You are on page 1of 18

Nutrisi esensial

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Tubuh kita
terbentuk dari za-zat yang berasal dari makanan, memerlukan masukan makanan yaitu
memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi karena berfungsi :

1. Membentuk dan memelihara jaringan tubuh.

2. Memperoleh tenaga.

3. Mengatur pekerjaan didalam tubuh.

4. Melindungi tubuh terhadap serangan penyakit.


Sedangkan bahan nutrisi esensial bagi tubuh :
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet. Tiap gram karbohidrat
menghasilkan 4 kilo kalori (kkal). Karbohidrat memegang peranan penting karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia. Karbohidrat diperoleh dari alam,
contohnya: tanaman yang menyimpan karbohidrat seperti zat tepung. Zat tepung
dibuat dari biji yang tertutup oleh dinding sel. Ketika zat tepung di masukan, biji
membengkak dan mengeluarkan dinding selulosa. Sedangkan makanan zat tepung
yang mentah seperti kentang, kentang lebih sulit untuk dicerna dibanding makanan
yang sama setelah dimasak, karena yang membebaskan biji dari selulosa akan
memungkinkan kontak lebih banyak dengan enzim pencernaan.
Beberapa polisakarida tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim yang
dapat memecahkan polisakarida. Namun demikian, polisakarida memiliki peranan
dalam nutrisi manusia karena menambahkan serat untuk diet. Serat mendapat
perhatian sebagai faktor diet pada pencegahan dan penyembuhan penyakit dan dalam
pencegahan diare selama pemberian makanan melalui selang. Serat diklasifikasikan
sebagai sesuatu yang tidak dapat dilarutkan karena tidak dicerna termasuk selulosa
dan lignin. Serat yang larut termasuk hemiselulosa, pektin, gum dan getah.
Metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 proses utama :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbondioksida dan air
(glikogenolisis)
b. Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan (glikogenesis)
c. Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi
(glukoneogebesis)
Fungsi karbohidrat sebagai berikut :
a. Sumber energi
b. Pemberian rasa manis
c. Pengatur metabolisme lemak
d. Membantu pengeluaran feses
e. Penghemat protein
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan kering,
dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, selai, tepung-tepungan dan sirup
ABC. Sayuran yang mengandung karbohidrat adalah wortel, sayur kacangan. WHO (1990)
menganjurkan agar 55-75% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan
paling banyak 10% berasal dari gula sederhana.
Karbohidrat yang terpenting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu :
1. Karbohidrat sederhana
a. Monosakarida yang terdiri dari glikosa fruktosa, galaktosa, manosa dan pentosa.

b. Disakarida yang terdiri dari sukrosa atau sakrosa, maltosa, laktosa dan trehaltosa.

c. Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari minosakarida terdiri dari sorbitol,
manitol, dulkitol dan inositol.

d. Olikosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, gluktosa dan
fruktosa terdiri dari rafinosa, stakiosa, dan verbaktosa.

2. Karbohidrat kompleks

a. Polisakarida yang terdiri dari pati, dekstrin, glikogen.

b. Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati dari serat larut dalam air (selulosa,
hemiselulosa, dan lignin) dan serat yang tidak larut air (pertin, gum, mukilase, glukan
dan algal).
c. Monosakarida
Glukosa adalah jenis gula yang paling umum terdapat dalam tubuh. Istilah seperti
hiperglikimia (kadar gula darah melampaui normal) atau hypoglikemia (kadar gula
darah dibawah normal) berhubungan dengan tingkat glukosa dalam darah.
Selain glukosa, jenis gula lain (disakarida, trisakarida dan polisakarida) terlebih
dahulu harus diubah menjadi glukosa sebelum digunakan tubuh.
Sumber glukosa yang alami adalah madu, buah-buahan, beberapa jenis dari sayur-
sayuran.
d. Fruktosa
Bentuk gula yang kebanyakan didapt dari madu dan buah-buahan, beberapa
tumbuh-tumbuhan.
Fruktosa dan glaktosa biasanya terdapat dalam jenis makanan yang sama.
Galaktosa tidak ditemukan secara alami akan tetapi merupakan suatu produk akhir
dari pencernaan susu.
e. Disakarida
Suatu campuran dari fruktosa dan glukosa yang berikatan atau bergabung
membentuk gula ganda
Dapat berbentuk gula merah, atau sebagai pemanis pada sirup dan berbagai jenis
masakan.
Sumbernya : sugar beet, tebu, sayur-sayuran dan buah-buahan.
f. Laktosa
Terdapat dalam susu dan tidak dapat dilarutkan seperti halnya sukrosa, tidak
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, tapi terbentuk dalam kelenjar susu.
Umumnya semua banyi dapat menggunakan laktosa, sebaliknya banyak orang
dewasa tidak dapat mengkonsumsi laktosa, yang dikenal Laktosa Intolerance
Namun demikian seseorang yang mengidap Laktosa Intolerance dapat makan
keju dan susu asam kental (yogurt) dengan aman karena laktosa yang
dikandungnya sudah dicerna oleh aktivitas bakteri.
g. Maltosa
Produk dari tunas padi dan hasil pencernaan kanji didalam tubuh, dan larut serta
dapat diubah menjadi glukosa.
Senyawa ini sering digunakan pada formula susu pada bayi.
h. Polisakarida
Kanji adalah bentuk dari karbohidrat yang terdapat dalam tumbuhan.
Harus diubah dalam bentuk glukosa sebelum digunakan oleh tubuh.
i. Selulosa
Terdiri dari sel-sel substansi tumbuhan, yang mana tidak bisa larut dan tidak dapat
cerna.
Kulit biji-bijian, seluruh biji-bijian padi, sayuran berserat dan buah-buahan
merupakan sumber utama selulosa.
Sangat penting.

b. Protein

Meskipun protein memberikan sumber energi (4 kkal/g), juga penting untuk mensintetis
jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan. Bentuk protein yang
paling sederhana adalah asam amino. Asam amino esensial adalah yang tidak dapat
disintesis dan diklasifikasikan sebagai nonesensial.

Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam kuantitas yang
cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan nitrogen.
Protein yang lengkap sebagai protein yang tinggi, contohnya: daging, hewan ternak, susu
dan telur. Sedangkan makanan yang mengandung protein yang tidak lengkap adalah
sereal, buncis, dan sayur-sayuran.

Klasifikasi protein:

1. Protein bentuk serabut

a. Kolagen : merupakan protein utama jaringan ikat.

b. Elastin : terdapat dalam urat, otot, arteri dan jaringan.

c. Keratin : protein rambut dan kuku

d. Miosin : merupakan protein utama serat tubuh.


2. Protein globular : berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan tubuh.
a. Albumin : terdapat dalam telur, susu, plasma dan HB

b. Globulin : terdapat dalam otot, serum, kuning telur.


c. Histon : terdapat dalam jaringan kelenjar.

d. Protamin : dihubungkan dengan asam nukleat.


3. Protein konjugasi
a. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam nukleat.

b. Lipoprotein adalah protein larut air yang berkonyugasi dengan lipida.

c. Fospoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan estes dengan asam folat.
Sumber protein :
a. Sumber protein hewani seperti telur, susu, daging, unggas, dan ikan.

b. Sumber protein nabati seperti kacang kedelai dan hasilnya seperti tahu dan tempe.

Akibat kekurangan protein : kwashiorkor


Akibat kelebihan protein : makanan yang mengandung protein juga mengandung lemak
sehingga dapat menimbulakan obesitas, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan
urem darah dan demam.

c. Lemak

Lemak (lipid) merupakan kumpulan zat-zat makanan yang larut dalam eter,
kholoform, etanol dan benzon, dan merupakan nutrien padat.

