You are on page 1of 2

Ekstraksi adalah jenis pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau

cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi
kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan ekstraksi dan
pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi.

Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam
pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk
kedalampelarut.

SOXHLET adalah proses ekstraksi dimana sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu
timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan dan
dikondensaasikan di atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel dan
diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam
tabung destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan sendirinya di dalam alat terutama
dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipida. Sampel yang bisa diperiksa meliputi
pemeriksaan lemak,trigliserida,kolesterol.
Kelebihan:
a) Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidaktahan terhadap pemanasan
secara langsung.
b) Digunakan pelarut yang lebih sedikit
c) pemanasannya dapat diatur

kekurangan:
a) Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah disebelah bawah terus-
menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.
b) Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut
tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih
banyak untuk melarutkannya.
c) Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan
titik didih yang terlalu tinggi (Keloko,2013).
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat
lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi
yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka
disebut sebagai titrasi asam basa.

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam
basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan
larutan basa dan sebaliknya.

Kekurangan :
Titrasi asam basa ini tidak baik digunakan untuk variasi asam basa yang sama-sama lemah,
misalnya asam lemah dengan basa lemah. Karena kita tahu bahwa larutan titran haruslah yang
merupakan jenis asam atau basa yang kuat.
Dengan perkiraan rentang pH yang akan dihasilkan dari berbagai variasi pH yang sudah
dilakukan, maka kita dapat menentukan indikator mana yang sesuai untuk digunakan.

Sebelumnya, saya sudah mengatakan bahwa larutan standar sekunder perlu untuk dibakukan
terlebih dahulu dengan larutan standar primer, agar kita dapat menentukan reaksinya. Dalam
hal ini, misalnya larutan standar yang akan digunakan NaOH, maka perlu dibakukan dengan
larutan standar primer yang bersifat asam, misalnya KHP (Kalium Hidrogen Phtalat). Reaksi
yang terjadi, sama seperti sebagaimana reaksi titrasi asam basa pada umumnya sehingga
dengan ini diharapkan konsentrasi dari NaOH dapat diketahui.

Kelebihan :

You might also like