Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengetahui adanya hama maupun patogen di lahan mereka dan biasanya petani
rusak, hal ini disebabkan karena sebagian besar hama dan patogen berukuran
mikro (kecil) seperti serangga bahkan lebih kecil lagi. Namun demikan,
keberadaan hama. Salah satu cara yang dapat dipraktekkan secara mudah dan
praktis yaitu dapat dengan mengetahui gejala serangan hama sedini mungkin.
Serangan patogen pada umumnya dapat dapat disebabkan oleh jamur, virus,
ataupun bakteri. Ukuran dari patogen jauh lebih kecil dibandingkan dengan hama,
maka dari itu patogen sangat susah dilihat secara kasat mata. Untuk membantu
hama umumnya memperlihatkan bekas gigitan ataupun belatung yang keluar dari
fisiologis dari tanaman yang terjangkit patogen, semisal layu. Patogen juga sama
seperti hama dapat membunuh tanaman, tetapi hama membunuh dengan cepat
33
kuratif perlua adanya analisis agroekosistem untuk pengambilan keputusan
tindakan tersebut.
B. Tujuan
lapangan
34
II. TINJAUAN PUSTAKA
batang berkayu dan bercabang banyak. Tinggi tanaman cabai bisa mencapai 120
cm dengan lebar tajuk tanaman sampai 90 cm (Surahmat, 2011). Daun cabai pada
umumnya berwarna hijau muda sampai hijau gelap, tergantung pada varietasnya.
Daun cabai yang ditopang oleh tangkai daun mempunyai pertulangan daun
menyirip. Bentuk daun umumnya bulat telur, lonjong, dan oval dengan ujung
iklim, suhu dan keadaan tanah, uraian ketiganya adalah sebagai berikut:
1. Keadaan Iklim
rendah akan mengurangi produksi cabai. Suhu rata-rata yang baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan cabai antara 18-300C. Suhu udara yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi akan menyebabkan turunnya produksi cabai. Angin
yang bertiup cukup keras juga akan merusak tanaman cabai, tiupan angin
35
2. Suhu Udara
Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
berkisar antara 210C 280C. Suhu harian yang terlalu terik, yakni di atas 320C
pembuahan. Selain itu juga suhu harian yang terik dapat menyebabkan bunga
dan buahnya terbakar. Suhu tanah pun juga berpengaruh terhadap penyerapan
unsur hara terutama N dan P. Apabila pada waktu berbunga suhu turun di
bawah 150C, maka pembuahan dan pembijiannya terganggu. Pada suhu ini,
unsur mikro yang penting untuk pertumbuhan buah sukar diserap oleh tanaman
cabai sehingga terjadi buah tanpa biji atau partenokarpi. Suhu udara yang
dapat beradaptasi dengan cuaca panas, tetapi tidak dapat menghasilkan buah
yang baik ketika suhu tertinggi pada malam hari mencapai 240C. Pada
umumnya cabai dapat tmbuh dengan baik pada suhu 20-300C. Waktu tanam
yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret April).
Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang
3. Tanah
Secara umum cabai menyukai tanah yang gembur dan banyak unsur hara.
Semua jenis tanah di Indonesia relatif bisa dipakai untuk bertanam cabai. Jenis
tanah yang paling cocok bagi tanaman cabai adalah jenis tanah lempung
berpasir atau tanah ringan yang banyak mengandung bahan organik dan
36
banyak mengandung unsur hara, solum tanah dalam, gembur, dan tidak
berpadas. Jenis tanah gambut (tanah yang berasal dari sisa tumbuhan yang
telah, sedang, atau belum melapuk), juga tanah rawa dan pasang surut tidak
bisa digunakan sebagai lahan tanam karena mempunyai derajat keasaman tanah
(pH) yang terlau tinggi.Tanah asam tidak cocok untuk tanaman karena unsur
aluminum dan besi. Selain itupada tanah yang mempunyai derajat keasaman
terlalu tinggi (diatas 7,0) tidak semua unsur dari pupuk bisa terserap oleh akar.
Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman cabai adalah sesuai
adalah sesuai dengan tanaman pada umumnya (pH netral) yaitu antara 6,0-7,0,
37
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan dan alat yang digunakan meliputi tanaman cabai, kantong plastik,
B. Prosedur Kerja
5. Hasil analisis agroekosistem ditulis pada kertas plano, yang meliputi gambar
38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
39
B. Pembahasan
% terutama pada saat musim hujan. Gejala yang dapat dikenali akibat serangan
cendawan ini adalah buah yang terserang terlihat bintik-bintik kecil berwarna
kehitaman dan berlekuk. Bintik-bintik ini pada bagian tepi berwarna kuning,
kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut
ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering
patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi
bagi para petani cabai karena bisa menghancurkan panen hingga 20-100 %
terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau
patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi
yaitu bila lebih dari 80 rH dengan suhu 32 derajat selsius biasanya gejala serangan
penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-
coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang
40
ada jelaganya berwarna hitam. Sedangkan pada biji dapat menimbulkan kegagalan
kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut
ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering
oleh adanya bercak coklat kehitaman pada permukaan buah yang selanjutnya
meluas menjadi busuk lunak. Pada bagian tengah bercak terdapat kumpulan titik-
titik hitam yang terdiri dari sekelompok seta dan konidium cendawan. Serangan
yang berat dapat menyebabkan buah mengering dan keriput sehingga buah yang
sampel yang diamati 20 tanaman dari jumlah keseluruh tanaman yaitu 231
tanaman :
kategori 0 =2
Kategori 1 (1-25%) =0
Kategori 2 (26-50%) = 0
Kategori 3 (51-75%) = 3
Kategori 4 (76-100%) = 15
I = x 100 %
(20)+(01)+(02)+(13)+(154)
I= x 100%
20 4
0+0+0+3+60
= x 100%
80
41
63
= 80x100%
= 77,5%
membenam dan membakar bagian tanaman yang terserang penyakit ini. Dalam
hal ini sebenarnya pembenanamn bagian yang sakit dapat berdampak buruk,
karena cendawan ini dapat menyerang lewat sistem perakaran tanaman cabai.
Pembakaran adalah cara yang paling tepat untuk mengatasi bagian tanaman yang
sudah kehilangan hasil. Selain antraknosa pada tanaman cabai yang diamati ada
bercak daun.
penyakit ini menurut Agrios (1996) menimbulkan kerusakan pada daun, batang
dan akar. Gejala serangan penyakit ini mulai terlihat dari munculnya bercak bulat
berwarna coklat pada daun dan kering, ukuran bercak bisa mencapai sekitar 1 inci.
Pusat bercak berwarna pucat sampai putih dengan warna tepi lebih tua. Bercak
kerugian ekonomi yang besar pada budidaya cabai, daun yang terserang akan layu
dan rontok. Penyakit bercak daun ini dapat menyerang tanaman muda di
persemaian, dan cenderung lebih banyak menyerang tanaman tua. Serangan berat
meyebabkan tanaman cabai kehilangan hampir semua daunnya, kondisi ini akan
42
daun. Pada musim kemarau dan pada lahan yang mempunyai drainase baik,
diamati dari 20 tanaman dengan jumlah seluruh tanaman yaitu 231 tanaman:
kategori 0 =2
Kategori 1 (1-25%) =1
Kategori 2 (26-50%) = 7
Kategori 3 (51-75%) = 10
Kategori 4 (76-100%) = 0
I = x 100 %
(20)+(11)+(72)+(103)+(04)
I = x 100%
20 4
0+1+14+30+0
= x 100%
80
45
= 80x100%
= 56,25%
berbahan aktif Benomyl. Kondisi lahan yang cukup bersih pengendalian lanjutan
yang dapat diterapkan adalah dengan Sanitasi dengan cara memusnahkan dan atau
yang bebas patogen pada lahan yang tidak terkontaminasi oleh patogen, baik
drainase, Waktu tanam yang tepat adalah musim kemarau dengan irigasi yang
43
baik dan pergiliran tanaman dengan tanaman non solanaceae dan Pengendalian
kimia dapat dilakukan dengan fungisida secara bijaksana, efektif, terdaftar dan
diijinkan oleh Menteri Pertanian, berpedoman pada peramalan cuaca dan populasi
spora di lapangan
44
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
capsici yaitu bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair,
munculnya bercak bulat berwarna coklat pada daun dan kering, ukuran
bercak bisa mencapai sekitar 1 inci. Pusat bercak berwarna pucat sampai
putih dengan warna tepi lebih tua. Bercak yang tua dapat menyebabkan
lubang-lubang.
B. Saran
sebaiknya dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan adanya panduan
45