Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Berlian Putri
NIM A1C015041
A. Latar Belakang
manusia mulai beralih dari manusia pengumpul pangan yang tidak menetap
sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dai bebatuan yang telah mengalami
pertanian tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman
darat. Dengan meningkatnya pengetahuan manusia tentang tanah maka ilmu tanah
menjadi ilmu yang sangat luas, sehingga untuk dapat mempelajari dengan baik
Tanah memiliki sifat sifat yang berbeda seriap daerah karena adanya perbedaan
faktor dalam pembentukan tanah seperti iklim yang berbeda antara daerah tropis
B. Tujuan
1. Mengetahui cara pengambilan contoh tanah utuh dan contoh tanah terganggu
2. Mengambil contoh tanah biasa atau tanah terganggu untuk analisis kimia dan
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak
genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan
makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat
panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik
uji tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji tanah. Analisis
kimia dari contoh tanah diperlukan untuk mengukur kadar hara, menetapkan
status hara tanah dan dapat digunkan sebagai petunjuk penggunaan pupuk dan
kapur secara efisien, rasional, dan menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak
berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak mewakili areal yang dimintakan
Contoh tanah untuk diuji tanah sebaiknya merupakan contoh tanah komposit
tanah campuran dari contoh tanah individu. Contoh tanah komposit harus
mewakilkan bentuk lahan yang akan dikembangkan atau digunakan untuk tujuan
pertanian. Contoh tanah individu diambil dari lapisan olah atau lapisan perakaran.
Satu contoh komposit mewakili hamparan yang homogen 10-15 ha. Areal yang
akan diambil contohnya diamati dahulu keadaan topografi, tekstur, warna tanah,
pertumbuhan tanaman, input (pupuk, kapur, bahan organik, dan sebagainya), dan
tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan
tanah saat pengambilan contoh tanah pada lahan sebaiknya pada kondisi kapasitas
lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk
haruslah representatif artinya contoh tanah tersebut harus mewakili suatu areal
atau luasan tertentu. Penyebab utama dari contoh tanah tidak represetatif adalah
kontaminasi, jumlah contoh tanah yang terlalu sedikit untuk daerah yang
Pengambilan contoh tanah berupa contoh tanah terganggu dan agregat utuh.
Contoh tanah terganggu digunakan untuk analisis sebaran partikel tanah (tekstur
tanah) dan kandungan bahan organik tanah, sedangkan agregat utuh digunakan
1. Tanah
2. Penggaris
3. Kantong plastik
4. Pisau
5. Tanah
6. Ring sampel
7. Cangkul
8. Kertas label
9. Spidol
B. Prosedur Kerja
lebih dalam dari ujung tabung agar tanah yang berada dibawahnya ikut
terangkat.
a. Menggiris kelebihan tanah bagian atas dengan hati hati hingga permukaan
penutupnya. Setelah itu, potong kelebihan tanah bagian bawah dengan cara
b. Mencantumkan label diatas tutup tabung bagian atas yang berisi informasi
sampah.
disediakan.
d. Mencamtumkan label diatas tutup tabung bagian atas yang berisi informasi
A. Hasil
B. Pembahasan
berkerja dalam masa yang sangat panjang. Tanah mempunyai organisasi dan
morfologi. Tanag merupakan media bagi tumbuhan tingkat tinggi dan pangkalan
hidup pbagi hewan dan manusia. Tanah merupakan sistem ruang-waktu, bermata
genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan
makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat
panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik
dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air
dan udara, dan merupakan media untuk tumbuh tanaman. Tanah berasal dari
pelapukan batuan yang bercampur dengan sisa bahan organik dan mineral
vegetasi serta hewan yang hidup di atas atau di dalamnya (Hardjowigeno, 2003).
yang bekerja selama waktu yang sangat panjang, dan mewujud sebagai suatu
adalah kumpulan dari bagian-bagian padat yang tidak terikat antara satu dengan
partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis berikut:
besar dari 250 sampai 300 mm dan untuk ukuran 150 mm sampai 250 mm,
mm.
c. Pasir (sand) adalah partikel batuan yang berukuran 0,074 mm sampai 5 mm,
d. Lanau (silt) adalah partikel batuan yang berukuran dari 0,002 mm sampai
0,0074 mm.
