You are on page 1of 1

Amal Terbaik

submitted
: O. Solihin
by
sumber : FAI Fasilkom UI

Mark Twain pernah ngasih sebuah kata mutiara: ``Bekerjalah bagaikan tak
butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah bagaikan
tak seorang pun sedang menonton.`` Artinya, kita diminta untuk berbuat
tanpa
pamrih. Mengerahkan segala daya upaya kita tanpa peduli, dengan apa yang
akan kita dapatkan dari orang lain tentang usaha kita. Dalam bahasa Islam,
kita sering mengenalnya dengan istilah ikhlas. Ya, ikhlas, kita senantiasa
diminta
untuk itu.

Sobat muda muslim, dalam kehidupan sehari-hari nggak jarang kita


berhadapan dengan kenyataan. Bahwa, banyak pula di antara kita yang
kurang ikhlas dalam berbuat. Jika ketika kita melakukan sesuatu, dalam hti
terbersit keinginan untuk dilihat oleh orang lain atas apa yang kita lakukan,
maka itulah salah satu ciri bahwa kita tidak ikhlas. Kita bahkan berharap
banget ada orang yang mau berbuat baik kepada kita, saat kita berbuat baik
kepadanya. Itu namanya pamrih, alias ingin mendapat imbalan dari orang
yang kita tolong.

Ikhlas, seperti sebuah barang mahal dalam kehidupan kita saat ini. Betapa
sulitnya menemukan kata itu dalam diri setiap muslim. Bahkan kita sendiri
kadang merasakan bahwa benih-benih ketidak-ikhlasan dalam diri kita selalu
merongrong dan mencoba menodai amalan kita. Hati-hati deh.

Kita, kaum muslimin, memang tidak saja dituntut untuk ikhlas dalam
beramal, tapi juga sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Intinya,
paling ikhlas karena Allah, dan paling benar sesuai aturan Allah dan Rasul-
Nya.
Seorang ulama yang hidup di masa Abdul Malik bin Marwan, Sa.id bin Jubair,
pernah mengatakan: ``Tidak diterima suatu perkataan kecuali disertai amal,
tidak akan diterima perkataan dan amal kecuali disertai niat, dan tidak akan
diterima perkataan, amal dan niat kecuali disesuaikan dengan sunnah Nabi
saw.``

You might also like