You are on page 1of 16

edisi revisi (dengan bahasan lebih lengkap)

ALUR PROSES PEMBUATAN RPP


Materi Pembinaan

oleh : Drs. Abdul Hamid, M.T.

PENGAWAS SMK
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah perangkat dokumen


yang harus dibuat guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Sebab melalui
RPP inilah, dapat diketahui bahwa seorang guru telah menyiapkan rencana PBM-nya
atau tidak, dan melalui RPP ini pula dapat diketahui tingkat komptensi seorang guru.
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai kompetensi KD. Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih, Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Dengan demikian RPP merupakan
pedoman proses yang harus dilakukan oleh guru setiap masuk kelas/melaksanakan
PBM sesuai dengan direncanakan, karena itu makin baik dalam merencanakan PBM,
makin baik pula hasil yang didapatkan. Tetapi dari realitas di lapangan, belum semua
guru mampu menyusun RPP secara baik dan bermakna, walau ada juga guru yang
RPP-nya bagus tetapi tanpa jiwa, karena tanpa disertai pemahaman proses
pembuatannya.
Tulisan ini bermaksud membantu para guru untuk memahami Alur Proses
Pembuatan RPP, sehingga RPP yangdihasilkan betul-betul dapat dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Secara singkat alurnya sebagai berikut :
Kaldik Minggu Efektif Jumlah Hari Efektif Prota Promes
Struktur Kurikulum Jam Terstruktur Mapel Jam Implementasi Mapel
(K-2006) dibahas pada Analisis Kurikulum
Permendiknas No.28/2009 tentang SK-KD Analisis SK-KD Silabus RPP
Analisis : Indikator Tujuan Pembelajaran Soal-soal Tes (belum dibahas)
Demikian sekelumit tulisan ini, dengan harapan semoga bermanfaat.

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 2
ALUR PROSES PEMBUATAN RPP

KOMPONEN ANALISIS SK-KD KOMPONEN SILABUS KOMPONEN RPP


1. IDENTITAS 1. IDENTITAS 1. IDENTITAS
2. STANDAR KOMPETENSI 2. STANDAR KOMPETENSI 2. STANDAR KOMPETENSI
3. KOMPETENSI DASAR 3. KOMPETENSI DASAR 3. KOMPETENSI DASAR
4. INDIKATOR 4. INDIKATOR 4. INDIKATOR
5. MATERI PEMBELAJARAN 5. MATERI PEMBELAJARAN 5. TUJUAN PEMBELAJARAN
6. ALOKASI WAKTU 6. KEGIATAN PEMBELAJARAN 6. MATERI PEMBELAJARAN
7. PENILAIAN 7. METODE PEMBELAJARAN
8. ALOKASI WAKTU 8. KEGIATAN PEMBELAJARAN
9. SUMBER BELAJAR 9. PENILAIAN
10. ALOKASI WAKTU
11. SUMBER BELAJAR

Analis SK-KD berfungsi untuk mengetahui tingkat ranah KKO KD, yang kemudian
digunakan untuk menentukan tingkat ranah indicator (penggunaan KKO pada
indicator)

KETERANGAN :
1. Identitas :
Meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata
pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan( untuk RPP).

2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran. (dari Permendiknas N0.28/2009 tentang SK-KD)

3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi
dalam suatu pelajaran. . (dari Permendiknas N0.28/2009 tentang SK-KD)

4. Indikator pencapaian kompetensi


Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Ditulis dengan dengan menggunakan : Kata Kerja Operasional + Materi Essensial.

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 3
Contoh :
KD 3.2. TKR : Memperbaiki sistem pendingin dan komponennya
KKO KD = memperbaiki
Indikator yang dapat diturunkan dari KD 3.2. :

