You are on page 1of 19

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

ACARA III

PENGENALAN CITRA SATELIT, SOFTWARE PENGOLAH, DAN KOREKSI


RADIOMETRIK

Yang dibina oleh Purwanto, S.Pd, M.Si

Disusun oleh:

Nama Mahasiswa : Tuamiyatul Izati


NIM : 150721604301
Offering :L
Asisten : 1. Hetty Rahmawati Sucahyo
2. Muhammad Irvan Aditya

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


Fakultas Ilmu Sosial
Jurusan Geografi
Program Studi S1 Pendidikan Geografi
2017
ACARA III

PENGENALAN CITRA SATELIT, SOFTWARE PENGOLAH, DAN KOREKSI


RADIOMETRIK

A. TUJUAN

Mahasiswa melakukan koreksi Radiometrik citra Landsat 8 OLI dengan metode Top of
Atmospheric

B. ALAT dan BAHAN


1. Laptop
2. Citra Landsat OLI
3. Software ENVI 5.3

C. DASAR TEORI

Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari
sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak
dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena
oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya daripesawat, pesawat luar
angkasa, satelit, kapal atau alat lain.

Untuk memperoleh citra yang diinginkan terhadap suatu wilayah bisa didapat dengan
mendownload citra tersebut di beberapa beberapa sumber yang tersedia. Akan tetapi data
yang didapat bukanlah data citra dalam format .ers melainkan data gambar dengan format .tif.
untuk itu perlu dilakukan proses lebih lanjut agar data tersebut dapat digunakan.

Selain itu, sebuah citra dapat menampilkan bentuk visual dari permukaan bumi secara
luas sehingga apabila dari citra tersebut hanya dibutuhkan sebagian dari citra, maka
diperlukan pemotongan citra atau cutting citra dengan tujuan agar apa yang ditampilkan citra
sesuai dengan daerah yang diinginkan.

Disisi lain, ketelitian yang disajikan oleh citra yang begitu besar yang tidak sepadan
dengan pengukuran langsung dilapangan, untuk itu perlu dilakukannya koreksi geometrik
agar kesalahan dalam koordinat terhadap suatu titik dapat diminimalisir.

Pengolahan citra satelit

Karena data penginderaan jauh berupa data digital maka penggunaan datamemerlukan
suatu perangkat keras dan lunak khusus untuk pemrosesannya. Komputer PC dan berbagai
software seperti ER Mapper, ILWIS, IDRISI, ERDAS, PCI, ENVI dan sebagainya dapat
dipergunakan sebagai pilihan. Untuk keperluan analisis dan interpretasi dapat dilakukan
dengan dua cara :
1. Pemrosesan dan analisis digital dan

2. Analisis dan interpretasi visual.

Kedua metoda ini mempunyai keunggulan dan kekurangan, setidaknya kedua metoda
dipergunakan bersama-sama untuk saling melengkapi. Pemrosesan digital berfungsi untuk
membaca data, menampilkan data, memodifikasi danmemproses, ekstraksi data secara
otomatik, menyimpan, mendesain format peta dan mencetak. Sedangkan analisis dan
interpretasi visual dipergunakanapabila pemrosesan data secara digital tidak dapat dilakukan
dan kurangberfungsi baik.

Pemrosesan data secara digital dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak


(software) yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Berbagai algoritma tersedia di dalam
perangkat lunak tersebut yang memungkinkan datapenginderaan jauh diproses secara
otomatik. Salah satu contoh misalnyaadalah menggabungkan data (3 -4 band) dalam citra
gabungan denganmenggunakan filter merah, hijau dan biru (RGB) yang menghasilkan citra
komposit (color composite image). Masing-masing band diberi filter yangberbeda dan
menghasilkan berbagai tampilan

Selain untuk mengubah tampilan citra pemrosesan digital dapat pula dipakaiuntuk
memperoleh data secara otomatik (ekstraksi data). Ekstraksi ini antaralain dapat dipakai
untuk memetakan tanaman hijau (NDVI), klasifikasi(supervise dan unsupervise) seperti
dalam memetakan tutupan lahan (landcover), memetakan badan air dan sebagainya.

