Professional Documents
Culture Documents
Di Kampus
UNDIP Tembalang
BAB VI
ALTERNATIF SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG
Di Kampus
UNDIP Tembalang
ketersediaan air tanah. Pertimbangan mengenai masalah air tanah, dikaji untuk
mengurangi kekhawatiran terhadap peningkatan eksplorasi air tanah dari tahun ke
tahun (Dinas Geologi dan Tata Lingkungan, 2000). Hal tersebut didasarkan pada
kondisi lingkungan yang berkembang, baik untuk kawasan kota Semarang bawah
sebagai zona pelepasan/pengambilan (discharge zone) maupun Semarang atas
sebagai zona penangkapan (recharge zone).
Di Kampus
UNDIP Tembalang
Di Kampus
UNDIP Tembalang
a. Perencanaan Reservoir
- Ground reservoir
Banyaknya reservoir yang direncanakan sebanyak 2 buah, yaitu terletak di
dekat kampus Politek (untuk menampung air dari PDAM) dan di dekat
fakultas Peternakan. Jumlah kebutuhan air maksimum harian pada akhir
tahun rencana (10 tahun kedepan) sebesar 2.73 ltr/detik (Tabel 5.13),
sedangkan untuk perhitungan volume reservoir yang dibutuhkan berdasarkan
Ditjen Cipta Karya yaitu 30 40 % (diambil 30 %) dari kebutuhan
maksimum harian. Sehingga pada tahun 2013 volume reservoir yang
dibutuhkan sebesar 70.85 m3/hari. Adapun perhitungannya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 6.2 Perhitungan volume ground reservoir
Konsumsi air rata-rata
No. Keterangan
Th. 2003 Th. 2008 Th. 2013
1 Kebutuhan rata-rata (ltr/detik) 2.10 2.29 2.38
2 Faktor maksimum harian 1.15 1.15 1.15
3 Debit maksimum harian (ltr/detik) 2.41 2.63 2.73
4 Volume Reservoir (ltr/detik) 0.72 0.79 0.82
3
5 Volume Reservoir (m /hr) 62.21 68.26 70.85
Sumber : hasil perhitungan
Dengan perhitungan dimensi ground reservoir pada Tabel 6.3
Tabel 6.3 Perhitungan dimensi ground reservoir
Periode
No. Keterangan
Th. 2013
Di Kampus
UNDIP Tembalang
- Elevated reservoir
Diperlukan untuk memberikan tinggi tekan yang cukup pada titik-titik terjauh
dalam distribusi, serta untuk memenuhi kebutuhan pada kondisi jam puncak.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa besarnya volume reservoir saat jam
puncak adalah 122.69 m3/hr (lihat Tabel 6.4), sedangkan pada kondisi harian
maksimum sebesar 70.85 m3/hr (Tabel 6.2). Maka volume elevated tank
yang diperlukan adalah :
Velevated reservoir = 122.69 m3 70.85 m3
= 51.84 m3
Tabel 6.4 Perhitungan Volume Elevated reservoir
Konsumsi air rata-rata
No. Keterangan
Th. 2003 Th. 2008 Th. 2013
1 Kebutuhan rata-rata (ltr/detik) 2.10 2.29 2.38
2 Faktor jam puncak 2.00 2.00 2.00
3 Debit pada jam puncak (ltr/detik) 4.20 4.58 4.76
4 Volume Reservoir (ltr/detik) 1.26 1.37 1.42
3
5 Volume Reservoir (m /hr) 108.86 118.37 122.69
Sumber : hasil perhitungan
Karena volume elevated tank besar, maka dalam hal ini dibagi 2 menjadi
25.92 m3. Dimana pengaturan penempatan kedua elevated tersebut diletakkan
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 80
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VI Alternatif Sistem Distribusi Air Bersih
Di Kampus
UNDIP Tembalang
Di Kampus
UNDIP Tembalang
elevated tank dan kapasitas pompa, kemudian data tersebut dianalisis dalam jaringan
distribusi dengan menggunakan program Epanet 2.0. Penjelasan dari sistem distribusi
dengan menggunakan program Epanet ada pada bab 4. Parameter-parameter yang
digunakan dalam analisis ini adalah panjang pipa, diameter pipa, elevasi jaringan,
kebutuhan air, permulaan dan akhir dari sistem, dan lain-lain ( sub bab 4.3) Pada
analisis ini diperoleh hasil output seperti : kecepatan (velocity dan flow), kehilangan
energi (headloss), tekanan (pressure); lihat Tabel 6.8 dan Tabel 6.9. Dari output
diketahui bahwa beberapa titik node dalam pendistribusian memiliki tekanan yang
tingginya < 10 mka (lihat Tabel 6.7) berikut.
Tabel 6.7 Nilai tinggi tekanan node < 10 mka
1 2 3 4 5 6 = 3+4
Di Kampus
UNDIP Tembalang
Serta kecepatan aliran yang relatif rendah < 0,3 m/detik lihat Tabel 6.10
Tabel 6.10 Nilai kecepatan pada link < 0,3 m/detik
Velocity Diameter
No. Link ID Roughness Keterangan Status (m)
(m/detik) (mm)
1 2 3 4 5 6 7 = 3+4
Di Kampus
UNDIP Tembalang
Di Kampus
UNDIP Tembalang
a. Perencanaan reservoir
- Ground reservoir
Dalam hal ini penentuan kapasitas reservoir sama dengan kapasitas (dimensi)
dengan memanfaatkan air dari PAM.
- Elevated reservoir
Penentuan kapasitasnya sama seperti pada penentuan dengan memanfaatkan
air PAM.
