Professional Documents
Culture Documents
BAB V
ANALISIS KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN
AIR BERSIH
Untuk rencana daerah layanan, ditetapkan dengan mengambil dasar dari peta
Rencana Induk Pengembangan (lampiran) sebagai berikut:
Tabel 5.2 Rencana blok (lokasi) Sistem distribusi air bersih
Blok Jurusan/Program Studi Blok Jurusan/Program Studi
A Teknik Sipil J Sasra Indonesia
Teknik Lingkungan Sastra Inggris
B Teknik Arsitek Sejarah
Teknik Industri DIII Bahasa Inggris
Teknik Planologi DIII Kearsipan
DIII Planologi DIII Perpustakaan dan
DIII Desain Arsitek Informasi
DIII Bahasa Jepang
C Teknik Elektro K Rektorat
DI Teknik Elektro Widya Puraya
Dekanat Fask. Pasca Sarjana
D Teknik Kimia
E Teknik Mesin
F Matematika L Pendidkan Kedokteran
Biologi Keperawatan
Kimia Perikanan
Fisika Ilmu Kelautan
Fisika Medik Pemanfaatan SD
DIII Instrumen dan Perikanan
Elektronika Budidaya Perikanan
Teknologi Perikanan
Oceanografi
Manajemen SD
Perairan
G Psikologi M DIII Teknik Sipil
Kesehatan Masyarakat DIII Teknik Kimia
H Produksi Ternak DIII Teknik Mesin
Nutrisi dan Makanan Ternak DIII Teknik Elektro
Teknologi Hasil Ternak DIII Teknik Perkapalan
Sosial Ekonomi Peternakan
DIII Manajemen Usaha
Peternakan
Sumber :Pengamatan didasarkan pada RIP Kampus UNDIP
Tabel 5.2 Rencana blok (lokasi) Sistem distribusi air bersih (lanjutan)
Blok Jurusan/Program Studi
I Ilmu Hukum
Manajemen
Ekonomi dan Studi
Pembangunan
Akuntansi
Adminitrasi Negara
Ilmu Pemerintahan
Administrasi Niaga
Komunikasi
DIII Akuntansi
DIII Kesekretariatan
DIII Perpajakan
DIII Ilmu Komunikasi
DIII Pertanahan
DIII Keuangan Daerah
DIII Pemasaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0.98
I Sarjana Teknik Sipil 1117 1235 1369 1447 1519 y = 252.52Ln(x) + 1095.6
1
0.990
Teknik 0.53
Teknik 549 538 552 570 604 y = 29.832 Ln(x) + 534.04
8
0.734
Arsitektur
0.98
Teknik Kimia 702 829 890 995 1026 y = 204.16 Ln(x) + 692.91
2
0.991
0.97
Teknik Mesin 633 762 820 881 879 y = 160.33 Ln(x) + 641.49
9
0.989
0.96
Teknik Elektro 542 717 793 881 865 y = 213.62 Ln(x) + 555.06
8
0.984
Teknik
Perencanaan 0.90
dan Wilayah 0
Kota
0.97
Teknik Industri 45 127 205 278 324 y = 174.99 Ln(x) + 26.243
5
0.987
Teknik 0.93
0 55 133 206 273 y = 167.47 Ln(x) - 26.949 0.965
Lingkungan 0
Sumber : BAPSI dan perhitungan
Untuk perhitungan pada Tabel 5.4 sudah memperhitungkan jumlah populasi dosen
dan pegawai administrasi yang ada. Adapun pada perhitungan blok lainnya dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel 5.4 Perhitungan Populasi kampus blok A
Mahasiswa Teknik Sipil 1519 1548 1587 1621 1650 1677 1701 1723 1743 1762 1779
Mahasiswa Teknik
273 273 299 321 341 359 375 389 403 415 427
Lingkungan
A Pegawai Teknik Sipil 96 109 109 110 110 110 111 111 111 111 112
Pegawai Teknik
17 19 20 22 23 24 26 26 27 28 29
Lingkungan
Jumlah 1905 2170 2346
Sumber : Perhitungan
b. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan air bersih adalah seberapa besar pelayanan air bersih yang
akan diberikan kepada populasi yang ada di kampus. Tetapi pelayanan tersebut tidak
dapat dilakukan secara keseluruhan, karena tingkat kehadiran dan penggunaan air
bersih oleh mahasiswa, dosen dan pegawai di kampus tidak dapat diperkirakan
secara tepat. Oleh karena itu, pada perhitungan pemakaian air bersih (tabel 5.5)
dipakai koefisien sebesar 25 % dari konsumsi rata-rata (Rencana Induk
Pengembangan UNDIP). Sedangkan untuk kebutuhan fasilitas populasi (satuan jiwa)
sebesar 100 %, misalnya laboratorium.