Lipid dasar disusun dari trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam
darah dan dibentuk oleh tiga asam lemak yang melekat pada gliserol. Proses selama
asam lemak disintesis disebut lipogenesis. Asam lemak dapat jenuh, dimana tiap
karbon dalam rantai memiliki dua atom hidrogen yang melekat atau tidak jenuh.
Beberapa sifat penting dari lemak ditinjau dari segi ilmu gizi sebagai berikut :

a. Menambah efesiensi penggunaan makanan terutama pada babi

b. Menyediakan asam-asam lemak esensial dan kholine

c. Menambah palatabilitas

d. Mengandung vitamin yang larut dalam lemak


e. Sumber energi yang lebih tinggi dari karbohidrat

f. Mempengaruhi penyerapan vitamin A dan karoten dalam saluran pencernaan

g. Menambah efisiensi penggunaan energi.

Sumber lemak dapat ditemukan pada minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa,


kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung) mentega, dan lemak hewan
(lemak daging dan ayam).

d. Vitamin

Vitamin merupakan subtansi organik kompleks dalam jumlah kecil pada makanan
yang esensial untuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin
dalam jumlah yang dibutuhkan dan bergantung pada asupan diet. Walaupun vitamin
terkandung dibanyak makanan juga dipengaruhi oleh proses, penyimpanan, persiapan.
Kandungan vitamin yang tinggi biasanya terdapat pada makanan segar yang
digunakan dengan cepat setelah terpapar panas, udara dan air yang minimal. Vitamin
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Vitamin Yang Larut Dalam Air

Vitamin yang larut dalam air dengan sifat-sifat umum sebagai berikut :

Molekulnya tidak hanya tersusun atas C, H dan O.

Tidak mempunyai provitamin

Terdapat disemua jaringan

Diserap dengan proses difusi biasa

Relative lebih stabil, temperature yang berlebihan dapat menyebabkan


labil

Dieksresi melalui urine.

Beberapa contoh vitamin yang larut dalam air sebagai berikut :


a. Vitamin C (Asam Ascorbat)

Fungsi : Produksi kolagen, integritas dinding kapiler, pembentukan sel darah


merah.

Akibat defisiensi : penyakit kudis, perdarahan, gigi tanggal.

Akibat kelebihan : batu ginjal, penyakit kudis, infeksi saluran urin.

Sumber : jeruk, kentang , tomat, stroberi.

b. Biotin

Fungsi : sintesis asam lemak, utilisasi glukosa.

Akibat defisiensi : belum diketahui.

Akibat kelebihan : belum diketahui.

Sumber : hati,ginjal, kuning telur.

b. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak

Vitamin yang larut dalam lemak dengan sifat-sifat umum sebagai berikut :

Tidak terdapat disemua jaringan

Terdiri dari C, H, dan O.

Mempunyai bentuk prekursor / provitamin

Diserap bersama lemak

Diexkresi melalui feses

Disimpan bersama lemak dalam tubuh

Beberapa contoh vitamin yang larut dalam lemak sebagai berikut :


a. Vitamin A (retinol, retinal, asam retinoat)
Fungsi : pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan epitel, fungsi imun.
Defisiensi : kulit kasar, membran mukosa kering.
Kelebihan : kerontokan rambut, sakit kepala, mual.
Sumber : telur, hati, susu murni.
b. Vitamin D (kolekalsiferol, ergosterol)
Fungsi : penyerapan dan penggunaan kalsium, dalam perkembangan tulang dan gigi.
Defisiensi : penyakit rikets, pertumbuhan gigi.
Kelebihan : nafsu makan berkurang, muntah, kegagalan pertumbuhan.
Sumber : cahaya matahari.
c. Vitamin E (tokoferol)
Fungsi : perlindungan vitamin A dan C.
Defisiensi : anemia, makromatik pada bayi premature.
Kelebihan : memperpanjang waktu protrombin, iritabilitas.
Sumber : minyak sayur, susu dan telur.
d. Vitamin K
Fungsi : pembekuan darah.
Defisiensi : penyakit hemoragi pada bayi baru lahir.
Kelebihan : hiperbilirubinemia pada bayi, muntah pada orang dewasa.
Sumber : sayuran hijau, sintesis hati.

