You are on page 1of 3

Pola Head and Shoulders : Valid Untuk Semua Time

Frame

Pola head and shoulders terjadi pada keadaan uptrend yang mengisyaratkan
kemungkinan pembalikan arah trend (trend reversal). Untuk menemukan pola
ini relatif tidak sulit, bisa terjadi dan valid pada semua time frame, oleh
karenanya pola ini bisa digunakan untuk trading jangka pendek (day trading),
menengah (swing trading) maupun jangka panjang. Dari pengamatan bisa
ditentukan bagian kepala (head), lengan kiri (left shoulder) dan lengan kanan
(right shoulder). Secara umum bentuk pola head and shoulders adalah seperti
berikut:

Agar lebih mudah dalam mengamati dan menemukan pola ini maka perlu
diketahui bahwa pergerakan harga membentuk gelombang yang sama
dengan gelombang Elliot dimana trend yang kuat selalu diikuti dengan
koreksi. Biasanya pembalikan arah trend terjadi bila harga gagal menembus
neckline, dan semakin sudut neckline negatif atau miring kebawah maka
probabilitas pembalikan arah trend akan semakin tinggi. Pola head and
shoulders dan juga pola gelombang Elliot menunjukkan bahwa karakteristik
permintaan dan penawaran pasar selalu mengikuti pola tertentu.

Dengan mengacu pada gambar diatas bisa dijelaskan:


Gelombang 1: seller mulai masuk ketika harga dinilai sudah terlalu tinggi
(overvalued), tetapi tekanan jual tersebut tidak cukup kuat untuk menembus
level support sebelumnya karena permintaan di pasar masih lebih kuat.
Gelombang 2: mereka yang menunggu untuk buy pada harga rendah segera
masuk dan harga kembali naik (titik A, awal neckline). Harga terus bergerak
naik hingga melewati level high sebelumnya (higher high).
Gelombang 3: pada level ini harga dianggap sudah terlalu tinggi dan mereka
yang menunggu untuk sell pada harga tinggi segera masuk. Selain seller
baru, mereka yang sebelumnya membeli pada harga rendah juga
merealisasikan keuntungannya sehingga harga terkoreksi cukup tajam.
Gelombang 4: buyer baru yang menunggu harga turun hingga level support
segera masuk sehingga harga kembali naik (titik B), namun karena jumlahnya
tidak terlalu banyak maka tidak mampu menembus level high sebelumnya
dan harga kembali jatuh.
Gelombang 5: seller baru kembali masuk hingga harga menembus level
support sebelumnya, yang juga menembus neckline.
Gelombang 6: buyer kembali masuk karena harga dinilai sudah terlalu
rendah (undervalued) tetapi sekali lagi masih belum bisa menembus level
resistance sebelumnya, menunjukkan permintaan yang makin lemah.
Gelombang 7: penawaran di pasar yang sangat kuat membuat harga gagal
menembus neckline (titik C) dan jatuh dengan tajam.

Langkah-Langkah Trading Dengan Pola Head And Shoulders

1. Setelah menemukan head, left shoulder dan right shoulder, maka tariklah
neckline dengan menghubungkan titik support left shoulder dan right
shoulder.
2. Entry sell setelah harga menembus neckline (sebagai support) dengan stop
loss pada level right shoulder (sell-1)
3. Entry sell setelah harga gagal menembus neckline (sebagai resistance)
dengan stop loss beberapa pip diatas neckline (sell-2).
Menentukan Level Take Profit (TP)

Level take profit bisa ditentukan sebesar jarak antara level head hingga
neckline (garis x pada gambar atas). Probabilitas keberhasilannya cukup
tinggi terutama jika sudut neckline-nya negatif atau miring ke bawah seperti
pada gambar diatas.
Simak juga artikel mengenai pola-pola harga dalam forex lainnya,
seperti Trading Dengan Pola Segitiga dan Pola Pennant Bearish Dan Bullish.

You might also like