You are on page 1of 37

Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih

Di Jurusan Teknik Sipil

BAB VII
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
DI JURUSAN TEKNIK SIPIL

7.1 Perhitungan Untuk Gedung Perkuliahan Sipil & Lingkungan


Perhitungan ini bermaksud untuk mengevaluasi sistem yang ada di gedung
perkuliahan jurusan Teknik Sipil beserta jurusan Teknik Lingkungan (dependent).
Dengan memperhatikan denah gedung perkuliahan dan skema pendistribusiannya
(Gambar 7.1 dan Gambar 7.2).
Sumber air yang digunakan di kampus Teknik Sipil UNDIP adalah sumur bor
(air tanah). Selama ini debit yang ada dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih
untuk jurusan Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan. Dari analisis yang dilakukan
untuk 10 tahun mendatang, penggunaan air tanah sebagai sumber air bersih di
kampus Teknik Sipil tetap dipertahankan.
Hal tersebut dengan pertimbangan :
- Sistem yang ada (air tanah) dapat memenuhi kebutuhan sampai 10 tahun
mendatang (cenderung lebih).
- Pembangunan sistem baru membutuhkan kecocokan/kesesuaian dengan
kondisi yang ada.
Adapun mengenai output hasil running program dari sistem distribusi di
jurusan Teknik Sipil dapat dilihat pada Tabel 7.1 dan Tabel 7.2. Selanjutnya dengan
acuan yang didapat dari output program tersebut dapat disimpulkan bahwa
diperlukan roof tank yang fungsinya sama dengan elevated tank, hanya perbedaannya
adalah untuk roof tank di sini ditempatkan secara tertutup (terlindung atap)
sedangkan elevated tank cenderung ditempatkan di luar (exposed). Oleh karena
dalam sistem distribusi ini memanfaatkan potensi air tanah, maka dalam hal ini
digunakan pompa submersible (pompa transmisi) yang selanjutnya didistribusikan ke
tiap ground reservoir guna didistribusikan lagi ke bangunan terdekatnya.

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 105
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 106
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Gambar 7.2 Skema Jaringan Distribusi Air Bersih di Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 107
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.1 Output Analisis Detail Teknik Sipil

Sumber : Hasil Perhitungan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 108
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.1 Output Analisis Detail Teknik Sipil (lanjutan)

Sumber : Hasil Perhitungan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 109
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.2 Output Analisis Detail Teknik Sipil

Sumber : Hasil Perhitungan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 110
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.2 Output Analisis Detail Teknik Sipil (lanjutan)

Sumber : Hasil Perhitungan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 111
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Untuk perhitungan penggunaan air bersih didasarkan pada kebutuhan dari


komponen-komponen yang ada (mahasiswa, dosen, pegawai, lavatory, laboratorium,
musholla)

7.1.1 Deskripsi Lokasi Teknik Sipil & Teknik Lingkungan


Gedung perkuliahan teknik Sipil dan teknik Lingkungan (dependent)
memiliki 5 bangunan utama yang menempati tanah seluas 19.130 m2 (Tabel 7.3) :

Tabel 7.3 Data fisik bangunan jurusan teknik Sipil


Propertis
No. Bangunan Karakteristik
Lantai Luas Bangunan (m2) Luas Lavatory (m2)
1. Gedung A 1 Lantai 1 400 -
2. Gedung B 3 Lantai 1 696 20
2 696 20
3 696 20
3. Gedung C 3 Lantai 1 300 20
2 300 20
3 300 20
4. Gedung D 3 Lantai 1 982.875 27
2 504 27
3 504 27
5. Gedung E 3 Lantai 1 508.5 17.5
2 324 22
3 144 -
Sumber : BAPSI UNDIP, 2003.

Serta bangunan penyediaan air (dilengkapi pompa) yang terdiri dari bangunan utama
(ground reservoir) sebagai transmisi dan bak penampung kecil sebagai distribusi ke
masing-masing bangunan seperti yang disebutkan di atas.

7.1.2 Perhitungan Jumlah Populasi


Lingkungan perkuliahan di jurusan teknik Sipil dan Lingkungan dengan
komponen populasi terdiri dari dosen, mahasiswa dan tenaga administrasi. Dengan
jumlah terhitung di tahun ajaran 2004/2005 sebagai berikut :

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 112
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.4 Jumlah populasi di jurusan teknik sipil & teknik lingkungan
Total
Jumlah Populasi (jiwa)
No Terdaftar
Komponen Terhitung tahun
. 98/99 99/00 00/01 01/02 02/03
2002/2003
1 Dosen Sipil (termasuk diluar Jurusan 87 87 87 87 87 87
Sipil)
Pria 72 72 72 72 72 72
15 15 15 15 15 15
Wanita - 15 15 15 15 15
Dosen Lingkungan
12 12 12 12 12
Pria 3 3 3 3 3
Wanita
2. Mahasiswa Reguler Sipil 1022 995 1004 1011 1017 1017
Mahasiswa Ekstensi/LJ Sipil 95 240 365 436 502 502
Mahasiswa Reguler Lingkungan - 55 121 183 250 250
Mahasiswa Ekstensi/LJ Lingk.
- - 12 23 23 23
3. Tenaga Administrasi/tata usaha Sipil
Pria 19 19 20 20 20 20
3 3 3 3 3 3
Wanita
Tenaga Administrasi/tata usaha Lingk.
2 3 4 5 5 5
Pria 2 2 3 3 4 4
Wanita
Sumber: Data Statistik Jurusan

7.1.3 Perhitungan Kebutuhan Air


Kebutuhan air berdasarkan standar pemakaian air rerata/jiwa perhari
bangunan sosial dan institusi adalah 20 lt/jiwa/hari ditambah dengan kebutuhan
laboratorium adalah 10 lt/hari/m2. Sehingga kebutuhan air yang diperlukan sebagai
berikut :

Tabel 7.5 Perhitungan penggunaan air


Standar Koefisien
Jumlah Satuan Kebutuhan
No Komponen Pemakaian Pemakaian
jiwa/unit standar (ltr/detik)

1 2 3 4 5 6 7 = 3*5*6

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 113
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

1 Dosen Sipil
Pria 72 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0042
15 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0009
Wanita
Dosen Lingkungan
12 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0007
Pria 3 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0002
Wanita

2. Mahasiswa

Mahasiswa Reguler Sipil 1017 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0589


Mahasiswa Ekstensi Sipil 502 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0291
Mahasiswa Reguler Lingk. 250 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0145
Mahasiswa Ekstensi/LJ
23 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0013
3. Tenaga Administrasi/tata usaha
Sipil
Pria 20 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0012
Wanita 3 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0002
Tenaga Administrasi/tata usaha
Lingk.
Pria 5 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0003
4 lt/jiwa/hari 20 0.25 0.0002
Wanita
4. Laboratorium
Lab. Hidro 1 (193 m2) lt/hari/m2 10 1 0.0223
Lab. Transportasi 1 (166 m2) lt/hari/ m2 10 1 0.0192
Lab. Mektan 1 (95 m2) lt/hari/ m2 10 1 0.0110
Lab. Bahan Bangunan 1 (95 m2) lt/hari/ m2 10 1 0.0110
Lab. Gedosi 1(30 jiwa) lt/jiwa/hari 20 .25 0.0017
Lab. Geoteknik 1(30 jiwa) lt/jiwa/hari 20 .25 0.0017