e. Mineral

Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi
biokimia. Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

Manfaat mineral adalah:

1. Berperan dalam berbagai tahap metabolisme

2. Sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim

3. Pemeliharaan asam basa


4. Keseimbangan ion-ion mineral didalam cairan tubuh diperlukan untuk pekerjaan
enzim-enzim.

Mineral digolongkan menjadi :

1. Makromineral

Kalsium

Terdapat pada susu, produk susu, sayuran, akan dan tulang kecil yang dapt
dimakan. Berperan dalam pembentukan gigi dan tulang, kontraksi serat otot,
aktivitas enzim dan koagulasi darah dan fungsi jantung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tersedianya kalsium adalah :

a. Umur

b. Tingkat vitamin D (vitamin ini penting dalam mengatur kadar Ca dalam


darah da penyerapan / metabolisme Ca)

Kalium atau potassium

Kadar kalium dalam tubuh serupa dengan kadar Na, akan tetapi kalium
biasanya terutama didapatkan dalam sel termasuk sel-sel darah. Kalium dapat
mempengeruhi metabolisme karbohidrat dengan mempengaruhi kelenjar
adrenalin. Defisiensi kalium menyebabkan hipertrofi kelenjar ini dan
menyebabkan hiperglisemia / penyimpanan glikogen tidak ada penyerapan
kalium terutama terjadi di usus kecil dan ekskresinya terutama bersama
dengan urine.

Sumber: daging dan buah-buahan. Ion ini merupakan kation utama dalam
cairan intrasel. Sangat esensial dalam penghantaran litrik pada otot dan kerja
jantung. Tanda-tanda defisiensi kalium sangat tidak spesifik, misalnya
menurunnya nafsu makan, pertumbuhan terganggu.

f. Khlorin
Berbeda halnya dengan khlorin didapat dalam jumlah banyak di dalam dan diluar
sel.dalam jaringan tubuh.

g. Magnesium

Sumber: padi-padian, kacang dan sayuran hijau. 60-70% magnesium yang ada dalam
tubuh berada dalam tulang, selebihnya dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh yang
lunak. Magnesium berperan dalam sebagai pengaktif berbagai enzim, penyokong
fungsi vitamin B, pemeliharaan aktivitas elektrik saraf dan otot.

h. Fosfor

Dapat ditemukan pada daging babi, sapi, buncis, kacang panjang, susu, produk susu.
Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, pemindahan energy kedalam sel,
peningkatan aktivitas otot dan saraf metabolisme,regulasi keseimbangan asam basa
dan transmisi ciri herediter.

i. Air

Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada
lingkungan cair.air menyusun 60-70% dari seluruh berat badan. Fungsi air sebagai
berikut:

Pelarut dan alat angkut

Katalisator

Pelumas

Fasilitator pertumbuhan

Pengatur suhu

Peredam benturan
Cairan Tubuh
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut)
dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan tubuh dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu: cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam
sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan
terdiri dari 3 kelompok yaitu: cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial, dan cairan
transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan
interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan transeluler adalah cairan
sekresi khusus seperti: sekresi saluran cerna.

Prosentase Cairan Tubuh

Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa
hal antara lain:
a. Umur

Bayi (baru lahir) 75%


Dewasa:
Pria (20-40 tahun) 60%
Wanita (20-40 tahun) 50%
Usia Lanjut 45-50%

b. Kondisi lemak tubuh


c. Sex

PENGATURAN VOLUME CAIRAN TUBUH

Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara jumlah cairan yang
masuk dan jumlah cairan yang keluar.

