You are on page 1of 2

SURAT PENGAKUAN BERSALAH DALAM BERMETODOLOGI

Oleh : Agus Andika Putra (419111)

Bermetodologi adalah hal dasar yang harus dipahami oleh insan Akademis dalam
melakukan penyusunan penelitin ilmiah. Hal ini baru saya sadari ketika beberapa kali mengikuti
perkuliahan Cakupan Metodologi Ilmu Politik. Ketika saya menyusun hasil penelitian saya baik
Skripsi maupun riset ketika saya didanai Dikti saya mengalami kebingungan arah bahkan seakan-
akan tersesat dalam belantara teori-teori yang selama ini saya anggap hanya tumpukan pemikiran
dari ilmuwan-ilmuwan politik. Tanpa saya sadari bahwa teori itulah yang akan membawa kita
mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain teori adalah peta yang akan menuntun kita agar
tidak tersesat.
Kesalahan saya dalam bermetodologi dimulai dari penulisan latar belakang masalah
dalam skripsi saya yang berjudul Partisipasi Politik Penyandang Difabel Pada Pemilihan
Umum Presiden di Kota Yogyakarta Tahun 2014. Saya menyadari betul dibagian ini saya terlalu
banyak memboroskan halaman dengan kata-kata yang tak bermakna sedikitpun, sehingga bisa
dikatakan seperti gugusan bima sakti yang dijelakan Prof Purwo di kelas beberapa minggu yang
lalu. Dulu saya mengira semakin panjang latar belakang maka akan semakin baik ternyata hal
itulah yang merusak kualitas riset kita. Kemudian dalam latar belakang ini saya melakukan
literatur review yang bertujuan mencari penelitian sebelumnya dengan tema yang sama. Akan
tetapi lagi dan lagi saya mealakukan kesalahan besar karena yang selama ini saya anggap
literature review adalah melakukan kesimpulan dalam penelitian tersebut ternyata hal itu salah
besar. Atas kesalahan itu saya siap melakukan banyak latihan lagi untuk menutupi kesalahan saya
sebelumnya.
Berangkat ke kesalahan fatal berikutnya, dalam skripsi yang saya susun saya banyak
mengumpulkan banyak teori atau dengan kata lain sangat kaya teori tetapi miskin aplikasi hal ini
saya sadari betul sehingga daam setiap bertemu orang yang sering melakukan riset saya selalu
bertanya bagaimana sebenarnya pengimplementasian teori agar bermanfaat dalam penelitian kita.
Atas kesalahan dan kekurangan ini iranya saya dapat mendapat pencerahan dari kelas cakupan
dan metodologi ilmu politik. Dalam skripsi teori yang saya gunakan adalah teori dari Paulo freire
tentang kesadaran dan Teori dari Miriam Budiarjo terkait Partisipasi. Teori Freire saya gunakan
untuk menggambarkan bagiamana proses kesadaran dari Difabel kota Yogyakarta dalam
merespon Pemilu kemudian teori dari Miriam Budiarjo saya gunakan dalam menjelaskan proses-
proses partisipasi itu sendiri.
Kesalahan berikutnya, dalam penulisan skripsi saya masih sangat terpaku dalam aturan-
aturan akademis seperti format dan lain sebagainya, sehingga skripsi saya cenderung agak
monoton dan membosankan. Banyak sekali sebenarnya kesalahan-kesalahan mendasar saya
dalam bermetodologis selama ini sehingga layak kiranya saya menulis surat pengampunan dan
pertaubatan metodologis ini sebgai bentuk refleksi kepada diri saya sendiri agar terus giat dalam
belajar dan menghasilkan riset yang berkualitas serta menyumbangkan pemikiran saya dalam
perkembangan ilmu politik bukan malah menjadi penyumbang kemandegan ilmu politik. Dengan
kata lain saya akan terus belajar menjadi insan akademis yang transformative bukan insan
akademis yang sintaksis. Kesimpulan dari kesalahan ini saya akan coba memperbaiki kesalahan
ini dengn mengembangkan skripsi saya menjadi htesis sebagai syarat penyelesaian S2 saya.

You might also like