Kata Kerja Ranah


No. Ind Materi Essensial
Operasional

3.2.1. Mengenal komponen sistem pendingin C1

3.2.2. Menyebutkan komponen sistem pendingin C1

3.2.3. Menjelaskan fungsi komponen sistem pendingin C2

3.2.4. Menjelaskan cara kerja komponen sistem pendingin C2

3.2.5. Menjelaskan cara kerja sistem pendingin C2

3.2.6. Mengerti cara memeriksa komponen sistem pendingin C2

3.2.7. Mengenal alat-alat yang digunakan untuk memperbaiki C1


sistem pendingin

3.2.8. Menyebutkan nama alat-alat yang digunakan untuk memper C2


baiki sistem pendingin

3.2.9. Menjelaskan fungsi alat-alat yang digunakan untuk mem- C2


perbaiki sistem pendingin

3.2.10 Menjelaskan cara menggunakan alat-alat yang digunakan C2


untuk memperbaiki sistem pendingin

3.2.11. Memperbaiki sistem pendingin P3

Catatan :
Indikator merupakan tahapan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
KD dilaksanakan saat analisis SK-KD-Indikator
Jika tahapan-tahapan tersebut (berupa indikator) dilaksanakan secara runtut,
maka kompetensi pada KD 3.2. akan tercapai.
Makin rinci seorang guru membuat indikator (yang benar) , pasti kompetensi
mengajarnya makin baik, terarah dan mudah dipahami karena hakekatnya
yang diajarkan oleh guru adalah indikator, BUKAN KD

5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar (Permendiknas No.
41/2007) dimana proses yang dimaksud harus mengacu pada model atau metode

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 4
yang digunakan. Tetapi boleh juga berpedoman pada komponen Audience,
Behavior, Condition, Degree (ABCD)
Tujuan Pembelajaran HARUS mempunyai hubungan dengan indikator, jadi
idealnya JUMLAH TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) = JUMLAH INDIKATOR,
walaupun adakalanya Jumlah TP < Jumlah Indikator (jika ada beberapa indikator
yang bisa diringkas) atau sebaliknya

Contoh Konstruksi Tujuan Pembelajaran :


1. Sesuai Permendiknas No. 41/2007 :
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat" (proses),
siswa dapat menyebutkan arti norma (hasil) dengan menggunakan bahasanya
sendiri
2. Menggunakan komponen A, B, C dan D :
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa
dapat menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
A = siswa
B = dapat menyebutkan arti Norma
C = Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup
Masyarakat"
D = dengan menggunakan bahasanya sendiri

Catatan :
Proses harus sesuai dengan metode yang digunakan di RPP, pada
contoh diatas menggunakan metode penggunaan Audio-visual (tayangan)
Untuk Proses atau Condition pada mapel produktif HARUS
menyebutkan bentuk kerja praktiknya, misalnya :
Dengan melihat gambar, siswa dapat
Dengan membongkar ., siswa dapat
dst

5. Materi ajar/materi pembelajaran


Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

6. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
Khusus untuk mapel Produktif, alokasi waktu di silabus menggunakan rumus
perbandingan 1 2 4 yaitu pada TM (Tatap Muka) bisa dibagi 1 pada PS (Praktik di
Sekolah) bisa dibagi 2 dan pada PI (Praktik di Industri) bisa dibagi 4 (lihat analisis
struktur kurikulum yang sudah dibahas)

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 5
7. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta
didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai
pada setiap mata pelajaran. Boleh juga mencantumkan Model yang digunakan,
tetapi sintaknya HARUS mengikuti model tersebut, sehingga dalam kegiatan
pembelajaran mulai dari Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Penutup harus sesuai
dengan sintak dari model yang digunakan.

8. Kegiatan pembelajaran
Pada silabus :
isinya harus merupakan kegiatan siswa dan life skill yang terkait dengan
kegiatan pembelajaran nya, dan tidak perlu menggunakan kata-kata siswa
dapat, tapi langsung pada kegiatan siswa.

Pada RPP kegiatan pembelajaran terdiri atas :

I. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Inti dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran (tidak perlu ditulis, termasuk dalam langkah ini adalah : doa,
presensi)
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari (Apersepsi)
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
(Motivasi)
4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.

II. Kegiatan Inti


Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 6
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
Eksplorasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mencaritemukan berbagai informasi, pemecahan masalah,
dan inovasi.
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber,
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain,
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya,
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran,
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
Eksplorasi siswa MENCARI TAHU

Elaborasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta


didik mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan dan
karya yang bermakna.
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna.
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis,
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut,
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif,
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar,
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok,
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok,
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan,
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Elaborasi Siswa MEMBERI TAHU hal-hal yang sudah diketahui ke orang lain

Konfirmasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan


bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan diperbaiki secara terus-menerus.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 7
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar,
b. membantu menyelesaikan masalah,
c. memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi,
d. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh,
e. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Konfirmasi siswa MENERIMA UMPAN BALIK/PENGUATAN dari guru

III. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
2) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran,
3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik,
5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

9. Penilaian hasil belajar


Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

Pada Silabus :
Ditentukan jenis alat tes-nya apakah ESSAY, PILIHAN GANDA, PENYUSUNAN
LAPORAN atau lainnya yang sifatnya tertulis. Demikian pula jika tes-nya berbentuk
tidak tertulis, tes lisan (wawancara) atau tes demonstrasi (praktik).

