 det/smp
D = DT + DG
= 3,222 + 3,948
= 7,170 det/smp
Jadi, tingkat pelayanan pada tahun 2023 berdasarkan
Peraturan Menteri Perhubungan KM No.14 Tahun 2006 tentang
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan, untuk tundaan
7,170 det/smp termasuk dalam tingkat pelayanan B, dimana tingkat
pelayanan B berkisar antara 5,1-15 det/smp, panjang siklus pada

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 115


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


simpang pendek dan menghasilkan tundaan rata-rata sedang serta
tidak terjadi kemacetan.

3.12.4.5 Peluang Antrian / Queue Probability (QP%)

Derajat kejenuhan (DS) : 0,315

QP% MAKS = 47,71 x DS 24,68 x DS + 56,47 x DS


= 47,71 x 0,315 24,68 x 0,315 + 56,47 x 0,315
= 14,381 %
QP% MIN = 9,02 x DS + 20,66 x DS + 10,49 x DS
= 9,02 x 0,315 + 20,66 x 0,315 + 10,49 x 0,315
= 5,336 %
Nilai derajat kejenuhan adalah 0,315 untuk tahun 2023 artinya
kapasitas jalan telah terisi 31,5 % oleh kendaraan dari 100% kapasitas total
jalan. Peluang terjadi antrian sebesar 5,336 -14,381 %.

Maka dengan D sebesar 7,170 maka pelayanan tipe simpang prioritas


yang direncanakan pada tahuan 2023 adalah tetap jika dibandingkan
dengan tingkat pelayanan pada tahun 2023 yaitu tingkat pelayanan B (5,1-
15,0), namun peluang antrian (QP) meningkat apabila dibandingkan
dengan tahun 2018.

Dari perbandingan perhitungan analisa tipe simpang diatas, dipilih


tipe 324 simpang prioritas, karena ketentuan di soal tipe jalan minor 2/2
UD dan jalan mayor 4/2 UD.

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 116


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

BAB IV
GAMBAR PERENCANAAN & HASIL SIMPANG

4.1 Ketentuan Perencanaan Persimpangan


a. Kendaraan Rencana : Unit Bus
b. Tipe simpang : 324 Simpang Prioritas
c. Kecepatan Rencana : 30 km/jam
d. Sudut Persimpangan : 90
e. Radius persimpangan :5m*
*Untuk kendaraan rencana berupa kendaraan penumpang radius
persimpangan r min 5 meter.

4.2 Standar Geometrik Jalan Minor


a. Klasifikasi Jalan : Kolektor
b. Tipe Jalan lama : 2/2 UD
c. Lebar Jalan : 2 x 3.5 m

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 117


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


d. Lebar Bahu :1m
e. Lebar Median :-
f. Lajur perlambatan ( taper ) : (1 : 10)
g. Lajur percepatan ( taper ) : (1 : 10)
h. Lebar lajur belok kanan :-
i. Lebar lajur belok kiri :-
j. Panjang lajur percepatan :-
k. Panjang lajur perlambatan :-
l. Ketentuan taper :-
4.3 Standar Geometrik Jalan Mayor
a. Klasifikasi Jalan : Arteri
b. Tipe Jalan lama : 4/2 UD

c. Lebar Jalan : 2 x 3,5 m


d. Lebar Bahu : 1,5 m
e. Lebar Median :-
f. Lajur perlambatan ( taper ) : (1 : 10)
g. Lajur percepatan ( taper ) : (1 : 10)
h. Lebar lajur belok kanan :-
i. Lebar lajur belok kiri :-
j. Panjang lajur percepatan :-
k. Panjang lajur perlambatan :-
l. Ketentuan taper :-

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 118


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas diambil simpulan sebagai berikut :
1. a. VJP pada tahun 2018 untuk jalan minor adalah 350 kend/jam dan
untuk jalan mayor adalah 1168 kend/jam
b. VJP pada tahun 2023 untuk jalan minor adalah 453 kend/jam dan
untuk jalan mayor adalah 1512 kend/jam
2. Tipe persimpangan yang digunakan pada tahun 2018 dan pada tahun
2023 adalah Simpang Prioritas Tipe 324
3. Tundaan simpang pada tahun 2018 adalah 6,560 det/smp dan pada
tahun 2023 adalah 7,170 det/smp
4. a. Peluang antrian pada tahun 2018 adalah QP % maks = 11,641 % dan
QP % min = 3,885%
b. Peluang antrian pada tahun 2023 adalah QP % maks = 14,381%
dan QP % min = 5,236%

5.2 Saran
Dalam perancangan persimpangan sebidang ini, persimpangan yang
dirancang harus sesuai dengan kriteria perancangan yang ada agar dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Selain itu data yang diberikan dalam

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 119


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Perancangan Persimpangan Sebidang


perencanaan sebaiknya lebih dilengkapi sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia


(MKJI), Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta.

Morlok Edward. K,1991, Pengantar Teknik & Perencanaan Transportasi,


Erlangga, Jakarta.

Diretoral Jendral Bina Marga, 1990, Petunjuk Perencanaan Marka Jalan


Np.012/S/BNKT/1990. Jakarta

Sarah Insani Salim / 1404105095 | 120

You might also like