Berbeda dengan pemrosesan digital dimana hampir seluruh pekerjaan dilakukan oleh
komputer, analisis visual sebagian besar dilakukan olehmanusia. Dengan analisis digital
komputer hanya dapat mengenal dan mengolah nilai spektralnya saja, sedangkan analisis
visual manusia dapat memperkirakan dan menentukan suatu obyek berdasarkan sifat
fisiknyaseperti membedakan antara gajah dan kucing disamping berdasarkan
nilaispektralnya. Ciri pengenal yang biasa dipakai dalam penafsiran potret udarasecara utuh
dapat diterapkan pada data citra penginderaan jauh.Pada data potret udara, yang berupa data
analog, penafsiran dalam bentukpenarikan garis dan penandaan dilakukan pada lembar
potretnya (hard copy),sedangkan pada data digital selain dilakukan pada hard copy dapat juga
dilakukan langsung dari layar monitor dan hasilnya langsung disimpan dalambentuk data
digital.

Analisis visual hanya dapat dilakukan oleh manusia yang terlatih dalam bidang
pekerjaannya. Dalam prakteknya tidak semua informasi di permukaan bumi dapat diperoleh
melalui pemrosesan digital maupun analisis visual. Untuk mendapatkan hasil maksimaL
kedua cara harus digabungkan yang akan saling melengkapi.

Jenis-Jenis Citra

1. Citra Landsat TM
merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan
panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron
(mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut
inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per
scene 185km x 185km.

2. Satelit SPOT (systeme pour Iobservation de la terre)


Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan
HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80
derajat. satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor
identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat
diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam
sampai 7 bidang liputan.
3. Satelit ASTER (advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)
Satelit yang dikembangkan negara jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR,
SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit yang
menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan pergerakan bumi
mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi
tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian
orbitnya 707 km dengan sudut inklinasi 98,2 derajat. Satelit ASTER (advanced spaceborne
emission and reflecton radiometer)
4. SatelitQuickbird
Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada
ketinggian 450km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu
pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di california
AS. Quickbird memiliki empat saluran (band).
5. Satelit Ikonos
Ikonos adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999.
merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4m. Ketinggian orbitnya 681km.citra
resolusi tinggi sangat cocok untuk analisis detil misalnya wilayah perkotaan tapi tidak
efektif apabila digunakan untuk analisis yang bersifat regional.

6. Satelit ALOS
Jepang menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam pengembangan
teknologi satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya satelit ALOS
(Advaced Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit
pemantau lingkungan yang busa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi
wilayah, pemantauan bencana alam dan survey sumberdaya alam.
7. Satelit Geo-eye
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori oleh
Google dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6
September 2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu
memetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit
komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
8. Satelit Wold View
Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digitalglobe yang
diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memiliki
resolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap
dibandingkan produk citra sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit
WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0.46 m 0.5 m untuk citra pankromatik dan 1.84 m
untuk citra multispektral. Citra multispektral dari WorldView-2 ini memiliki jumlah band
sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi keperluan analisis-analisis spasial
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
9. Satelit NOAA
Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik National Oceanic
and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untuk
menggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra Red
Observation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite,
tahun 1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km,
inklinasi sekitar 98,7 98,9 , mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x
dalam 24 jam (sehari semalam).

Software Pengolah Data Citra Satelit

1. ILWIS

ILWIS sebagai salah satu aplikasi FOSS GIS merupakan singkatan dari Integrated
Land and Water Information System. Perangkat lunak ini digunakan untuk analisis
geografis dengan jenis data berupa vektor dan raster. ILWIS ini dirancang International
Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda.

2. ENVI

ENVI (The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu sistem


pengolahan citra digital penginderaan jauh yang revolusioner dibuat oleh Research
System, Inc (RSI). Sekarang ENVI terbaru versi 4.8 memberikan fitur dan fungsionalitas
lebih mempermudah alur kerja dan mengurangi waktu untuk pengolahan citra digital
penginderaan jauh dan analisis. ENVI 4.8 berintegrasi dengan GIS yang dapat
mempermudah menyadap informasi terkini dari citra digital penginderaan jauh dengan
memberikan alat analisis citra digital penginderaan jauh secara langsung dari lingkungan
ArcGIS. Fungsi terbaru ENVI dapat menampilkan data LIDAR dan dapat secara
langsung menggabungkan data penginderaan jauh lain dengan data LIDAR.

3. ARCGIS
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment
Science & Research Institute) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai
macam software GISyang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web.
Software ini mulai dirilis oleh ESRI pada tahun 2000. Produk utama dari ArcGIS adalah
ArcGIS desktop, dimana arcGIS desktop merupakan software GIS professional yang
komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu : ArcView (komponen yang
fokus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih
fokus ke arah editing data spasial) dan Arclnfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-
fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisis geoprosesing).

