Professional Documents
Culture Documents
ACARA I
PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH
Oleh:
Alfian Nopara Saifudin
NIM A1D015033
Rombongan 2
PJ asisten: Farichatul Mufaroh
A. Latar Belakang
pada hasil-hasil pertanian yang salah satunya didukung oleh peningkatan faktor
produksi benih unggul. Penggunaan benih unggul yang baik dan benar akan
Benih merupakan salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman. Pengujian
benih merupakan cara untuk mengetahui benih yang berkualitas dan bermutu
tinggi. Menjamin penggunaan benih yang yang benar-benar murni, bersih dan
kemurnian benih.
Benih merupakan inti dari kehidupan di alam semesta dan satu yang paling
berkelanjutan. Benih dituntut untuk memiliki kemurnian dan bermutu tinggi jika
Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih,
sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian
daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Dengan
2
demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih
yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat
mutu secara fisik dan fisiologi benih. Pengujian kemurnian benih merupakan
kemurnian secara fisik. Pengujian ini dilakukan untuk menetapkan nilai pada
setiap contoh benih yang diuji sehingga akan diketahui keadaaan faktor kualitas
persentase dari kemurnian benih, benih tanaman lain, daya tumbuh benih.
empat komponen benih diantaranya benih murni, varietas lain, dan benih lain atau
kotoran benih, dengan dilakukan pengujian ini kita bisa mengetahui apakah benih
ini layak untuk ditanam. Pengujian ini dapat mengetahui kualitas benih dan mutu
benih yang akan ditanam, sehingga petani dapat menghasilkan produksi yang
tinggi.
tentang mutu suatu benih yang dipergunakan untuk keperluan penanaman. Dalam
Tujuan dari pengujian kemurnian adalah mengetahui komposisi dari contoh yang
diuji yang akan mencerminkan komposisi kelompok benih dari mana contoh
3
tersebut diambil dengan jenis / kultivar / varietas dan kotoran benih pada contoh
kemurnian secara fisik atau berdasarkan identitas fisik yang telah ditetapkan
benih murni, biji tanaman / varietas lain, biji gulma dan kotoran benih.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk membedakan benih murni, biji tanaman lain,
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
(penangkar). Selanjutnya pada tahun 1971, dibentuk Badan Benih Nasional yang
perbenihan.
muncul pada saat proses produksi benih, prosessing, penyimpanan dan pada
proses pengujian mutu benih. Benih sebagai sarana produksi yang selalu
diharapkan tersedia tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis dan tepat harga, sangat
ditentukan oleh ketepatan dalam perencanaanjumlah dan jenis benih yang akan
Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi materi non
benih / seresah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya
murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah
5
untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh
memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih
benih
berkesinambungan
Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali dilakukan.
Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu
presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin
diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran(Kuswanto,
1997).
Benih bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan
faktor fisik. Menurut Kartasapoetra (1992), faktor faktor genetik adalah benih
yang berasal dari varietas-varietas yang memiliki genotipe yang baik seperti hasil
produksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, responsif terhadap kondisi
6
pertumbuhan yang lebih baik, atau tahan terhadap cekaman abiotik. Faktor fisik
adalah benih bermutu tinggi dengan kemurnian yang tinggi, daya kecambah yang
tinggi, bebas dari kotoran dan benih rerumputan serat bebas dari hama dan
7
III. METODE PRAKTIKUM
petridish, dan timbangan listrik. Bahan yang digunakan pada praktikum ini
B. Prosedur Kerja
1. Contoh kerja dari benih yang ada diambol dengan jalan pengurangan dengan
memakai pembagi benih sehingga diperoleh berat benih yang diinginkan dan
timbangan.
3. Contoh kerja diperiksa sedikit demi sedikit di atas meja pemurnian dengan teliti
komponen).
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Presentase :
Padi
% BM = 100%
8,2
= 20,1 100%
= 40,8%
% KB = 100%
12,1
= 20,1 100%
= 60,2%
Kedelai
% BM = 100%
10,7
= 32.9 100%
= 32,5%
% VL = 100%
7
= 32,9 100%
= 21,3%
% KB =
100%
13,3
= 32,9 100%
9
= 40,4 %
Jagung
% BM = 100%
26,
= 44,4 100%
= 25,2%
% VL = 100%
6,6
= 44,4 100%
= 14,86%
% KB = 100%
11,2
= 44,4 100%
= 58,55%
10
B. Pembahasan
Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi materi non
benih / seresah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya
murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah
untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh
persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih.
