You are on page 1of 5

Pada umumnya sinar-X diaplikasikan dalam diagnosis gambar medis dan

krisalografi sinar-X, Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berhaya,
sinar-X atau sinar gama adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (sama
dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz 30 exahertz) dan meiliki energi
dalam rentang 100 eV 100 KeV.

Dalam penggunaan sinar-X dibidang industri biasanya digunakan untuk


mendapatkan gambaran dari objek yang dituju, bisa berupa material, rangka
mesin, organ tubuh manusia atau hewan dan masih banyak lagi.

Non Destructive Testing (NDT) adalah aktifitas tes atau pengujian terhadap suatu
objek (material, rangka, organ tubuh manusia dan hewan) untuk mengetahui
kandungan dan kondisi apakah kondisi objek dalam keadaan cacat, retak, atau
ketidak sinambungan objek lainnya tanpa merusak objek yang dalam proses
pengujian. Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa objek
yang digunakan masih dalam masa aman dan belum melewati batas toleransi
kerusakan material. Proses NDT biasanya dilakukan dua kali:

1. Pengujian objek awal sampai dengan diakhir proses pengujian untuk


menentukan kandungan komponen dan dapat ditentukan untuk menguji hasil
material, NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu dari pada
komponen-komponen itu sendiri.
2. Pengujian lebih lanjut yang dilakukan setelah komponen-komponen digunakan
dalam jangka waktu tertentu, bertujuan untuk memperoleh kekurangan atau
kegagalan suatu komponen sebelum mencapai batas toleransi kerusakannya.

X-RAY NDT (non destructive testing) adalah pengujian tanpa kerusakan


menggunakan sinar-X merupakan sebuah aktifitas tes atau pengujian terhadap
suatu objek (material, rangka, dll) dengan menggunakan sinar gama atau biasa
disebut sinar-X untuk mengetahui kandungan dari objek dan kompnen-komponen
yang diuji apa saja yang terkandung di dalamnya serta tercatat secara jelas dan
akurat, serta menguji kondisi dan kualitas objek tanpa melampaui batas toleransi
kerusakan objek.

Jadi objek yang diujikan dijaga kualitasnyanya tidak perlu menghancur leburkan
objek untuk mendapatkan hasil yang maksimal biasanya pengujian X-Ray NDT
mengandalkan analisis pengamatan jangka waktu yang berkala.
Non destrtructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu
benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa
merusak benda yang kita tes atauinspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk
menjamin bahwa material yang kita gunakanmasih aman dan belum melewati
damage tolerance. Material pesawat diusahakan semaksimalmungkin tidak
mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya.NDT
dilakukan paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses
fabrikasi, untuk menentukansuatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-
tahap fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen.
Kedua, NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu
tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan parsial sebelum
melampauidamage tolerance-nya

Radiografi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam Pengujian Tanpa
Merusak atau Non Destructive Test (NDT). Yang dimaksud dengan Pengujian
Tanpa Merusak adalah pengujian bahan dengan tidak merusak bahan yang diuji,
baik sifat fisik maupun kimia dari bahan tersebut, selama dan setelah pengujian
tidak mengalami perubahan.

Tujuan dari pengujian tak merusak umumnya adalah untuk mengetahui kualitas
barang atau bahan yang merupakan salah satu cara pengendalian dalam memenuhi
standard yang ditetapkan. Pengujian tanpa merusak ini sudah dikembangkan
penggunaannya sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini.

Pengujian dengan metode radiografi merupakan salah satu metode yang banyak
digunakan dalam pengujian tidak merusak. Metode radiografi mempunyai daya
penetrasi dan penyerapan dari radiasi sinar-x dan sinar ? (gamma), maka
radiogarfi dapat digunakan untuk memeriksa berbagai macam produk antara lain
sambungan las, pengecoran, penempaan dan fabrikasi.

Keuntungan dari pemeriksaan radiografi meliputi :

dapat digunakan untuk berbagai jenis material

menghasilkan visual image yang permanent

dapat memperlihatkan kondisi asli bagian dalam material

dapat memperlihatkan kesalahan fabrikasi

dapat memperlihatkan bentuk cacat

Kerugian / Keterbatasan dari pemeriksaan radiografi meliputi :


tidak praktis digunakan pada spesimen-spesimen yang mempunyai bentuk
geometris beragam / kompleks

spesimen harus cocok untuk dua sisi pekerjaan

laminasi tidak dapat dideteksi dengan radiogarfi

pertimbangan keselamatan dan kesehatan dari bahaya yang ditimbulkan sinar-x


dan sinar gamma harus dipikirkan

peralatan yang digunakan relatif mahal

Personal yang melaksanakan pengujian radiografi sangat perlu untuk selalu


memperhatikan dan diingatkan secara terus menerus akan bahaya radiasi dan
harus mengenal peraturan keselamatan kerja dengan radiasi.