4. ERDAS

ERDAS adalah aplikasi penginderaan jarak jauh dengan kemampuan editor grafis
raster yang dirancang oleh ERDAS untuk aplikasi geospasial. Ditujukan terutama
pada pengolahan data raster geospasial dan memungkinkan pengguna untuk
mempersiapkan, menampilkan dan meningkatkan citra digital untuk pemetaan
penggunaan dalam perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG) dan perangkat
lunak CAD (Computer Aided Design - CAD). Dengan memanipulasi nilai dan posisi
data citra, adalah mungkin untuk melihat fitur yang biasanya tidak dapat dilihat dan
untuk menemukan geo-posisi fitur yang seharusnya bersifat grafis. Tingkat kecerahan,
atau pantulan cahaya dari permukaan pada gambar dapat membantu analisis vegetasi,
pencarian mineral dan lain-lain.

5. SNAP

Arsitektur umum untuk semua Sentinel Toolboxes dikembangkan bersama oleh


Brockmann Consult, Array Systems Computing dan C-S yang disebut Sentinel
Application Platform (SNAP). Arsitektur SNAP sangat ideal untuk pengolahan dan
analisis Pengamatan Bumi karena inovasi teknologi berikut: Ekstensibilitas, Portabilitas,
Platform Klien Modular Kaya, Abstraksi Data Generik EO, Manajemen Memori Ubin,
dan Kerangka Pemrosesan Grafik.

Koreksi Radiometrik

Koreksi radiometrik adalah untuk memperbaiki nilai piksel supaya sesuai dengan
yang seharusnya, biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai sumber
kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan obyek dipermukaan bumi yang
terekam oleh sensor menjadi bukan merupakan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh
karena adanya hamburan atau lebih kecil karena proses serapan. Kondisi kecerahan data citra
selain pengaruh dari kondisi dan efek atmosfir, juga dipengaruhi oleh sudut sinar matahari
dan sensitifitas sensor.

Koreksi radiometrik perlu dilakukan pada data citra yang mengalami kesalahan atau
gangguan sebagai berikut :
1. Stripping atau banding seringkali terjadi pada data citra yang diakibatkan oleh
ketidakstabilan detektor. Merupakan fenomena ketidak-konsistenan perekaman
detektor untuk band dan areal perekaman yang sama.
2. Line dropout kadang terjadi sebagai akibat dari detektor yang gagal berfungsi dengan
tiba-tiba. Jangka waktu kerusakan pada kasus ini biasanya bersifat sementara.
3. Efek atmosferik merupakan fenomena yang disebabkan oleh debu, kabut, atau asap
seringkali menyebabkan efek bias dan pantul pada detektor, sehingga fenomena yang
berada di bawahnya tidak dapat terekam secara normal.

Distorsi atau gangguan radiometrik tersebut dapat dikenali dengan ciri-ciri kesalahan
pada citra meliputi :

- Adanya piksel yang hilang

- Adanya tampilan garis-garispada tampilan citra

- Pengaruh atmosfer yang menyebabkan adanya efek hamburan bayangan obyek pada
citra atau kabut (haze)

Beberapa koreksi radiometrik terhadap data citra, terdiri dari :

1. Destripping, untuk mengeliminasi pengaruh gangguan stripping atau banding pada


citra.
2. Scan Line, untuk mengeliminasi pengaruh gangguan line dropout yang terjadi pada
data citra.
3. Haze Removal, untuk mengeliminasi pengaruh gangguan dari efek atmosfer.

Koreksi radiometrik dilakukan untuk memperbaiki kualitas visual dan memperbaiki


nilai- nilai pixel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan atau pancaran spektral objek yang
sebenarnya (Risti Arhatin, 2010: 9). Kesalahan radiometrik adalah kesalahan perekaman nilai
pantulan sinar matahari akibat faktor atmosfer, kerusakan sensor, arah dan intensitas cahaya
matahari, pengaruh topografi, dan lain- lain. Efek dari kesalahan ini membuat nilai piksel
yang ditampilkan oleh citra satelit bukanlah nilai murni pantulan yang sebenarnya, akan
tetapi nilai pantulan yang dipengaruhi kesalahan radiometrik (Andree Ekadinata et al, 2008:
48).

