You are on page 1of 11

PROSEDUR HIRA

PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA,
PENILAIAN DAN PENGENDALIAN
RISIKO
1. TUJUAN

Tujuan dibuat prosedur ini adalah agar semua potensi bahaya diidentifikasi,
dinilai resikonya serta dilakukan upaya pengendalian resiko tersebut, agar
tidak membahayakan karyawan dan pekerja di PROSYMPAC.

2. RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup kegiatan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan


menentukan tindakan pengendalian risiko yang sesuai. Bahaya tersebut
dapat berasal dari peralatan dan bahan maupun proses produksi serta hasil
modifikasi, laporan dari karyawan, rekanan atau tamu, hasil inspeksi, audit
dan sebagainya.

3. REFERENSI

Permenaker No.05/MEN/96 elemen 2, 6 dan 9.


AS/NZS 4360: 1999.

4. DEFINISI

Bahaya adalah sesuatu yang memiliki potensi untuk menyebabkan


cedera atau sakit (bagi karyawan, rekanan, tamu atau masyarakat
umum) atau kerusakan terhadap properti perusahaan.
Resiko adalah kecenderungan untuk terjadi cedera, sakit atau kerusakan
terhadap pembangkit atau properti perusahaan yang timbul akibat
paparan bahaya.
Penilaian resiko adalah proses penilaian terhadap suatu risiko dengan
menggunakan parameter akibat dan peluang dari bahaya yang ada.
Hirarki pengendalian adalah:
Eliminasi (menghilangkan) bahaya
Substitusi (mengganti), misalnya peralatan atau bahan kimia
Engineering (rekayasa), misalnya dengan menambahkan guarding
atau penutup/penyekat
Pengendalian secara administrasi, misalnya pengawasan, pelatihan
dan rotasi
Alat Pelindung Diri (APD)
Tim Manajemen Resiko (TMR) adalah tim penilaian resiko yang terdiri
dari karyawan dan atau manajemen; bertugas untuk melakukan
identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko.

5. TANGGUNG JAWAB

Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengesahkan TMR dan


keberlangsungan kegiatan manajemen risiko di tempat kerja.
Technical Manager bertanggung jawab memimpin dan memilih anggota
tim TMR jika dibentuk dan mengkoordinasikan dengan anggota tim
dalam semua kegiatan manajemen resiko dan mensyahkan hasil Risk
Assessment.
HSE Coordinator bertanggung jawab untuk mengevaluasi tindakan
perbaikan yang diambil oleh TMR dan bila perlu memberi rekomendasi.
Tim Manajemen Resiko (TMR) bertanggung jawab mengidentifikasi
bahaya, menilai resiko dan mengusulkan tindakan pengendalian
berdasarkan hirarki pengendalian.
P2K3 bertanggung jawab dalam memberikan masukan terhadap
pelaksanaan langkah pengendalian yang telah disepakati serta
memantau tindakan perbaikan agar dilaksanakan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
6. DIAGRAM ALIR PROSEDUR
Mulai

Persiapan Tim
Manajemen Risiko Benchmark

Studi Literatur

Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko Observasi

Wawancara
Frekuensi x Keparahan x
Data Kecelakaan
Peluang X Akibat
Peluang

Kriteria Risiko

Risiko
Diterima?

Tidak

Tentukan Tindakan
Pengendalian

Laporan
Rekomendasi

Pelaksanaan
Ya
Tindakan Perbaikan Tidak

Pemantauan
Tindakan Perbaikan

Efektif?

Ya

Lakukan
Monitoring Berkala

Selesai
7. URAIAN PROSEDUR

Persiapan Tim Manajemen Risiko


7.1.1 Dalam rangka pelaksanaan Manajemen Risiko di PROSYMPAC,
Technical Manager akan memilih dan menetapkan Tim Manajemen
Risiko (TMR) yang terdiri dari ketua dan anggota. Tim ini dipilih dari
beberapa perwakilan karyawan memiliki keahlian dan pengalaman
yang berhubungan dengan area/proses yang akan diidentifikasi
potensi bahayanya, serta pihak lain yang memiliki keahlian yang
dibutuhkan. TMR disahkan oleh Direktur Utama.
7.1.2 Ketua tim akan mempersiapkan segala sesuatunya agar kegiatan
Manajemen Risiko dapat berjalan dengan lancar dan efektif, seperti:
ruang lingkup kegiatan, alat tulis, formulir-formulir, dan lain-lain.

