Professional Documents
Culture Documents
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IFRS
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting
Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh
Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board (IASB)).
Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu
Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh
Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards
Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab
guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya,
Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan
standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
C. Struktur IFRS
IFRS dianggap sebagai kumpulan standar dasar prinsip yang kemudian menetapkan
peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu. Standar Laporan Keuangan
Internasional mencakup:
Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional (Internasional Financial
Reporting Standards (IFRS)) dikeluarkan setelah tahun 2001 Peraturan-peraturan Standar
Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards (IAS)) dikeluarkan sebelum tahun 2001 Interpretasi yang berasal dari
Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting
Interpretations Committee
(IFRIC)) dikelularkan setelah tahun 2001. Standing Interpretations Committee (SIC)
dikeluarkan sebelum tahun 2001 Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan
Keuangan (1989) (Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements
(1989))
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah
lewat.
2. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk Pajak,
Bank.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi
daripada bentuk hukumnya (formalitas), (substance over form).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai
laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan
umumnya diabaikan.
Pemakai Kepentingan
Internal Melihat besar kecilnya laba dan mengevaluasi kinerja
(Manajemen) keuangan perusahaan. Dan Informasi dalam laporan
keuangan dapat digunakan untuk menentukan plan dan
strategi perusahaan.
Eksternal Menilai prospek tidaknya perusahaan tersebut (Mengukur
(Investor) resiko-resiko investasinya)
Pemberi Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
Pinjaman melunasi pinjamannya.
(Biasanya Bank)
Pemerintah dan Untuk menganalisa CAR perusahaan, sebagai
Badan Regulator pertimbangan kebijakan pajak, menghitung statistic
Lain pendapatan nasional.
Supplier Untuk menentukan kebijakan kredit terhadap perusahaan.
Pelanggan Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan.
Karyawan Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan serta
mengetahui perusahaan untuk memberikan balas jasa.
Masayarakat Sebagai bahan pembelajaran dan ilmu pengetahuan.
(termasuk Selain itu dapat menjadi bahan dalam membuat tugas
akademisi) akhir, artikel, makalah, dan presentasi-presentasi.
PSAK IFRS
43 Standart (PSAK) 37 Standart
8 Syariah Standart 8 IFRS
11 Interpretation (ISAK) 29 IAS
4 Tecnical Bulletins 27 Interpretations
1 SAK ETAP (Entitas Tanpa
16 IFRIC Interpretation
Akuntabilitas Publik/UKM)
11 SIC
Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih
mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke IFRS akan
menyusul perubahan pada SAP.
Tidak semua standar IFRS tersebut diatas dicontek habis dan dirubah menjadi PSAK,
itulah mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Sedikit gambaran
saja untuk membedakan ketiga istilah tersebut saya jelaskan dalam tabel berikut:
US GAAP IFRS
Menyediakan informasi yang berguna Menyediakan informasi yang menyangkut
untuk pengambilan keputusan investasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
dan kredit. posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
US GAAP IFRS
Relevan terdiri dari: Relevan terdiri dari:
Nilai prediksi membantu pengguna Nilai prediksi
memprediksi hasil dari kejadian masa lalu,
Nilai konfirmasi
saat ini dan masa depan.
Materialitas
Nilai umpan balik membantu pengguna
mengkonfirmasi dan membetulkan nilai
prediksi sebelumnya.
mempengaruhi keputusan
Netral Netral
Kelengkapan
Dapat dibandingkan Dapat dibandingkan
Konsisten
US GAAP IFRS
1. Kelangsungan usaha 1. Kelangsungan usaha
3. Unit moneter
4. Periodisitas
US GAAP IFRS
1. Biaya historis 1. Biaya historis
2. Pengakuan pendapatan 2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari ini
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh
US GAAP IFRS
1. Biaya dan manfaat 1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2. Materialitas 2. Tepat waktu
3. Praktik Industri
3. Keseimbangan antara karakteristik
4. Konservatisme
kualitatif
Sebagaimana diatur dalam IAS 32 & 39 dan IFRS 7 & 9, maka secara ringkas dapat
dilihat. ada perbedaan dan persamaan IFRS dengan GAAP, yaitu sebagai berikut:
1. IFRS dan GAAP untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama
2. IFRS dan GAAP menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah methode
equity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yg signifikan dg patokan lebih dari 20%
kepemilikan.
3. Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya.
4. Dasar konsolidasi, IFRS dan GAAP mendasarkan pada persentasi kepemilikan (50%)
5. IFRS dan GAAP sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Value yaitu pilihan
menggunakan fair value harus dilakukan di awal pengakuan.
6. GAAP tidak mengizinkan reversal untuk beban impairment yang telah terjadi untuk
available for sale debt and equity securities.
7. IFRS tidak mengizinkan hal yg sama untuk available for sale equity , namun
mengizinkan reversal untuk available for sale debt securities dan held-tomaturity
securities.