Berikut pendeskripsian mengenai metode- metode tersebut, yaitu koreksi relatif,


koreksi absolut dan koreksi atmosfer:

a. Koreksi relatif merupakan proses koreksi radiometrik yang dilakukan pada citra
dengan sensor yang sama akan tetapi direkam pada waktu yang berbeda. Proses
koreksi dilakukan dengan membangun korelasi berdasarkan nilai spektral pada lokasi-
lokasi yang tidak mengalami perubahan di kedua citra tersebut. Koreksi ini biasanya
dilakukan untuk dalam proses pemetaan tutupan lahan multiwaktu (time series).
b. Koreksi absolut merupakan koreksi radiometric yang mengubah kembali nilai digital
menjadi nilai pantulan sinar matahari yang sebenarnya. Faktor- faktor yang
dipertimbangkan dalam koreksi ini adalah mencakup sudut elevasi matahari, jarak
bumi- matahari dan sebagainya.
c. Koreksi atmosfer merupakan salah satu algoritma koreksi radiometrik yang relatif
baru. Koreksi ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai parameter atau
indikator atmosfer dalam proses koreksi termasuk faktor musim dan kondisi iklim di
lokasi perekaman citra (misalnya tropis, sub-tropis dan lain- lain). Secara umum dapat
dikatakan bahwa koreksi atmosfer merupakan pengembangan dari koreksi absolut.
Kelebihannya adalah pada kemampuannya untuk memperbaiki gangguan atmosfer
seperti kabut tipis, asap, dan lain- lain.

D. LANGKAH KERJA

1. Membuka aplikasi ENVI , kemudian pilih file open image pilih band yang akan
koreksi.
2. Setelah citra berhasil dipanggil,pertama mengitung TOA reflectance. Kemudian klik Basic
Tools Band math . Setelah band math terbuka, lalu buka file yang berisi meta data.
3. Setelah membuka band math, masukkan meta data sesuai dengan band yang kita hitung
Add to list klik OK

4. Setelah itu akan muncul variables to band pairing Klik band 1 choose

Buat folder baru beri nama perhitungan TOA B1 Klik OK


5. Buka Basic tools Statistic Compute Statistic klik TOA B1 Klik OK
Klik OK

6. Setelah selesai maka akan tampil seperti pada gambar dibawah, merupakan hasil setelah
dilakukan koreksi radiometrik.
7. Selanjutnya menghitung sudut matahari , klik Basic Tools Band Math

8. Kemudian mencari nilai sun elevation dari meta data.

1. Nilai Sun Elevation yang sudah didapat kemudian di sin-kan kemudian memasukan dalam
perhitungan dengan rumus seperti pada gambar dibawah.
2. Lalu mengklik Add to list dan OK

3. Selanjutnya untuk menyimpan file, mengklik choose lalu memilih folder tempat
menyimpan. Kemudian menyimpan file dengan nama SE B1.

4. Mengklik Band Math lalu OK. Selanjutnya menunggu untuk diproses.

5. Langkah selanjutnya untuk mengetahui hasil koreksi, mengklik Basic Tools


kemudian Statistic memilih Compute statistic
6. Memilih SE B1 lalu OK

7. Kemudian mengklik OK dan menunggu proses selesai,

8. Setelah selesai, maka akan muncul hasil koreksi seperti gambar dibawah.
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Statistik sebelum koreksi (terlampir)
2. Statistik setelah koreksi (terlampir)
3. Statistik setelah koreksi sudut (terlampir)

F. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini menggunakan Landsat 8. Landsat 8 adalah sebuah satelit observasi
bumi Amerika yang diluncurkan pada tanggal 11 Februari 2013. Ini adalah satelit kedelapan
dalam program Landsat; ketujuh untuk berhasil mencapai orbit. Awalnya disebut Landsat
data Continuity Mission (LDCM), itu adalah sebuah kolaborasi antara NASA dan Geological
Survey Amerika Serikat (USGS). NASA Goddard Space Flight Center yang menyediakan
pengembangan, rekayasa sistem misi, dan akuisisi kendaraan peluncuran sementara USGS
disediakan untuk pengembangan sistem darat dan akan melakukan operasi misi terus-
menerus.
Satelit ini dibangun oleh Orbital Sciences Corporation, sebagai kontraktor utama untuk
misi. Instrumen pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Ball Aerospace dan NASA
Goddard Space Flight Center, dan peluncuran dikontrak untuk United Launch Alliance.
Selama 108 hari pertama di orbit, LDCM menjalani checkout dan verifikasi oleh NASA dan
pada 30 Mei 2013 operasi dipindahkan dari NASA ke USGS ketika LDCM secara resmi
berganti nama menjadi Landsat 8.
Sistem satelit LDCM (Landsat-8) terdiri dari subsistem-subsistem pendukung dengan
fungsi fungsi sebagai berikut:

1. Subsistem penanganan data dan komando (Command & Data Handling C&DH):
menggunakan sebuah cPCI backplane RAD750 CPU Bus data MIL-STD-1553B
digunakan untuk Sistem Kontrol dan Penentuan Sikap pada satelit (onboard), fungsi-
fungsi C&DH dan komunikasi instrumen. Sebuah perekam (solid state recorder)
memberikan kemampuan penyimpanan 4 TB @ BOL dan 3.1 TB @ EOL.
2. Subsistem kontrol termal (thermal control subsystem) menggunakan pemanas-
pemanas potonganetchedfoil Kapton standar, sebuah sistem yang bias-dingin (cold-
biased), pasif, digunakan untuk pesawat-antariksa Insulasi multi-layer pada pesawat-
antariksa dan payload diperlukan. Pandangan antariksa yang dalam dilengkapi untuk
radiatorradiator instrumen.
3. Subsistem Tenaga Listrik (Electric Power Subsystem-EPS) terdiri dari array Matahari
tunggal yang dapat dikembangkan dengan kemampuan artikulasi sumbu-tunggal dan
dengan suatu stepping gimbal. Sel-sel Matahari sambung-tiga (triple-
junction) digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik 4300 W @ EOL. Baterei NiH2
mempunyai kapasitas 125 Ah.
4. Subsistem propulsi pada satelit (Onboard propulsion subsystem) memberikan
perubahan kecepatan total V = 334 m/detik dengan menggunakan 8 buah pendorong
(thrusters) 22N untuk koreksi kasalahan penyisipan, penyesuaianpenyesuaian
ketinggian, perbaikan sikap satelit, pembuangan EOL, dan pemeliharaan operasional
yang diperlukan lainnya.
Pada praktikum kali ini, software yang digunakan yaitu ENVI. ENVI (the
Environment for Visualizing Images), ENVI (The Environment For Visualizing Images)
merupakan suatu sistem pengolahan citra digital penginderaan jauh yang revolusioner
dibuat oleh Research System, Inc (RSI). Sekarang ENVI terbaru versi 4.8 memberikan
fitur dan fungsionalitas lebih mempermudah alur kerja dan mengurangi waktu untuk
pengolahan citra digital penginderaan jauh dan analisis. ENVI 4.8 berintegrasi dengan GIS
yang dapat mempermudah menyadap informasi terkini dari citra digital penginderaan jauh
dengan memberikan alat analisis citra digital penginderaan jauh secara langsung dari
lingkungan ArcGIS. Fungsi terbaru ENVI dapat menampilkan data LIDAR dan dapat
secara langsung menggabungkan data penginderaan jauh lain dengan data LIDAR.
Kegunaan lain ENVI dirancang untuk berbagai kebutuhan spesifik yang menggunakan
data penginderaan jauh dari satelit dan pesawat terbang. ENVI menyediakan data visualisasi
yang menyuluruh dan analisa untuk citra dalam berbagai ukuran dan tipe, semuanya dalam
suatu lingkungan yang mudah dioperasikan dan inovatif untuk digunakan.

ENVI memiliki tiga jendela utama yaitu The Main Display Window untuk
menampilkan semua tampilan citra dalarn full resolution yang dibatasi oleh kotak pada scroll,
The Scroll Window untuk menampilkan seluruh citra pada file, dan The Zoom Window
untuk menampilkan perbesaran dari main display window yang dibatasi oleh kotak pada
window. ENVI penginderaan jauh memiliki beberapa menu utama diantaranya adalah : File
Management, Display Management, Interactive Display Functions, Basic Tools,
Classification, Transform, Filters, Spectral Tools, Map Tools, Vector Tools, Topographic
Tools, Radar Tools.