Pelaksanaan Identifikasi Bahaya


7.2.1 Pada tahap awal, tim akan melakukan identifikasi bahaya yang ada
berdasarkan ruang lingkup kegiatan Manajemen Risiko. Bahaya ini
dapat ditentukan dengan melihat semua kemungkinan yang dapat
menimbulkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
7.2.2 Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara observasi suatu
aktivitas/objek/daerah atau melakukan wawancara dengan personil
yang terkait dengan aktivitas tersebut dan pengisian Form
Identifikasi Bahaya.
7.2.3 TMR melakukan pencatatan semua potensi bahaya yang terdapat
pada aktivitas/objek/daerah, dalam Form Identifikasi Bahaya dan
Penilaian Resiko.

Penilaian Resiko
7.2.1 Setelah semua bahaya diidentifikasi, bahaya tersebut dinilai
risikonya untuk menentukan tingkat resiko yang ada.
7.2.2 Penilaian risiko mempertimbangkan 3 (tiga) faktor yaitu frekuensi,
keparahan dan peluang. Kriteria dari masing-masing faktor ini
ditentukan berdasarkan petunjuk yang ada pada Formulir Risk
Assesment..
7.2.3 Dalam mempertimbangkan faktor peluang dan akibat, TMR dapat
menggunakan data-data K3 perusahaan (insiden, kecelakaan atau
penyakit akibat kerja yang terjadi sebelumnya), maupun data-data
eksternal yang berhubungan dengan Manajemen Risiko ini (data
dari perusahaan lain, literatur dan lain-lain).
7.2.4 Resiko diterima bila score risk status 0-5 (safe) dan 6-30
(acceptable), Resiko dengan score risk status di atas 30 ( Medium,
High dan Intolerable) tidak dapat diterima.

Tindakan Pengendalian Risiko


Bila suatu risiko tidak dapat diterima (unacceptable risk), maka TMR
harus mengusulkan tindakan pengendalian yang efektif. Usulan
tindakan pengendalian ini dicantumkan dalam laporan yang akan
diserahkan kepada P2K3 untuk dibahas dalam Rapat P2K3.
P2K3 akan membahas usulan tindakan pengendalian dari TMR. Jika
disetujui, P2K3 akan menentukan waktu dan Penanggung Jawab
tindakan pengendalian tersebut. Jika tidak disetujui, P2K3 akan
mencari alternatif penyelesaian lainnya.
Apabila berdasarkan penilaian risiko yang telah dilakukan, risiko
dapat diterima (acceptable risk), maka hanya perlu dilakukan
monitoring/pemantauan terhadap kondisi yang ada.

Pemantauan Tindakan pengendalian Risiko


P2K3 bertanggung jawab dalam memantau tindakan perbaikan agar
dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Apabila sampai batas waktu yang ditentukan, tindakan
pengendalian belum mulai dilakukan atau belum selesai
dilaksanakan, maka akan ditentukan waktu penyelesaian yang baru.
Setelah suatu tindakan perbaikan selesai dilakukan, maka P2K3 akan
tetap melakukan monitoring untuk menilai apakah tindakan
pengendalian yang ada sudah efektif. Jika ternyata kurang efektif,
maka perlu ditentukan bentuk tindakan pengendalian baru.

7.6 Pengaktifan kembali Tim Manajemen Risiko


7.6.1 Setelah TMR selesai menyerahkan usulan tindakan pengendalian,
tugas TMR telah selesai. Jika dipandang perlu, TMR dapat diaktifkan
kembali (baik yang lama atau dibentuk lagi yang baru, disesuaikan
dengan kondisi.
8. LAMPIRAN
Form Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
Susunan Tim Manajemen Risiko

9. DOKUMEN TERKAIT
JSA
SAMPLE MSDS
U.S. Department of Labor Occupational
Safety and Health Administration (non-
A Division of Van Air Inc. mandatory form)
2950 Mechanic Street, Lake City, PA
16423-2095
May be used to comply with OSHAs
Phone: 814/774-2631 Hazard Communication Standard, 29
Or 800/840-9906 CFR 1910.1200. Standard must be
Order Fax: 814/774-3482 consulted for specific requirements.
Corporate Fax: 814/774-0778
E-mail: vanair@vanairsystems.com
www.vanairsystems.com

Material Safety Data Sheet


Section 1 Chemical Product Information Date Prepared: May 1, 2006

Product: GasDry Max/10BF


Chemical Desiccant O
(Inorganic Alkaline Metal Chloride) O O
-
Part No.: 33-0232, 33-0318 & 33-0366

Section 2 Hazardous Ingredients/Identity Information


1) The ingredients and percentage of ingredients in Type GasDry Max desiccant is a trade secret.
2) Type GasDry Max does not contain any toxic chemicals subject to the reporting requirements of
Section 313 of Title III of the Emergency Planning and Community Right-To-Know Act of 1986.
3) Canadian (WHMIS) Hazard Classification: Class D, Division 2B (Skin and Eye Irritant).

