You are on page 1of 15

MAKALAH

ETIOLOGI PENYAKIT PERSEPSI SEHAT DAN SAKIT


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Psikososial & Budaya dalam keperawatan

Disusun Oleh :

1. Neneng
2. Bangkit Wahyudin
3. Novi
4. Wati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SERANG
2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta atas ijin dan
ridhonya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi salah satu tugas dengan judul Etiologi Penyakit Persepsi Sehat dan
Sakit

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih


terdapat kekurangan, baik dari segi bahasa maupun materi yang jauh dari sempurna.
Mengenai kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat di
harapkan penulis demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Serang, September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
C. Sistematika Penulisan .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Etiologi Penyakit ................................................................................. 3


1. Pengertian penyakit ....................................................................... 3
2. Klasifikasi penyakit ........................................................................ 3
3. Etiologi ........................................................................................... 3
B. Persepsi Sehat sakit .............................................................................. 4
1. Perilaku sehat ................................................................................. 4
2. Perilaku sakit .................................................................................. 7

BAB III KESIMPULAN .................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional

diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal. Dan kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang

sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa

ditolak meskipun kadang- kadang bisa dicegah atau dihindari.

B. Tujuan

1. Diharapkan dapat mengetahui tentang Etiologi penyakit

2. Diharapkan dapat mengetahui tentang persepsi sehat sakit

C. Sistematika Penulisan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

C. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

1
A. Etiologi Penyakit

B. Persepsi Sehat dan sakit

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etiologi Penyakit

1. Pengertian Penyakit

Penyakit adalah suatu kondisi di mana terdapat keadaan tubuh yang

abnormal, yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.

Setiap nama penyakit yang terpisah ditandai secara spesifik oleh

seperangkat gambaran yang jelas (sebab, tanda dan gejala, perubahan

morfologi dan fungsi). Berbagai penyakit mempunyai gambaran umum

yang sama sehingga mereka dikelompokkan bersama-sama pada system

(Notoatmodjo, 2007).

2. Klasifikasi penyakit.

Penyakit merupakan manifestasi klinis melalui tanda-tanda dan

gejala yang berhubungan dengan abnormalitas yang mendasarinya.

Karakteristik Penyakit

3. Etiologi

Etiologi suatu penyakit adalah penyebab penyakit itu sendiri yang

merupakan inisiator serangkaian peristiwa yang menyebabkan sakitnya

penderita. Atau, etiologi adalah suatu gambaran mengenai penyebab

penyakit yang meliputi identifikasi factor-faktor yang menimbulkan

penyakit tertentu. Agen penyebab penyakit secara umum adalah :

3
a. Kelainan genetic

b. Agen infeksi; bakteri, virus, parasit, jamur

c. Bahan kimia

d. Radiasi

e. Trauma mekanik

Beberapa penyakit dapat disebabkan oleh campuran beberapa factor,

misalnya factor genetic dan agen infeksi. Penyakit seperti ini dikenal sebagai

penyakit yang mempunyai sebab multifactor.

Kadang penyebab penyakit tidak diketahui, tapi penyakit tersebut

diketahui lebih sering berjangkit pada manusia yang mempunyai bentuk tubuh

tertentu, pekerjaan, kebiasaan atau tempat tinggal, yang kesemuanya dikenal

dengan factor resiko. Factor-faktor ini mungkin memberikan arahan pada

penyebab yang tidak teridentifikasi.

Contoh etiologi, TBC disebabkan oleh basil tuberculosis dengan factor

penyebab lain adalah usia, status gizi, pekerjaan.

B. Persepsi Sehat-Sakit

1. Perilaku Sehat

Kesehatan adalah suatu konsep yang telah sering digunakan namun sukar

untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya

mendefenisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit. Meskipun demikian,

kebanyakan sumber ilmiah setuju bahwa defenisi kesehatan apapun harus

mengandung paling tidak komponen biomedis, personal dan sosiokultural (Sari,

2008).

4
Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit sifatnya tidaklah

selalu objektif. Bahkan lebih banyak unsur subjektivitasnya dalam menentukan

kondisi tubuh seseorang. Persepsi masyarakat tentang sehat-sakit ini sangatlah

dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, di samping unsur sosial budaya.

Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kriteria

medis yang objektif berdasarkan simptom yang nampak guna mendiagnosa

kondisi fisik seorang individu. Perbedaan persepsi antara masyarakat dan petugas

kesehatan inilah yang sering menimbulkan masalah dalam melaksanakan program

kesehatan. Namun pengertian sehat yang sering digunakan adalah definisi sehat

menurut WHO yakni sehat adalah Keadaan sejahtera fisik, mental, dan spiritual

tidak hanya bebas sakit, cacat dan kelemahan tetapi juga harus berproduktifitas

(Sarwono, 2005).

Menurut Elwes dan Sinmett (1994) gagasan orang tentang sehat dan sakit

sangatlah bervariasi. Gagasan ini dibentuk oleh pengalaman, pengetahuan, nilai

dan harapan-harapan, di samping juga pandangan mereka tentang apa yang akan

mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan kebugaran yang mereka

perlukan untuk menjalankan peran mereka (Sari, 2008).

Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat

dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai

kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit. Masyarakat dan pengobat

tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu personalistik dan

naturalistik. Personalistik adalah suatu sistem dimana penyakit disebabkan oleh

intervensi dari suatu agen yang aktif, yang dapat berupa makhluk supranatural

(makhluk gaib atau dewa), makhluk yang bukan manusia (seperti hantu, roh

5
leluhur, atau roh jahat) maupun manusia (tukang sihir atau tukang tenung)

(Anderson, 2009).

Berlawanan dengan personalistik, naturalistik menjelaskan tentang penyakit

dalam istilah-istilah sistemik yang bukan pribadi, di sini agen yang aktif tidak

menjalankan peranannya. Dalam sistem ini keadaan sehat sesuai dengan model

keseimbangan : apabila unsur-unsur dasar dalam tubuh humor, yin dan yang,

serta dosha dalam Ayurveda berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan

kondisi individu, maka tercapailah kondisi sehat. Apabila keseimbangan ini

terganggu dari luar maupun dalam oleh kekuatan-kekuatan alam seperti panas,

dingin, atau kadang-kadang emosi yang kuat, maka terjadilah penyakit (Anderson,

2009).

Menurut Jordan dan Sudarti yang dikutip Sarwono (2005), mengatakan

bahwa persepsi masyarakat tentang sehat-sakit dipengaruhi oleh unsur

pengalaman masa lalu, di samping unsur sosial budaya. Pada penelitian

penggunaan pelayanan kesehatan di propinsi Kalimantan Timur dan Nusa

Tenggara Barat pada tahun 1990, hasil diskusi kelompok di Kalimantan Timur

menunjukkan bahwa anak dinyatakan sakit jika menangis terus, badan berkeringat,

tidak mau makan, tidak mau tidur, rewel, kurus kering. Bagi orang dewasa,

seseorang dinyatakan sakit kalau sudah tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan,

tidak enak badan, panas-dingin, pusing, lemas, kurang darah, batuk-batuk, mual,

diare. Sedangkan hasil diskusi kelompok di Nusa Tenggara Barat menunjukkan

bahwa anak sakit dilihat dari keadaan fisik tubuh dan tingkah lakunya yaitu jika

menunjukkan gejala misalnya panas, batuk pilek, mencret, muntah-muntah, gatal,

luka, gigi bengkak, badan kuning, kaki dan perut bengkak (Syafrina, 2007).

6
Menurut Sudarti dalam Sarwono (2005) menggambarkan secara deskriptif

persepsi masyarakat beberapa daerah di Indonesia mengenai sakit dan penyakit;

masyarakat menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami

serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Anak yang

sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak ada nafsu

makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan

nafsu makan, atau "kantong kering" (tidak punya uang). Selanjutnya masyarakat

menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu :

1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia

2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.

3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).

Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua,

dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan, dan

bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan

bantuan dukun, kyai dan lain-lain. Dengan demikian upaya penanggulangannya

tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit. Dengan

demikian upaya penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka

terhadap penyebab sakit (Syafrina, 2007).

2. Perilaku Sakit

Secara ilmiah penyakit (desease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis

dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan. Jadi

penyakit itu bersifat objektif. Sebaliknya, sakit (illness) adalah penilaian individu

terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Menurut Von Mering, studi yang

7
benar mengenai makhluk manusia yang sakit berpendapat bahwa setiap individu

hidup dengan gejala-gejala maupun konsekuensi penyakit, dalam aspek-aspek

fisik, mental, medikal dan sosialnya. Dalam usahanya untuk meringankan

penyakitnya, si sakit terlibat dalam serangkaian proses pemecahan masalah yang

bersifat internal maupun eksternal baik spesifik maupun non spesifik (Anderson,

2009).

