Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini kita sering kali tidak menyadari bahwa pada suatu lahan
pertanaman selalu ada hewan yang tinggal secara berdampingan dengan tanaman
yang dibudidayakan. Ada tikus, burung, serangga dan sebagainya. Bila kita amati
tanaman biasa disebut hama, ada hewan yang dapat memangsa hama biasa disebut
predator, ada hewan yang dapat tinggal di dalam tubuh hama biasa disebut parasit.
Petani sering kali kesulitan dalam mengetahui adanya hama di lahan mereka
dan biasanya petani baru menyadari adanya serangan hama setelah tanamannya
rusak, hal ini disebabkan karena sebagian besar hama berukuran mikro (kecil)
menampakkan diri pada saat petani istirahat seperti tikus yang muncul di malam
hari. Namun demikan, bersamaan dengan berkembangnya IPTEK selalu ada cara
untuk mendeteksi keberadaan hama. Salah satu cara yang dapat dipraktekkan
secara mudah dan praktis yaitu dapat dengan mengetahui gejala serangan hama
sedini mungkin. Pada praktikum ini, kita akan mengenal gejala serangan hama
menghendaki kita untuk tahu hama apa saja yang ada pada pertanaman cabai.
18
B. Tujuan
19
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hama adalah suatu penyebab kerusakan pada tanaman yang dapat dilihat
dengan pancaindera (mata). Hama tersebut dapat berupa binatang. Hama dapat
merusak tanaman secara langsung maupun tak langsung. Hama yang merusak
tanaman secara langsung dapat dilihat bekasnya pada tanaman yang diserang,
misalnya gerekan dan gigitan. Sedangkan hama yang merusak tanaman secara
tanaman. Secara khusus hama di artikan sebagai semua aktivitas hidup hewan
disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Penyakit tidak memakan tanaman
terhadap tanaman tersebut. Berikut beberapa hama dan penyakit yang terdapat
20
faktor yang menentukan pentingnya suatu hama adalah potensi atau kemampuan
merusak hama tersebut. Salah satu cara merusak ialah dengan mengambil pakan
baik dalam bentuk padat maupun cair menggunakan alat mulutnya. Tanda dan
gejala serangan ini sangat penting dalam pekerjaan monitoring hama, karena tanda
serangan tiap jenis hama khas atau spesifik sehingga keadaan suatu hama pada
suatu saat dapat diketahui dengan pasti dan benar (Wagiman, 2003).
Pengamatan populasi hama secara garis besar dibedakan menjadi tiga bentuk,
yaitu (1) pengamatan populasi mutlak, (2) pengamatan populasi relatif dan (3)
dan kelemahan sendiri-sendiri sehingga perlu ditentukan cara mana yang dipilih
untuk memberikan keefektivan yang paling besar (Harjaka dan Sudjono, 2005).
akan tergantung pada persyaratan energi dan rasio masukkan atau keluaran dalam
istilah enrgi dan keuntungan ekonomi. Karena itu srategi yang akan datang dalam
ditujukan pada pengendalian hama untuk menstabilkan angka hasil (yield) dalam
hama agar hama tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman yang diusahakan.
Pestisida mungkin merupakan bahan kimiawi yang dalam sejarah umat manusia
21
Tanaman cabai adalah tanaman yang sering terserang hama. Serangan OPT
komprehensif.
22
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan dan alat yang digunakan yaitu pertanaman cabai, spidol dan kertas
manila.
B. Prosedur Kerja
rombongan
dicatat
23
IV. HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil
24
B. Pembahasan
antara lain yaitu Belalang (Valanga nigricornis). Belalang ini menyerang dengan
kategori ringan dari pinggir daun ketenggah daun. Taksonominya antara lain :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Orthoptera
Family : Pyrgomorphidae
Genus : Atractomorpha
Belalang ini memiliki tubuh yang terdiri atas caput, toraks dan abdomen, pada
bagian toraks terdiri atas satu pasang mata majemuk, satu pasang antenna, dan
satu pasang alat-alat mulut, seluruh bagian tubuhnya berwarna hijau. Kumpulan
koordinasi aktivitas tubuh dan menjaga pusat-pusat koordinasi tubuh. Pada kepala
berbentuk lancip terdapat seta dan sepasang antenna yang berfungsi sebagai alat
indera untuk mencium, petunjuk jalan, pendengaran, dan indera lainnya. Sepasang
untuk melihat dari segala arah. Masing-masing cahaya terdiri dari penerima
tunggal yang disebut ommatidia. Dada terdiri atas tiga segmen, yaitu protoraks,
25
pernapasan terdapat diantara protoraks dan metatoraks dan satupasang antara
masotoraks dan metatoraks. Dua segmen toraks, yaitu mesotoraks dan metatoraks,
masing-masing dapat memiliki satu pasang sayap yang berfungsi untuk terbang
atau proteksi diri. Tipe mulut berupa tipe mengunyah, merupakan tipe mulut yang
sederhana. Pada bagian ujung dari struktur mandible memiliki lapisan sklerotin
yang tebal dan bagian pinggiran untuk memotong. Sementara bagian dasar adalah
untuk menggiling atau mengunyah. Pada bagian abdomen terdiri atas 9 segmen.