Section 3 Physical Chemical Characteristics


Boiling Point: 2471oF
Specific Gravity (Water=1): 2.1 g/cc
Vapor Pressure (mm Hg): Not applicable.
Melting Point: 1126oF
Vapor Density (Air=1): Not applicable.
Solubility in Water (@ 77oF): 45.4% (w/w) @ 77oF.
Evaporation Rate (Butyl Acetate=1): Not applicable.
Appearance and Odor: Tablet size 1 diameter X 3/4 height. White tablets, odorless.

Section 4 Fire and Explosion Hazard Information


Flammable Properties
Flash Point: Not applicable.
Method Used: Not applicable.
Flammability Limits
LEL: Not applicable.
UEL: Not applicable.
Fire Fighting Instructions: Wear full protective clothing and self-contained breathing apparatus
(SCBA) approved for fire fighting. This is necessary to protect against
the hazards of heat, products of combustion and oxygen deficiency.
Do not breathe smoke, gases or vapors generated.
Extinguishing Media: Dry chemical, CO2, water spray or regular foam.
Unusual Fire and Explosion Hazards: Not applicable.

Section 5 Reactivity Information


Stability (Conditions to avoid): Stable. Hygroscopic; tablets will attract water. (Contact with acids).
Incompatibility (Materials to avoid): Strong acids.
Hazardous decomposition/byproducts: None.
Hazardous Polymerization: Will not occur.
Van Gas Technologies GasDry Max Material Safety Data Sheet Page 2 of 2
Date Prepared: May 1, 2006

Section 6 Health Hazard Information


Potential Health Effects: This product is irritating to the skin and eyes, and expected to be
irritating to the nose and throat. Ingestion may cause drowsiness,
weakness, tremors, anorexia, nausea, and blurred vision and muscle
spasms.

Health Hazards (acute and chronic): Acute: Product has low oral and dermal toxicity in laboratory animals.
It has been reported to have oral toxicity in humans at doses of 7-61
mg/kg (JAMA 139:688, 1949). This product is irritating to the skin and
eyes, and expected to be irritating to the nose and throat.

Chronic: Ingestion of this product has been reported to produce


drowsiness, weakness, tremors, anorexia, nausea, blurred vision and
muscle spasms in humans.
Carcinogenicity: Not Listed.
NTP: Not Listed.
IARC Monographs: Not Listed.
OSHA Regulated: Not Listed.

Signs and Symptoms of Exposure: Skin rash or redness and eye irritation, slightly irritating to nose and
throat.

Emergency and First Aid Procedures


Eyes: Flush with water for at least 15 minutes.
Skin: Wash with soap and water. Get medical attention if irritation persists.
Inhalation: Remove to fresh air. If breathing difficulty or discomfort occurs and
persists, obtain medical attention.
Ingestion: Drink 1 or 2 glasses of water and induce vomiting or administer Syrup
of Ipecac (Only if conscious). Consult a physician.

IF IRRITATION PERSISTS SEEK MEDICAL ATTENTION

Section 7 Precautions for Safe Handling and Use


Small/Large Spills: No special precautions. Material can be cleaned up with shovels,
brooms and/or water. Place in suitable closed container and label.
Waste Disposal Method: Dispose of waste according to Federal, State and Local Regulations.
Handling: Avoid contact with eyes, skin and clothing. Use with adequate
ventilation. Wear safety glasses/goggles and rubber gloves. Wash
thoroughly after handling.
Other precautions: Store in a dry place and keep container closed.

Section 8 Control Measures


Respiratory Protection (specific type): Recommend dust mask (NIOSH/MSHA) if dust is excessive.
Ventilation: Provide adequate ventilation.
Protective Gloves: Rubber gloves.
Eye Protection: Safety glasses or goggles.
Other Protective Clothing & Equipment: Rubber apron or disposable coveralls.
Work/Hygienic Practices: Quick-drench eyewash and safety shower. Wash thoroughly after
handling.

You might also like