Berikut hasil dari koreksi radio metric dengan Top Of Atmosphere (TOA) :

Tabel hasil koreksi radiomatrik (Top Of Atmosphere)

NO Basis Stats Min Max Mean Stdev


1 Band 1 -0.100000 1.210700 0.53694 0.112519
2 Band 2 -0.100000 1.210700 0.40889 0.107253
3 Band 3 -0.100000 1.210700 0.026690 0.100128
4 Band 4 -0.100000 1.210700 0.013836 0.096885
5 Band 5 -0.100000 1.210700 0.087060 0.162649
6 Band 6 -0.100000 1.210700 0.034841 0.110967
7 Band 7 -0.100000 1.151900 0.005049 0.082390

Dari Tabel diatas, dapat terlihat perbedaan di Mean dab Stdev yang berbeda-beda.

Pada Landsat 8, koreksi reflektan didapatkandengan persamaan (USGS, 2013):

' =M Qcal + A

Di mana:
'= hasil pengolahan sebelumnya, tanpa koreksi sudut pengambilan. ' tidak
memuat koreksi untuk sudut matahari

Qcal= nilai piksel (Digital Number)

MP = konstanta rescalling (REFLECTANCE_MULT_BAND_x, di mana x adalah


band yangdigunakan)

AP = konstanta penambah (REFLECTANCE_ADD_BAND_x, di mana x adalah band


yang digunakan)

Untuk mendapatkan nilai reflektan, maka harus di koreksi sudut matahari (pengaruh
dari sudut matahari disajikan pada gambar dibawah ini). Sehingga, koreksi reflektan dapat
dihasilkan pada persamaan dibawah ini. Nilainya dapat bervariasi tergantungsudut matahari
pada saat perekaman.


Di mana: = SE)

'= TOA planetary reflectance (tanpa unit),

SE = Sudut elevasi matahari ketika perekaman (sun elevation )

Berikut hasil koreksi terhadap sudut matahari (Sun Elvation):

Tabel hasil koreksi radiomatrik (Sun Elevation)

NO BASIS STATS MIN MAX MEAN STDEV


1 Band 1 -0.119089 1.441809 0.063943 0.133998
2 Band 2 -0.119089 1.441809 0.048694 0.127727
3 Band 3 -0.119089 1.441809 0.031785 0.119241
4 Band 4 -0.119089 1.441809 0.016477 0.115379
5 Band 5 -0.119089 1.441809 0.103679 0.193697
6 Band 6 -0.119089 1.441809 0.041492 0.132149
7 Band 7 -0.119089 1.371785 0.006013 0.098118

Berdasarkan hasil diatas, didapatkan hasil Sun Elevation tiap band dalam satu landsat
berbeda. Hal ini disebabkan oleh pengaruh sudut pengambilan dan sudut matahari pada
energi yang diterima oleh sensor masing-masing band juga berbeda. Selain itu juga
dipengaruhi oleh faktor pantulan gelombang dan saluran yang berbeda.

G. KESIMPULAN
1. Koreksi radiometrik merupakan suatu operasi pengkondisian supaya citra yang
digunakan benar-benar memberikan informasi yang akurat.
2. Koreksi radiometrik dilakukan untuk memperbaiki kualitas visual citra dan
sekaligus memperbaiki nilai-nilai piksel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan
atau pancaran spektral objek yang sebenarnya
3. Koreksi TOA merupakan perbaikan akibat distorsi radiometrik yang disebabkan
oleh posisi matahari. Koreksi TOA dilakukan dengan cara mengubah nilai digital
number (DN) ke nilai Reflektasi.

H. DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.2010.PengindraanJauh.[Online]
(https://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh). Diakses pada 16 Oktober 2017
ilhampwk10.2013. jenis-jenis citra satelit. [Online].
(https://ilhampwk10.wordpress.com/2013/06/27/jenis-jenis-citra-satelit/). Diakses
pada 16 Oktober 2017
Regayozeoktavian.2016. ilwis software pengolah citra satelit penginderaan jauh
pengenalan.[Online]. (https://catatansigeodet.wordpress.com/2016/03/01/ilwis-
software-pengolah-citra-satelit-penginderaan-jauh-pengenalan/). Diakses pada 16
Oktober 2017
Wikipedia.2010.Landsat8.[Online].(Wikipediahttps://id.wikipedia.org/wiki/Landsat_8
.Diakses pada tanggal 16 Oktober 2017
Satelit,Citra. 2015. [Online]. (http://www.citrasatelit.com/envi-pengolah-data-
penginderaan-jauh/). Diakses pada tnaggal 16 Oktober 2017
I. LAMPIRAN
a. Statistik sebelum koreksi

b. Statistik setelah koreksi

c. Statistik setelah koreksi sudut (terlampir)

You might also like