1. Asupan (intake) Cairan


Asupan (intake) cairan pada kondisi normal pada orang dewasa adalah 2500cc per
hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain.
Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat
badan:
No Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan
. (mL/24 jam)
1 3 hari 3,0 250 300
2 1 tahun 9,5 1150 1300
3 2 tahun 11,8 1350 1500
4 6 tahun 20,0 1800 2000
5 10 tahun 28,7 2000 2500
6 14 tahun 45,0 2200 2700
7 18 tahun (adult) 54,0 2200 - 2700

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus.Pusat haus dikendalikan
oleh otak, sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler.
2. Pengeluaran (output) Cairan
Jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine),
sebanyak 1500 cc per hari pada orang dewasa.Hal ini juga dihubugkan dengan
banyaknya asupan air melalui mulut.Asupan air melalui mulut dan pengeluaran air
melalui ginjal mudah diukur, dan sering dilakukakan melalui kulit (berupa keringat)
dan saluran pencernaan (berupa feses). Pengeluaran cairan tubuh melalui 4 proses
yaitu:
a. Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika urinaria (kandung
kemih). Proses ini merupakanproses pengeluaran cairan tubuh yang utama. Cairan
dalam ginjal disaring pada glomerulus dan dalam tubulus ginjal untuk kemudian
diserap kembali ke dalam aliran darah. Hasil ekskresi terakhir proses ini adalah urine.
Jika terjadi penurunan volume dalam sirkulasi darah, reseptor atrium jantung kiri dan
kanan akan mengirimkan impuls kembali ke ginjal dan memproduksi ADH sehingga
mempengaruhi pengeluaran urine.
b. Keringat
Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas, respon ini berasal dari anterior
hypothalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan saraf simpatis pada kulit.Keringat banyak mengandung
garam, urea, asam laktat, dan ion kalium. Banyaknya jumlah keringat yang keluar
akan memengaruhi kadar natrium dalam plasma.
c. Feses
Feses yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat.Pengeluaran air
melalui feses merupakan pengeluaran cairan yang paling sedikit jumlahnya.Jika
cairan yang keluar melalui feses jumlahnya berlebihan,maka dapat mengakibatkan
tubuh menjadi lemas.Jumlah rata-rata pengeluaran cairan melalui feses adalah 100
ml/hari.
d. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada
orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini berkisar 300-400
mL/hari, tetapi apabila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat
meningkat.
Fungsi Cairan
a. Pelarut universal
Senyawa bergerak lebih cepat dan mudah
Berperan dalam reaksi kimia. Contoh: Glukosa larut dalam darah dan masuk ke sel
Sebagai medium untuk reaksi metabolisme dalam sel
Transport nutrient, membersihkan produk metabolisme dan substansi lain
b. Pengaturan suhu tubuh
Mampu menyerap panas dalam jumlah besar
Membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas. Contoh: Otot-otot selama
excercise
c. Pelicin
Mengurangi gesekkan (sebagai pelumas)
d. Reaksi-reaksi kimia
Pemecahan karbohidrat
Membentuk protein
e. Pelindung
Cairan Cerebro-spinal, cairan amniotic
Konsentrasi Cairan Tubuh
a. Osmolaritas
Osmolaritas adalah konsentrasi larutan atau partikel terlarut per liter larutan,diukur
dalam miliosmol. Osmolaritas ditentukan oleh jumlah partikel terlarut per kilogram air.
Dengan demikian osmlaritas menciptakan tekanan osmotik sehingga mempengaruhi
pergerakan cairan.
b. Tonisitas
Tonisitas merupakan osmolaritas yang menyebabkan pergerakan air dari kompartemen
ke kompartemen yang lain. Ada beberapa istilah yang tekait dengan tonisitas yaitu:
Larutan isotonik yaitu larutan yang mempunyai osmolaritas sama efektifnya
dengan cairan tubuh.
Larutan hipertonik yaitu larutan yang mempunyai osmolaritas efektif lebih
besar dari cairan tubuh.
Larutan hipotonik yaitu larutan yang mempunyai osmolaritas efektiflebih kecil
dari cairan tubuh,mengandung lebih sedikit natrium dan klorida daripada di
plasma.

