You are on page 1of 16

TUGAS ETS PERABAIKAN DAN PERAWATAN KAPAL II

APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA


INDUSTRI PERKAPALAN

Nama : Mas Nabilah Wardatul Khamro


NPM : 05.2014.1.01082
Fakultas/Jurusan : FTMK/Teknik Perkapalan

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kapada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Ets Perabaikan
Dan Perawatan Kapal II : Aplikasi Reability Centered Maintenance (RCM) Pada
Industri Perkapalan ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan, serta ilmu pengetahuaan
yang penulis miliki.
.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya
bagi penulis, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, jika ada kekurangan mohon saran dan kritik sehingga
saya bisa memperbaiki kekurangan tersebut.
Atas perhatiannya terima kasih .

Surabaya, November 2017

(Penulis)

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1. Reliability Centered Maintenance (RCM) ...................................................................... 6
2.1.1. komponen -komponen RCM .................................................................................... 6
2.1.2. metodologi RCM ...................................................................................................... 9
2.2. Aplikasi RCM Pada Industri Perkapalan ........................................................................ 9
2.2.1. Aplikasi RCM Pada Dok Apung .............................................................................. 9
2.2.2. Pelatihan Material Control (Pengendalian Material) .............................................. 12
Materi yang diajarkan saat pelatihan : .............................................................................. 12
2.3. Manfaat Penerapan RCM Pada Industri Perkapalan .................................................... 13
2.4. Hambatan-Hambatan Penerapan RCM ......................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kapal merupakan alat transportasi laut yang utama, dalam beroperasinya pada saatnya kapal
mengalami kerusakan yang dialami oleh konstruksi maupun komponen-komponen yang
mendukung beroperasinya kapal. Tidak jarang hal ini disebabkan oleh sistem manajemen
perawatan yang buruk.

Sistem manajemen perawatan merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan di sektor
industri manufaktur karena proses perawatan sendiri merupakan aspek pokok untuk menjamin
keselamatan kerja, lingkungan, kualitas produk, kehandalan dan kelancaran suatu proses serta
biaya. Hal ini memicu para pelaku industri terutama bagian maintenance untuk terus menerus
merancang sistem pemeliharaan yang sesuai dengan kondisi.

Pemilihan teknik yang tepat, bagaimana cara menangani modus-modus kegagalan dan
bagaimana dapat memenuhi ekspektasi pengguna aset dan masyarakat. Kesemuanya itu
dikerjakan dengan tuntutan cara yang paling efisien untuk jangka panjang, dan dengan
dukungan serta kerjasama oleh semua orang yang terlibat.

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan suatu teknik perawatan yang


menggunakan informasi keandalan untuk mendapatkan suatu perencanaan perawatan yang
optimal. Ide dasar dari teknik perawatan ini adalah memelihara fungsi dan menemukan mode-
mode kegagalan sistem.

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan landasan dasar untuk perawatan fisik dan
suatu teknik yang dipakai untuk mengembangkan perawatan pencegahan (preventive
maintenance) yang terjadwal (Ben-Daya,2000). Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa
keandalan dari peralatan dan struktur dari kinerja yang akan dicapai adalah fungsi dari
perancangan dan kualitas pembentukan perawatan pencegahan yang efektif akan menjamin
terlaksananya desain keandalan dari peralatan (Moubray, 1997).

Joel Levitt (2008) menjelaskan bahwa pemborosan dalam aspek pemeliharaan yang sering
terjadi adalah buruknya Preventive Maintenance dikarenakan tidak diatur dengan baik,

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

4
rendahnya kemampuan personel, dan tidak diketahuinya prioritas pekerjaan sehingga pekerja
melakukan pekerjaannya tidak terjadwal dengan baik. Hal tersebut menyebabkan banyaknya
terjadi kerusakan mesin yang tidak terjadwal yang menyebabkan menurunnya kehandalan
mesin. Rendahnya kehandalan mesin menyebabkan tingginya biaya untuk pemeliharaan dan
biaya kehilangan peluang (opportunity cost) untuk memproduksi produk.

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Reliability Centered Maintenance (RCM)


Dhillon (2002) menyebutkan bahwa Reliability Centered Maintenance adalah sistematis proses
yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dilaksanakan untuk memastikan setiap
fasilitas dapat terus menjalankan fungsinya dalam operasionalnya. RCM berfokus pada
preventive maintenance (PM) terhadap kegagalan yang sering terjadi.