C = 100
Sehingga akan didapat besarnya diameter :
1
4.76 / 1000 2 , 63
D=
0,2785 x 100 x 0,0797 0 ,54
D = 0,06211 m 62 mm
= 3 inchi.
c. Perhitungan Kapasitas Pompa
Prioritas pemakaian pompa dalam distribusi dengan memanfaatkan air
permukaan di sini ditinjau dari dua sisi yaitu :
1. Penggunaan pompa pada sisi intake, diperlukan khususnya dalam sistem
transmisi. Dan penempatannya dekat dengan sumber pengambilan. Adapun
kriteria power yang diperlukan sama seperti pada penentuan di awal.
Di Kampus
UNDIP Tembalang
2. Penggunaan pompa pada sisi distribusi, diperlukan untuk menambah head air
supaya dapat ditampung di elevated tank yang kemudian didistribusikan
secara gravitasi dari elevated tank ke titik-titik pelayanan. Kriteria power
yang digunakan sama seperti pada penentuan di awal.
1 2 3 4 5 6 = 3+4
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 100
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VI Alternatif Sistem Distribusi Air Bersih
Di Kampus UNDIP
Tembalang
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 101
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VI Alternatif Sistem Distribusi Air Bersih
Di Kampus
UNDIP Tembalang
Kemudian links yang memiliki nilai kecepatan alir < 0,3 m/detik pad Tabel 6.14
berikut.
Tabel 6.14 Nilai kecepatan pada links < 0,3 m/detik
Velocity Diameter
No. Link ID Roughness Keterangan Status (m)
(m/detik) (mm)
1 2 3 4 5 6 7 = 3+4
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 102
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VI Alternatif Sistem Distribusi Air Bersih
Di Kampus
UNDIP Tembalang
Dari Tabel 6.11 dapat dianalisis bahwa pada kondisi node memiliki nilai
pressure/head < 10 mka, tidak boleh dilakukan pengambilan air hingga
menyebabkan terjadinya vakum (negative pressure). Kemudian pada Tabel 6.14 yang
ditekankan adalah range atau interval kecepatan tidak boleh terlalu kecil dan tidak
terlalu tinggi, atau dapat dituliskan Vmin < Vdesain < Vmak. Untuk kecepatan yang relatif
kecil akan berpengaruh bagi kualitas air, hal ini disebabkan karena timbulnya
sedimentasi. Sedangkan bila terlalu tinggi dapat meningkatkan naiknya nilai
kekasaran dalam pipa yang disebabkan oleh gerusan akibat kecepatan air yang tinggi
pada bagian dalam pipa.
Penetapan pemasangan/instalasi pompa harus diusahakan adanya pompa
standby, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kerusakan yang mungkin terjadi
pada pompa operasi utama. Sehingga apabila terjadi kerusakan pada pompa utama,
tidak diperlukan waktu lama untuk menunggu perbaikan pompa yang mengalami
kerusakan. Hal tersebut dikarenakan fungsi pompa utama dapat digantikan secara
sementara oleh pompa standby.
Oleh karena itu penetapan standard dan baku mutu dalam sistem
pendistribusian air mutlak diperlukan. Salah satu keuntungan yang bisa diraih adalah
masalah teknis pipa, yaitu umur layanan pipa bisa mencapai umur rencana, serta
mengenai sifat kualitas air yang diharapkan dapat terjamin dengan baik.
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 103
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VI Alternatif Sistem Distribusi Air Bersih
Di Kampus
UNDIP Tembalang
maupun aksesoris lainnya. Dalam pemilihan dan pemasangan alat tersebut, yang
harus diperhatikan adalah usaha untuk meminimalkan banyaknya fitting atau
aksesoris serta mutu dari aksesoris tersebut. Dengan semakin sedikitnya jumlah
pemasangan fitting dan semakin baik kualitasnya, maka besarnya headloos juga akan
semakin kecil, sehingga dapat mengurangi permasalahan yang timbul ditinjau dari
lay-out pemipaannya. Kemudian untuk kebutuhan pemasangan pompa serta roof
tank, disesuaikan dengan kondisi kebutuhan yang terjadi.
Maka secara keseluruhan keterkaitan antara pekerjaan pemipaan dan
pekerjaan lainnya yang berkaitan, diperlukan kejelian serta ketelitian. Supaya dari
hasil pekerjaan yang baik, dapat dicapai manfaatnya dengan baik pula secara
kontinuitas dan kualitas terhadap air yang didistribusikan tersebut.
Pemenuhan kebutuhan air bersih di kampus UNDIP Tembalang sampai saat
ini menggunakan sumber air tanah (sumur dalam). Penjelasan dari sistem distribusi
dan sistem pelayanan di kampus UNDIP Tembalang terdapat di sub bab 3.4. Sumber
air tanah tetap dipertahankan sampai sekarang ini karena selain mempunyai debit
yang cukup memadai, juga relatif mudah dari segi pelayanannya, lihat Tabel 6.1.
Tetapi adanya rencana perluasan kampus menjadi ancaman bagi sumber air tanah.
Oleh karena itu, perlu dibuat alternatif perencanaan sistem distribusi yang baru untuk
mengatasi hal tersebut. Sistem distribusi dengan air PDAM dan air permukaan
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan seperti ditampilkan pada Tabel 6.1.
Pemilihan alternatif sistem distribusi yang baru harus tetap memperhatikan hal-hal
seperti : kondisi lingkungan yang ada, daerah pelayanan, sistem yang digunakan,
biaya, pengolahannya.
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 104
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VI Alternatif Sistem Distribusi Air Bersih
Di Kampus
UNDIP Tembalang
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 105
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156