Keseimbangan Elektrolit

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan.Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.Cairan
tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang
semuanya disebut ion.Ionpositif disebut kation, contohnya seperti: natrium, kalium, kalsium,
dan magnesium. Sedangkan ion negatif disebut anion, contohnya antara lain: klorida,
bikarbonat, dan fosfat.

Selain itu, keseimbangan elektrolit sangat penting, karena total konsentrasi elektrolit
akan mempengaruhi keseimbangan cairan dan konsentrasi elektrolit berpengaruh pada fungsi
sel. Elektrolit berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan, dan regulasi asam basa.
Berikut adalah pengaturan dan fungsi elektrolit:

1. Keseimbangan natrium atau sodium (Na+)


Natrium merupakan kation paling banyak pada cairan ekstrasel serta sangat berperan
dalam keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Ion natrium
didapat dari saluran pencernaan, makanan atau minuman kemudian masuk ke dalam
cairan ekstrasel melalui proses difusi. Pengeluaran ion natrium melalui ginjal,
pernapasan, saluran pencernaan dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion natrium
dilakukan oleh ginjal, jika konsentrasi natrium serum menurun, maka ginjal akan
mengeluarkan cairan sehingga konsentrasi natrium akan meningkat. Sebaliknya jika
terjadi peningkatan konsentrasi natrium serum maka akan merangsang pelepasan
ADH sehingga ginjal akan menahan air.
2. Keseimbangan kalium atau potassium (K+)
Kalium adalah kation yang paling banyak pada intraseluler.Ion kalium 98% berada
pada cairan intrasel, hanya 2% berada pada cairan ekstrasel.Kalium dapat diperoleh
melalaui makanan seperti daging, buah-buahan dan sayuran.
3. Keseimbangan Kalsium (Ca2+)
Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, terutama berikatan dengan
fosfor membentuk mineral untuk pembentukan tulang dan gigi.Diperoleh dari
reabsorpsi usus dan reabsorpsi tulang.Dikeluarkan melalui ginjal, sedikit melalui
keringat dan disimpan dalam tulang.Pengaturan konsentrasi kalsium dilakukan
hormon kalsitonin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan hormon paratiroid. Jika
kadar kalsium rendah maka hormon paratiroid dilepaskan sehingga terjadi
peningkatan reabsorpsi kalsium pada tulang dan jika terjadi peningkatan kadar
kalsium maka hormon kalsitonin dilepaskan untuk menghambat reabsorpsi tulang.
4. Keseimbangan Magnesium (Mg2+)
Magnesium biasanya ditemukan pada cairan intrasel dan tulang, berperan dalam
metabolisme sel, sintesis DNA, regulasi neuromuscular dan fungsi
jantung.Sumbernya didapat dari makanan seperti sayuran hijau, daging dan
ikan.Magnesium Diabsorpsi dari usus halus, peningkatan absorpsi dipengaruhi oleh
vitamin D dan hormon paratiroid.
5. Keseimbangan Fosfor (PO4)
Fosfor merupakan anion utama cairan intasel, ditemukan juga di cairan ekstrasel,
tulang, otot rangka dan jaringan saraf. Fosfor sangat berperan dalam berbagai fungsi
kimia, terutama fungsi otot, sel darah merah, metabolisme protein, lemak dan
karbohidrat, pembentukan tulang dan gigi, regulasi asam basa, regulassi kadar
kalsium. Di reabsorpsi dari usus halus dan banyak ditemukan dari makanan daging,
ikan dan susu. Disekresi dan reabsorpsi melalui ginjal. Pengaturan konsentrasi fosfor
oleh hormon paratiroid dan berhubungan dengan kadar kalsium. Jika kadar kalsium
meningkat akan menurunkan kadar fosfat demikian sebaliknya.
6. Keseimbangan Klorida (Cl)
Klorida merupakan anion utama pada cairan ekstrasel.Klorida berperan dalam buffer
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam sel darah merah.Disekresi dan
direabsorpsi bersama natrium diginjal.
7. Keseimbangan Bikarbonat
Bikarbonat berada di dalam cairan intrasel maupun di dalam ekstrasel dengan fungsi
utama yaitu regulasi keseimbangan asam basa.Disekresi dan direabsorpsi oleh
ginjal.Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana
garam untuk menurunkan PH.

