Professional Documents
Culture Documents
Sapardianto
[sapar.dianto@yahoo.co.id]
Abstrak
Bagi perusahaan betapa pentingnya memelihara aset keuangan maupun
non keuangan dengan melakukan evaluasi kinerja. Konsep untuk melakukan
evaluasi pengukuran kinerja tersebut dinamakan Balanced Scorecard.
Balanced Scorecard dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P.
Norton. Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja perusahaan yang
modern dengan mempertimbangkan empat perspektif (yang saling berhubungan)
yang merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara
berkelanjutan. Konsep ini kemudian digunakan untuk mengukur kinerja PT
Trustco Insan Mandiri.
PT Trustco Insan Mandiri merupakan perusahaan jasa yang memiliki
fungsi mendidik manusia menjadi profesional di bidangnya dengan maksud
meningkatkan kualitas kerja sumber daya manusia tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui kinerja PT
Trustco Insan Mandiri jika diukur menggunakan konsep Balanced Scorecard.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode
pengumpulan data primer dan data sekunder dari perusahaan.
Hasil penelitian pada periode 2008-2009 terdapat alat ukur dalam
kriteria tidak baik yaitu ROI, DAR, akuisisi pelanggan, inovasi produk dan proses
operasi. Pada periode 2009-2010 kriteria tidak baik terdapat pada CR, DAR,
retensi pelanggan, inovasi produk, proses operasi dan retensi karyawan. Pada
periode 2010-2011 kriteria tidak baik terdapat pada CR, akuisisi pelanggan dan
proses operasi.
Pendahuluan
Adanya pergeseran tingkat persaingan bisnis dari industrial competition
ke information competition, sehingga mengubah alat ukur atau acuan yang
dipakai oleh perusahaan untuk mengukur kinerjanya. Perubahan teknologi sejalan
dengan persaingan yang semakin ketat di dunia bisinis. Hal ini mendorong
kebutuhan akan informasi begitu sangat mendesak untuk membantu manajemen
dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan analisa tersebut maka diketahui
Analisis kinerja Balanced Scorecard PT Trustco Insan Mandiri Sapardianto
betapa pentingnya memelihara seluruh aset, tidak hanya aset keuangan saja.
Mengkaji lebih dalam tentang ini ada sebuah konsep yang disebut Balanced
Scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton.
Konsep Balanced Scorecard mengkaji empat perspektif dalam mengukur kinerja
perusahaan yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis
internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
Salah satu yang perlu menerapkan konsep ini adalah perusahaan jasa,
yaitu PT Trustco Insan Mandiri. Perusahaan tersebut memiliki fungsi mendidik
manusia menjadi profesional di bidangnya dengan maksud meningkatkan kualitas
SDM tersebut sehingga membuat pelanggan (lembaga) menjadi lebih produkktif,
penulis tertarik untuk meneliti kinerja PT Trustco Insan Mandiri itu sendiri.
Apalagi mengingat perusahaan tersebut hanya memiliki karyawan yang tidak
lebih dari delapan orang dan tidak melakukan iklan sama sekali di media cetak
dan media elektronik seperti televisi. Ibaratnya jika kita ingin membuat orang lain
mahir berbahasa inggris, tentu terlebih dulu diri kita harus mahir bahasa inggris.
Jika seorang guru ingin anak didiknya pandai membaca, tentu terlebih dahulu
guru tersebut harus pandai membaca.
Tujuan penelitian ini untuk mengaetahui kinerja dari PT Trustco Insan
Mandiri jika diukur dengan konsep Balanced Scorecard. Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi rujukan perusahaan dalam mengahapi persaingan bisnis. Secaara
teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan refrensi perbendaharaan
materi Balanced Scorecard.
95
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 94-103
Metode Penelitian
Jenis penilitian ini merupakan penelitian studi kasus menggunakan
sumber data primer dan data sekunder yang pengumpulan datanya melalui
wawancara dan studi kepustakaan. Pada konsep Balanced Scorecard diukur
masing-masing indikator yang ada pada setiap perspektif.
1. Perspektif Keuangan
Pada perspektif keuangan untuk menilai kinerja keuangan digunakan analisis
rasio keuangan profitabilitas (ROI), likuiditas (current ratio), dan solvabilitas
(debt to asset ratio).
2. Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan terdapat dua indikator yang digunakan yaitu akuisisi
pelanggan dan retensi pelanggan. Akuisisi pelanggan dihitung dari jumlah
pelanggan baru dibandingkan dengan total keseluruhan pelanggan pada
periode tertentu. Retensi pelanggan dapat dihitung dari perbandingan jumlah
pelanggan yang tetap setia pada periode tertentu dan total jumlah pelanggan
pada periode sebelumnya.