c. Kebutuhan Domestik
Kebutuhan domestik dalam hal ini adalah kebutuhan populasi dan kebutuhan
fasilitas kampus/komersil. Asumsi penggunaan air didasarkan pada standar
pemakaian air bersih seperti pada tabel 2.1 (Direktorat Jenderal Cipta Karya).
e. Kebutuhan Air
Dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih UNDIP, proyeksi kebutuhan
air bersih dapat diketahui melalui pengamatan. Tetapi pengamatan yang dilakukan
tidak representative dikarenakan sistem penyediaan air bersih yang ada dilakukan
dengan sistem individual dengan menggunakan reservoir sehingga pemakaian air
tidak terkontrol.
Menurut Layla, M. Anis dan Ahmad, Shamin 1980 menyebutkan bahwa
faktor pemakaian puncak faktor harian berkisar 1,2 2 kali rata-rata perhari dan 2
3 kali rata-rata perjam. Sedangkan berdasarkan kriteria desain yang dikeluarkan
oleh Ditjen Cipta Karya, pemakaian air untuk perencanaan air bersih domestik
adalah:
Kebutuhan maksimum harian = 1,15 * kebutuhan rata-rata.
Kebutuhan maksimum jam = 2 * kebutuhan rata-rata.
Dalam perencanaan diambil faktor pemakaian air bersih sesuai dengan Dirjen
Cipta Karya.
Berikut perhitungan kuantitas kebutuhan air bersih yang diperlukan hingga
sepuluh tahun kedepan untuk blok A. Untuk pemakaian air bersih pada blok-blok
yang lain dapat dilihat pada lampiran.
1. Untuk populasi
Tabel 5.5 Perhitungan kebutuhan air Blok A berdasarkan populasi
Populasi Kampus dengan kebutuhan air
Blok A
Jum. Konsumsi Koefisien
Jum. Pemakaian Jum. Kebutuhan
NO TAHUN Mahasiswa Rata-Rata Pem. Air
Jiwa Lt/jiwa/hr 0.25 Lt/Hari Lt/dt
1 2003 1905 20 0.25 9525 0.11024
Perhitungan kebutuhan air maksimum harian dan jam puncak dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 5.6 Perhitungan kebutuhan air rata-rata blok A
Blok A
Jum. Kehilangan Air Kebutuhan Keb. Maks Keb. Jam
NO TAHUN Kebutuhan (25%*3) Rata-rata Harian Puncak
2. Untuk fasilitas
Tabel 5.7 Perhitungan kebutuhan air blok A berdasar unit fasilitas
Juml. Koefisien Total Kebut. Air
No Unit Fasilitas Laboratorium Luas satuan Kebut.air Pemakaian
unit m2 air ltr/hari ltr/detik
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Laboratorium 3 193 ltr/m2/hr 10 1 1930 0.0223
95 ltr/m2/hr 10 1 950 0.0110
2
95 ltr/m /hr 10 1 950 0.0110
2 Kantin 1 = (20 kursi) ltr/hr/kursi 100 1 2000 0.02315
3 Musholla 1 (dosenat) 1 ltr/hr/unit 2000 1 2000 0.02315
4 Musholla 1 (gedung C) 1 ltr/hr/unit 2000 1 2000 0.02315
Sumber : Perhitungan
Tabel 5.8 Perhitungan kebutuhan air rata-rata blok A berdasar unit fasilitas
No Kebutuhan air Kehilangan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Unit Fasilitas
ltr/detik air (25%) rata-rata maks. harian jam puncak
1 2 3= 9 4 5 =(3+4) 6=(1.15*5) 7=(2*5)
1 Laboratorium 0.0223 0.0056 0.0279 0.0321 0.0558
0.0110 0.0028 0.0138 0.0158 0.0275
0.0110 0.0028 0.0138 0.0158 0.0275
2 Kantin 0.02315 0.0058 0.0289 0.0332 0.0578
3 Musholla 1 (dosenat) 0.02315 0.0058 0.0289 0.0332 0.0578
4 Musholla 1 (gedung C) 0.02315 0.0058 0.0289 0.0332 0.0578
Sumber : Perhitungan
f. Kebutuhan Non-Domestik
Kebutuhan non domestik dalam sistem penyediaan air bersih kampus UNDIP
adalah hanya fire-hidrant. Dalam perencanaan sistem distribusi air sebaiknya
ditambahkan kebutuhan untuk pemadam kebakaran yang jumlahnya sebesar beberapa
prosen dari total kebutuhan pemakaian suatu kawasan. Kebutuhan non domestik
untuk sistem penyediaan air bersih UNDIP dipakai dengan nilai sebesar 4 % dari
kebutuhan maksimum jam puncak.