Pengaturan dan Fungsi Elektrolit


Elektrolit Pengaturan Fungsi
- Reabsorpsi dan sekresi ginjal - Pengaturan dan distribusi volume
- Aldosteron, meningkatkan reabsorpsi cairan ekstrasel
Sodium natrium di duktus kolekting nefron - Mempertahankan volume darah
- Menghantarkan impuls saraf dan
kontraksi otot
- Sekresi dan konservasi oleh ginjal - Mempertahankan osmolaritas dan
- Aldosteron meningkatkan cairan intrasel
pengeluaran - Transmisi saraf dan impuls elektrik
Potassium - Pemindahan dalam dan luar sel - Pengaturan transmisi impuls
- Insulin membantu memindahkan ke jantung dan kontraksi otot
dalam sel dan luar sel,jaringan yang - Pengaturan asam basa
rusak - Kontraksi tulang dan otot polos
- Distribusi antara tulang dan cairan - Pembentukan tulang dan gigi
ekstrasel - Transmisi impuls saraf
- Hormon paratiroid meningkatkan - Pengaturan kontraksi otot
serum, kalsitonin menurunkan kadar - Mempertahankan pace maker
Kalsium
serum jantung
- Pembekuan darah
- Aktivitas enzim pancreas,seperti
lipase
Magnesium - Dipertahankan dan dikeluarkan oleh - Metabolisme intrasel
ginjal - Relaksasi kontraksi otot
- Meningkan adsorpsi oleh vitamin D - Transmisi impuls saraf
dan hormon paratiroid - Pengaturan fungsi jantung
- Pengeluran dan reabsorpsi bersama - Produksi HCl
sodium dalam ginjal - Pengaturan keseimbangan cairan
Klorida
- Aldosteron meningkatkan adsorpsi ekstrasel dan volume vaskuler
klorida dengan sodium - Keseimbangan asam-basa
- Eksresi dan reabsorpsi oleh ginjal - Pembentukan tulang dan gigi
- Paratiroid hormon menurunkan kadar - Metabolism karbohidrat,
serum dengan meningkatkan sekresi lemak,dan protein
ginjal - Metabolisme seluler produksi ATP
Pospat dan DNA
- Fungsi otot, saraf, dan sel darah
merah
- Pengaturan asam-basa
- Pengaturan kadar kalsium
- Eksresi dan reabsorpsi oleh ginjal - Buffer utama dalam keseimbangan
Bikarbonat
- Pembentukan oleh ginjal asam-basa

Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain :

a. Umur

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh
pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih
mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada
usialanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi
ginjal atau jantung.

b. Iklim

Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya
rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui
keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat
kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

c. Diet

Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan
dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d. Stress

Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glikogen
otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila
berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

DAFTAR PUSTAKA

Surya, SL. (2011). Cairan Tubuh. Diakses pada 12 Mei 2015, dari
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29717/4/Chapter%20II.pdf

Anonimous. 2002. Buku Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta

Hartono, Andry. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. EGC : Jakarta.

Oenzil, Fadil. 1995. Ilmu Gizi Pencernaan, Penyerapan dan Detoksikasi Zat Gizi.
Hipokrates : Jakarta.

Parakkasi, Aminuddin. 1980. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak. Angkasa : Bandung.

Perry, Anne Griffin, Patricia A. Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses dan Praktik.

You might also like