5. Musholla

Musholla di Dosenat 1 lt/hari/unit 2000 1 0.0232


Musholla Gedung C 1 lt/hari/unit 2000 1 0.0232
6. Kantin 1 lt/hari 1000 1 0.0116
Sumber : Pedoman Perencanaan Air Bersih

Tabel 7.6 Perhitungan kebutuhan air


Jumlah Kebutuhan & Kebutuhan hari Kebutuhan
Unit
No. Komponen Perhitungan Koefisien Kebutuhan Kehilangan Maksimum jam puncak
Bangunan
(ltr/detik) (ltr/detik) (ltr/detik) (ltr/detik)
1. 2 3 4 5 6 = 5+ 0.25*5 7 = 1.15* 6 8 = 2* 6
1. Gedung B Populasi Mahasiswa 0.5 0.0440 0.0550 0.0632 0.1100
Populasi Tenaga Administrasi 0.25 0.0004 0.0005 0.0006 0.0010

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 114
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Lab. Mektan 1 0.0110 0.0137 0.0157 0.0270


Jumlah 0.0554 0.0692 0.0795 0.1380
2. Gedung C Populasi Mahasiswa*1 0.5 + 1 0.0598 0.0747 0.0859 0.1494
Populasi Dosen*2 1 0.0009 0.0011 0.0013 0.0022
Pop. Tenaga Administrasi*3 0.25 + 1 0.0009 0.0011 0.0013 0.0022
Musholla 0.5 0.0519 0.0649 0.0746 0.1297
Jumlah 0.1135 0.1418 0.1631 0.2835
3. Gedung D Populasi Mahasiswa 0.25 0.0220 0.0275 0.0316 0.0550
Populasi Dosen 0.10 0.0130 0.0163 0.0187 0.0326
Populasi Tenaga Administrasi 0.25 0.0004 0.0005 0.0006 0.0010
Lab. Bahan Bangunan 1 0.0110 0.0137 0.0157 0.0270
Lab. Pengaliran 1 0.0110 0.0137 0.0157 0.0270
Lab. Transportasi 1 0.0192 0.0240 0.0276 0.0480
Lab. Geodesi 1 0.0017 0.0021 0.0024 0.0042
Lab. Geoteknik 1 0.0017 0.0021 0.0024 0.0042
Jumlah 0.0800 0.100 0.1150 0.2000
4. Gedung E Populasi Mahasiswa 0.25 0.0220 0.0275 0.0316 0.0550
Populasi Dosen 1 0.0051 0.0064 0.0736 0.0128
Populasi Tenaga Administrasi 0.25 0.0004 0.0005 0.0006 0.0010
Jumlah 0.0275 0.0344 0.1058 0.0688
Keterangan :*1 mahasiswa Sipil & Lingkungan
*2 Dosen Lingkungan
*3 T.A Sipil dan Lingk.
Sumber : Hasil Perhitungan

7.1.4 Perencanaan Jumlah Fasilitas Sanitary


Perencanaan jumlah alat-alat plumbing berdasarkan populasi serta dengan
kondisi yang sudah ada, yakni ditinjau per gedung/bangunan.

Tabel 7.7 Perhitungan jumlah alat plumbing di Dosenat


Fasilitas Sanitary per lantai
Unsur Populasi Satuan Jumlah
Water Closet (WC) Urinal Sink Faucet
Pria jiwa 72 1 1 3 3 1 1 - -
jiwa 1 - - 2 1 1 2
Wanita unit
15 2
Musholla 1
Jumlah 3 2 3 3 3 2 1 2
Jumlah Kumulatif 5 6 5 3
Sumber : Pengamatan
Tabel 7.8 Perhitungan jumlah alat plumbing gedung B
Bak Fasilitas Sanitary per gender
Unsur Water Closet
Satuan Jumlah Lantai cuci Urinal Sink Faucet
Populasi/lantai (WC)
(sinks) P W P W P W P W
jiwa I 2 1 1 3 - 1 1 - 1

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 115
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tenaga Adm. jiwa II - 1 1 3 - 1 1 - 1


jiwa III - 1 1 3 - 1 1 - 1
Laboran
jiwa
Mahasiswa reg. unit 1
Mahasiswa Ekst.
Lab. Tanah
Jumlah 2 3 3 9 - 3 3 - 3
Jumlah Kumulatif 2 6 9 6 3
Sumber : Pengamatan
Tabel 7.9 Perhitungan jumlah alat plumbing gedung C
Fasilitas Sanitary per gender
Unsur Populasi/lantai Satuan Jumlah Lantai Water Closet Urinal Lavatory Faucet
P W P W P W P W
jiwa I 1 1 3 - 1 1 - 1
Dosen*
jiwa II 1 1 3 - 1 1 - 1
Tenaga adm.**

jiwa III 1 1 3 - 1 1 - 1
Mahasiswa reg. jiwa
Mahasiswa Ekst. unit
1
Musholla
Jumlah 3 3 9 - 3 3 - 3
Jumlah Kumulatif 6 9 6 3
*
)Teknik Lingkungan
**
)Teknik Sipil & Lingkungan
Sumber : Pengamatan

Tabel 7.10 Perhitungan jumlah alat plumbing gedung D


Bak Fasilitas Sanitary per gender
Water Closet Urinal Sink Faucet
Unsur Satuan Jumlah cuci
P W P W P W P W
(sinks)
- Lantai I : 1 2 3 - 1 2 1 1
1. Lab. Bahan Bangunan unit 1 2
2. Lab. Hidro unit 1 -
- Lantai II : 1 2 3 - 1 2 1 1
3. Lab. Transportasi unit 1 2
4. Lab. Geodesi unit 1 -
- Lantai III : 1 2 3 - 1 2 1 1
5. Lab. Geologi unit 1 -
6. Studio Gambar unit 1 -
Jumlah 4 3 6 9 - 3 6 3 3
Jumlah Kumulatif 4 9 9 9 6
Sumber : Pengamatan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 116
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Dari data jumlah alat plumbing pada setiap lantai ini dapat ditentukan jumlah
kebutuhan puncak . Kebutuhan puncak yang dimaksud disini ialah dengan
memasukkan faktor kemungkinan penggunaan secara bersamaan dari alat-alat
plambing (Noerbambang, Soufyan M. dan Morimura, Takeo, 1996).
Berikut mengenai perhitungan kebutuhan puncak.

Tabel 7.11 Kebutuhan puncak berdasarkan total fixture unit.


Fasilitas/Bangunan
Alat Plumbing Gedung Gedung B Gedung C Gedung D
Dosenat/E
Bak Cuci (sinksI) - 2 - 4
Water Closet 5 6 6 9
Urinal 6 9 9 9
Lavatory 5 6 6 9
Kran (FaucetI) 3 + 2* 3 + 4* 3 + 7* 6
Jumlah 19 31 31 37
Flow (Ltr/detik) 2.1354 2.6041 2.6041 2.9167
*diluar bangunan
Degan mengambil salah satu bangunan (gedung E) dalam contoh perhitungan berikut
ini, sehingga faktor peak ditahun 2003 yang diperoleh adalah :
Qkebutuhan fixture unit
faktor peak =
Qkebutuhan mean
2.1354
faktor peak = = 62.0756
0.0344
dengan cara yang sama akan diperoleh nilai yang lain sesuai urutan pada tabel di atas
sebesar 37.6315, 14.556 dan 29.167. Sedangkan bagi penentuan beberapa tahun ke
depan akan didapat nilai faktor peak yang semakin menurun, oleh sebab adanya
peningkatan jumlah kebutuhan yang dikehendaki (bersifat dinamis) dibandingkan
keberadaan sejumlah kebutuhan alat-alat plumbing dan lainnya (berifat tetap).