e. Lempung (clay) adalah partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari
0,002 mm yang merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah yang
kohesif.
f. Koloid (colloids) adalah partikel mineral yang diam dan berukuran lebih
dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini
Republik Indonesia:
1. Tanah Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun
terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar
dan berkerikil
3. Tanah Aluvial / Endapan adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan
gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah
unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air
pelapukan batuan kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
8. Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam
Semua macam tanah secara umum terdiri dari tiga bahan, yaitu butiran
tanahnya sendiri, serta air dan udara yang terdapat dalam ruangan antara butir -
butir tersebut. Ruangan ini disebut pori (voids). Apabila tanah sudah benar - benar
kering maka tidak akan ada air sama sekali dalam porinya, keadaan semacam ini
jarang ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli. Air hanya dapat
dihilangkan sama sekali dari tanah apabila kita ambil tindakan khusus untuk
maksud itu, misalnya dengan memanaskan di dalam oven (Wesley, L.D. 1977).
Berikut cara atau langkah pengambilan contoh tanah terganggu dan utuh
lebih dalam dari ujung tabung agar tanah yang berada dibawahnya ikut
terangkat.
2. Menggiris kelebihan tanah bagian atas dengan hati hati hingga permukaan
penutupnya. Setelah itu, potong kelebihan tanah bagian bawah dengan cara
seperti, listrik, gas, dan air tersedia, serta suhu mudah dikontrol. Perlengkapan
baku, seperti timbangan, dan oven lebih siap daripada di lapangan. Perlengkapan
yang mahal dan canggih sering tidak digunakan di lapangan, karena pertimbangan
cuaca, pencurian dan vandalisme, serta kerusakan alat akibat goncangan ketika
contoh tanah dikumpulkan dari banyak lokasi yang berbeda, dan ditetapkan secara
berurutan. Dibalik keunggulan tersebut, tidak semua sifat tanah dapat ditetapkan
di laboratorium. Di dalam suatu penelitian neraca air, misalnya, kadar air dan
potensi air tanah lebih baik dilakukan di lapangan karena intensitas pengamatan
yang tinggi.
(Hanafiah, 2004).
Hasil dari praktikum kali ini sudah terangkum dalam tabel berikut :
Ring Jari-jari (cm) Tinggi (cm) Volume (cm3) Berat tanah (gr)
tanah utuh walau volume ringnya tidak jauh berbeda tetapi berat tanahnya kurang
seragam, hal ini dapat disimpulkan bahwa kandungan tanah tidak hanya benda
padatan saja, yaitu terdiri atas komponen padatan yang berinteraksi dengan
cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa padatan, cair, dan
perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu
udara, angin, dan sinar matahari. Sedangkan untuk pengambilan contoh tanah
terganggu dari tabel 4 dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin dalam lapisan
maka warna semakin pudar atau terang, struktur semakin berpasir, kekasaran
semakin keras, jumlah kerikil semakin banyak, dan perakaran semakin berkurang
Kendala dari praktikum kali ini yaitu kurang tepatnya pengambilan tanah
A. Kesimpulan
harus lebih dalam dari ujung tabung agar tanah yang berada dibawahnya
ikut terangkat., pertama iris kelebihan tanah bagian atas dengan hati
bagian bawah dengan cara yang sama dan tutuplah tabung. Kemudian
tanah yang akan diambil dari rerumputan dan sampah. Lalu, menggali
tanah.
2. Pengambilan contoh tanah terganggu dari tabel 4 dapat ditarik kesimpulan
bahwa semakin dalam lapisan maka warna semakin pudar atau terang,
B. Saran
Pada praktikum kali ini kurang tepatnya pengambilan tanah dikarenakan
Bowles, Joseph. 1984. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Erlangga. Jakarta.
Schroeder.D. 1984. Soil Facts and concepts (translated from Germen). PA.
Gething International Potash Institute, Bern.
Wesley, L.D. 1977. Mekanika Tanah. Jakarta, Badan Penerbit Pekerjaan Umum
Winarso. 2005. Pengertian dan Sifak Kimia Tanah. Yogyakarta; GAJAH MADA
UNIVERSITY PRESS