You are on page 1of 11

PERENCANAAN STRUKTUR DAN SISTEM BANGUNAN

BENTANG LEBAR

STRUKTUR MEMBRAN
CHEMICAL RESEARCH CENTRE IN VENAFRO

DISUSUN OLEH:

Christian Elfan.P.W 14.A1.0007

Rahardian Dimasmoro.P 14.A1.0028

Julius Y.T. Lewerissa 14.A1.0029

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Ir. Ant. Ardiyanto, MT

Ir.AMS. Darmawan , M-Bldg

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA


SEMARANG

2017

1
2
BAB I

1.1 Pengertian Struktur Membrane

Membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul


beban dengan mengalami terutama tegangan tarik dalam semua
arah. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri dengan
cara struktur tersebut dibebani sehingga struktur tidak akan mampu
mendukung beban tanpa berubah bentuk.
Contoh sederhana dari struktur membran ini adalah payung. Saat
payung dibukamaka permukaan membran akan mengalami tegangan
tarik, yang menyebabkan tegangantarik ini adalah rusuk-rusuk serta
dukungan batang tekan pada tangkai payung sehingga payung dapat
menahan gaya tekan.

1.2. Prinsip Umum

1.2.1. Prinsip Umum Gaya-gaya Pada Permukaan Membran

Struktur membran pada dasarnya memikul beban dengan dua


cara, yaitu :
Tegangan Tarik.
Tegangan tarik pada membran ini bekerja pada lengkung utama
(lengkung pada 2 arah utama) yang saling tegak lurus dan
tegangan tarik pada dua arah ini berdasarkan atau serupa
dengan sistem pada kabel menyilang. Tegangan tarik ini
berhugungan dengan membran itu sendiri sebagai bidang tipis
yang dalam mendukung atau menerima bebanakan mengalami
perubahan bentuk.
Tegangan Geser Tangensial
Tegangan ini dihubungkan dengan terjadinya puntiran atau torsi
pada membran. Antara tegangan tarik dan geser terjadi
kerjasama dalam memikul beban. Beban yang dipikul

3
mengakibatkan tegangan tekan sehingga menjadi lendutan
yang menyebabkan bentuk membran menjadi lengkung. Hal ini
berpengaruh pada kestabilan membran. Membran menjadi tidak
tahan terhadap tekan dan jika terjadi tekanan yangberlebihan
akan roboh. Karena itu diperlukan tegangan tarik pada
permukaan membranuntuk mendukung beban yang ada.

1.2.2. Stabilisasi Pada Membran

Cara stabilisasi pada membran adalah dengan


memberikan rangka penumpu pada membranatau memberi
prategang yang diperoleh dari gaya-gaya arah luar pada
perbatasan atautepian membran atau prategang yang diperoleh
dari tekanan udara pada bagian dalammembran yang
mempunyai volume tertutup.Contoh pemberian prategang
dengan gaya dari luar adalah struktur tenda.
Stabilisasimembran ditandai dengan penggunaan kabel-kabel
tarik atau pretension sehingga terjaditegangan pada membran
dengan arah tegak lurus di seluruh permukaannya. Hal ini
disebut juga dengan gaya jacking.Contoh pemberian prategang
yang diperoleh dari tekanan udara pada bagian dalammembran
yang mempunyai volume tertentu adalah struktur pneumatis.

1.3. Macam Struktur Membran

1.3.1. Struktur Pneumatik

Struktur pneumatik merupakan struktur


membran yang ditegangkan selaputmembrannya dengan
memberi tekanan udara internal, di mana tekanan udara
internal dan tekanan udara eksternal berbeda
tekanannya.

4
1.3.1.1. Prinsip Umum Struktur Pneumatik

Tekanan udara pada bagian dalam menyebabkan


terjadinya tegangan tarik pada permukaan membran.
Tekanan udara dalam harus selalu lebih besar daripada
tekanan udara luar, supaya dalam permukaan membran
tidak terjadi tegangan tekan pada saat terjadi
pembebanan. Kestabilan diperoleh akibat adanya
tegangan tarik yang terjadi dalam menahan beban.
Akibat adanya tekanan udara dalam yang lebih besar,
maka akan menyebabkan membran cenderung untuk
terangkat sehingga perlu diberi ring penahan.

1.3.1.2. Macam-macam Struktur Pneumatik

Struktur pneumatik satu lapis (air supported


structure)Merupakan struktur yang ditumpu udara.
Struktur ini mempunyai tekanan udararendah kurang
lebih 3-6 psf. Udara harus dikontrol konstan
terus-menerus.
Struktur pneumatik dua lapis (air inflated
structure)Merupakan struktur yang digelembungkan
udara. Struktur ini mempunyai tekananudara tinggi
30-60 psf, di mana pengontrolan udara dilakukan
secara berkala.