Pengujian kemurnian benih yang juga merupakan deskripsi mutu benih yang pada
yang bertujuan untuk memperoleh persentase kemurnian suatu lot benih. Prinsip
dari pengujian ini yaitu dengan memisahkan benih ke dalam tiga komponen, yaitu
benih murni (benih yang dimaksud oleh pihak produsen), benih tanaman lain
(benih komoditas lain atau varietas lain yang masih satu komoditas), dan kotoran
pada unit penimbang, dan hasilnya dibandingkan dengan standar minimum benih
murni.
memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih
11
(xxxx,xxxx). Uji kemurnian benih merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk
mengendalikan mutu genetik suatu lot benih (Mulsanti et.al, 2013). Uji kemurnian
benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali dilakukan. Benih murni yang
diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu presentase kadar air
dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin diperoleh adalah
nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran (Kuswanto, 1997).
Analisa kemurnian benih biasanya dilakukan secara duplo. Beda antara hasil
ulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari 5%.
Setiap komponen ditimbang lalu ditotal, dimana berat total seharusnya dengan
berat mula-mula keseluruhan contoh uji untuk kemurnian tetapi bisa kurang.
dibagi berat total kali 100%. Hasilnya ditulis dalam dua desimal atau dua angka di
benih murni (pure seed), benih tanaman lain, dan kotoran pada masa benih.
1. Benih murni adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies
12
d) Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih
2. Benih varietas lain adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam
3. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam
merupakan bagian dari system distribusi yang dirancang untuk memelihara dan
mempertahankan identitas dan kualitas suatu tanaman atau benih (Harjadi, 1979).
Menurut Agrawal (1982) tujuan dari sertifikasi benih adalah untuk menjamin
kemurnian (genuineness) dan kualitas (quality) benih yang akan dibeli konsumen.
13
3. Sertifikasi Benih Sebar (E.S.) dengan label biru (produsen) oleh BAP.
1. Benih murni adalah benih yang termasuk dari spesie yag dinyatakan
Benih muda
2. Varietas lain merupaan yang mencakup semua benih dari tanaman pertanian
yang ikut tercampur dalam contoh kerja benih dan tidak dimaksudkan untuk
diuji. Dalam kata lain, biji tersebut tidak termasuk kedalam spesies yang
dimaksud.
3. Biji gulma adalah biji yang mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif
tanaman yang termasuk dalam kategori gulma. Baik pecahan gulma yang
4. Kotoran benih yang biasa tercampur dapat digolongkan menjadi tiga yaitu
tanah, pasir, kerikil, potongan bagian tanaman dan nematoda galls, fungus
bodies. Kotoran ini dapat tercampur dengan benih pada waktu dilakukan
14
perontokan, prosesing dan pengemasan. Berikut adalah yang termasuk kotoran
benih meliputi :
e. Cangkang benih, Kulit benih, Bahan lain, Sekam, pasir, partikel tanah,
unggul dan kualitas tinggi dari varietas-varietas genetik unggul yang selalu
benih diuji dulu dengan melakukan pengujian kemurnian benih agar benih
tersebut bisa diperjualbelikan dipasaran dan juga benih tersebut harus dicek dulu
oleh pemerintah agar benih tersebut tidak illegal. Benih yang sudah dicek oleh
benih dari varietas unggul, menyediakan secara kontinu kepada petani. Kegiatan
itu meliputi:
1. Pengujian Lapang
15
2. Pengujian di Laboratorium
tahap, yaitu:
1. Verifikasi lahan tempat produksi benih. Kriteria lahan untuk produksi benih :
famili.
kemurniannya terjamin, dan kelas benihnya minimal satu kelas lebih tinggi
daripada benih yang akan diproduksi. Kelas Breeder Seed / Benih Penjenis,
Foundation Seed / Benih Dasar, atau minimal Stock Seed / Benih Pokok
penetapan lahan, proses budidaya, sampai panen. Beberapa hal yang harus
diperhatikan:
a. Isolasi atau jarak antara petak produksi benih dengan petak pertanaman
16
4. Penentuan saat panen yang tepat (masak fisiologis).
6. Pemberian sertifikat dan label. Dasar dari pemberian sertifikat dan masa
yang diuji sehingga nantinya diharapkan benih yang ditanam telah murni hanya
benih yang diinginkan yang ditanam dengan kualitas yang baik. Menurut
Setyastuti (2004), manfaat dari Pengujian kemurnian benih antara lain untuk
mengetahui komposisi contoh kerja benih, kemurnian, dan identitasnya yang akan
pengujian. Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian
benih, sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada
pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni.
Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih
Menurut Soetopo (2004), tujuan utama dari analisis kemurnian benih adalah:
1. Untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan
17
2. Identitas dari berbagai spesies benih dan partikel-partikel lain yang terdapat
dalam contoh.
2. Untuk mengetahuinya identitas dari berbagai spesies benih dan partikel lainnya
pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian
adalah:
dengan tangan atau dengan seed trier, yaitu alat. Apabila menggunakan
dan dicampur dalam satu wadah. Jumlah yang terdapat pada contoh campuran
18
3. Contoh kirim (submitted sample), berasal dari contoh campuran yang telah
working sample, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (Harjadi, 1979):
a. Secara duplo, yaitu pengambilan contoh kerja yang dilakukan dua kali.
b. Secara simplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan satu kali.
6. Pengujian kemurnian
kemurniannya
19
Gambar 1. Skema Analisis Kemurnian Benih (ISTA, 2010).
Dari skema diatas dapat diketahui bahwa pengambilan contoh benih dapat
dilakukan secara simplo yaitu dengan melakukan pengambilan contoh kerja hanya
satu kali, tetapi jika secara duplo maka pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali
bulatan seperti kue. Hamparan benih tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa
bagian dan diberi nomor, setelah itu secara acak dipilih nomor mana yang akan
20
Mangkuk ditata di atas nampan dengan jumlah dan ukuran tertentu. Masing
masing mangkuk diberi nomor dan benih ditebarkan serata mungkin sampai
semua mangkuk terisi penuh dan benih habis terbagi rata. Seacara acak dipilih
Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih
menyediakan suatu contoh benih yang dapat dianggap seragam dan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan oleh ISTA. Suatu contoh benih yang diuji harus
dapat mewakili keseluruhan kelompok benih yang lebih besar jumlanya (Justice
Pada praktikum kali ini telah dilakukan uji kemurnian benih. Uji kemurnian
benih pada praktikum kali ini dilakukan dengan cara memisahkan benih padi,
jagung, dan kedelai yang akan diuji dengan komponen-komponen lain selain
benih tersebut. Pengujian dilaksanakan di atas meja pemurnian benih. Hasil dari
pemurnian diketahui terdapat varietas lain dan kotoran benih dari sekumpulan
benih yang ada. Persentase dari benih padi yaitu BM 40,8%, KB 60,2%, dan VL
0%. Selanjutnya persentase dari benih jagung yaitu BM 58,55%, KB 25,2%, dan
dan VL 21,3%. Hasil praktikum yang didapatkan tidak sesuai dengan standar yang
diterapkan oleh ISTA, standar yang diterapkan ISTA untuk kemurnian benih padi
yang baik adalah untuk benih penjenis (breeder seed) dan benih dasar (foundation
21
seed) = 99 %. Sedangkan untuk benih sebar (extention seed) = 98 % (ISTA,2010)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel benih yang di uji memIliki kemurnian
yang rendah.
kemurnian benih :
Gambar 3. Proses pemisahan antara benih murni, varietas lain, dan kotoran
benih.
22
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
benih.
B. Saran
dahulu dan pada saat melakukan uji kemurnian praktikan lebih teliti dalam
memisahkan komponen pada benih murni, varitas benih lain dan kotoran lain agar
23
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, R.L. 1982. Seed Technology. Oxford and IBH Publishing Co. New
Delhi.
Justice, O. L dan Lois, N. Bass. 1990. Praktek dan Penyimpanan Benih. Rajawali
Pers: Jakarta
Mulsanti, Indria W.; M.Surahman; S.Wahyuni dan D.W. Utami. 2013. Identifikasi
galur tetua padi hibrida dengan marka SSR spesifik dan pemanfaatannya
dalam uji kemurnian benih. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 32 (1):
1-8.
Setyastuti, Purwanti. 2004. Kajian Suhu Ruang Terhadap Kualitas Benih Kedelai
Hitam dan Kedelai Kuning. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 11 No. 1,2004:
22-3
24
Suwandi, N. Sumarni dan F.A. Bahar. 1995. Aspek Agronomi Cabai. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Wahyuni, S., 2005. Pengantar Sertifikasi Benih dan Sistem Manajemen Mutu.
Makalah. Disampakan pada Lokakarya Pengembangan Jaringan Alih
Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Sumber di Balitpa, 21-22
November 2005, Sukamandi.
25
LAMPIRAN
26