7.1.5 Penentuan Volume Reservoir


7.1.5.1 Ground Reservoir Distribusi
Dalam perhitungan volume ground reservoir distribusi diperhatikan
pertimbangan diantaranya :

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 117
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

1. Pemakaian air dalam satu hari (24 jam) dianggap dalam prosentase sebesar 100 %,
dengan periode pemakaian aktual adalah sebesar 15 jam sehari. Maka pemakaian

15
air total adalah sebesar x 100 % = 62.5 %
24
2. Asumsi durasi jam kuliah meliputi :
- Untuk reguler dari pukul 08.00 14.00 WIB = 6 jam
- Untuk ekstensi dari pukul 16.00 21.00 WIB = 5 jam
Total aktivitas adalah selama 11 jam.
3. Pemakaian pompa (operasional) untuk mencukupi kebutuhan selama satu hari
aktivitas diasumsikan sebesar 25% dari total aktivitas yakni sebesar .25 x 11 jam
(2.75 3 jam).
Sehingga volume dari ground reservoir yang diperlukan (Noerbambang, Soufyan M.
dan Morimura, Takeo, 1996) adalah sebesar :
V R Vdemand Qsup ply .T

dimana VR = volume ground reservoir


Vdemand = volume kebutuhan rerata tiap bangunan (kolom 6, tabel 7.4)
Qsupply = kapasitas pompa didasarkan pada kebutuhan jam puncak (kolom 8,
tabel 7.4)
T = waktu operasional dari pompa.
dengan Qsupply = Qpompa besarnya adalah 3,00 m3/menit. Jadi volume reservoir
distribusi dengan mengambil salah satu contoh yaitu untuk gedung E adalah
3600 3600
VR 0.0344 * 62.5% * ( ) m 3 0.0688 * 3 * ( ) m3
1000 1000
= 6.99696 m3.
diperkirakan dengan kedalaman reservoir sebesar 1.6 meter, luasnya adalah 4.3731
(2.091x2.091) m2. Sehingga dimensi ground reservoir 2.091 x 2.091 x 1.600 m3.
Dengan cara perhitungan yang sama diperoleh nilai lainnya sebagai berikut :
Tabel 7.12 Volume ground reservoir
Volume Reservoir Dimensi
No. Bangunan 3
(m ) (m x m x m)
1. Gedung B 14.0796 1.7 x 2.87 x 2.87
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 118
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

2. Gedung C 28.8432 2.0 x 3.79 x 3.79


3. Gedung D 20.3400 2.0 x 3.19 x 3.19
4. Gedung E 6.9969 1.6 x 2.09 x 2.09
Sumber: Perhitungan

7.1.5.2 Elevated tank


Elevated tank diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pada saat jam puncak
sekaligus berfungsi untuk memberikan tekanan yang cukup dalam pendistribusiaan
air. Hal ini diperlukan agar kontinuitas distribusi air tetap terjaga. Hal hal yang
perlu diperhatikan pada kapasitas elevated tank (Noerbambang, Soufyan M. dan
Morimura, Takeo, 1996) yaitu :
Velevated tan k (Q peak Qdemand ) .TPeak Q pompa .T pompa

dimana VE = kapasitas elevated tank


Qpeak = kebutuhan pada saat jam puncak
Qdemand = kebutuhan rerata.
Qpompa = kapasitas pompa
Tpeak = jangka waktu terjadinya jam puncak
Tpompa = jangka waktu opersaional pompa
Dengan mengambil salah satu gedung yaitu gedung E, maka besarnya elevated tank
ialah :
3600 3600
V E (0.0688 0.0344) * 6 * ( ) 0.0344 *1 * ( )
1000 1000
VE = 0.86688 m3
sehingga elevated tank dengan bentuk (rencana) silinder memiliki dimensi
1.2 m x 0.959 m x 0.959 m. Atau kurang lebih dapat didesain dengan dimensi 1 m 3.
Dengan cara yang sama maka akan diperoleh nilai pada gedung yang lain.

Tabel 7.13 Volume elevated tank


Jangka waktu Jangka waktu Volume
Dimensi
No. Bangunan jam puncak operasi pompa Reservoir
(m x m x m)
(jam) (jam) (m3)
1. Gedung B 4 1 1.239 1.2 x 1.02 x 1.02
2. Gedung C 4 1 2.552 1.2 x 1.46 x 1.46
3. Gedung D 6 1 1.800 1.2 x 1.22 x 1.22
4. Gedung E 6 1 0.867 1.2 x 0.96 x 0.96
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 119
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Sumber : Perhitungan

7.1.5.3 Ground Reservoir Transmisi


Untuk mendapatkan volume ground reservoir transmisi merupakan jumlah
aljabar dari beberapa ground reservoir distribusi.
n
V Rtransmisi V Rdistribusi
i 1

V R transmisi 6.996 14.079 28.843 20.340

= 70.258 m3.
dengan dimensi diperkirakan 2 m x 5.93 m x 5.93 m.

7.1.6 Penentuan Dimensi Pipa


1. Diameter pipa Transmisi (ditentukan dari pengambilan ke penampungan ground
reservoir utama) dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan untuk pengisian
reservoir distribusi, bila range kecepatan alir 0,6-1,2 m/detik (Al Layla M. Anis
dan Ahmad, Shamin, 1980). Sedangkan batas kecepatan maksimal dengan
memperhatikan kerugian gesek biasanya 2 m/detik. Maka dengan persamaan
kontinuitas, serta V asumsi adalah sebesar 2 m/detik untuk keadaan pertama
(pengambilan ke panampungan 1) dan 1 m/detik untuk keadaan kedua
(penampungan 1 ke penampungan 2). Diambil salah satu contoh perhitungan
yakni didasarkan pada volume reservoir distribusi sebesar 70.258 m3, dan waktu
operasional pompa transmisi diperkirakan 2 jam. Sehingga diperoleh :
Qdemand V * A

70.258 m3/2 jam = 2 m/detik * A


0.009758 m 3 / det ik
A = 2 m / det ik

4 * 0.00487
Dpipa =

= 0.0787 m 76.2 mm = 3 inchi inchi.

