You are on page 1of 8

MODUL - IV

PENETAPAN KADAR ZAT ORGANIK POTASSIUM

PERMANGARAT CONSUMING CAPACITY ( NILAI PERMANGAT )

4.1. Pendahuluan

Adanya zat organikdalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah tercemar oleh
kotoran manusia, hewan atau oleh sumber-sumber lain. Zat organic merupakan bahan makanan
bakteri atau mikroorganisme-mikroorganisme lainnya, makin tinggi kandungan zat organic di
dalam air, maka semakin jelas bahwa air tersebut telah tercemar.

Nilai permanganate didefinisikan sebagai jumlah mg Kalium Permanganat yang


diperlukan untuk mengoksidasi zat organic yang terdapat dalam satu liter contoh air dengan
dididihkan selama 10 menit.

Dengan proses oksidasi cara tersebut mungkin hanya sebagian zat organic yang
teroksidasi, tergantung pada sifat-sifat organic tersebut.

Karbohidrat, fenol dan sulfie water (dari selulosa) sebagian besar teroksidasi oleh
KMnO4 , protein hanya sebagian,sedangkan detergent dan substansi organic sinttetik (phtalic
acid, benzoic acid low fatty acid, alcohols, ketone) tidak dapat teroksidasi.

Proses oksidasi untuk penentuan nilai kalium permanganate dapat dilakukan dalam
kondisi asam atau kondisi basa, akan tetapi oksidasi dalam kondisi dalam kondisi asam lebih
kuat dan ion-ion klorida yang terdapat dalam contoh air ikut teroksidasi. Karena itu oksidasi
kalium permanganate dalam kondisi basa dianjurkan untuk pemeriksaan contoh air yang
mengandung kadar klorida lebih dari 300mg/L.

Zat-zat organic lain yang dapat mengganggu penetapan nilai Kalium Permanganat
adalah ion-ion reduktor seperti Ferro,Sulfida dan Nitrit.

Gangguan ion ferro bila terdapat dalam air dapat dicegah dengan penambahan beberapa
tets KMnO4 sebelum dianalisa.

Sulfida-sulfida dapat dihilangkan dengan mendididh contoh air ditambah bebrapa tets
H2SO4 , sehingga tidak terdapat bau H2S

Bila terdapat Nitrit dapat dikorekdi dengan analisa Blanko


4.2.Prinsip Analisa

Zat di dalam air dioksidasi oleh KMnO4 berlebihan dalam keadaan asam dan panas sisa
KMnO4 direduksi oleh asam oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan
KMnO4.

4.3.Reaksi

1. Oksidasi KMnO4 dalam kondisi asam

2 KMnO4 + 3H2SO4 2 MnSO4 + K2SO4 + 3H2O + 5 On

2. Oksidasi KMnO4 dalam kondisi basa

2 KMnO4 = H2O 2 MnSO2 + 2 KOH + 3 On

3. O = C C = + On 2 CO2 + H2O

OH OH

Asam Oksalat

4.4.Alat-alat

a. Buret 50,0 mL b. Pipet Volume c. Erlenmeyer 250 mL


10,0/25,0mL
d. Labu ukur 250,0 mL e. Beaker glass 100 mL f. Statif buret
g. Gelas ukur 100 mL h. Klem buret i. Pipet tetes
j. Botol semprot 500 mL k. Tissue l. Stop watch
m. Kawat kasa n. Kaki tiga o. Dan lain-lain.

4.5.Pembuatan Reaksi

4.5.1 .Asam Sulfat 8 N bebas zat organic


a. Ke dalam 500 mL aquadest tuangkan sedikit demi sedikit H2SO4 pekat
sebanyak 222mL pelan-pelan sambil diaduk.
b. Ditambahkan aquadest sampai 1 liter. Kemudian ke dalamnya tetesi dengan
KMnO4 0,01 N sampai terjadi warna merah jambu, kemudian panaskan pada
suhu 80 C selama tepat 10 menit.
c. Bila warna hilang selama pemanasan, tetesi kembali dengan KMnO4 sampai
warna merah jambu stabil.

