You are on page 1of 8

ACEH SIAT |

SISTEM INFORMASI ACEH TERPADU

Rekomendasi bagi Unit Kerja Gubernur AcehMaterial yang terdapat dalam rekomendasi ini, disadur dan
diadaptasi dari berbagai sumber(Worldbank, Open Data Handbook) yang tersedia dengan lisensi
Creative Commons Attribution-NonCommercial (CC-BY). Seluruh konten di dalamnya tidak bersifat final,
dan terus menerus akan diperbaharui.

Sumber:

Cetak Biru Satu Data untuk Pembangunan Berkelanjutan


Open Government Data Toolkit
Exploring the Emerging Impacts of Open Data in Developing Countries (ODDC)
Open data: Unlocking innovation and performance with liquid information
International Open Data Conference 2015

Pentingnya Keterpaduan Data

Rekomendasi ini disusun untuk membantu Unit Kerja Gubernur Aceh, masyarakat umum dan
instansipemerintah, dalam memahami Program ACEH SIAT. Bagi pemerintah, rekomendasi ini dapat
menjadiacuan dalam mengelola dan menyelenggarakan data yang akuntabel dan berintegritas. Selain
itu,rekomendasi ini dapat membantu masyarakat umum untuk memahami posisi dan
mendorongkontribusi dalam Program ACEH SIAT. Prinsip-prinsip dasar keterpaduan data dalam Program
ACEHSIAT ini mengadopsi standar dari Satu Data (One Data) yaitu satu standar data, satu metadata
baku,dan satu portal data serta menggunakan prinsip open data (data terbuka).

Keterpaduan data yang menggunakan prinsip data terbuka adalah data yang dapat diakses,
digunakankembali, dan didistribusikan ulang oleh siapa saja. Dengan demikian, data harus dapat
diunduh dalamformat terbuka (contoh: csv, xls, xml, JSON), dapat dibaca oleh perangkat lunak
(software), danpengguna dilindungi dasar hukum untuk menggunakan ulang data tersebut. Prinsip data
terbuka akanmemudahkan masyarakat untuk mengetahui data pemerintahan secara transparan.

Program Sistem Informasi Aceh Terpadu - ACEH SIAT

ACEH SIAT sebagai sistem informasi

Program ACEH SIAT adalah sebuah inisiatif pemerintah Aceh yang telah dijanjikan pada pemaparan
visimisi calon gubernur aceh 2017-2022, merupakan pengembangan sistem informasi dan
database Acehyang terpadu yang akan digunakan untuk semua sektor pembangunan dan pelayanan
masyarakat.Dengan adanya keterpaduan data dalam ACEH SIAT, maka seluruh informasi yang berguna
untukpembangunan dan pelayanan akan terupdate dengan cepat, dapat diakses oleh semua
stakeholdermelalui satu pintu, serta menjadi acuan bersama dalam perencanaan pembangunan pada
setiaptingkat pemerintahan. Sistem ini perlu dibangun untuk menghindari perencanaan pembangunan
yangtidak efektif, tidak efisien, dan tidak tepat sasaran akibat dari ketiadaan data yang valid
danterintegrasi dengan mengadopsi prinsip-prinsip Satu Data.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan pemenuhan atas data pemerintah yang
akurat,terbuka, dan interoprable. Satu Data memiliki tiga prinsip utama yaitu, satu standar data,
satumetadata baku, dan satu portal data. Dengan demikian, pemanfaatan data yang ada pada
PemerintahAceh tidak hanya terbatas pada penggunaan secara internal antar instansi, tetapi juga
sebagai bentukpemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.

ACEH SIAT menggunakan prinsip data terbuka dalam merilis data.

Data tersedia dalam format terbuka yang mudah digunakan kembali, dengan tujuan untukmeningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta untuk meningkatkan partisipasimasyarakat dalam
mengawal pembangunan. Website http://siat.acehprov.go.id adalah portal resmiprogram ACEH SIAT
sebagai wujud operasionalisasi rilis dan pemanfaatan data terbuka, yang tidakterbatas pada instansi,
lembaga, atau pemerintah provinsi saja, namun juga semua instansi lain yangmenghasilkan data terkait
Aceh.