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 120
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

2. Diameter pipa Distribusi (ditentukan dari penampungan ground reservoir ke


penampungan ground reservoir tiap gedung). Dihitung berdasarkan kebutuhan tiap
bangunan yang ada.
Qdemand V * A

20.340 m3/2 jam = 1 m/detik * A


0.00283 m 3 / det ik
A = 1 m / det ik

4 * 0.00283
Dpipa =

= 0.0599 m 50.8 mm = 2 inchi

Tabel 7.14 Perhitungan diameter pipa distribusi


Diameter kecepatan alir
No. Dari Ke
(inchi) (m/detik)
1. Penampung 1 penampung 2 (untuk layanan ke
2.5 2.189
gedung E, C dan B)
2. Penampung 2 penampung 2 (gedung B)
2 0.965
(gedung C)
3. Penampung 1 penampung 2 (gedung C) 2 1.393
Sumber : Hasil Perhitungan

3. Diameter pipa Distribusi (ditentukan dari penampungan ground reservoir tiap


gedung ke penampungan elevated tank), dihitung berdasarkan jam pengoperasian
pompa yang disesuaikan pada saat jam puncak, atau ditentukan berdasarkan kurva
head-flow pompa.
Qdemand V . A

0.86688 m3/(.25*3600) detik = 1 m/detik * A


0.0009632 m 3 / det ik
A = 1 m / det ik

4 * 0.0009632
Dpipa =

= 0.035 m 31.75 mm = 1.25 inchi.

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 121
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.15 Perhitungan diameter pipa tegak angkut


Frekuensi Pengisian Kapasitas elevated tank Diameter pipa
No. Bangunan
elevated tank (m3) (inchi)
1. Gedung B 1 1.239 1
2. Gedung C 1 2.552 1.25
3. Gedung D 4 1.800 1.25
4. Gedung E 4 0.867 1.25
Sumber : Perhitungan

4. Diameter pipa tipikal tiap lantai/bangunan.


Dalam penentuan diameter pipa tiap lantai atau dari elevated tank ke sistem
penyediaan air yang telah ditentukan. Atau yang lebih dikenal sebagai pipa
horisontal, perlu ditekankan mengenai faktor kerugian gesek pipa, faktor bukaan
(frekuensi pemakaian). Sekaligus terhadap pemasangan alat-alat plambing,
sistem pemipaannya, fitting maupun aksesoris lainnya serta tekanan yang cukup
agar dapat mencapai kesemua titik distribusi. Dasar perhitungan dengan
menggunakan rumus Hazen-Williams, seperti yang telah diuraikan pada bab 2
serta dengan menggunakan data koefisien C dari tabel 2.16. Dengan hasil
perhitungannya seperti pada tabel yang mengacu pada gambar

7.1.7 Perhitungan Headloss Pipa Tegak (Pompa-Roof Tank)


Perhitungan headloss untuk menentukan daya pompa yang diperlukan. Pada
perhitungan ini, yang ditinjau hanyalah kehilangan tekan pada titik kritis (pada lantai
teratas), yaitu titik yang diperkirakan akan mendapatkan tekanan yang kurang,
sehingga terdapat kemungkinan air tidak mengalir. Titik kritis ini ditentukan
berdasarkan perletakan yang terjauh dari pipa (stack) header dan berada pada jalur
yang mengalirkan air ke banyak unit fasilitas saniter. Dengan demikian, tekanan
yang dibutuhkan ke titik tersebut relatif besar.

1. Gedung B

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 122
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Q yang mengalir dari tabel 7.4 sebesar 0.1380 L/dtk = 1.380 . 10-4 m3/dtk =
2.189 gpm
Diameter = 1 inchi = 0.0254 m
L pipa = Tinggi gedung + Tinggi Roof Tank + (Tinggi Ground Tank Muka
air minimum)
= 14.4 + 1.2 + (1.7 0.15) = 17.15 m
L fitting = 6 buah elbow
L eq = 10.972 m
L total = 28.122 m = 92.229 ft
Dari gambar 2.6 Nomograph (lampiran) dengan Q sebesar 2.189 gpm dan
diameter 1 inchi diperoleh Hl sebesar 14 ft/1000 ft.

Jadi Hl = Ltotal H/1000ft


= 28.122 (14/1000)
= 0.394 m

2. Gedung C
Q yang mengalir dari tabel 7.4 sebesar 0.1538 L/dtk = 1.538 . 10-4 m3/dtk =
2.44 gpm
L pipa = (14.4 - 0.7) + 1.2 + (1.7 0.15) = 16.45 m
L fitting = 6 buah elbow
L eq = 10.972 m
L total = 27.422 m = 89.933 ft
Hl sebesar 10 ft/1000 ft.
Jadi Hl = Ltotal H/1000ft
= 27.422 (10/1000)
= 0.274 m

3. Gedung D
Q yang mengalir dari tabel 7.4 sebesar 0.1906 L/dtk = 1.906 . 10-4 m3/dtk =
3.024gpm
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 123
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

L pipa = 12 + 1.2 + (1.7 0.15) = 17.15 m


L fitting = 6 buah elbow
L eq = 10.972 m
L total = 28.122 m = 92.229 ft
Hl sebesar 18 ft/1000 ft.
Jadi Hl = Ltotal H/1000ft
= 28.122 (18/1000)
= 0.394 m

4. Gedung E
Q yang mengalir dari tabel 7.4 sebesar 0.0688 L/dtk = 0.688 . 10-4 m3/dtk =
1.092 gpm
L pipa = 12 + 1.2 + (1.7 0.15) = 17.15 m
L fitting = 6 buah elbow
L eq = 10.972 m
L total = 28.122 m = 92.229 ft
Hl sebesar 4 ft/1000 ft.
Jadi Hl = Ltotal H/1000ft
= 28.122 (4/1000)
= 0.112 m

7.1.8 Penentuan Head Pompa di Ground Tank


1. Gedung B
Hs = selisih muka air di Ground Tank
= tinggi gedung + tinggi maks roof tank + tinggi ground tank muka
air min.
= 17.15 m
Rh = 0.9 m
Hl = 0.394 m
Hp = Hs + Hl + Rh
= 17.15 + 0.394 + 0.9
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 124
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

= 18.444 m
Effisiensi pompa 75 %
HP = (.g.Q.H)/(75.)
= (1000.9.81. 1.380 . 10-4.18.444)/(75.0.75)
= 0.444 HP

2. Gedung C
Hs = 16.45 m
Rh = 0.9 m
Hl = 0.274 m
Hp = Hs + Hl + Rh
= 16.45 + 0.274 + 0.9
= 17.624 m
Effisiensi pompa 75 %
HP = (.g.Q.H)/(75.)
= (1000.9.81. 1.538 . 10-4.17.624)/(75.0.75)
= 0.473 HP

3. Gedung D
Hs = 17.15 m
Rh = 0.9 m
Hl = 0.394 m
Hp = Hs + Hl + Rh
= 17.15 + 0.394 + 0.9
= 18.444 m
Effisiensi pompa 75 %
HP = (.g.Q.H)/(75.)
= (1000.9.81. 1.906 . 10-4.18.444)/(75.0.75)
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 125
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

= 0.613 HP

4. Gedung E
Hs = 17.15 m
Rh = 0.9 m
Hl = 0.112 m
Hp = Hs + Hl + Rh
= 17.15 + 0.112 + 0.9
= 18.162 m
Effisiensi pompa 75 %
HP = (.g.Q.H)/(75.)
= (1000.9.81. 1.092 . 10-4.18.162)/(75.0.75)
= 0.195 HP

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 126
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 127
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 128
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 129
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 130
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 131
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 132
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.16 Perhitungan diameter pipa horisontal Gedung B/C