1 Suhu Udara C 26.52 26.84 27.30 27.66 28.08 27.70 27.28 27.36 28.14 28.18 27.86 27.34
Kelembaban
2 Relatif (%) 83.00 83.60 82.80 80.00 78.00 75.20 72.60 69.40 68.80 75.40 79.60 81.20
Kecepatan angin
3 U2 m/dt 1.589 2.056 1.511 1.411 1.672 1.750 1.861 1.822 1.828 1.611 1.361 1.378
4 Lintang 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00
Penyinaran
5 matahari 12 jam (%) 38.20 39.60 45.00 52.20 62.40 59.60 69.40 73.40 74.00 60.20 47.80 45.00
Perhitungan
(prosida/ Penman)
6 Tabel dan (1) 9.14 9.18 9.24 9.27 9.33 9.29 9.22 9.24 9.33 9.33 9.30 9.24
7 Tabel dan (1) 2.63 2.67 2.74 2.79 2.87 2.8 2.73 2.74 2.87 2.87 2.82 2.74
8 Tabel dan (1) mm 26.03 26.46 27.21 27.69 28.49 27.85 27.05 27.21 28.49 28.49 28.10 27.21
9 Tabel dan (1) 2.02 2.04 2.08 2.10 2.15 2.11 2.08 2.08 2.15 2.15 2.12 2.08
10 2*8 mm 21.60 22.12 22.53 22.15 22.22 20.94 19.64 18.88 19.60 21.48 22.37 22.09
11 Tabel dan (10) 0.131 0.126 0.122 0.126 0.125 0.147 0.152 0.158 0.152 0.133 0.124 0.126
12 8-10 mm 4.43 4.34 4.68 5.54 6.27 6.91 7.41 8.33 8.89 7.01 5.73 5.12
13 Tabel dan (3) 0.234 0.271 0.225 0.215 0.244 0.259 0.262 0.259 0.259 0.234 0.215 0.215
14 12*13 1.035 1.176 1.053 1.191 1.529 1.789 1.942 2.157 2.302 1.640 1.232 1.100
15 Tabel dan 4 9.12 9.16 8.9 8.32 7.64 7.25 7.37 7.95 8.59 8.99 9.08 9.06
16 Tabel dan 5 0.353 0.358 0.379 0.407 0.447 0.436 0.475 0.490 0.493 0.439 0.390 0.379
17 15 * 16 3.219 3.279 3.373 3.386 3.415 3.161 3.501 3.896 4.235 3.947 3.541 3.434
18 6 * (1-(5)) 5.649 5.545 5.082 4.431 3.508 3.753 2.821 2.458 2.426 3.713 4.855 5.082
19 1- ((18/10)) 0.435 0.446 0.492 0.557 0.649 0.625 0.718 0.754 0.757 0.629 0.515 0.492
20 6*(11)*(19) 0.521 0.515 0.554 0.650 0.757 0.853 1.006 1.101 1.074 0.780 0.593 0.573
21 17-20 2.698 2.764 2.819 2.736 2.658 2.308 2.495 2.794 3.161 3.167 2.948 2.861
22 7*21 7.097 7.380 7.723 7.633 7.628 6.462 6.811 7.657 9.071 9.088 8.313 7.840
23 14*22 7.348 8.678 8.133 9.088 11.666 11.560 13.225 16.512 20.884 14.904 10.245 8.622
23/9 nilai untuk 1
24 hari mm 3.638 4.254 3.910 4.328 5.426 5.479 6.358 7.938 9.714 6.932 4.833 4.145
Sumber : Hasil Perhitungan
No. Dasar (1992) Rumus Satuan Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
1 Curah Hujan R mm 283 266 244 279 162 56 13 163 188 282 200 311
2 Hari Hujan (n) 14 13 20 14 10 7 2 8 7 16 11 16
Limited Evaporation
3 Evaporation (Ep) mm 112.772 119.116 121.210 129.831 168.213 164.359 197.105 246.087 291.406 214.896 144.981 128.504
4 Expose Surface (m) (%) 20 20 20 20 30 40 40 30 30 20 20 20
5 E/Ep = (m/20)*(18-n) 0.04 0.05 (0.02) 0.04 0.12 0.22 0.32 0.15 0.165 0.02 0.07 0.02
6 E (3) * (5) mm 4.511 5.956 (2.424) 5.193 20.186 36.159 63.074 36.913 48.082 4.298 10.149 2.570
7 Et= Ep - E (3) - (6) mm 108.261 113.161 123.634 124.638 148.027 128.200 134.032 209.174 243.324 210.598 134.833 125.934
Water Balance
8 Storage (S) = R - Et (1) - (7) mm 174.739 152.839 120.366 154.362 13.973 (72.200) (121.032) (46.174) (55.324) 71.402 65.167 185.066
9 Soil Storage (SS) mm 72.200 121.032 46.174 55.324
10 Soil Moisture (SM) mm 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 27.8 93.2 139.4 194.7 100.0 100.0 100.0