ACEH SIAT berisi konten open database

Data terbuka adalah data yang dapat digunakan secara bebas, dimanfaatkan, dan didistribusikankembali
oleh siapapun tanpa syarat, kecuali dengan mengutip sumber dan pemilik data. Selain itu,seluruh data
yang dipublikasikan harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.Kriteria penting dari
data terbuka adalah:

1. Ketersediaan dan akses: Data harus tersedia utuh dan bebas biaya. Akan lebih baik jika
datadapat diunduh melalui internet. Data juga harus tersedia dalam bentuk yang mudah
digunakandan dapat diolah kembali.
2. Penggunaan dan pendistribusian: Data yang digunakan dan didistribusikan kembali
harusmemenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
3. Terbuka untuk umum: Setiap orang bebas menggunakan dan mendistribusikan kembalidataset.
Tidak diperkenankan adanya diskriminasi atas bidang usaha, orang, atau kelompok.
4. Dipublikasikan sesuai peraturan yang berlaku, mengacu pada Undang-Undang Nomor 14Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, terdapat jenis data yang dikecualikan dantidak
boleh dirilis.

Dasar Hukum

Landasan Hukum

Berikut merupakan landasan hukum yang berkaitan dengan penyusunan informasi yang
wajibdisediakan, diumumkan, dan dikecualikan:

- Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (LembaranNegara


Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846);
- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
RepublikIndonesia tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5038);-
- Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara RepublikIndonesia
tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5071);-
- Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU No. 14
Tahun 2008tentang Keterbukaan Informasi Publik-
- Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor
43Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58 tahun
2012,Tambahan Lembaran Negara Nomor 5286);-
- Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi
Publik(Berita Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 272, Tambahan Berita Negara
Nomor 1);-
- Peraturan Komisi Informasi Nomor 2 Tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian
SengketaInformasi Publik.

Informasi yang dikecualikan

Kriteria informasi publik yang dikecualikan bersifat rahasia dan tidak dapat diakses oleh publik
diaturdalam Pasal 17 Undang

- Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). Berdasarkan pasal tersebut,informasi publik
yang dikecualikan adalah informasi yang apabila dibuka dapat:-
- Menghambat proses penegakan hukum;-
- Mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan
daripersaingan usaha tidak sehat;-
- Membahayakan pertahanan dan keamanan negara;-
- Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;-
- Merugikan ketahanan ekonomi nasional;-
- Merugikan kepentingan hubungan luar negeri;-
- Mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun
wasiatseseorang;-
- Mengungkap rahasia pribadi seseorang;-
- Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik yang
menurutsifatnya dirahasiakan, kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan;-
- Informasi Publik yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.

Manfaat Program ACEH SIAT

Keterpaduan database yang akan terkandung dalam keterpaduan data ACEH SIAT adalah
potensi yangsignifikan dalam memberikan manfaat baik bagi pemerintah atau masyarakat. Sinergi
antarapemerintah sebagai penyedia data, dan masyarakat sebagai penggunanya akan terbangun ketika
datapemerintah dapat diakses dengan mudah dan dapat digunakan kembali dengan tujuan inovasi
dankolaborasi. Beberapa manfaat yang akan dihasilkan, antara lain:

1. Meningkatkan Kualitas Kebijakan Pemerintah Aceh


Data merupakan komponen penting dalam pengambilan keputusan. Melalui
keterpaduandatabase, efektivitas dan efisiensi dari tata kelola data pemerintah dapat
ditingkatkansehingga data tersebut menjadi lebih akurat. Asupan data yang akurat akan
menciptakankebijakan publik yang lebih tepat sasaran dan tepat guna.

2. Memperbaiki Alur Koordinasi Data Pemerintah


Melalui keterpaduan database, data standar dan metadata baku yang diterapkan
dapatmemperbaiki alur koordinasi dan interoperabilitas data antar instansi/lembaga/SKPA.