Ukuran
pipa Ratio Ukuran Ukuran
Beban Laju R(l+l')
(mm) (mm Ratio l + l' pipa R(l+l') pipa
No. Bangunan Lantai Segmen unit alat Aliran
dengan air / (m/detik)
l (m) l' (m)
(m)
(mm
diperkecil
R (mm/m)
(mm air) diperoleh
Keterangan
plambing (ltr/menit) air)
R< m) (mm) (mm)
(mm/m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Gedung B/C 3 A-B 84 245 65 25 1.20 3.54 7.00 10.54 263.42 40 300 3161.04 50 Kolom 7, R izin = 30 mm
8 100 50 17 0.80 1.49 5.01 6.50 110.45 30 200 1299.4 40 kolom air/m
B - b1
b1 - b2 6 95 50 13 0.70 2.61 9.00 11.61 150.91 30 190 2205.65 40 Kecepatan awal asumsi
2 80 50 10.5 0.61 1.52 7.20 8.72 91.601 30 140 1221.35 40 1,2 m/detik
b1- b3
B-C 76 230 65 22.5 1.10 0.30 3.60 3.90 87.75 40 270 1053 50 Kolom 7, R izin = 40 mm
20 130 50 25 1.00 3.89 7.11 11.00 275.11 30 350 3851.47 40 kolom air/m
C - c1
c1 - c2 5 95 50 14 0.70 1.52 4.80 6.32 88.487 30 190 1200.9 30 Kecepatan awal asumsi
15 120 50 22.5 0.95 0.45 3.00 3.45 77.517 30 300 1033.56 30 1,4 m/detik
c1 - c3
c3 - c4 10 100 50 18 0.84 0.86 0.60 1.46 26.262 30 200 291.8 30

c4 - c5 5 95 50 14 0.70 2.25 4.80 7.05 98.742 30 190 1340.07 30

2 C-D 56 200 50 65 1.65 3.78 3.00 6.78 440.96 40 205 1390.72 40 Kolom 7, R izin = 80 mm
8 100 50 18 1.00 1.49 5.01 6.50 116.95 30 200 1299.4 30 kolom air/m
D - d1
d1 - d2 6 95 40 97 1.80 2.61 9.00 11.61 1126 30 190 2205.65 30 Kecepatan awal asumsi
2 80 40 38 1.10 1.52 7.20 8.72 331.51 30 140 1221.35 30 1,8 m/detik
d1 - d3
D-E 48 190 50 60 1.55 0.30 3.00 3.30 198 40 190 627 40 Kolom 7, R izin =100 mm
20 130 40 95 1.75 3.89 5.13 9.02 857.3 30 350 3158.47 30 kolom air/m
E - e1
e1 - e2 5 95 40 48 1.20 1.52 3.45 4.97 238.58 30 190 944.395 30 Kecepatan awal asumsi
15 120 40 90 1.70 0.45 2.10 2.55 229.07 30 300 763.56 30 2,0m/detik
e1 - e3
e3 - e4 10 100 40 58 1.35 0.86 0.45 1.31 75.922 30 200 261.8 30

e4 - e5 5 95 40 48 1.20 2.25 3.45 5.70 273.74 30 190 1083.57 30

1 E-F 28 160 40 120 2.20 3.78 2.10 5.88 706.08 30 400 2353.6 40 Kolom 7, R izin = 150 mm
8 100 40 58 1.35 1.49 3.81 5.30 307.23 25 590 3125.23 30 kolom air/m
F - f1
f1 - f2 6 95 30 180 2.20 2.61 5.16 7.77 1398.4 25 550 4272.79 30 Kecepatan awal asumsi
2 80 30 140 1.75 1.52 4.20 5.72 801.35 25 380 2175.08 30 2,2 m/detik
f1 - f3
F-G 20 130 40 95 1.75 0.30 2.10 2.40 228 30 350 840 30 Kolom 7, R izin = 200 mm

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 134
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

kolom air/m

Tabel 7.16 Perhitungan diameter pipa horisontal Gedung B/C (lanjutan)


Ukuran
pipa Ratio Ukuran Ukuran
Beban Laju R(l+l')
(mm) (mm Ratio l + l' pipa R(l+l') pipa
unit alat Aliran l (m) l' (m) (mm R (mm/m) Keterangan
dengan air / (m/detik) (m) diperkecil (mm air) diperoleh
plambing (ltr/menit) air)
R< m) (mm) (mm)
No. Bangunan Lantai Segmen (mm/m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

G - g1 20 130 40 95 1.75 3.89 5.13 9.02 857.3 30 350 3158.47 30

g1 - g2 5 95 30 180 2.20 1.52 2.76 4.28 770.49 25 550 2354.28 30 Kecepatan awal asumsi
15 120 40 90 1.70 0.45 2.10 2.55 229.07 25 950 2417.94 30 2,5 m/detik
g1 - g3
g3 - g4 10 100 40 58 1.35 0.86 2.10 2.96 171.62 25 590 1745.81 30

g4 - g5 5 95 30 180 2.20 2.25 2.76 5.01 902.34 25 550 2757.15 30


Sumber:Perhitungan

Tabel 7.17 Perhitungan diameter pipa horisontal Gedung D


Ukuran
pipa Ratio Ukuran Ukuran
Beban Laju R(l+l')
(mm) (mm Ratio l + l' pipa R(l+l') pipa
No. Bangunan Lantai Segmen unit alat Aliran
dengan air / (m/detik)
l (m) l' (m)
(m)
(mm
diperkecil
R (mm/m)
(mm air) diperoleh
Keterangan
plambing (ltr/menit) air)
R< m) (mm) (mm)
(mm/m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Gedung D 3 A-B 111 275 65 28 1.20 3.15 7.00 10.15 284.09 40 350 3551.07 50 Kolom 7, R izin = 30 mm
8 100 18 0.80 2.48 5.01 7.49 30 200 1498.9 40 kolom air/m
B - b1 50 134.9
Kecepatan awal asumsi
6 95 13 0.70 2.48 4.80 7.28 30 190 1384.06 40
b1 - b2 50 94.699 1,2 m/detik
B-C 103 265 65 25 1.18 0.20 3.60 3.80 95 40 300 1140 40 Kolom 7, R izin = 60 mm
29 160 35 1.20 2.66 7.11 9.77 30 450 4396.32 40 kolom air/m
C - c1 50 341.94
c1 - c2 24 110 50 25 0.95 0.79 0.60 1.39 34.76 30 300 417.12 30 Kecepatan awal asumsi
19 130 50 1.45 0.83 0.60 1.43 30 350 501.83 30 1,6 m/detik
c2 - c3 50 71.69
c3 - c4 14 100 40 58 1.35 1.51 0.45 1.96 113.76 30 200 392.26 30

c4 - c5 8 100 40 58 1.35 1.41 0.45 1.86 107.71 30 200 371.4 30

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 135
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

c5 - c6 2 80 40 38 1.05 4.65 6.45 11.10 421.69 30 130 1442.61 30

2 C-D 74 230 65 25 1.18 3.81 3.60 7.41 185.13 40 250 1851.28 40 Kolom 7, R izin = 80 mm
8 100 58 1.35 2.48 3.63 6.11 30 200 1222.9 30 kolom air/m
D - d1 40 354.64

Tabel 7.17 Perhitungan diameter pipa horisontal Gedung D (lanjutan)