Beberapa tujuan penting dari penerapan RCM adalah:

a) Membentuk desain yang berhubungan supaya dapat memfasilitasi Preventive


maintenance (PM)
b) Mendapatkan informasi yang berguna untuk meningkatkan desain dari produk atau
mesin yang ternyata tidak memuaskan, yang berhubungan dengan kehandalan
c) Membentuk PM dan tugas yang berhubungan yang dapat mengembalikan kehandalan
dan keamanan pada levelnya semula pada saat terjadinya penurunan kondisi peralatan
atau sistem
d) Mendapatkan semua tujuan diatas dengan total biaya yang minimal

2.1.1. komponen -komponen RCM

RCM memiliki empat (4) komponen utama, yaitu reactive maintenance, preventive
maintenance, predictive testing and inspection, dan proactive maintenance.

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

6
Gambar 2.1 Komponen-Komponen RCM

Sumber: Engineering Maintenance-A Modern Approach, Dhillon, 2002

1. Reactive Maintenance (Pemeliharaan Reaktif)


Jenis pemeliharaan ini biasa disebut juga breakdown maintenance, fix-when- fail
maintenance, run-to-failure maintenance, atau repair maintenance. Dengan
menggunakan pendekatan pemeliharaan reaktif, pada saat komponen atau mesin tidak
bekerja sesuai fungsinya kegiatan yang sering dilakukan adalah perbaikan mesin,
perawatan, atau penggantian komponen. Pada saat melaksanakan pemeliharaan reaktif
maka hal yang sering terjadi adalah tingginya penggantian komponen yang
menyebabkan besarnya persediaan part, rendahnya usaha dalam melakukan
pemeliharaan, dan tingginya persentase kegiatan pemeliharaan tidak terencana.
Pemeliharaan reaktif dapat dilakukan dengan baik apabila merupakan hasil keputusan
yang disengaja untuk memilih melakukan pemeliharaan reaktif setelah melakukan
analisis RCM dengan membandingkan resiko dan biaya kegagalan dengan biaya
pemeliharaan yang dibutuhkan untuk mengatasi resiko tersebut.

2. Preventive Maintenance (Pemeliharaan Pencegahan)


Jenis pemeliharaan ini biasa disebut time-driven maintenance atau interval- based
maintenance yang dilakukan dengan memperhatikan kondisi mesin. Kegiatannya
terdiri dari pemeriksaan secara periodik, penggantian part, perbaikan komponen,
penyesuaian, pengujian, pelumasan dan pembersihan mesin atau peralatan. PM
Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

7
dijadwalkan secara rutin dengan sejumlah pemeriksaan dan pemeliharaan dengan
interval tertentu dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya kegagalan pada peralatan
yang rentan terjadi kegagalan. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi
jumlah dan bahaya atau akibat kegagalan kegagalan yang tidak terencana.
Untuk menentukan interval waktu pelaksanaan PM biasanya digunakan data Mean
Time Between Failure (MTBF) sebagai parameternya. Selanjutnya harus diadakan
pemantauan terhadap kondisi mesin atau peralatan untuk menentukan kondisi mesin
dan untuk menetapkan tren peramalan kondisi mesin yang akan datang. Beberapa
pendekatan yang dapat digunakan untuk meramalkan kecenderungan pada waktu
tertentu antara lain:
a) Antisipasi kegagalan dari pengalaman masa lalu. Dibutuhkan data historis
kegagalan mesin dan pengalaman juga intuisi dalam menentukan kemungkinan
terjadinya kegagalan.
b) Distribusi statistik dari data kegagalan. Distribusi kegagalan dan probabilitas
kegagalan dapat diketahui dengan menggunakan analisis statistik.
c) Pendekatan konservatif. Dilakukan dengan melakukan monitoring mesin atai
peralatan setiap bulan atau setiap minggu untuk memastikan mesin atau
peralatan dalam kondisi yang baik.

3. Predictive Testing and Inspection (Tes Prediktif dan Inspeksi)


Jenis pemeliharaan ini biasa disebut condistion monitoring maintenance dan predictive
maintenance. Pemeliharaan ini memerlukan data performa mesin, pengujian, dan
pengawasan secara visual. Analisis dari kondisi mesin selanjutnya akan digunakan
untuk membuat perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan dalam sebelum terjadinya
kegagalan.