4.5.2 .Asam Oksalat 0,1 N


a. Ditimbang teliti 6,3 gram H2C2O4 dilarutkan dalam labu ukur 1000,0 mL
b. Diberi etiket dan siap diperginakan

4.5.3 .Asam Oksalat 0,01 N


a. Dibuat dengan cara mengencerkan larutan asam oksalat 0,1 N (larutan 4.5.2),
10 kali
b. Hendaknya larutan 0,01 N dibuat segar

4.5.4 Kalium permanganate 0,1 N


a. Ditimbang teliti 3,160 gram KMnO4 dilarutkan dengan aquadest sampai
dengan 1 liter
b. Dipanaskan sampai mendidih, dinginkan dan diamkan semalam
c. Besoknya saring melalui glass woll atau kaca masir, kemudian ditambahkan air
sampai dengan 1 liter (untuk menggantikan air yang hilang).

4.5.5 Kalium penganant 0,01 N


a. Dibuat dengan cara mengencerkan larutan KMnO4 0,01 N (larutan 4.5.4), 10
kali
b. Kemudian di santandarkan dengan titrasi menggunakan asam oksalat 0,01 N
(larutan 4.5.3)

4.5.6 Kalium permanganat 0,01 N (Alkalis)


a. Dilarutkan 16 gram NaOH kedalam 1 liter KMnO4 0,01 N didihkan 1 jam
dinginkan
b. Ditentukan normalitasnya dengan titrasi menggunakan asam oksalat 0,01 N
(larutan 4.5.3)
4.5.7 Standarisasi larutan kalium memanganat 0,01 N
a. Dimasukan 100 ml aquadest ke dalam labu elemeyer 250 ml, kemudian
ditambahkan 5 ml H2SO4 8 N (bebas zat organic)
b. Dipanaskan sampai temperature 70c
c. Ditambahkan 10,0 mL standard asam oksalat ) 0,01 N
d. Dititrasi dengan KMnO4 yang akan distandarkan ( 0,01 N )

4.6 Cara Kerja

4.6.1 penetapan nilai permanganate ( metode asam)


a. Dipipet 50 mL contoh air kedalam labu erlemeyer 250 Teteskan KMnO4 0,01 N
menjadi merah muda
b. Tambahkan 10 mL ditambah 100 mL aquadest ditambah 5 ml H2SO4
c. Tambahkan 5mL asam sulfat 8 N bebas zat organic dan beberapa butir batu didih
d. Campurkan campuran tersebut dipanaskan cepat sampai mendidih
e. Tambahkan 10,0 mL KMnO4 0.01 N teruskan pendidihan dengan hati selama tepat
10 menit
f. Ditambahkan segera 10.0 mL H2C2O4 2H2O 0,01 N
g. Kelebihan H2C2O4 2H2O 0,01 N dititrasi kembali dengan baku KMnO4 0,01 N
standard sampai tepat timbul larutan merah muda sebagai titik akhir titrasi

Catatan : apabila memerlukan baku KMnO4 0,01 N lebih dari 7,0 mL, mka penentuan diulangi
dengan menggunakan contoh air yang lebih sedikit atau diencerkan

4.6.2 Penetapan Nilai Permanganat (metode basa atau alkalis)


a. Dipipet 100,0 ml contoh air ke dalam labu erlemeyer 250 ml
b. ditambahakan tetes tetes larutan KMnO4 0,01 N sampai timbul warna merah muda
c. ditambahkan beberapa tetes Asam Sulfat 8N bebas zat organic dan beberapa butir
batu didih
d. dipanaskan cepat sampai mendidih, ditambahkan 10 ml KMnO4 0,01 N alkalis ( 16
g NaOH dilarutkandalam 1 liter KMnO4 0,01 N ). Teruskan pendidihan dengan
hati-hati selama 10 menit
e. Ditambahkan segera 5 ml H2SO4 8N (bebas zat organic) dan 10 ml H2C2O4.2H2O
0,01N dengan hati-hati kemudian rendam Erlenmeyer didalam air dingin selama 1
menit
f. Kelebihan H2C2O4.2H2O 0,01N dititrasi kembali dengan baku KMnO4 0,01N
(alkalis) standard sampai tepat timbul larutan merah muda, sebagai titik akhir titrasi

Catatan : Apabila memerlukan baku KMnO4 0,01N lebih dari 7,0 ml, maka penentuan
diulangi dengan menggunakan contoh air yang lebih sedikit atau diencerkan.