Ukuran
pipa Ratio Ukuran Ukuran
Beban Laju
(mm) (mm Ratio l + l' pipa R(l+l') pipa
unit alat Aliran l (m) l' (m) R (mm/m) Keterangan
dengan air / (m/detik) (m) R(l+l') diperkecil (mm air) diperoleh
plambing (ltr/menit)
R< m) (mm (mm) (mm)
No. Bangunan Lantai Segmen (mm/m) air)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kecepatan awal asumsi
6 95 50 1.20 2.48 3.45 5.93 30 190 1127.56 30
d1 - d2 40 296.73 1,8 m/detik
D-E 66 220 50 85 1.90 0.20 3.00 3.20 272 40 230 736 40 Kolom 7, R izin =100 mm
29 160 35 1.20 2.66 7.11 9.77 30 450 4396.32 30 kolom air/m
E - e1 50 341.94
e1 - e2 24 110 40 95 1.70 0.79 0.45 1.24 117.84 30 300 372.12 30 Kecepatan awal asumsi
19 130 95 1.70 0.83 0.45 1.28 30 350 449.33 30 2,0m/detik
e2 - e3 40 121.96
e3 - e4 14 100 40 58 1.35 1.51 0.45 1.96 113.76 30 200 392.26 30

e4 - e5 8 100 40 58 1.35 1.41 0.45 1.86 107.71 30 200 371.4 30


e5 - e6 2 80 40 38 1.05 4.65 6.45 11.10 421.69 30 130 1442.61 30

1 E-F 37 170 40 130 2.08 3.81 2.10 5.91 767.66 30 500 2952.55 40 Kolom 7, R izin = 150 mm
8 100 58 1.35 2.48 3.63 6.11 25 600 3668.7 25 kolom air/m
F - f1 40 354.64
Kecepatan awal asumsi
6 95 50 1.20 2.48 3.45 5.93 25 500 2967.25 25
F - f2 40 296.73 2,2 m/detik
F-G 29 160 40 110 2.00 0.20 2.10 2.30 253 30 450 1035 40 Kolom 7, R izin = 200 mm
29 160 110 2.00 2.66 5.13 7.79 30 450 3505.32 30 kolom air/m
G - g1 40 856.86
g1 - g2 24 110 40 70 1.50 0.79 0.45 1.24 86.828 25 610 756.644 25 Kecepatan awal asumsi
19 130 95 1.70 0.83 0.45 1.28 25 1000 1283.8 25 2,5 m/detik
g2 - g3 40 121.96
g3 - g4 14 100 30 200 2.20 1.51 0.36 1.87 374.26 25 600 1122.78 25
g4 - g5 8 100 30 200 2.20 1.41 0.36 1.77 353.4 25 600 1060.2 25
g5 - g6 2 80 30 130 1.45 4.65 5.16 9.81 1274.9 25 390 3824.73 25

Sumber:Perhitungan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 136
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.18 Perhitungan diameter pipa horisontal Gedung E


Ukuran
pipa Ratio Ukuran Ukuran
Beban Laju R(l+l')
(mm) (mm Ratio l + l' pipa R(l+l') pipa
No. Bangunan Lantai Segmen unit alat Aliran
dengan air / (m/detik)
l (m) l' (m)
(m)
(mm
diperkecil
R (mm/m)
(mm air) diperoleh
Keterangan
plambing (ltr/menit) air)
R< m) (mm) (mm)
(mm/m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Gedung E 3 A-B 77 240 65 25 1.2 7.50 7.00 14.50 362.5 40 300 4350 40

2 A-B 77 240 65 25 1.20 7.50 7.00 14.50 362.5 40 300 4350 40 Kolom 7, R izin = 40 mm
25 110 50 23 0.92 1.88 5.01 6.89 158.54 30 300 2067.9 40 kolom air/m
B - b1
b1 - b2 15 120 50 25 1.00 0.38 3.00 3.38 84.45 25 1000 3378 40 Kecepatan awal asumsi
10 100 50 18 0.80 0.66 0.60 1.26 22.748 25 600 758.28 40 1,4 m/detik
b2 - b3
b3 - b4 5 95 50 15 0.72 2.23 4.80 7.03 105.48 25 500 3516 40

b1 - b5 10 100 50 18 0.80 3.82 3.00 6.82 122.81 25 600 4093.8 40

b5 - b6 6 95 50 15 0.72 1.76 0.60 2.36 35.465 25 500 1182.15 40

b5 - b7 4 95 50 15 0.72 0.46 3.00 3.46 51.837 25 500 1727.9 40

b7 - b8 2 80 40 38 1.10 2.34 3.45 5.79 219.91 25 400 2314.8 40

B-C 52 195 50 55 1.55 0.30 3.00 3.30 181.5 40 190 627 40 Kolom 7, R izin = 100 mm
18 125 50 30 1.08 1.83 7.11 8.94 268.08 25 1000 8936 40 kolom air/m
C - c1
c1 - c2 12 100 40 58 1.30 2.46 3.60 6.06 351.65 25 600 3637.8 30 Kecepatan awal asumsi
6 95 40 50 1.25 2.13 3.45 5.58 278.75 25 500 2787.5 30 2,0 m/detik
c2 - c3
c1 - c4 6 95 40 50 1.25 3.57 6.60 10.17 508.45 25 500 5084.5 30

1 C -D 34 170 40 130 2.08 6.36 5.10 11.46 1490.3 30 500 5732.05 40 Kolom 7, R izin = 150 mm
12 100 40 58 1.00 4.14 5.40 9.54 553.4 25 600 5724.84 30 kolom air/m
D -d1
Kecepatan awal asumsi
6 95 40 50 1.30 2.71 3.45 6.16 307.96 25 500 3079.6 30
d1 -d2 2,2 m/detik

D-E 22 130 40 95 1.75 0.30 2.10 2.40 228 30 350 840 30 Kolom 7, R izin = 200 mm
22 130 40 95 1.75 3.88 5.10 8.98 852.75 25 1000 8976.3 30 kolom air/m
E - e1
e1 - e3 2 80 30 170 1.90 1.82 4.20 6.02 1023.2 25 400 2407.52 30 Kecepatan awal asumsi
20 130 40 95 1.75 1.98 2.10 4.08 387.93 25 1000 4083.5 40 2,5 m/detik
e1 - e2
e2 - e4 5 95 30 190 2.08 1.51 2.76 4.27 812.17 25 500 2137.3 40

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 137
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

e2 - e5 15 120 40 90 1.70 0.30 2.10 2.40 216 25 1000 2400 40

Tabel 7.18 Perhitungan diameter pipa horisontal Gedung E (lanjutan)


