Professional Documents
Culture Documents
NIM : 0307162081
2. Manfat Pemeliharaan
Pemeliharaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk negara maupun untuk
pengawai yang menangani peralatan tersebut.
a. Manfaat bagi negara, yaitu :
1) Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan
penggantian dalam waktu yang singkat;
2) Pemeliharaan yang baik akan menyebabkan jarang terjadi kerusakan yang berarti
sehingga biaya pembelian dapat ditekan seminim mungkin;
3) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga
menghindari kehilangan;
4) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang;
5) Pemeliharaan yang baik menghasilkan hasil pekerjaan yang baik.
b. Manfaat bagi pengawai yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
2. Perawatan berkala
Perawatan berkala bertujuan untuk merawat sekaligus memperbaiki jika ada kerusakan
agar saran adan prasarana dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Kegiatan
perawatan dapat silakukan oleh warga sekolah sendiri, tetapi untuk perbaikan dilakukan oleh
diluar warga sekolah.
Kegiatan perbaikan misalnya seperti :
a. Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan
lainnya yang sudah terlihat kusam;
b. Perbaikan mebeulair (lemari, kursi, meja, dll) serta pengecatan ulang;
c. Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara;
d. Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran;
e. Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas;
f. Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air
tergenang.
3. Perbaikan darurat
a. Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan
berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya;
b. Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai.
4. Perawatan preventif
Perawatan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan
pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya.
Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak
bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif bekerja sesuai
dengan fungsinya.
Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat, mengecek, menyetel,
mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang dan sebagainya. Sebagai ilustrasi
pekerjaan perawatan preventif dapat digambarkan sebagai berikut: Atap bangunan yang salah
satu gentengnya lepas atau bocor akibat hujan apabila tidak segera diperbaiki akan
menimbulkan kerusakanpada bagian bangunan yang lain seperti kasau, reng, kerangka kuda-
kuda, plafon dan isi ruangan akan cepat rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan
preventif.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program preventif di sekolah;
b. Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah yang terdiri atas: Kepala
sekolah, Wakil kepala sekolah, Kepala Tata Usaha dan Wakil BP3;
c. Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap tahun peralatan dan
fasilitas sekolah;
d. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing
bagian di sekolah;
e. Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan
sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.
Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara periodik
dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah, dengan tujuan untuk meningkatkan
kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, membantu ketersediaan
sarana dan prasarana yang diperlukan, terjalin keselamatan SDM yang menggunakan sarana
dan prasarana tersebut.