Tingkah laku sakit, yakni istilah yang paling umum, didefinisikan sebagai

cara-cara dimana gejala-gejala ditanggapi, dievaluasi, dan diperankan oleh

seorang individu yang mengalami sakit, kurang nyaman, atau tanda-tanda lain dari

fungsi tubuh yang kurang baik (Anderson, 2009).

Tingkah laku sakit dapat terjadi tanpa adanya peranan sakit. Misalnya seorang

dewasa yang bangun dari tidurnya dengan leher sakit menjalankan peranan sakit,

ia harus memutuskan, apakah ia akan minum aspirin dan mengharapkan

kesembuhan, atau memanggil dokter. Namun hal ini bukanlah tingkah laku sakit,

hanya apabila penyakit itu telah didefenisikan secara cukup serius sehingga

menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan sebagian atau seluruh peranan

normalnya, yang berarti mengurangi dan memberikan tuntutan tambahan atas

tingkah laku peranan orang-orang di sekelilingnya, maka barulah dikatakan bahwa

seseorang itu melakukan peranan sakit. Sebagaimana dikatakan Jaco, ketika

tingkah laku yang berhubungan dengan penyakit disusun dalam suatu peranan

sosial, maka peranan sakit menjadi suatu cara yang berarti untuk bereaksi dan

untuk mengatasi eksistensi dan bahaya-bahaya potensial penyakit oleh suatu

masyarakat (Anderson, 2009).

8
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh

individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Dalam hal ini bila

seseorang sakit maka ia akan mengalami beberapa tahapan yang dimulai dari

timbulnya gejala-gejala yang menunjukkan suatu kondisi sakit hingga si sakit

mencari pengobatan. Sedangkan perilaku sehat adalah segala tindakan yang

dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya termasuk

pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui

olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat ini dipertunjukkan oleh individu-

individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka

betul-betul sehat (Sarwono, 2005).

Menurut Mechanic yang dijabarkan oleh Sarwono (2005), menjelaskan

bahwa terjadi proses dalam diri individu sebelum dia menentukan untuk mencari

upaya pengobatan. Banyak faktor yang menyebabkan orang bereaksi terhadap

penyakit, antara lain :

a. Dikenalinya atau dirasakannnya gejala-gejala atau tanda-tanda ang

menyimpang dari keadaan biasa

b. Banyaknya gejala yang dianggap serius dan diperkirakan menimbulkan

bahaya.

c. Dampak gejala itu terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja, dan

dalam kegiatan sosial lainnya.

d. Frekuensi dari gejala dan tanda-tanda yang tampak dan persistensinya.

e. Nilai ambang dari mereka yang terkena gejala itu atau kemungkinan individu

untuk diserang penyakit itu.

f. Informasi, pengetahuan, dan asumsi budaya tentang penyakit itu.

9
g. Perbedaan interperetasi terhadap gejala yang dikenalnya.

h. Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku untuk mengatasi gejala sakit

tersebut.

i. Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai Sarana tersebut,

tersedianya biaya dan kemampuan untuk mengatasi stigma dan jarak sosial

(rasa malu, takut, dan sebagainya).

10
BAB III

KESIMPULAN

Sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan

manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktor-faktor lingkungan,

ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dimana

seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat adanya pengaruh yang datang

dari luar atau dari dalam dirinya. Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan

seseorang dalam batas rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi:

Perkembangan, Nutrisi, Sosial dan Kultural, Pengalaman masa lalu, Harapan seseorang

tentang dirinya, Keturunan, Lingkungan, Pelayanan Pemenuhan nutrisi sesuai dengan

tumbuh kembang harus dipenuhi secara tepat untuk menjaga kondisi tubuh tetap baik

sehingga kesehatan dari setiap individu dapat tercapai dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono., 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Anderson, S. dan Wilson, L.M., 2009, Fisiologi Proses-Proses Penyakit,


diterjemahkan oleh Peter Anugerah, Edisi keempat, 1146, EGC, Jakarta.

Sari, 2008. Dasar-Dasar Perilaku. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan


Departemen Kesehatan.

Syafrina, 2007. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponegoro.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

12

You might also like