Ukuran
pipa Ratio Ukuran Ukuran
Beban Laju R(l+l')
(mm) (mm Ratio l + l' pipa R(l+l') pipa
unit alat Aliran l (m) l' (m) (mm R (mm/m) Keterangan
dengan air / (m/detik) (m) diperkecil (mm air) diperoleh
plambing (ltr/menit) air)
R< m) (mm) (mm)
No. Bangunan Lantai Segmen (mm/m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

e5 - e6 10 100 30 200 2.02 0.85 0.36 1.21 241.32 25 600 723.96 40

e6 - e7 5 95 30 190 2.01 1.99 2.76 4.75 902.88 25 500 2376 40


Sumber:Perhitungan

Tabel 7.19 Perhitungan diameter pipa terkoreksi horisontal Gedung B/C


Ukuran Kecepatan
Beban Laju Luas
pipa R(l+l') Head Statis
No. Bangunan Lantai Segmen unit alat Aliran
diperoleh
l (m) l' (m) l + l' (m) Koefisien i^0,54 i (mm air)
Penampang alir
plambing (ltr/menit) tersedia (mm) (m^2)
(mm) (m/detik)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Gedung
84 245 50 3.54 7.00 10.54 130 0.298 0.1062 1119.52 3536.80 1.96E-03 2.08
1 B/C 3 A-B
B - b1 8 100 40 1.49 5.01 6.50 130 0.219 0.0599 389.356 1500.00 1.26E-03 1.33
b1 - b2 6 95 32 2.61 9.00 11.61 130 0.374 0.1616 1875.65 8.04E-04 1.97
b1- b3 2 80 32 1.52 7.20 8.72 130 0.315 0.1175 1025.34 8.04E-04 1.66
B-C 76 230 50 0.30 3.60 3.90 130 0.28 0.0945 368.619 3836.80 1.96E-03 1.95
C - c1 20 130 40 3.89 7.11 11.00 130 0.284 0.0974 1072.01 1200.00 1.26E-03 1.72
c1 - c2 5 95 32 1.52 4.80 6.32 130 0.374 0.1616 1021.22 8.04E-04 1.97
c1 - c3 15 120 32 0.45 3.00 3.45 130 0.472 0.249 857.962 8.04E-04 2.49
c3 - c4 10 100 32 0.86 0.60 1.46 130 0.393 0.1777 259.225 8.04E-04 2.07
c4 - c5 5 95 32 2.25 4.80 7.05 130 0.374 0.1616 1139.58 8.04E-04 1.97
2 C-D 56 200 40 3.78 3.00 6.78 130 0.437 0.2163 1467.52 3802.30 1.26E-03 2.65
D - d1 8 100 32 1.49 5.01 6.50 130 0.393 0.1777 1154.34 1500.00 8.04E-04 2.07
d1 - d2 6 95 32 2.61 9.00 11.61 130 0.374 0.1616 1875.65 8.04E-04 1.97
d1 - d3 2 80 32 1.52 7.20 8.72 130 0.315 0.1175 1025.34 8.04E-04 1.66
Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 138
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

D-E 48 190 40 0.30 3.00 3.30 130 0.416 0.1967 649.17 4102.30 1.26E-03 2.52

Tabel 7.19 Perhitungan diameter pipa terkoreksi horisontal Gedung B/C (lanjutan)
Ukuran
Beban Laju R(l+l') Luas Kecepatan
pipa l + l' Head Statis
unit alat Aliran l (m) l' (m) Koefisien i^0,54 i (mm Penampang alir
diperoleh (m) tersedia (mm)
plambing (ltr/menit) air) (m^2) (m/detik)
No. Bangunan Lantai Segmen (mm)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
E - e1 20 130 32 3.89 5.13 9.02 130 0.511 0.2888 2606.37 1200.00 8.04E-04 2.69
e1 - e2 5 95 32 1.52 3.45 4.97 130 0.374 0.1616 803.099 8.04E-04 1.97
e1 - e3 15 120 32 0.45 2.10 2.55 130 0.472 0.249 633.834 8.04E-04 2.49
e3 - e4 10 100 32 0.86 0.45 1.31 130 0.393 0.1777 232.574 8.04E-04 2.07
e4 - e5 5 95 32 2.25 3.45 5.70 130 0.374 0.1616 921.452 8.04E-04 1.97
1 E-F 28 160 40 3.78 2.10 5.88 130 0.35 0.1431 841.99 3714.20 1.26E-03 2.12
F - f1 8 100 32 1.49 3.81 5.30 130 0.393 0.1777 941.135 1500.00 8.04E-04 2.07
f1 - f2 6 95 32 2.61 5.16 7.77 130 0.374 0.1616 1255.21 8.04E-04 1.97
f1 - f3 2 80 32 1.52 4.20 5.72 130 0.315 0.1175 672.745 8.04E-04 1.66
F-G 20 130 32 0.30 2.10 2.40 130 0.511 0.2888 693.169 4014.20 8.04E-04 2.69
G - g1 20 130 32 3.89 5.13 9.02 130 0.511 0.2888 2606.37 1200.00 8.04E-04 2.69
g1 - g2 5 95 32 1.52 2.76 4.28 130 0.374 0.1616 691.614 8.04E-04 1.97
g1 - g3 15 120 32 0.45 2.10 2.55 130 0.472 0.249 633.834 8.04E-04 2.49
g3 - g4 10 100 32 0.86 2.10 2.96 130 0.393 0.1777 525.735 8.04E-04 2.07
g4 - g5 5 95 32 2.25 2.76 5.01 130 0.374 0.1616 809.966 8.04E-04 1.97
Sumber:Perhitungan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 139
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Tabel 7.20 Perhitungan diameter pipa terkoreksi horisontal Gedung D


Ukuran Kecepatan
Beban Laju Luas
pipa R(l+l') Head Statis
No. Bangunan Lantai Segmen unit alat Aliran
diperoleh
l (m) l' (m) l + l' (m) Koefisien i^0,54 i (mm air)
Penampang alir
plambing (ltr/menit) tersedia (mm) (m^2)
(mm) (m/detik)
1 2 3 4 5 6 17 10 11 11 12 13 14 15 16 17 18
Gedung
111 275 50 3.15 7.00 10.15 130 0.334 0.1316 1335.11 3000.00 1.96E-03 2.33
1 D 3 A-B
B - b1 8 100 40 2.48 5.01 7.49 130 0.219 0.0599 449.135 1500.00 1.26E-03 1.33
b1 - b2 6 95 40 2.48 4.80 7.28 130 0.208 0.0545 396.992 1.26E-03 1.26
B-C 103 265 40 0.20 3.60 3.80 130 0.58 0.3643 1384.22 3300.00 1.26E-03 3.51
C - c1 29 160 40 2.66 7.11 9.77 130 0.35 0.1431 1398.01 1200.00 1.26E-03 2.12
c1 - c2 24 110 32 0.79 0.60 1.39 130 0.433 0.212 294.723 8.04E-04 2.28
c2 - c3 19 130 32 0.83 0.60 1.43 130 0.511 0.2888 414.111 8.04E-04 2.69
c3 - c4 14 100 32 1.51 0.45 1.96 130 0.393 0.1777 348.47 8.04E-04 2.07
c4 - c5 8 100 32 1.41 0.45 1.86 130 0.393 0.1777 329.939 8.04E-04 2.07
c5 - c6 2 80 32 4.65 6.45 11.10 130 0.315 0.1175 1304.26 8.04E-04 1.66
2 C-D 74 230 40 3.81 3.60 7.41 130 0.503 0.2802 2075.06 3900.00 1.26E-03 3.05
D - d1 8 100 32 2.48 3.63 6.11 130 0.393 0.1777 1086.38 1500.00 8.04E-04 2.07
d1 - d2 6 95 32 2.48 3.45 5.93 130 0.374 0.1616 958.856 8.04E-04 1.97
D-E 66 220 40 0.20 3.00 3.20 130 0.481 0.2581 825.848 4200.00 1.26E-03 2.92
E - e1 29 160 32 2.66 7.11 9.77 130 0.629 0.4242 4144.75 1200.00 8.04E-04 3.32
e1 - e2 24 110 32 0.79 0.45 1.24 130 0.433 0.212 262.928 8.04E-04 2.28
e2 - e3 19 130 32 0.83 0.45 1.28 130 0.511 0.2888 370.788 8.04E-04 2.69
e3 - e4 14 100 32 1.51 0.45 1.96 130 0.393 0.1777 348.47 8.04E-04 2.07
e4 - e5 8 100 32 1.41 0.45 1.86 130 0.393 0.1777 329.939 8.04E-04 2.07
e5 - e6 2 80 32 4.65 6.45 11.10 130 0.315 0.1175 1304.26 8.04E-04 1.66
1 E-F 37 170 40 3.81 2.10 5.91 130 0.372 0.1601 945.407 3900.00 1.26E-03 2.25
F - f1 8 100 32 2.48 3.63 6.11 130 0.393 0.1777 1086.38 1500.00 8.04E-04 2.07
F - f2 6 95 32 2.48 3.45 5.93 130 0.374 0.1616 958.856 8.04E-04 1.97
F-G 29 160 32 0.20 2.10 2.30 130 0.629 0.4242 975.775 4200.00 8.04E-04 3.32
G - g1 29 160 32 2.66 5.13 7.79 130 0.629 0.4242 3304.74 1200.00 8.04E-04 3.32
g1 - g2 24 110 32 0.79 0.45 1.24 130 0.433 0.212 262.928 8.04E-04 2.28
Tabel 7.20 Perhitungan diameter pipa terkoreksi horisontal Gedung D (lanjutan)