Radiasi tidak dapat dideteksi dengan indera kita maka dibutuhkan peraturan
pelaksanaan yang ketat sesuai dengan peraturan keselamatan kerja dengan radiasi.
Pekerjaan radiografi dan evaluasi hasil radiografi harus dilaksanakan oleh teknisi
dan supervisor yang terkualifikasi di bidangnnya. ASNT (American Society For
Nondestructive Testing) memberikan rekomendasi untuk penggunaan dokumen
Recommended Practice No. ASNT-TC-1A. Dokumen ini berisi petunjuk yang
dibutuhkan bagi perusahaan untuk melaksanakan pelatihan dan sertifikasi para
teknisi pemeriksaan tidak merusak (NDE).

Selain lembaga diatas di Indonesia Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)


adalah lembaga yang berhak mengadakan pelatihan dan pendidikan teknik
radiografi industri seperti yang tertuang didalam surat keputusan BATAN no
284/DJ/VII/1994.

Dalam aplikasi yang memerlukan tingkat keselamatan tinggi, sangat diperhatikan


bahwa setiap komponen yang digunakan benar-benar handal. Komponen yang
menggunakan bahan logam tidak akan pernah terlepas dengan pengelasan untuk
mendapatkan bentuk sesuai dengan yang diperlukan dalam desain komponen alat
proses. Untuk menjamin bahwa hasil pengelasan itu sesuai dengan yang
diharapkan dan memenuhi standar yang digunakan maka harus dilakukan
pengujian. Dalam hal ini pengujian dengan mengggunakan metode NDT. Dalam
hal ini radiografi merupakan pilihan yang sangat tepat mengingat keterbatasan
biaya dan waktu.

Dalam prosedur pelaksanaan radiografi sinar-x ada beberapa hal penting yang
harus ditentukan atau diperhitungkan terlebih dahulu untuk memperoleh hasil
penyinaran yang baik. Beberapa hal tersebut antara lain jarak sumber ke film
(SFD), penumbra (UG), dan lama waktu penyinaran.

Jarak sumber ke film perlu ditentukan untuk menghitung penumbra (UG).


Berdasarkan pengalaman, SFD minimum adalah 1,5 kali panjang benda yang
diuji. Makin panjang SFD makin baik, karena akan menghasilkan UG yang makin
kecil. SFD juga menentukan besar daerah yang dinterpretasi. Besar SFD
maksimum yang dijinkan telah ditetapkan dalam standar yang umum digunakan
yaitu ASME.

Secara matematis, besar UG ditentukan oleh tiga faktor yaitu:

Dimensi / besar fokal spot sumber radiasi

Jarak film ke sumber (SFD)

Tebal spesimen benda uji

Untuk menghitung lama waktu penyinaran, ada beberapa cara yang dipakai dalam
penentuan waktu penyinaran :

dengan memakai slide rue untuk sumber yang sesuai

dengan memakai grafik yang dikeluarkan oleh pabrik tertentu

Film Kodak pada umumnya dipakai dalam industri radiografi. Grafik ini biasa
disebut dengan Exposure Charts. Exposure chart digunakan untuk menentukan
exposure factor.

Selain proses penyinaran, yang tak kalah penting dalam memperoleh interpretasi
hasil pengujian las yang tepat adalah perlakuan terhadap film radiografi. Film
dicuci di dalam kamar yang gelap. Istilah kamar gelap (dark room) adalah suatu
kamar di mana intensitas cahaya di dalmnya dapat dikontrol. Pada umumnya
cahaya ini adalah cahaya berwarna merah. Suatu kamar gelap dengan
perlengkapan yang memadai merupakan syarat penting dalam radiografi.
Kemudian hal terakhir yang sangat penting adalah pembacaan atau interpretasi
film radiografi yang diperoleh. Film dapat diterima untuk dibaca apabila teknik
set up telah memenuhi standar tingkat pengujian yang dilakukan.

Alat yang dipakai dalam proses interpretasi ini adalah viewer. Kondisi viewer dan
ruangan interpretasi sangat menentukan dalam pembacaan. Viewer hasrus
mempunyai intensitas cahaya yang cukup dan bias diatur. Intensitas cahaya yang
baik umumnya sekitar 30 sampai 100 lilin/m2, karena pada intensitas ini
memeungkinkan dapat terlihat kontras yang maksimum.

Sebuah film radiografi, sebelum diterima untuk diinterpretasi harus memenuhi


beberapa persyaratn berikut:

Mempunyai densitas pada daerah yang akan diamati sekitar 1,8 sampai dengan
3

Mempunyai tanda identitas (nomor-nomor kode) yang jelas

Mempunyai sensitifitas yang sesuai dengan tingkat pemerikasaan yang


ditentukan.

You might also like