3. Meningkatkan Akuntabilitas Badan Publik


Keterpaduan database dapat mendukung pengawasan publik terhadap pemerintah
danmembantu mengurangi tindakan korupsi dengan memungkinkan adanya transparansi
yanglebih besar. Hal ini dimungkinkan karena data terbuka memudahkan proses
pemantauankegiatan Pemerintah Aceh, seperti pengawasan pengeluaran anggaran publik dan
dampakyang dihasilkan dari anggaran tersebut. Keterpaduan database juga mendorong
partisipasipublik yang lebih besar dalam pemerintahan dan mendukung masyarakat yang
demokratis.

4. Peningkatan Kualitas Layanan Publik


ACEH SIAT memberikan akses kepada masyarakat untuk menggunakan data sesuai
dengankebutuhannya dan berkontribusi pada peningkatan pelayanan publik. Masyarakat
dapatmenggunakan data yang ada untuk memberikan umpan balik terhadap kualitas layanan
dariPemerintah Aceh.

5. Inovasi dan Nilai Ekonomi


Data publik adalah sumber utama untuk inovasi sosial dan pertumbuhan ekonomi. ACEH
SIATmemberikan peluang kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam
mengevaluasidan berinovasi untuk peningkatan pelayanan publik. Pengusaha dapat
menggunakannya untuklebih memahami potensi pasar sehingga dapat menciptakan produk
berdasarkan data.

6. Efisiensi
ACEH SIAT memudahkan Pemerintah Aceh untuk menggali serta mengakses datapemerintahan
kabupaten dan kota lainnya di seluruh Provinsi Aceh. Hal ini dapat mencegahterjadinya
pengulangan dataset dan mengurangi biaya akuisisi data. Selain itu, data terbuka juga
dapat memfasilitasi masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi dataset pemerintahdan
membantu meningkatkan akurasi dataset.Prinsip data terbuka yang akan digunakan pada ACEH
SIAT telah diimplementasikan di berbagai negara dan manfaatnya pun telah banyak dirasakan.

Berikut merupakan beberapa penelitian yangmenunjukkan manfaat dari data terbuka:

1. Open data: Unlocking innovation and performance with liquid information.

http://www.mckinsey.com/insights/business_technology/open_data_unlocking_innovation_an
d_performance_with _liquid_information?cid=other-eml-alt-mgi-mck-oth-2910

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh McKinsey Global Institute, data terbuka dapat
membuka potensi nilai ekonomi sebesar $3-5 triliun setiap tahun di Amerika Serikatpada 7
sektor yaitu pendidikan, transportasi, produk konsumen, tenaga listrik, gas dan
minyak,pelayanan kesehatan, dan pembiayaan konsumen. Secara garis besar, hasil penelitian
inimenunjukkan bahwa keterbukaan data:
1. Memiliki potensi nilai ekonomi yang lebih besar
2. Meningkatkan dampak dari pemanfaatan data dalam membantu pemerintah dansektor
bisnis untuk mengambil kebijakan yang tepat sasaran
3. Menciptakan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan dalam meningkatkan kinerjabisnis.
4. Memberikan keuntungan yang lebih besar bagi konsumen dalam transparansi hargadan
produk, serta meningkatkan kualitas barang dan jasa di sektor privat maupunpublik.5.
5. Membutuhkan peran sentral pemerintah dalam mengembangkan
serta menerapkankebijakan-kebijakan.6.
6. Menghadapi beberapa tantangan, termasuk masalah privasi dan kerangka kebijakanhukum
yang terkait.

2. Exploring the Emerging Impacts of Open Data in Developing Countries (ODDC).

http://od4d.com/wp-content/uploads/2016/01/ODDC-Phase-1-Three-Page-Briefing.pdf

World Wide Web Foundation melakukan proyek penelitian yang dilakukan di beberapa
negaraberkembang untuk memahami penggunaan Satu Data. Berdasarkan hasil laporan
penelitiantersebut pada bulan Juli 2014, terdapat 15 poin yang berisi masukan awal, yakni:1.