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 140
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

Ukuran Head
Beban Laju Luas Kecepatan
pipa R(l+l') Statis
unit alat Aliran l (m) l' (m) l + l' (m) Koefisien i^0,54 i Penampang alir
diperoleh (mm air) tersedia
plambing (ltr/menit) (m^2) (m/detik)
No. Bangunan Lantai Segmen (mm) (mm)
1 2 3 4 5 6 17 10 11 11 12 13 14 15 16 17 18
g2 - g3 19 130 32 0.83 0.45 1.28 130 0.511 0.2888 370.788 8.04E-04 2.69
g3 - g4 14 100 32 1.51 0.36 1.87 130 0.393 0.1777 332.48 8.04E-04 2.07
g4 - g5 8 100 32 1.41 0.36 1.77 130 0.393 0.1777 313.948 8.04E-04 2.07
g5 - g6 2 80 32 4.65 5.16 9.81 130 0.315 0.1175 1152.64 8.04E-04 1.66
Sumber:Perhitungan

Tabel 7.21 Perhitungan diameter pipa terkoreksi horisontal Gedung E


Ukuran Kecepat
Beban Laju Luas
pipa R(l+l') Head Statis
No. Bangunan Lantai Segmen unit alat Aliran
diperoleh
l (m) l' (m) l + l' (m) Koefisien i^0,54 i (mm air)
Penampang an alir
plambing (ltr/menit) tersedia (mm) (m^2)
(mm) (m/detik)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Gedung E 3 A-B 77 240 40 7.50 7.00 14.50 130 0.525 0.3032 4396.4 7503.30 1.26E-03 3.18
2 A-B 77 240 40 7.50 7.00 14.50 130 0.525 0.3032 4396.4 7503.30 1.26E-03 3.18
B - b1 25 110 32 1.88 5.01 6.89 130 0.433 0.212 1461.11 1500.00 8.04E-04 2.28
b1 - b2 15 120 32 0.38 3.00 3.38 130 0.472 0.249 841.227 8.04E-04 2.49
b2 - b3 10 100 32 0.66 0.60 1.26 130 0.393 0.1777 224.543 8.04E-04 2.07
b3 - b4 5 95 32 2.23 4.80 7.03 130 0.374 0.1616 1136.18 8.04E-04 1.97
b1 - b5 10 100 32 3.82 3.00 6.82 130 0.393 0.1777 1212.26 8.04E-04 2.07
b5 - b6 6 95 32 1.76 0.60 2.36 130 0.374 0.1616 382.007 8.04E-04 1.97
b5 - b7 4 95 32 0.46 3.00 3.46 130 0.374 0.1616 558.364 8.04E-04 1.97
b7 - b8 2 80 32 2.34 3.45 5.79 130 0.315 0.1175 680.162 8.04E-04 1.66
B-C 52 195 40 0.30 3.00 3.30 130 0.427 0.2064 681.16 1200.00 1.26E-03 2.59
C - c1 18 125 40 1.83 7.11 8.94 130 0.273 0.0906 809.544 1.26E-03 1.66
c1 - c2 12 100 32 2.46 3.60 6.06 130 0.393 0.1777 1077.23 8.04E-04 2.07
c2 - c3 6 95 32 2.13 3.45 5.58 130 0.374 0.1616 900.77 8.04E-04 1.97

Tabel 7.21 Perhitungan diameter pipa terkoreksi horisontal Gedung E (lanjutan)


No Bangunan Lant Segme Beban Laju Ukuran l (m) l' (m) l + l' (m) Koefisien i^0,54 i R(l+l') Head Statis Luas Kecepat

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 141
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156
Bab VII Sistem Distribusi Air Bersih
Di Jurusan Teknik Sipil

unit alat Aliran pipa


Penampang an alir
plambin (ltr/meni diperole (mm air) tersedia (mm)
(m^2) (m/detik)
. ai n g t) h (mm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
c1 - c4 6 95 32 3.57 6.60 10.17 130 0.374 0.1616 1643.04 8.04E-04 1.97
1 C -D 34 170 40 6.36 5.10 11.46 130 0.372 0.1601 1835.4 4200.00 1.26E-03 2.25
D -d1 12 100 32 4.14 5.40 9.54 130 0.393 0.1777 1695.25 1200.00 8.04E-04 2.07
d1 -d2 6 95 32 2.71 3.45 6.16 130 0.374 0.1616 995.161 8.04E-04 1.97
D-E 22 130 32 0.30 2.10 2.40 130 0.511 0.2888 693.169 4300.00 8.04E-04 2.69
E - e1 22 130 32 3.88 5.10 8.98 130 0.511 0.2888 2592.54 1000.00 8.04E-04 2.69
e1 - e3 2 80 32 1.82 4.20 6.02 130 0.315 0.1175 707.406 8.04E-04 1.66
e1 - e2 20 130 32 1.98 2.10 4.08 130 0.511 0.2888 1179.4 8.04E-04 2.69
e2 - e4 5 95 32 1.51 2.76 4.27 130 0.374 0.1616 690.661 8.04E-04 1.97
e2 - e5 15 120 32 0.30 2.10 2.40 130 0.472 0.249 597.675 8.04E-04 2.49
e5 - e6 10 100 32 0.85 0.36 1.21 130 0.393 0.1777 214.38 8.04E-04 2.07
e6 - e7 5 95 32 1.99 2.76 4.75 130 0.374 0.1616 767.796 8.04E-04 1.97
Sumber:Perhitungan

Tugas Akhir Sistem Distribusi Air Bersih Kampus UNDIP Tembalang 142
M. Desinta Maharani L2A 000 107
Robit Al Malik L2A 000 156

You might also like