1.3.2. Struktur Net (Jaring) dan Tent (Tenda)

Di dalam struktur net dan tenda terdapat prinsip-prinsip


umum yang perlu diketahui:
Kelengkungan
Bentuk lengkung pada tenda ditentukan kondisi tumpuan :
-Tumpuan titik atau tumpuan garis

5
-Tumpuan kaku (rigid) atau fleksibel
-Penempatan tinggi rendah titik tumpuan

Dalam penempatan tumpuan, sebaiknya menghindari


permukaan membran yang datar,karena akan membutuhkan
gaya prategang yang besar untuk mempertahankan bentuk
datar permukaan membran. Gaya prategang tidak boleh
melebihi tegangan ijinmembran. Untuk menghindari permukaan
yang datar maka kelengkungan dibuat dalam dua arah yang
berlawanan.

Kondisi Tumpuan
Tumpuan titik tinggi selalu didukung kolom tekan berujung
sendi dan titik rendah diangker ke tanah. Pada tumpuan titik
rendah akan terjadi gaya angkat dan gaya dorongpada pondasi
karena adanya prategang pada membran yaitu dengan menarik
membran menggunakan gaya jacking.

1.3.3. Pembebanan Yang Mempengaruhi Struktur Membran

1.3.3.1. Beban Akibat Pengaruh Luar

Beban yang diakibatkan pengaruh luar dapat


menyebabkan membran memikulbeban. Membran
adalah bidang furnikular tipis sehingga tidak mampu
menerima tekan,karena itu kemiringan perlu diperhatikan.

1.3.3.2. Beban Thermal

Beban thermal diakibatkan dari perubahan suhu


atau temperatur yang relatif cukup besar pada struktur
bangunan, seperti perubahan suhu siang dan malam.
Perubahan suhu mengakibatkan pemuaian atau

6
penyusutan atau tarikan dan dorongan pada bagian
struktur.

1.3.3.3. Beban Angin

Struktur yang terletak pada jalur perjalanan angin


dapat mengakibatkan pergerakan angin untuk dibelokkan
atau dihentikan. Energi kinetik akan berubah menjadi
energi potensial yang menyebabkan tekanan atau
hisapan. Kekuatan dari tekanan atau hisapan
ini juga tergantung dari kecepatan angin, bentuk geometr
i bangunan, kepadatan udara, orientasi bangunan,
kekakuan, posisi bangunan terbuka atau tertutup.

1.4. Bahan membran

Bahan membran umumnya berupa lembaran atau bidang yang


terdiri atas anyamanbahan tekstil yang kedap air / udara dan bahan
pelapis.
Contoh bahan tekstil :
Anyaman serabut sutera Polyester, Polyamid, dan lain-lain.
Campuran serabut kaca dan logam (fiberglass).

Contoh bahan pelapis :


PVC, Polyisobutylen, dan lain-lain.

Pada dasarnya semua bahan membran mengalami kerusakan dalam


batas waktu tertentu,terutama pada sifat kekakuannya.

7
BAB II

2.1. Chemical Research Centre In Venafro

Lokasi : Venafro, Italia.

Tahun : Dibangun Tahun 1992.

Arsitek : Philippe Samyn, Belgia.

Fungsi : Kantor, Laboratorium, dan Ruang Penelitian untuk grup


Sinco Engineering S.P.A.

2.2. Struktur Membran Pada Chemical Research Centre In Venafro

Tipe kelengkungan bangunan ini adalah Anticlastic / Negative


Surface Curvature dengan bentuk bangunan Hyperbolic Paraboloid.
Bentuk ini memiliki kelengkungan 2 arah yang berlawanan, sehingga
bentuk tenda yang dihasilkan menjadi cekung.

8
Tipe sistem pengaku bangunan ini adalah Mechanically
Prestressed dengan konsep bentuk dasar bangunan Saddle Shapes.
Sistem pengaku ini terbentuk ketika tepian membran terhubung ke poin
pendukung yang tinggi dan rendah di setiap sisinya yang berbeda.

Struktur atap bangunan ini menggunakan PVC Coated Polyester


dengan ditopang oleh Rangka Lengkung Baja. Baja tabung tiga dimensi
ini dijajarkan secara melintang oleh kabel baja pre-stressed, yang
terhubung ke piramida baja terbalik di bagian bawah rangka baja.

9
Skema 3D Rangka Lengkung Baja dan Lapisan Membran
Pembentuk Atap.

Rangka lengkung baja masing-masing diselubungi oleh membran PVC


transparan. Penggunaan membran transparan ini ditujukan untuk
menghadirkan sinar matahari ke bagian tengah bangunan dan untuk
mengekspos rangka baja sebagai struktur penopang utama.

10
11

You might also like