11 Water Surplus (WS) (8) - (9) mm 174.739 152.839 120.366 154.362 13.973 71.402 65.167 185.066
12 Infiltration (I) (11) * Ic mm 69.896 61.136 48.146 61.745 5.589 28.561 26.067 74.026
13 .5 * I(1 + K) mm 41.937 36.681 28.888 37.047 3.354 17.136 15.640 44.416
14 k. V (i -1) mm 16.000 11.587 9.654 7.708 8.951 2.461 0.492 0.098 0.020 0.004 3.428 3.814
15 Storage volume (Vi) (13 + (14) mm 57.937 48.269 38.542 44.755 12.305 2.461 0.492 0.098 0.020 17.140 19.068 48.229
16 Vi - V(i -1) mm (22.063) (9.668) (9.727) 6.214 (32.451) (9.844) (1.969) (0.394) (0.079) 17.121 1.928 29.161
17 Base Flow (BF) (12) - (16) mm 91.958 70.804 57.874 55.531 38.040 9.844 1.969 0.394 0.079 11.440 24.139 44.865
18 Direct Run Off (DRO) (11) - (12) mm 104.843 91.704 72.220 92.617 8.384 42.841 39.100 111.040
19 Run Off ( RO) (17) + (18) mm 196.801 162.508 130.093 148.149 46.424 9.844 1.969 0.394 0.079 54.281 63.239 155.905
20 Cacthment Area (A) km2 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239 7.28239
21 Volume (V) (19) * (20) m3 1.43E+06 1.18E+06 9.47E+05 1.08E+06 3.38E+05 7.17E+04 1.43E+04 2.87E+03 5.73E+02 3.95E+05 4.61E+05 1.14E+06
22 Discharge (Q) (21) / waktu m3/dt 0.535 0.489 0.354 0.416 0.126 0.028 0.005 0.001 0.000 0.148 0.178 0.424
Tabel 5.12 Perhitungan Debit Andalan Tahun 1992
Sumber : hasil perhitungan
Keterangan : Koefisien infiltrasi 0.40
Koefisien storage volume 0.20
Soil Moisture 100
Tabel 5.13 Rekapitulasi debit andalan tahun1992 s/d 2001
Debit Andalan Notasi Satuan Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
1992 Q92 m3/dt 0.535 0.489 0.354 0.416 0.126 0.028 0.005 0.001 0.000 0.148 0.178 0.424
1993 Q93 m3/dt 0.349 0.387 0.384 0.282 0.064 0.013 0.003 0.001 0.000 0.000 0.047 0.374
1994 Q94 m3/dt 0.974 0.771 0.543 0.133 0.026 0.005 0.001 0.000 0.000 0.000 0.418 0.683
1995 Q95 m3/dt 1.153 0.949 0.629 0.726 0.088 0.211 0.001 0.000 0.000 0.000 0.910 0.917
1996 Q96 m3/dt 0.595 0.656 1.251 0.319 0.062 0.013 0.002 0.000 0.000 0.000 0.308 0.831
1997 Q97 m3/dt 0.517 0.661 0.666 0.166 0.032 0.007 0.001 0.000 0.000 0.000 0.161 0.291
1998 Q98 m3/dt 0.376 0.417 0.427 0.168 0.036 0.007 0.001 0.000 0.000 0.048 0.261 0.412
1999 Q99 m3/dt 0.683 0.592 0.407 0.480 0.112 0.023 0.004 0.001 0.000 0.027 0.161 0.429
2000 Q00 m3/dt 1.001 0.727 0.664 1.341 0.606 0.445 0.102 0.020 0.004 0.230 0.600 0.857
2001 Q01 m3/dt 0.896 0.690 1.366 0.723 0.347 0.139 0.030 0.006 0.001 0.153 0.385 0.573
Sumber:Perhitungan
a. debit andalan optimal (th. 2001) b. debit andalan minimum (th. 1993)
Kemudian dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode F.J Mock, disusun
dalam rangkain fluktuasi debit seperti pada pada gambar di bawah berikut.
Kebutuhan air pada jam puncak menunjukkan hasil dalam harian, sedangkan hasil
analisis pada air permukaan berdasarkan rata-rata dari debit andalan selama 10 tahun.
Dalam kenyataannya, debit air permukaan cenderung tidak konstan karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya pengaruh musim. Oleh karena itu,
diperlukan pengelolaan air permukaan agar dapat mencukupi kebutuhan, misalnya
pengadaan reservoir.