4. Proactive Maintenance (Pemeliharaan Proaktif)


Jenis pemeliharaan ini membantu meningkatkan pemeliharaan dalam hal desain,
pekerja, instalasi, penjadwalan, dan prosedur pemeliharaan. Karakteristik dari
pemeliharaan proaktif adalah dengan menggunakan proses improvement yang
berkelanjutan dengan memberikan feedback dan komunikasi untuk memastikan
perubahan desain atau prosedur memberikan efek positif. Pemeliharaan prediktif

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

8
menggunakan analisis akar masalah kegagalan dan danalisis prediktif untuk
meningkatkan efektivitas pemeliharaan serta mengadakan evaluasi secara periodik
terhadap terhadap interval pemeliharaan dan pelaksanaannya, serta mengintegrasikan
fungsi dan dukungan pemeliharaan ke dalam program perencanaan pemeliharaan.

2.1.2. metodologi RCM

J.T. Selvik (2011) menjelaskan metodologi RCM menjadi tiga fase:

a. Mengidentifikasi Maintenance Significant Item (MSI) atau bisa disebut juga


komponen yang kritis untuk dimaintain
b. Membuat penugasan yang sesuai dengan pekerjaan PM yang sesuai MSI
c. Mengimplementasikan dan memperbaharui pekerjaan PM

Dalam tulisannya J. T. Selvik (2011) menjelaskan ketiga fase tersebut dalam bagan Reliability
and Risk Centered Maintenance (RRCM).

Kotak 1 sampai dengan 4 memenuhi fase pertama (a) dan kedua (b) dalam metodologi RCM
dengan mengaplikasikan PM task assessment dan PM interval assesment. Langkah selanjutnya
mencakup fase terakhir (c) dengan mengevaluasi ketidakpastian yang terjadi dan
dikomunikasikan ke pihak manajemen untuk ditindak lanjuti untuk membuat program PM.

2.2. Aplikasi RCM Pada Industri Perkapalan


Aplikasi RCM pada industri perkapalan ini di dasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan.

2.2.1. Aplikasi RCM Pada Dok Apung

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurlaily (2016) dengan judul Studi Implementasi
RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan
Surabaya) di peroleh hasil dan pembahasan sebagai berikut :

A. Pembahasan Analisa Kualitatif


Berdasarkan pada analisa MSI (Maintenance Significant Item), FMEA (Failure
Mode and Effect Analysis), FTA (Fault Tree Analysis), dan LTA (Logic Tree
Analysis) didapatkan komponen dok apung yang termasuk kedalam komponen MSI
yaitu crane, capstan, pompa dan ponton.
Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

9
Berdasarkan analisa FMEA didapat mode-mode kegagalan pada masing-masing
komponen MSI. Mode kegagalan yang sering terjadi pada pompa yaitu kesalah
adjusting, kerusakan pada impeller, dan kerusakan pada katup-katup pembagi.
Berdasarkan pada analisa LTA (Logic Tree Analysis) didapatkan kategori
kekritisan pada masing-masing dok apung. Dimana kategori kekritisan pada dok
I,II, dan IV mempunyai kategori kekritisan B, yang menyatakan mode
kegagalannya berpengaruh pada lama waktu docking un-docking. Sedangkan, pada
dok V kategori kekritisannya yaitu D, dimana kategori ini mode kegagalannya tidak
diketahui oleh operator (hidden failure).
B. Pembahasan Analisa Kuantitatif
Pada tahap analisa kuantitatif ini akan dihitung nilai keandalan masing-masing
komponen untuk mengetahui penjadwalan yang sesuai dengan nilai keandalannya.
Ketika terjadi kerusakan:

Ketika dilakukan perbaikan:

Berdasarkan nilai keandalan diatas, didapat dilihat komponen saat dilakukan


perbaikan sudah kritis. Sedangkan nilai keandalan yang diharapkan oleh DPS yaitu
0.8. oleh karena itu akan dilakukan penjadwalan ulang. Penjadwalan ulang
menggunakan rumus dibawah ini:

t (R=0.5) = + (-ln 0.5) 1/ (1)