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 8
Pada RPP :
Setiap materi tes yang ditetapkan (sebagai alat untuk mengukur hasil proses pem-
belajaran) HARUS disertai KUNCI JAWABAN dan RUBRIK PENSKORAN

10. Sumber belajar


Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
Sumber harus ditulis lengkap dan jelas (Judul buku, pengarang, cetakan tahun, dan
lain-lain. Jika bersumber dari internet, maka harus ditulis alamatnya (blog, website,
dan lain-lain)

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 9
Lampiran : Revisi Taksonomi Bloom
Selain ranah afektif dan psikomotorik, hasil belajar yang perlu diperhatikan adalah
dalam ranah kognitif. Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl di
jurnal Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang yang diurutkan
sebagai berikut:

Versi Lama Versi Baru / Revisi


.
1. Mengingat (remembering)
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk
mengkondisikan agar mengingat bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas
mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan
bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam
proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat (remembering).
Kata operasionalnya yaitu:
mengutip, menjelaskan, menggambarkan (mendeskripsikan), menyebutkan,
membilang, mengidentifikasi, memasangkan, menandai, menamai, dan lain-lain

2. Memahami (understanding).
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah
mempunyai pengertian yang memadai untk mengorganisasikan dan menyusun materi-
materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk
menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi,
namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya.
Kata operasionalnya yaitu:
menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan,
membeberkan, dan lain-lain.

3. Menerapkan (applying).
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan
masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu, mengaplikasikan berkaitan erat
dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai
untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif
yaitu menjalankan dan mengimplementasikan.
Kata oprasionalnya :
melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktikkan, memilih,
menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi, dan lain-lain
abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 10
4. Menganalisis (analyzing).
Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsur-
unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut.
Kata oprasionalnya yaitu :
menguraikan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan,
menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, mengintegrasikan,
dan lain-lain

5. Mengevaluasi (evaluating).
Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang
ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah
memeriksa dan mengkritik.
Kata operasionalnya :
menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan,
menyalahkan.

6. Mencipta (creating).
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada
tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat,
merencanakan, dan memproduksi.
Kata oprasionalnya:
merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui,
menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah, dan lain-lain

Secara Ringkas Susunan Kata Kerja Operasionalnya yaitu:


1. Remember (Pengetahuan) C1
1.1. Recognizing (mengenali)
1.2. Recalling (mengingat)

2. Understand (Pemahaman) C2
2.1. Interpreting (mengartikan)
2.2. Exemplifying (mencontohkan)
2.3. Classifying (mengelompokkan)
2.4. Summarizing (merangkum)
2.5. Inferring (menyimpulkan)
2.6. Comparing (membandingkan)
2.7. Explaining (menjelaskan)

3. Apply (Menerapkan) C3
3.1. Executing (melaksanakan/melakukan)
3.2. Implementing (mengimplementasikan/menerapkan)

4. Analyze (Menganalisa) C4
4.1. Differentiating (membedakan)
4.2. Organizing (mengatur)
abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 11
4.3. Attributing (menghubungkan)

5. Evaluate (Mengevalusi/menilai) C5
5.1. Checking (memeriksa)
5.2. Critiquing (mengkritik)

6. Create (Menciptakan) C6
6.1. Generating (menghasilkan)
6.2. Planning (merencanakan/merancang)
6.3. Producing (menghasilkan)

CATATAN :
Dalam menentukan ranah sebuah kompetensi (KKO dari KD dan Indikator), kita bisa
melihat padanannya dalam daftar Taksonomi Bloom (dalam bahasa indonesia) sambil
merasakan kecocokannya dengan klasifikasi Bloom aslinya (seperti tersebut diatas)
terhadap materi pada KD yang kita analisis.

A. Domain Afektif
Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol.

1) Penerimaan (Receiving/Attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam
pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya,
dan mengarahkannya.

2) Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi
persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.

3) Penghargaan (Valuing)
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena,
atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai
tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
4) Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan
membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

5) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value


Complex)
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi
karakteristik gaya-hidupnya.

B. Domain Psikomotor
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan
domain yang dibuat Bloom.
abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 12
1) Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.

2) Kesiapan (Mental Set)


Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.

3) Guided Response (Respon Terpimpin)


Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di
dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Siswa praktik/melakukan/membuat
sesuatu dengan bimbingan guru atau job sheet.

4) Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga terampil dengan
meyakinkan dan cakap Siswa praktik/melakukan/membuat sesuatu sesuai
dengan prosedur/proses/contoh tanpa bimbingan guru

5) Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)


Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan
yang kompleks Siswa praktik/melakukan/membuat sesuatu secara baik,
kompeten, akurat dengan tanpa bimbingan guru

6) Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam
berbagai situasi Siswa praktik/melakukan/membuat sesuatu secara baik,
akurat, kompeten dalam berbagai situasi dengan tanpa bimbingan guru

7) Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau
permasalahan tertentu Siswa mampu praktik/melakukan/membuat sesuatu
yang baik, akurat, kompeten, diluar yang dicontohkan guru.

atau dalam bentuk tabel :


Tingkat Ranah/hasil
Ciri-cirinya
belajar
1. Perception Mengenal objek melalui pengamatan indra
Mengolah hasil pengamatan (dalam pikiran)
Melakukan seleksi terhadap objek (pusat
perhatian)
2. Mental Set Kesiapan mental untuk bereaksi
Kesiapan fisik untuk bereaksi
Kesiapan emosi/perasaan untuk bereaksi
3. Guided Response Melakukan imitasi (peniruan)
Melakukan trial and error (coba-coba salah)
Pengembangan respon baru

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 13
4. Mechanism Mulai tumbuh perfomance skill dalam
berbagai bentuk
Respon-respon baru muncul dengan
sendirinya
5. Complex overt Response Sangat terampil (skillful perfomance) yang
digerakkan oleh aktivitas motoriknya.
6. Adaption Pengembangan keterampilan individu untuk
gerakan yang dimodifikasi
Pada tingkat yang tepat untuk menghadapi
problem solving
7. Origination Mampu mengembangkan kreativitas
gerakan-gerakan baru untuk menghadapi
bermacam-macam situasi, atau problema-
problema yang spesifik.

CATATAN :
1. Pada ranah P1 dan P2 belum ada action secara fisik, baru pada tataran pikir dan
mental. Oleh karena itu untuk memperkuat kesiapan tersebut (pikir dan mental),
sesiwa perlu dibekali kemampuan kognitif C1 dan C2 atau sampai C3.
2. Secara umum kemampuan psikomotorik (keterampilan) yang diinginkan untuk
siswa SMK adalah sampai pada P3 dan P4, sedangkan P5, P6, dan P7
merupakan pengembangan yang akan diperoleh siswa di dunia kerja (setelah
mereka lulus dari SMK).
3. Dalam menentukan ranah sebuah kompetensi psikomotorik (KKO dari KD dan
Indikator), kita bisa melihat padanannya dalam daftar Taksonomi Bloom (dalam
bahasa indonesia) sambil merasakan kecocokannya dengan klasifikasi Bloom
aslinya (seperti tersebut diatas) terhadap materi pada KD yang kita analisis.

Nasehat Al-Imam Ghozali Untuk Para Guru :






Metode itu lebih penting daripada materi
Dan (kehadiran) guru lebih penting dari metode
Tetapi JIWA GURU lebih penting daripada guru itu sendiri

Catatan :
Jiwa Guru = Guru mengajar dengan jiwa, dengan hati, dengan rasa,
dengan tanggung jawab, dan dengan kasih sayang

abdulhamid.wasdikprop@gmail.com Page 14
ANALISIS SK-KD
MATA PELAJARAN : ..............................................
KELAS / SEMESTER : ............................................
KOMPETEN TK. TK.
STANDAR MATERI RUANG ALOKASI
SI RANAH INDIKATOR PENCAPAIAN RANAH
KOMPETENSI POKOK LINGKUP WAKTU
DASAR KD KD
1 2 3 4 5 6 7 8
3.. 3.2 3.2.1

You might also like