You are on page 1of 3

Amare, Di Dalam Mimpi

Cerpen Karangan: Jessy G


Kategori: Cerpen Keluarga

Mimpi bukanlah kata yang asing bagi kita semua.Dalam kamus, mimpi adalah sesuatu yang kita
lihat atau rasakan saat tidur.Jadi, tentu saja mimpi itu tidak nyata.Tapi bagaimana kalau
mimpimu itu nyata?

Pukul lima pagi aku terbangun. Aku bangun dan bersiap berangkat ke sekolah.Aku tinggal
sendiri dan aku sudah menjadi mandiri.Aku tidak tinggal bersama orangtuaku.Bahkan kupikir
mereka tidak tahu aku kelas berapa atau berapa nomor kamar apartemenku.

Namaku Bella. Seperti orang-orang biasa di masa modern ini, orangtuaku adalah orang
kaya.Namun, mereka sangat cuek. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka dan cenderung
tidak mementingkan hal-hal lain. Kupikir mereka bahkan sudah jarang mengobrol satu sama lain.

Namun aku bukanlah anak kekanakan yang tidak tahu mengapa mereka bekerja sekeras itu.Aku
juga tahu pasti mereka ingin memberikan yang terbaik padaku.Mereka bekerja tanpa kenal lelah
demi pendidikanku, dan masa depanku.

Aku tidak dekat dengan orangtuaku.Kami hanya bertemu pada hari Minggu malam. Namun
rasanya canggung, karena tidak tahu apa yang harus dikatakan. Mungkin orangtuaku merasakan
hal yang sama. Terkadang ada banyak yang ingin kuceritakan, namun sulit melakukannya.

Kami sangat jarang mengobrol dan menggunakan bahasa baku saat bercicara satu sama lain. Saat
mereka pulang aku akan menyambut dan memberi salam. Aku berbicara pada mereka
sebagaimana aku berbicara pada orang yang baru kukenal, begitupun dengan mereka.

Namun ceritaku baru saja dimulai.Saat aku masuk SMA, aku mendapat beasiswa karena
mendapat nilai tertinggi saat UN. Aku pindah ke luar kota untuk melanjutkan SMA. Bahkan
orangtuaku tidak mengatakan apapun saat aku pergi.Kurasa mereka senang aku masuk ke SMA
favorit.
Suatu malam, aku terbangun dari tidurku.Malam itu aku merasa ingin bertemu orangtuaku.Lalu
terlintas padaku, Andaikan aku memimpikan mereka malam ini.Lalu aku mengambil air dan
melanjutkan tidurku.

Namun malam itu, aku bermimpi bertemu dengan seorang gadis kecil berparas cantik.Sangat
cantik dan terlihat sendu. Namanya Amare. Lalu aku bertanya, Siapakah kamu,
Amare?Mengapa kamu ada di dalam mimpiku?Amare tersenyum dan tidak membalas.

Aku mulai menyadari bahwa aku bisa mengendalikan diriku saat mimpi.Aku mendatangi Amare
dan sekali lagi aku bertanya, Bagaimana kau bisa ada di sini?Kali ini Amare menjawab,
Karena aku adalah kamu.Aku adalah bagian darimu, Bella.Aku heran dan kebingungan.

Tidakkah ada yang kau inginkan, Bella? tanya Amare. Aku menggelengkan kepalaku.Jujur
saja, aku sudah merasa cukup puas dengan kehidupanku yang sekarang.Kataku pada
Amare.Amare tertawa mengejek, Oh tentu saja tidak, tentu ada yang kau inginkan.Sesuatu yang
besar, kuat, dan hangat.

Aku tidak mengerti.Apa maksudmu?Kau bahkan tidak nyata.Kau hanya bagian dari
mimpi.Amare berkata, Aku mungkin tidaklah nyata bagi orang di luar sana.Namun aku adalah
nyata dan ada padamu.Akan kuberikan bukti.Lalu Amare menuliskan A M A R E pada
lenganku.

Tepat setelah itu alarmku berbunyi menandakan pukul lima pagi. Aku terbangun dan entah
bagaimana aku mengingat segala yang terjadi dalam mimpiku seperti itu nyata.Aku bercermin
dan melihat tulisan A M A R E pada lenganku.Mungkin Amare benar-benar nyata.Kejadian ini
sangat aneh untukku.

Pada hari itu aku menelepon orangtuaku.Aku merasa setelah bertemu dengan Amare aku
menjadi ingin lebih dekat dengan orangtuaku.Saat di telepon, mereka menanyakan kabarku dan
aku menceritakan kehidupan di sekolah.Aku merasa lebih baik.

Malam sudah datang dan aku berusaha tidur.Sekali lagi Amare datang. Kali ini ia sangat sedih. Ia
tidak mau berhenti menangis bagaimanapun aku menghiburnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi.
Saat kau bersedih, apa yang kau lakukan? Tanya Amare.
Entah, aku tidak pernah benar-benar sedih sepertimu, Amare.Tapi aku akan diam dan menutup
diriku saat sedih.Jawabku.Lalu Amare menjawab, Bagaimana saat kau membutuhkan
seseorang?Apa kau akan tetap diam?Aku tertegun. Ya, aku akan.

Berhenti menutup dirimu, Bella.Karena aku ada padamu, aku mengerti kamu.Mungkin orang
yang kamu butuhkan sebenarnya dekat denganmu.Mungkin kau harus bertemu
orangtuamu.Sekali lagi aku tidak mengerti perkataan Amare. Namun aku tahu apa yang dia
katakan itu benar.

Setelah aku terbangun aku mengemasi barangku.Hari itu adalah hari Sabtu dan aku menelepon
orangtuaku mengatakan bahwa aku ingin bertemu mereka.Orangtuaku tidak sempat menemui
aku.Namun aku tetap memaksa.Akhirnya mereka menyempatkan waktu.

Begitu aku sampai, kupeluk orangtuaku.Aku harus membuka hatiku dan berhenti menutup
diriku. Atau aku akan berakhir seperti Amare tadi malam yang tak mau berhenti menangis.
Orangtuaku bingung mengapa aku tiba-tiba memeluk mereka.

Kukatakan pada mereka, sesuatu yang sangat terpendam. Papa, Mama, aku mencintai kalian.
Terima kasih atas kerja keras kalian demi aku.Aku sangat mencintai kalian.

Orangtuaku memelukku.Ibuku menangis.Kuceritakan perasaanku selama ini, betapa sedih aku


atas sikap apatis mereka, betapa mereka mementingkan pekerjaan. Mama meminta maaf dan
berjanji akan meluangkan lebih banyak waktu. Begitupun dengan papa.

Malam itu aku bertemu dengan Amare.Amare tertawa dengan bahagia. Berbahagialah, Bella,
tugasku sudah selesai. Aku bertanya, Sebenarnya kamu itu apa? Dan siapa?Amare menjawab,
Aku adalah bagian darimu, Bella.Aku hanya ingin membuatmu lebih bahagia.Amare berarti
cinta.Kamu harus mengetahui betapa orangtuamu sangat mencintaimu.

Malam itu adalah terakhir kalinya aku melihat Amare.Tulisan A M A R E di lenganku pun
sudah hilang.Sekarang aku sangat dekat dengan orangtuaku.Mereka sudah tidak bekerja di hari
Sabtu dan Minggu, meski kadang ada pekerjaan mendadak.Aku sangat berterimakasih pada
Amare. Aku sangat bahagia, semua ini berkat Amare, maksudku cinta

You might also like