You are on page 1of 6

ACARA IV

VERTIKULTUR DAN BUDIDAYA TANAMAN DALAM POLYBAG

A. Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 20 September 2016
Waktu : 07.30 09.30 WIB
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta

B. Tujuan
1. Mempraktekkan budidaya sayuran dengan system vertikultur dan
budidaya dalam polybag
2. Mengetahui pertumbuhan budidaya sayuran dengan sistem verikultur
dan budidaya dalam polybag

C. Dasar Teori
Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris
(vertical dan culture) artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan
secara vertikal atau bertingkat. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini
sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah.
Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Teknik Vertikultur
merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media
tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical, atau dapat
dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah
vertical. Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat
dijadikan alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki
lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya
tanaman. Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah
tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau
tanaman semusim khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy,
baby kalian, dan selada), dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu
luas.
Vertikultur dapat dikerjakan dengan memanfaatkan bahan-bahan
dan peralatan yang ada di sekitar kita. Pemilihan wadah media sebaiknya
dipilih dari bahan yang cukup kokoh dan mampu berdiri tegak. Beberapa
rancangan wadah media yang umum digunakan adalah :
1. Kolom wadah media disusun secara vertical. Setiap wadah disusun
dalam posisi tegak/berdiri dan diberi lubang pada permukaannya
sebagai tempat terbuka atau sebagai lubang tanam.
2. Kolom wadah media disusun secara horizontal. Setiap wadah dibuat
dalam bentuk kolom secara mendatar (pot, polybag, kresek) yang
kemudian disusun dalam rak-rak kea rah vertikal.
3. Wadah media gantung. Wadah media disusun saling berhubungan lalu
digantung, sehingga menyerupai pot-pot gantung. (Anonim, 2015)
Keunggulan dari teknik verrtikultur yaitu hemat lahan dan air,
mendukung pertanian organik, wadah media tanam disesuaikan dengan
kondisi setempat, umur tanaman relative pendek, pemeliharaan tanaman
relative sederhana, dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat. Ada
dua jenis vertikultur yang dapat digunakan, yaitu :
1. Rak, dapat dibuat dari bahan talang, bambu, paralon yang dirangkai
sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah rak.
2. Tabung, seperti namanya bahan yang dipakai biasanya berbentuk
tabung yang dipasang vertikal (drum, bambu, paralon, dan lain-lain).
(Prasetiyo Sandis Wahyu, 2015)
Tanaman sawi memilikia nama latin Brassica juncea L.
Merupakan tanaman jenis sayuran semusim. Tanaman ini masih berfamili
dengan kubis-kubisan berupa kubis bunga, brokoli dan lobak atau di sebut
Crucifera (Brassicaceae). Tanaman sawi ini juga merupakan kelompok
tanaman sayuran daun yang memiliki kandungan tinggi bagi kesehatan
tubuh. Biasnya di gunakan sebagai bahan tambahan masakan bahkan juga
untuk lalapan. Secara umumnya tanaman sawi memiliki tiga jenis yang
dapat di budidayakan yaitu sawi putih atau sawi jabung , sawi hijau, dan
sawi buma. Sawi putih (B.juncea L. Var Rugosa Roxb & Prain) memiliki
bentil batang pendek, tegak, dan juga memiliki daun lebar berwrna hijau
tua. Sawi hijau memiliki batang pendek, daun berwarna keputih-putihan
dan juga memiliki rasa yang pahit. Sedangkan sawi huma memiliki batang
pendek, kecil dan juga tanamannya mini atau kerdil.
Klasifikasi Tanaman Sawi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobinonta
Super Divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Sub kelas : Dileniidae
Ordo : Capparales
Familia : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L (Kurniawan Fredi, 2016)

