You are on page 1of 11

Pemisahan Pigmen Dalam Daun

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh :
Golongan D/Kelompok 1
1. Andina Dwi Pramesti (141510501002)
2. Novi Nurlailah (141510501033)
3. Linda Rahman (141510501038)
4. Aprilia Iga Mufidah (141510501044)
5. Muhammad Syauqi (141510501263)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Iklim di Indonesia sangat mendukung untuk dilakukannya kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan sektor pertanian. Sektor pertanian di
Indonesia terbagi menjadi beberapa subsektor seperti subsektor perikanan,
subsektor peternakan, subsektor perkebunan dan subsektor kehutanan. Subsektor
pertanian yang berperan penting dalam peningkatan penerimaan negara adalah
subsektor perkebunan dan kehutanan karena hasil hasil perkebunan seperti
tembakau, kopi, karet, kelepa sawit dan kakao banyak diekspor ke negara lain.
Pada umumnya, pertanian di Indonesia sebagian besar dilakukan oleh masyarakat
petani di bidang budidaya tanaman.
Tanaman merupakan salah satu makhluk hidup yang juga membutuhkan
energi dan nutrisi sebagai makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Untuk memperoleh energi tersebut, tanaman melakukan proses fotosintesis.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang dilakukan oleh tumbuhan, alga dan
beberapa jenis bakteri yang dilakukan untuk memproduksi energi dengan
memanfaatkan energi cahaya yang ada. Energi dalam fotosintesis banyak
dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya, tidak hanya dimanfaatkan oleh
tanaman itu sendiri sehingga proses fotosintesis merupakan proses yang penting
dalam kehidupan di bumi. Fotosintesis juga merupakan cara asimilasi karbon
karena karbon bebas dari CO2 diikat menjadi gula.
Fotosintesis yang dilakukan membutuhkan seperangkat pigmen yang
digunakan agar proses fotosintesis dapat berjalan dengan lancar. Salah satu jenis
pigmen yang digunakan yaitu klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang
memberikan warna hijau pada tanaman. Fungsi klorofil yaitu menyerap energi
dari sinar matahari. Energi ini digunakan dalam proses fotosintesis yaitu suatu
proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari
gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari.
Selain pigmen klorofil, pigmen lain yang juga digunakan dalam proses
fotosintesis yaitu pigmen karotenoida. Pigmen karotenoida ini terbagi menjadi dua
macam yaitu pigmen golongan karoten dan golongan karotenoida atau xantofil.
Karoten merupakan pigmen dari tanaman yang memberikan warna jingga serta
dapat berfungsi sebagai provitamin A. Sedangkan karotenoida atau xantofil pada
umumnya dapat memberikan warna kuning.
Studi pemisahan pigmen dalam daun pada tanaman ini akan sangat
bermanfaat dan akan memperkaya dan menambah wawasan serta pengetahuan
kita tentang pigmen-pigmen yang terdapat dalam tumbuhan sehingga dapat
dimanfaatkan dengan baik dalam proses fotosintesis. Dalam pemanfaatannya,
klorofil serta pigmen-pigmen lainnya banyak digunakan dalam penelitian untuk
meneliti proses fotosintesis yang terjadi di dalam tanaman serta diteliti darimana
sumber pigmen-pigmen tersebut didapatkan.

1.2 Tujuan
Melihat macam pigmen yang terdapat di dalam daun serta mempelajari
sifat-sifatnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Klorofil merupakan pigmen tanaman yang berwarna hijau. Letak klorofil