4.6 Perhitungan

Kadar zat organic (dihitung sebagai Nilai Permanganat) mg KMnO4/L


=[(1000/d)*{(10+a)b)-((10*c)}*31,6]

Keterangan :

A = ml KMnO4 0,01N yang diperlukan pada titrasi

B = Normalitas KMnO4 0,01 N yang sebenarnya

C = Normalitas H2C2O4.2H2O 0,01 N yang sebenarnya

D = ml contoh yang digunakan


HASIL ANALISIS

A. Data pengamatan

Larutan titran
Kebutuhan titran untuk standarisasi KMnO4 :
Titrasi Volume titran
ke
1 10,85 mL
2 10,65 mL

Kebutuhan titran untuk titrasi penentuan kadar :


Titrasi Volume asam Volume
ke oksalat titran akhir
1 10 mL 2,80 mL
2 10Ml 3,80 mL
3 10Ml 3,20 mL

B. Perhitungan

1. Standarisasi KMnO4

volume titran I = 10,85 mL


volume titran II = 10,65 mL

volume rata-rata =( 10,85 mL+10,65 mL)2=10,75 mL

N KMnO4 = V H2C2O4 +N H2C204V KMnO4 = 10 mL 0,01 N10,75 mL=0,0093 N

2. Penentuan Nilai Permanganat

Volume titran KMnO4 I : 2,80 mL


Volume titran KMnO4 II : 3,80 mL
Volume titran KMnO4 III : 3,20 mL
Volume rata-rata titran KMnO4 = 2,80 mL+3,80 mL+3,20 mL3
=2,53mL

mglKMnO4 =10+V.titran.N KMnO4-10.N H2C2O431,61000v sampel

=10+2,53mL .0,0093 N-10.0,1 N31,61000100 mL

= 9,638 mgL

III. PEMBAHASAN

Analisis ini bertujuan untuk mentukan kadar zat organik (nilai permanganat) dalam
sampel secara permanganometri. Sampel yang digunakan adalah air sumur.
Analisis ini bertujuan untuk menentukan kadar zat organik (angka permanganat) dalam sampel
secara permanganometri. Sampel yang digunakan adalah air sumur.
Hal pertama yang dilakukan adalah standardisasi KMnO4 0,01 N. Sebelum dilakukan
standardisasi, terlebih dahulu membuat larutan KMnO4 0,01 N, yaitu dengan cara memipet 4
mL KMnO4 0,25 N kemudian diencerkan kedalam labu ukur dengan aquadest sampai tanda
batas. Proses standardisasi diperoleh dari rata-rata titran sebanyak 11,00 mL dan KMnO4 0,01
N sebesar 0,0093 N.
Setelah dilakukan standardisasi, selanjutnya menentukan kadar zat organik (angka
permanganat) yaitu dengan memipet 100 mL sampel dan memasukan ke dalam erlenmeyer 250
mL lalu ditambah 3 butir batu didih. Penambahan batu didih ini berfungsi untuk mempercepat
proses pemanasan (mendidih). Beberapa tetes KMnO4 0,01 N juga ditambah kedalam
erlenmeyer hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Setelah itu, asam sulfat 8 N
dicampur juga kedalam larutan, lalu dihomogenkan. Larutan dipanaskan diatas pemanas listrik
pada suhu 70o C. Lalu dipipet 10 mL larutan baku KMnO4 0,01 N selanjutnya larutan
dipanaskan hingga mendidih. Setelah mendidih, tambah 10 mL larutan baku asam oksalat 0,01
N ke dalam larutan, penambahan KMnO4 0,01 N ini berfungsi untuk mengoksidasi zat organik
yang terdapat dalam air sedangkan fungsi dari penambahan asam oksalat adalah untuk
mereduksi sisa KMnO4 0,01 N yang sebelumnya telah digunakan untuk mereduksi zat organik.
Kemudian dititrasi dengan KMnO4 0,01 N hingga warna merah muda. KMnO4 0,01 N ini
menitrasi kelebihan asam oksalat. Sebelum dilakukan titrasi, titrat tidak perlu ditambahkan
dengan indikator (auto indikator). Dari hasil titrasi diperoleh volume titran sebanyak 2,78 mL
dan kadar sebesar 10,8381 ppm.
Dengan kadar sebesar 9.638 ppm ini artinya air sumur yang dianalisis masih layak untuk
dikonsumsi karena masih di bawah ketetapan angka uji permanganate yang ditetapkan oleh
SNI yaitu tidak boleh melebihi 7000 ppm.

IV. KESIMPULAN

Kadar zat organik dalam sampel air sebesar 9,638 ppm

You might also like