1. Terdapat celah-celah yang harus diatasi sebelum implementasi open data, sepertiburuknya
kualitas data dan lemahnya peraturan hukum tiap negara.2.
2. Terdapat ketidakcocokan yang sering terjadi antara supply dan demand dari dataterbuka di
negara berkembang. Kualitas dari inisiatif data terbuka seharusnya tidakdilihat dari
kuantitas, melainkan dari ketersediaan dataset yang memenuhipermintaan.3.
3. Inisiatif open data dapat menciptakan suatu ruang lingkup baru bagi masyarakat
dalammengawal akuntabilitas dan efektivitas kinerja pemerintah.4.
4. Menjalankan proyek open data dapat memberikan perubahan terhadappembentukan,
penyediaan, dan penggunaan data oleh pemerintah.5.
5. Peran perantara sangat penting dalam penyediaan dan penggunaan data karena keduahal
tersebut tidak hanya terbatas pada peran pemerintah.6.
6. Kesenjangan data digital dalam beberapa negara berkembang menyebabkantimbulnya
kesenjangan data baik dari sisi penyediaan maupun penggunaan data.7.
7. Kekhawatiran pihak penyedia data atas integritas data dapat menjadi penghalang akanrilis
data yang bersifat machine-readable (dapat dibaca mesin). Kebanyakan datahanya
disediakan dalam bentuk PDF atau hasil scan.8.
8. Terdapat beberapa perdebatan terkait lisensi data. Lisensi penting dalaminteroperabilitas
data, akan tetapi di sisi lain, lisensi tersebut tidak begitu relevanuntuk penggunaan data
pada sektor-sektor tertentu.9.
9. Pada banyak negara berkembang yang sedang mengembangkan open data, isu
privasiseringkali tidak mendapat perhatian, meskipun kerahasiaan yang berhubungan
dengansektor privat adalah tantangan untuk transparansi yang lebih besar.10.
10. Open data tidak hanya terdiri atas pembuatan kebijakan dan pembangunan portal,namun
juga terdiri atas praktik data-sharing dan ketersediaan data di tempat-tempatyang sudah
dapat diakses oleh masyarakat.11.
11. Advokasi terkait open data sebaiknya dibentuk atas dasar kebijakan-kebijakan hukumyang
telah ada di negara-negara dan sektor-sektor tertentu, seperti sektor anggarannegara dan
pemerintahan daerah yang dapat mencantumkan standar dan syaratmengenai open data.
12. Open data dapat membantu inventarisasi data yang tersedia dan memuat
syaratketerbukaan data sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan
informasidan data. Data terbuka bukan hanya isu bagi pemerintah pusat, melainkan
jugaseluruh pemerintah daerah, lembaga yudisial, dan lembaga legislatif yang
memilikikepentingan yang sama. Kedekatan pemerintah daerah dengan masyarakat serta
areaurban merupakan kunci keberhasilan dari insiatif data terbuka, dan transparansi
darisetiap tingkatan pemerintah berperan penting dalam melindungi hak demokrasi
darimasyarakat.13.
13. Fleksibilitas dalam pengaplikasian definisi keterbukaan data dibutuhkan
untukmemungkinkan debat dan advokasi mengenai data terbuka yang relevan dan
efektif.Mencari jalan untuk mendefinisikan data terbuka secara jelas, serta
menghindaridebat reduktif yang tidak membangun untuk keterbukaan data yang lebih
maksimaladalah suatu hal yang penting.14.
14. Terdapat berbagai macam model dari insiatif data terbuka: termasuk top-down,bottom-up,
dan sector-specific.15.
15. Tidak ada satu model pendekatan data terbuka yang sempurna, sehingga dibutuhkanuji
coba, evaluasi, dan pembelajaran bersama mengenai praktis Data terbuka yangdapat
memberikan perubahan dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi.