3. Perspektif Proses Internal Bisnis
Pada perspektif ini terdapat tiga indikator yaitu inovasi produk, proses operasi
dan layanan purna jual. Inovasi produk diperoleh dengan cara menghitung
persentase pendapatan yang berasal dari setiap produk baru (revenue of new
products) untuk suatu periode tertentu dibandingkan dengan total pendapatan
dalam periode tersebut. Proses operasi dilihat dari waktu mengurus agar jasa
yang dijual bisa sampai kepada pelanggan. Mulai dari yang sifatnya
administrasi di awal sampai dengan pelaksanaan. Layanan purna jual
merupakan perbandingan antara keluhan pelanggan yang berhasil ditangani
oleh perusahaan dengan total keluhan yang masuk.
4. Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan
Pada perspektif ini terdapat dua indikator yaitu produktivitas karyawan dan
retensi karyawan. Produktivitas karyawan dihitung dengan membandingkan
keluaran yang dihasilkan oleh para pekerja dengan jumlah pekerja yang
dikerahkan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Retensi karyawan
Kemampuan perusahaan mempertahankan karyawan.
Tabel 3.1. Kriteria Kinerja Perspektif Keuangan
Alat Ukur Perspektif Keuangan Kriteria Baik
ROI Rasio profitabilitas Rasio meningkat
CR Rasio likuiditas Rasio optimal 200%
DAR Rasio solvabilitas Rasio menurun
Sumber : Kasmir, 2008 : 202
96
Analisis kinerja Balanced Scorecard PT Trustco Insan Mandiri Sapardianto
97
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 94-103
98
Analisis kinerja Balanced Scorecard PT Trustco Insan Mandiri Sapardianto
99
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 94-103
100
Analisis kinerja Balanced Scorecard PT Trustco Insan Mandiri Sapardianto
101
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 94-103
Pulau Jawa. Akuisisi Pelanggan juga dalam kriteria tidak baik pada periode 2010-
2011.
Pada periode 2009-2010, retensi pelanggan tidak baik. Faktor penyebab
turunnya persentase tersebut dikarenakan tidak semua pelanggan melakukan
agenda training setiap tahun. Sedangkan penyebab internal adalah minimnya
jumlah karyawan
Pada periode 2008-2009 dan 2009-2010 inovasi produk masuk kriteria
tidak baik karena memang perusahaan tidak ada meluncurkaan produk baru.
Pada setiap periode yang diteliti, proses operasi masuk kriteria tidak baik
dikarenakan perusahaan tidak melakukan deadline pengurangan waktu proses
administrasi.
Periode 2009-2010 kriteria retensi karyawan dalam keadaan tidak baik.
Pada periode ini terjadi pengunduran diri karyawan sebanyak 2 orang. Perusahaan
belum mampu membuat karyawan merasa nyaman sehingga karyawan
mengundurkan diri dan beralih bekerja ke perusahaan lain.
Saran
Perlu adanya pemanfaatan aktiva lancar (terutama kas) untuk
menormalkan nilai current ratio. Salah satu pemanfaat tersebut bisa dilakukan
dengan menciptakan suatu produk baru atau dengan melakukan inovasi-inovasi
produk yang lainnya dengan pertimbangan yang matang agar tidak mengganggu
kewajiban jangka pendek.
Perlu adanya penambahan karyawan agar lebih fokus pembagian kerjanya.
Kemudian bisa juga dengan membuat departemen khusus untuk melakukan
ekspansi mencari pelanggan baru dan membuat departemen khusus pula bagian
pelayanan pelanggan lama.
Untuk proses operasi disarankan perusahaan menetapkan waktu yang
lebih singkat dalam proses pengurusan administrasi dan hal-hal lainnya yang
menunjang proses penyaluran produk jasa perusahaan. Yang semula maksimal 4
pekan, bisa dipersingkat misal dengan 2 pekan dengan catatan tetap dalam koridor
standar operasional. Ini bertujuan agar pelanggan merasa lebih nyaman karena
proses administrasi tidak terlalu lama.
Untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan konsep Balanced
Scorecard disarankan agar menambah lebih banyak lagi indikator yang
digunakan.
Daftar Pustaka
Anthony, Robert N dan Robert H. Hermanson. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi
Pertama. Jakarta : Salemba Empat
Aurora, Novella. 2010. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur
Pengukuran Kinerja. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro
Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta : PT
Grasindo
102
Analisis kinerja Balanced Scorecard PT Trustco Insan Mandiri Sapardianto
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi
Balanced Scorecard. Jakarta : Erlangga
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Mulyadi. 2005. Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN
. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta :
Salemba Empat
Putri, Dhika Pratiwi. 2008. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan
Konsep Balanced Scorecard. Skripsi. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Sawir, Agnes. 2001. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan, Cetakan Kedua. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Yuwono, Sony, dkk. 2007. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Pengertian dan Definisi Perusahaan. 2013.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_perusahaan_info2035.html
(diakses 02 April 2013)
103