D. Alat dan Bahan


1. Bibit sayuran
2. Pupuk kandang
3. Sekam bakar/cocopit
4. Alat vertikultur
5. Cethok
6. Cangkul
7. Ember

E. Cara Kerja
1. Mencampurkan tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan
perbandingan 1:1:1
2. Menyiapkan peralatan vertikultur yang akan digunakan
3. Mengisi peralatan vertikultur dengan campuran media tanam yang
sudah dibuat
4. Menanam setiap lubang wadah dengan bibit yang telah disiapkan
5. Menyiram media tanam menggunakan gembor

F. Data dan Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 Data Pengamatan Pertumbuhan Bibit Sawi Dalam Pot (Vertikal)
Sample Tinggi Berat Jumlah daun Presentasi
(cm) (gram) (helai) hidup
I 13,5 2,1 4
II 16,2 5,3 6
III 16,5 5,7 5 100%
IV 19 9,8 7
V 5,3 0,6 4
Jumlah 70,5 23,5 26
Rata-rata 14,1 4,7 5

Tabel 4.2 Data Pengamatan Pertumbuhan Bibit Sawi Dalam Polybag


(Horizontal)
Sample Tinggi Berat Jumlah daun Presentasi
(cm) (gram) (helai) hidup
I 30 42,6 9
II 13,5 11,6 9
III 31 68,9 16 100%
IV 22,5 39,1 12
V 23 37,6 10
Jumlah 120 199,8 56
Rata-rata 24 39,96 11

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil data praktikum dapat diperoleh bahwa pada
pengamatan pertumbuhan bibit sawi dalam pot (vertikal) dengan lima
sample dihasilkan rata-rata tinggi tanaman 14,1 cm, berat rata-rata 4,7
gram, dan rata-rata daun 5 helai. Presentasi hidup pertumbuhan bibit sawi
dalam pot (vertikal) 100 %. Tumbuhan yang berada diposisi paling atas
akan mendapatkan sinar matahari lebih banyak dari pada tanaman yang di
bawahnya, dan dengan memperoleh cahaya matahari banyak akan
membantu proses fotosintesis secara maksimal.
Hasil data dari pengamatan pertumbuhan bibit sawi dengan
polybag (horizontal), yang menghasilkan tinggi tanaman rata-rata 24 cm,
berat rata-rata 39,96 gram, dan rata-rata daun 11 helai. Presentasi hidup
pengamatan pertumbuhan bibit sawi dengan polybag (horizontal) 100 %.
Pada vertikultur secara horisontal penyinaran cahaya matahari pada
tanaman sama rata, sehingga menghasilkan tanaman lebih baik
dibandingkan dengan cara penanaman vertikal. Pada penanaman vertikal
sinar matahari hanya mengenai bagian atas sehingga bagian bawah tidak
terken sinar matahari secara merata maka polybag (horizontal) lebih baik
dibanding pot (vertikal).

H. Kesimpulan
1. Berdasarkan pembahasan diatas, didapatkan kesimpulan bahwa
budidaya sayuran dapat dilakukan dengan sistem vertikal yaitu
tanaman diletakan secara vertikal, dan dengan budidaya dalam polybag
yaitu tanaman diletakkan secara horizontal. Tanaman yang cocok
untuk dibudidayakan secara vertikultur adalah tanaman sayur-sayuran,
seperti sawi, seledri, bayam, dan lain-lain.
2. Tanaman yang diletakkan secara horizontal menghasilkan tanaman
yang lebih baik dibandingkan penempatan secara vertikal, hal itu
dikarenakan tumbuhan secara horizontal mendapatkan cahaya matahari
yang lebih merata dan optimal.
I. Daftar Pustaka
Anonim. 2015. Teknik Vertikultur Tanaman. http://www.ayoberkebun.com.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2016 pukul 11.00 WIB

Prasetiyo Sandis Wahyu. 2015. Budidaya Tanaman dalam Pot, Polybag


dan Verticulture. http://kalteng.litbang.pertanian.go.id.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 201 pukul 11.00 WIB

Kurniawan Fredi. 2016. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi.


http://fredikurniawan.com. Diakses pada tanggal 10
Oktober 2016 pukul 11.00 WIB

You might also like