3. Kawal Pemilu

http://kawalpemilu.org/

Kawal Pemilu yang beralamat di KawalPemilu.org adalah situs yang digagas untuk
memuattabulasi dari hasil rekapitulasi data scan dari formulir C1. KPU menyebarkan hasil
scanformulasi hasil perhitungan suara di setiap TPS yang dinamakan dengan formulir C1
diKPU.go.id. Berkat hal itu, tim Kawal Pemilu dapat membuat rekapitulasi data Pemilu 2014
diIndonesia secara real count pada situs KawalPemilu.org.Dengan bantuan para sukarelawan di
setiap daerah, Kawal Pemilu melakukan rekapitulasi C1 jauh lebih cepat daripada rekapitulasi
yang dilakukan oleh KPU, dengan akurasi yang sangattinggi. Proyek ini melibatkan masyarakat di
setiap daerah dengan sistem crowd-sourcing untukmengumpulkan data hasil. Hal
ini menunjukkan pemanfaatan positif penggunaan data terbukadalam akses pertukaran
pengetahuan, di ranah partisipasi politik.

4. International Open Data Conference 2015

http://opendatacon.org/report/
Dalam acara ini disebutkan bahwa sebagian besar komunitas di seluruh dunia menggunakandata
terbuka untuk memberikan pengaruh baik dalam segi sosial, ekonomi dan politik. Dataterbuka
menawarkan ruang dan strategi baru untuk bertindak lintas sektor. Ketika dataterbuka
dikolaborasikan dengan skilled-civic entrepreneurs dan lingkungan yang mendukung,maka
akan menciptakan inovasi-inovasi menuju revolusi sosial, ekonomi dan politik.

Implementasi Program ACEH SIAT

Tahap Implementasi Pada Penyedia Data

Bagian ini menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi Program ACEH
SIAT.Berikut adalah tahapan-tahapan implementasi pada sisi penyedia data:

1. Komitmen Instansi, Lembaga, SKPA Provinsi Aceh dengan Unit Kerja Gubernur

Komitmen instansi ditandai dengan dibuatnya surat pernyataan kesediaan kolaborasi


padahttp://siat.acehprov.go.id oleh para pejabat terkait. Setelah itu, dilanjutkan
dengan melakukanpenunjukkan pejabat penghubung pada Unit Kerja Gubernur Aceh, yang
memiliki tugas:

1. Melakukan koordinasi internal instansi untuk implementasi Program ACEH SIAT.2.


2. Bekerjasama secara vertikal (pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota,pemerintah
gampong) dan kerjasama horizontal (antar instansi/badan/dinas terkait)untuk
mengidentifikasi dan melakukan perumusan kebijakan reformasi tata keloladata.3.
3. Menyediakan data secara berkelanjutan di dalam portal sesuai dengan prinsip
DataTerbuka.4.
4. Merespons permintaan dan/atau pertanyaan lain dari pengguna yang berkaitandengan
data.5.
5. Mendorong pemanfaatan data secara aktif.

2. Assessment dan Inventarisasi Data

Setelah komitmen dilakukan, selanjutnya perlu untuk diketahui kondisi terkini dari tata keloladata pada
masing-masing institusi. Unit Kerja Gubernur melakukan assessment kesiapan dankekurangan apa saja
yang ada terkait tata kelola data. Assessment mencakup kesiapan secararegulasi, teknis, dan sumber
daya manusia.Setelah assessment, dilakukan inventarisasi untuk mengetahui data apa saja yang dimiliki
olehinstitusi. Inventarisasi dilakukan dengan mekanisme Data Discovery Workshop (DDW).
Berikutadalah tata cara pelaksanaan DDW:

A. Tujuan DDW

1.
Menjadi ajang menginventarisasi kondisi data internal (data apa saja yangdiproduksi di setiap unit kerja
dan data apa saja yang dibutuhkan).2.

Menjadi tempat berinteraksi antara Satuan Kerja (Satker)/SKPA dengan tim UnitKerja Gubernur untuk
mengkomunikasikan ide-ide dan masalah yang relevan.3.

Menghasilkan DRP (Data Release Plan) yang menjadi acuan bagi Unit KerjaGubernur untuk melakukan
manajemen dan monitoring data di dalamhttp://siat.acehprov.go.id

B. Persiapan Sebelum DDW

Sebelum melaksanakan DDW, harap diperhatikan beberapa hal berikut:1.

Pastikan sudah terbentuk tim kerja di instansi yang terdiri dari 3 komponen: fungsibidang hukum &
kebijakan, fungsi bidang teknologi informasi, dan fungsi bidangkomunikasi.

You might also like