You are on page 1of 11

AKUSTIK DAN TERMAL

MATERIAL BANGUNAN YANG MEMPENGARUHI


TERMAL

AMALIA NURUSSIFA
1507111597
ARSITEKTUR B
Kenyamanan Termal

Kenyamanan termal adalah suatu kondisi thermal yang


dirasakan oleh manusia, bukan oleh benda, binatang, dan
arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-
benda disekitar arsitekturnya atau kondisi pikir seseorang
yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap
lingkungan thermalnya.
Dinding

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan


kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi
suatu bangunandan menyokong struktur lainnya, membatasi
ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau
melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka

dinding
bangunan
3 jenis dinding
utama pembatas
dinding (boundary)
struktural dinding
penahan
(retaining)
Material Dinding

Bata Merah

Bata merah adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak
kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar
kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan.

bata merah lebih banyak digunakan daripada


bata ringan atau batako press, karena sudah
teruji kekuatannya dan mudah didapat
Batako

Batako dibuat dari campuran semen dan pasir


kasar yang dicetak padat atau dipress.

Kekuatan batako lebih rendah dari bata merah,


sehingga cenderung terjadi keretakan dinding,
terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan
adukan spesi.

Dinding batako juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung


pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material
tanah.
Kondisi
teemperatur
dalam dinding
bata merah dan
batako

Pada gambar 5 ditampilkan kondisi temperatur ruang dalam kedua jenis material tersebut. Dinding
bata merah mengalami overheated lebih dahulu daripada dinding batako, hal ini menunjukkan bahwa
dinding bata merah lebih cepat melepas panas daripada batako. Dinding bata merah hanya mencapai
temperatur minimal sebesar 26.5 C, sedangkan batako dapat mencapai hingga 25 C. Dalam hal
ini batako lebih baik daripada bata merah.
Temperatur
puncak

Temperatur puncak batako lebih tinggi dari


temperatur puncak bata merah, tetapi
keduanya lebih rendah dari temperatur
puncak luar ruang, perbedaan keduanya
cukup besar yakni; 1.8C,

Dari kedua temperatur puncak tersebut, dapat diketahui bahwa temperatur


ruang pada siang hari, yang mempergunakan dinding batako, lebih panas dari
pada ruang yang berdinding bata merah.
Overheated dan
underheated

dinding batako cenderung mempunyai


overheated lebih tinggi daripada dinding
bata, perbandingan tersebut hingga
mencapai 10.2 degree hours.

Hal tersebut menyebabkan tingginya energi yang diperlukan untuk


menurunkan panas tersebut.
Durasi comfort
dan overheated

Durasi comfort yang terlama adalah


pada ruang berdinding bata
merah, sedangkan durasi
overheated yang terlama adalah
pada dinding batako.
Perbandingan panas dalam ruang

Faktor-faktor yang
berpengaruh
terhadap penilaian

Temperatur
puncak overheated

Durasi
overheated
Pada setiapbatako menduduki prosentase yang tertinggi, dan
bata merah menduduki faktor, prosentase yang terendah.
Aplikasi dinding batako

Aplikasi dinding bata merah

You might also like