Delapan segmen depan dari abdomen biasanya memiliki satu pasang springkel.
Pada bagian tubuh ini terdapat alat-alat vital bagi serangga yaitu jantung, isi perut
dan organ-organ untuk reproduksi berupa genitalia jantan dan alat-alat peletak
bayam, ubi jalar, jagung, dan tanaman lainnya. Belalang ini mempunyai
coklat jika suhu lingkungannya semakin tinggi terutama pada musim kemarau
panjang.
Gejala yang kami amati berupa daun yang rusak pada pinggirannya terdapat
bekas gigitan dan bahkan ada yang hanya tertinggal tulang daunnnya saja namun
tidak banyak. Untuk intensitas serang yang telah dihitung masuk dalam kategori
rendah (0-20%). Gejala yang ada seperti dengan literatur tersebut diatas. Belalng
26
memiliki tipe mulut penggigit pengunyah. Ini menandadan gejala yang tertinggal
Selain belalng ada hama Kutu daun (Aphid sp.). Klasifikasi dari kutu daun
Kingdom: Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Aphididae
Serangan berat biasanya terjadi pada musim kemarau. Bagian tanaman yang
diserang oleh nimfa dan imago biasanya pucuk tanaman dan daun muda. Daun
pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga
mengeluarkan cairan manis seperti madu, yang biasanya disebut dengan embun
madu. Embun madu menarik datangnya semut dan cendawan jelaga. Adanya
cendawan pada buah dapat menurunkan kualitas buah. Aphid juga dapat berperan
sebagai vektor virus (50 jenis virus) seperti, Papaya Ringspot Virus, Watermelon
Mosaic Virus, Cucumber MosaicVirus (CMV). Penyebaran hama ini sangat luas,
meliputi daerah beriklim tropis dan sedang kecuali Canada bagian utara dan Asia
bagian utara. Kisaran inang dari hama ini cukup luas, seperti tanaman dari family
27
Fabaceaae (Legumes, Lucerne), Solanaceae, Cucurbitaceae dan asteraceae. Kutu
daun menyebabkan kerusakan yang cukup serius pada beberapa tanaman sayuran,
seperti asparagus, cabai, terong dan okra. Selain tanaman sayuran, kutu daun juga
menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada jeruk, kapas dan melon.
Serangan Kutu aphid pada daun cabai, bergerombol di bagian bawah daun
dan tangkai bunga. Pada bagian mulutnya memiliki tindik penghisap. Mereka
menyerang daun cabai (dan banyak tanaman budidaya lainnya) dengan cara
menghisap cairan dalam daun, terutama pada daun muda dan pucuk. Mereka juga
dalamnya. Kutu daun ini mengeluarkan zat sekresi lengket, berbau manis, yang
dikerubungi semut (terutama di bagian pucuknya), itu bisa jadi pertanda kalau
tanaman teserang hama kutu daun. Dalam usahanya semut pada tanaman cabai
tidak memiliki peran sebagai musuh alami, melainkan sebagai vector. Namun,
para petani disatu sisi juga merasa diuntungkan dengan hadirnya semut di
keberadaan kutu daun tersebut pada tanaman mereka. Petani tidak perlu repot
28
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jenis hama pada tanaman pangan yang ditemukan dipertanaman cabai yang
kami amati yaitu belalang (Valanga nigricornis) dan Kutu daun (Aphid sp).
B. Saran
asisten sehingga lebih banyak lagi hama yang ditemukan agar dapat mengetahui
29