yaitu berada pada kloroplas yang berada di dalam sel daun tanaman dan bagian
lainnya yang berwarna hijau (Kurniawan dkk, 2013). Terdapat lima macam
klorofil yang ada pada tanaman yaitu klorofil a, klorofil b, klorofil c, klorofil d,
dan klorofil e. Macam klorofil yang memegang peranan penting dalam proses
fotosintesis tanaman yaitu klorofil a dan klorofil b. Rumus empiris klorofil a yaitu
C55H72O5N4Mg, sedangkan rumus empiris klorofil b yaitu C55H72O6N4Mg. Salah
satu sifat klorofil pada tanaman yaitu tidak dapat larut di dalam air, tetapi larut
dalam etanol, eter, aseton, bensol dan kloroform (Pitojo, 2008).
Kloroplas merupakan plastid yang mengandung klorofil. Di dalam
kloroplas ini proses fotosintesis terjadi. Kloroplas merupakan organel yang berisi
air dan relatif besar serta memilikicairan yang kaya akan protein yang sering
disebut dengan stroma (Pogson dan Albrecht, 2011). Stroma terdiri dari membran
yang menyerupai dengan tumpukan koin. Membran yang menyerupai tumpukan
koin ini menyusun stuktur-struktur kecil yang dikandung dalam stroma.
Fungsi esensial dari pigmen klorofil yaitu dalam proses fotosintesis.
Dalam proses fotosintesis, klorofil digunakan untuk menyerap energi matahari
dan kemudian mentranslokasikan ke seluruh bagian tanaman (Mukti dkk, 2015).
Selain sebagai penangkap cahaya dan transfer energi, pigmen klorofil juga dapat
menyerap panjang gelombang maksimum antara 400-700 nm. Dengan dapat
menyerap panjang gelombang ini, pigmen klorofil memiliki potensi untuk
dimanfaatkan sebagai fotosentilizer (Zivcak dkk, 2014). Namun, pigmen klorofil
ternyata mudah terdegradasi akibat adanya cahaya atau oksigen. Menurut
Kurniawan et al. (dalam Pratiwi dkk, 2015), klorofil yang diberi perlakuan
pencahayaan memiliki kecepatan penurunan yang lebih tinggi daripada klorofil
yang disimpan dalam keadaan yang gelap.
Selain pigmen klorofil, pigmen lainnya yang ditemukan pada tumbuhan
yaitu flavonoid. Pigmen flavonoid ini terdiri atas pigmen antosianin dan flavon.
Pigmen flavonoid ini terletak di dalam vakuola khususnya pada bunga dan buah
berbagai warna. Pigmen ini memiliki sifat mudah larut jika berada di dalam air.
Pigmen antosianin merupakan macam pigmen dari pigmen flavonoid. Warna
pigmen antosianin bermacam-macam seperti warna merah, merah muda, ungu dan
biru. Warna pada antosianin tergantung pada pH (Mulyani, 2006). Pada
lingkungan yang memiliki pH asam, pigmen antosianin ini akan berwarna merah,
namun apabila berada pada lingkungan basa, maka pigmen ini berwarna biru,
sedangkan apabila netral maka berwarna ungu.
Jenis pigmen lain yang berada dalam kloroplas selain klorofil yaitu
karotenoida. Pigmen karotenoida ini terdapat 2 jenis yaitu golongan karotenoida
atau xantophyl dan golongan karoten. Pada buah-buahan, jenis karotenoida yang
ada yaitu xantophy, namun meskipun jumlah karoten lebih banyak tetapi tetap
pigmen xantofil yang lebih dominan. Pigmen xantofil ini memberikan warna
keemasan pada tanaman (Kasrina dkk, 2012). Menurut Mantiri dan Kepel (dalam
Paransa dkk, 2014), pigmen karotenoid dapat berperan sebagai provitamin A,
sebagai antioksidan, pencegah kanker dan sebagai pewarna alami. Wahyuni dan
Widjanarko (2015) juga menerangkan bahwa karotenoid atau xantofil merupakan
pigmen warna kuning, merah dan oranye yang disintesis pada makhluk hidup
yang dapat melakukan fotosintesis seperti tanaman. Karotenoid dapat berfungsi
sebagai prekursor vitamin A dan antioksidan. Selain itu, karotenoid juga berfungsi
untuk mencegah kerusakan akibat cahaya pada klorofil serta untuk menyerap
energi cahaya untuk proses fotosintesis (Pilbrow et al, 2012).
Secara umum, sifat dari karotenoid atau xantofil yaitu tidak dapat larut di
dalam air tetapi larut di dalam lemak. Selain larut dalam lemak, karotenoid juga
dapat larut dalam aseton, heksan, toluen, kloroform, metanol, dan etanol.
Karotenoid memiliki sifat stabil terhadap panas serta sensitif terhadap oksidasi.
Karotenoid memiliki rumus kimia C40H56(OH)2 (Jahns dan Holzwarth, 2011).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Pemisahan Pigmen Dalam Daun dilaksanakan Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember pada hari Sabtu, 3
Oktober 2015 pada pukul 07.45 WIB selesai.