Dengan memasukkan nilai parameter-parameter diatas, maka akan didapatkan
waktu atau penjadwalan yang baru. Setelah mengetahui penjadwalan yang baru
selanjutnya yaitu menghitung nilai keandalan sistem setelah dilakukan maintenance
sesuai dengan penjadwalan diatas. Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan
untuk menghitung nilai keandalan sistem pada dok apung.
Rm(t) = R(T)n R(t-nT) (2)

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

10
Dimana, Rm(t) : Nilai keandalan setelah tindakan maintenance berdasarkan RCM,

R(T)n merupakan probabilitas sukses sampai maintenance yang pertama,


sedangkan R(t-nT) yaitu probabilitas sukses pada selisih waktu t-T.
Setelah menghitung nilai keandalan menggunakan rumus diatas, maka didapatkan
nilai keandalan setelah maintenance berdasarkan pada RCM. Dibawah ini
merupakan hasil plot grafik pada salah satu dok apung, yaitu pada dok II DPS.

Gambar 2.2 Peningkatan Keandalan Sistem Dok II


Sumber: Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung
(Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya), Mufarikhah, 2016

Berdasarkan pada Gambar 2.2 diatas, dapat dilihat bahwa nilai keandalan sistem
dok II terjadi peningkatan. Peningkatan nilai keandalan sebelum (R(t)) maupun
keandalan setelah (Rm(t)) tindakan maintenance berdasarkan RCM salah satu
contoh pada hari ke-126 terjadi peningkatan dari 0.7714 menjadi 0.8697.
Peningkatan keandalan juga terjadi pada sistem dok I,IV dan V. Oleh karena itu,
tindakan maintenance berdasarkan pada RCM (Reliability Centered Maintenance)
di DPS dapat di implementasikan. Dengan harapan akan meningkatkan kinerja dari
sistem dok apung dan dapat meningkatkan produktivitas dok apung PT.Dok dan
Perkapalan Surabaya.
C. Tindakan Dan Rencana Perawatan
Tindakan dan rencana perawatan berdasarkan metode RCM (Reliability
Centered Maintenance) adalah sebagai berikut:
a. Tindakan perawatan yang harus dilakukan pada ponton yaitu pengecekan
ketebalan pelat, pemeriksaan terhadap indikasi korosi pada pelat dengan
penyelaman dibawah dok apung. Tindakan perawatan pada pompa berupa
mengecek kondisi as pompa terutama penyetelannya, pengencangan pada
Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

11
baut- baut pompa yang longgar, membersihkan kotoran- kotoran yang
menempel pada pompa seperti debu maupun bekas minyak, melakukan
pembersihan impeller, serta pengecekan gasket pada sambungan flange yang
bocor. Tindakan perawatan pada capstan berupa memeriksa pelumasan pada
roda gigi capstan, memeriksa katup-katup pembuangan dan pemasukan uap,
dan membersihkan capstan dari debu maupun bekas minyak. Serta perawatan
pada crane berupa menata kabel crane dengan rapi, pengencangan pada baut-
baut crane yang longgar, memeriksa pelumasan pada semua bagian yang
bergerak dari crane, memeriksa dan membersihkan bagian crane yang
mudah retak/aus seperti poros, roda gigi, dsb.
b. Penjadwalan perawatan untuk ponton dan crane setiap 1 bulan sekali,
sedangkan untuk pompa dan capstan setiap 2 bulan sekali

2.2.2. Pelatihan Material Control (Pengendalian Material)

Materi yang diajarkan saat pelatihan :

Teknik negosiasi dan pembelian dari pabrik.


Metode penyimpanan data secara sistematis.
Prosedur inspeksi penerimaan barang dari pabrik, menyimpan barang dan
menyerahkan ke lokasi produksi.
Prosedur pengaturan dan pengorganisasian sistem sehingga material, permesinan
dan perlengkapan didistribusikan ke lokasi produksi tepat waktu sesuai dengan
permintaan.

Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta akan mampu:

Bernegosiasi dan mampu melakukan pembelian sesuai permintaan departemen-


departemen produksi dan memenuhi persyaratan kualitas, spesifikasi, kuantitas,
lingkup distribusi, tanggal dan tempat pengiriman barang serta harga yang sesuai
dengan anggaran.
Mengorganisir dan menyimpan data secara otomatis sehingga dapat digunakan
untuk melakukan negosiasi dengan pabrikan di masa mendatang, dan juga dapat
digunakan untuk estimasi biaya pada saat menyiapkan kuota pembelian.
Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

12
Melakukan inspeksi terhadap penerimaan barang, penyimpanan dan penyerahan
barang ke site produksi ketika ada permintaan.
Mengatur dan mengorganisasi sistem yang ada, sehingga material, permesinan dan
perlengkapan didistribusikan ke site produksi tepat waktu sesuai dengan permintaan.

2.3. Manfaat Penerapan RCM Pada Industri Perkapalan


a) manfaat penerapan RCM Bagi pemilik kapal :
Memperpanjang lifetime kapal.
Menjamin kembalinya modal dan keuntungan.
Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya perawatan dan mengembangkan
data-data operasi yang berguna untuk membantu menentukan anggaran biaya
dimasa yang akan datang.
Memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan-kerusakan pada konstruksi kapal
maupun komponen-komponen mesin.
Pembebanan mesin yang ada semakin baik.
Memperkecil biaya perbaikan dan pemeliharaan kapal
b) manfaat penerapan RCM bagi awak kapal yang bertanggung jawab dalam perawatan
kapal :
Menjamin keselamatan manusia yang ada di kapal
Kapal selalu dalam kondisi yang optimal saat beroperasi
Menjamin kelangsungan hidup awak kapal yang memadai dalam jangka panjang,
yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana yang
dapat menjamin kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik
Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada kapal yang sangat terpelihara
keadaannya.

2.4. Hambatan-Hambatan Penerapan RCM


Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hambatan dalam penerapan RCM pada kapal adalah
sebagai berikut :

Kesadaran individu yang bertugas untuk melaksanakan pekerjaan perawatan dengan


baik
Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

13
Tidak tersedianya peralatan dan suku cadang yang dibutuhkan dalam perawatan
mesin.
Human error
Ketrampilan dan pengetahuan awak kapal yang terbatas serta sulitnya mendapatkan
awak kapal yang berpengalaman.
Rute operasi kapal yang acak (Tramper) dan merupakan pelayaran jarak pendek
serta seringnya terjadi perubahan pelabuhan tujuan kapal (Deviasi) yang
menyulitkan pelaksanaan dari jadwal perwatan kapal yang telah disusun.
Kurangnya koordinasi antara pihak kapal dengan pihak perusahaan.
Waktu untuk menyelenggarakan perawatan dan perbaikan kapal yang sangat sempit
sehubungan dengan jadwal operasi kapal yang sangat padat meski perawatan dan
perbaikan tersebut sangat diperlukan.

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

14
DAFTAR PUSTAKA

Internet
Adjie. 2016. Manajemen Perawatan Kapal. [terhubung berkala].
http://adjiedaji.blogspot.co.id/2016/04/manajemen-perawatan-kapal.html [06
November 2017]

Ben-Daya, M. (2000). You May Need RCM to Enhance TPM Implementation.


Journal of Quality in Maintenance Engineering, 6.

Devana. 2015. Materi kuliah Reliability Centered Maintenance (RCM).


[terhubung berkala]. https://bloghebat13.blogspot.co.id/2015/03/materi-kuliah-
reliability-centered.html [06 November 2017]

Dhillon, B.S. (2002). Engineering Maintenance: A Modern Approach. USA:


CRC Press LLC

Levitt, Joel. (2008). Lean Maintenance. New York: Industrial Press.

Moubray, J. (1997). Reliability Centered Maintenance II. New York: Industrial


Press Inc.

Mufarikhah, N. 2016, Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan


Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya),
Jurnal Teknik ITS Vol. 5, No. 2.

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

15
Widyaningsih, S.A. 2011, Perancangan Penjadwalan Pemeliharaan Pada
Mesin Produksi Bahan Bangunan Untuk Meningkatkan Kehandalan Mesin
Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM), Skripsi, Fakultas
Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas Indonesia

***Saya tidak memberi dan menerima dalam mengerjakan tugas


ini***

Mas Nabilah Wardatul Khamrokh / 05.2014.1.01082 APLIKASI REABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA
INDUSTRI PERKAPALAN

16

You might also like