3.2 Bahan dan Alat


3.2.1 Bahan
1. Daun tanaman acalipa (putih-hijau-merah)
2. CaCO3
3. Aseton

3.2.2 Alat
1. Mortir dan stamper
2. Neraca Analitis
3. Kuvet
4. Corong pemisah dan statif
5. Gelas ukur
6. Labu ukur

3.3 Cara Kerja


1. Menimbang 1 g daun tanaman yang telah ditentukan.
2. Menumbuk/menghaluskan daun dengan mortar dan stamper serta memberi
sedikit CaCO3.
3. Menambahkan 20 cc aseton. Menyaring larutan aseton yang berwarna
hijau gelap dengan kertas filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.
4. Menyiapkan corong pemisah dan mengisi dengan 10-25 cc petroleum eter
dan meletakkan berdiri.
5. Mengisikan 10-15 cc larutan aseton dalam corong pemisah dan dicampur
secara perlahan-lahan. Menunggu hingga terjadi perubahan warna.
6. Memisahkan kedua warna yang terbentuk ke dalam tabung yang berbeda.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Jahns, P., dan A. R. Holzwarth. 2011. The Role of The Xanthophyll Cycle And of
Lutein in Photoprotection of Photosystem II. Biochimica et Biophysica Acta,
1817:182-193.

Kasrina., S. Irawati., W. E. Jayanti. 2012. Ragam Jenis Mikroalga Di Air Rawa


Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif Sumber
Belajar Biologi SMA. Exacta, 10(1):36-44.

Kurniawan, M. P.,W. F. Maruf., T. W. Agustini. 2013. Pengaruh Penambahan


MgCO3 dan NaHCO3 Dengan Perbedaan Pencahayaan Terhadap Stabilitas
Pigmen Klorofil-A Mikroalga Chlorella vulgaris. Pengolahan dan
Bioteknologi Hasil Perikanan, 2(3):25-33.

Mukti, D. T., E. Widaryanto., K. P. W. 2015. Simulasi Peningkatan Suhu Malam


Dan Pemberian Pyraclostrobin Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.).
Produksi Tanaman. 3(2):98-106.

Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta:Kanisius

Paransa, D. S. J., K. Kemer., A. P. Rumengan., D. M. H. Mantiri. Analisis Jenis


Pigmen Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pigmen Xantofil Pada Alga
Coklat Sargassum polycystum (C.Agardh). LPPM Bidang Sains dan
Teknologi, 1(1):90-96.

Pilbrow, J., D. Garama., A. Carne. 2012. Carotenoid-Binding Proteins;


Accessories to Carotenoid Function, Acta ABP Biochmica Polonica,
59(1):163-165.

Pitojo, S. 2008. Khasiat Cincau Perdu. Yogyakarta:Kanisius.

Pogson, B. J. dan V. Albrecht. 2011. Genetic Dissection of Chloroplast


Biogenesis and Development: An Overview. Plant Physiology, 155:1545-
1551.

Pratiwi, R., N. Wahyuni., A. H. Alimuddin. 2015. Uji Fotostabilitas TiO2-Klorofil


Dari Mikroalga (Chlorella sp.). JKK, 4(3):59-64.

Wahyuni, D. T. dan S. B. Widjanarko. 2015. Pengaruh Jenis Pelarut Dan Lama


Ekstraksi Terhadap Ekstrak Karotenoid Labu Kuning Dengan Metode
Gelombang Ultrasonik. Pangan dan Agroindustri, 3(2):390-401.

Zivcak, M., K. Olsovska., P. Slamka., J. Galambosova., V. Rataj., H. B. Shao., M.


Brestic. 2014. Application of Chlorophyll Fluorescence Performance
Indices to Assess The Wheat Photosynthetic Functions Influenced by
Nitrogen Deficiency. Plant Soil Environ, 60(5):210-215.

You might also like